RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Selasa, 28 Maret 2017

Tas wanita berisi 25 peluru & magasin ditemukan di Bandara Soetta

Tas wanita berisi 25 peluru & magasin ditemukan di Bandara Soetta


AGEN KASINO

Sebuah tas koper milik penumpang yang berisi 25 peluru dan satu magasin diamankan petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (27/3) sekitar pukul 20.15 WIB.

Petugas menemukan benda militer tersebut pada saat melalui pemeriksaan melalui sinar x-Ray.

"Benar ditemukan satu buah magasin, beserta 25 butir amunisi tajam kaliber 5,6 Mm, di Terminal 1A keberangkatan Bandara Soetta," ujar Suriawan Wakan, Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/3).

Wakan menuturkan, penumpang bernama Karthika Monim, seorang perempuan yang juga pegawai negeri sipil (PNS).

"Yang bersangkutan akan berangkat dari jakarta menuju Jayapura menggunakan pesawat Lion Air JT 0794, tetapi dia mengaku itu bukan barang milik dia," ujarnya.

Kemudian oleh petugas seluruh benda tersebut diamankan petugas Avsec PT Angkasa Pura II untuk kemudian diserahkan kepada Petugas Polres Bandara Soetta.

Curhatan Lulung ingin selamatkan PPP karena dukung Ahok

Curhatan Lulung ingin selamatkan PPP karena dukung Ahok


AGEN KASINO

Wakil ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Haji Lulung angkat bicara terkait rumor PPP kubu Romahurmuziy akan mendeklarasikan dukungannya dalam Pilgub DKI kepada pasangan calon Ahok- Djarot. PPP dalam putaran pertama mengusung pasangan Agus Yudhoyono- Sylviana Murni.

"Artinya, kita tahu hari ini PPP sampai hari ini sudah terbelah dan kemudian Pak Djan Faridz dengan kapasitas pimpinan pusat menyampaikan sudah mendukung paslon nomor dua dan belakangan ini muncul lagi saudara Romahurmuziy juga ingin menyatakan dukunganya deklarasinya terhadap Ahok," kata Haji Lulung, di Jalan Nangka, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (28/3).

Menanggapi hal tersebut, Haji Lulung merasa punya kewajiban untuk menjaga suara umat yang menurutnya sudah memberikan kepercayaan kepada partai PPP. "Saya harus membela PPP karena dua pimpinan saya sudah tak bisa disadarkan untuk membela umat ini, membela partai ini dan ada lagi kemudian saya dipecat tanpa alasan yang tidak jelas makanya saya katakan ini lucu-lucuan dan kita tidak mau terjebak dalam persoalan konflik intern," ujar Haji Lulung.

Lulung mengaku tidak menuduh Djan dan Romi mendapatkan tekanan dalam melabuhkan dukungannya. Namun, ia jelas merasa kecewa dengan sikap mereka.

"Makanya kalau saya tidak bisa mengatakan pimpinan saya ada tekanan, tetapi yang jelas besok kita tidak lagi memilih pemimpin yang disandera," ungkap Lulung.

Oleh karena itu, saat ini Lulung bersama para pengikutnya sedang gencar-gencarnya melakukan kegiatan 'Selamatkan PPP' dengan cara menebar spanduk dan mengadakan kegiatan-kegiatan sosialisasi yang dinamakan Safari Haji Lulung.

"Saya harus berani selamatkan itu karena PPP adalah amanah warisan daripada para kiai ulama besar yang mendirikan dengan tujuan perjuangan umat islam melalui wadah partisipasinya PPP yang paling menonjol adalah amar maruf nahi munkar, dari itu oleh karenanya saya tetap konsisten untuk menjaga partai ini, saya tetap konsisten untuk menjaga kerukunan umat, saya sangat konsisten," tegas Lulung.

Untuk menyelamatkan PPP, Lulung akan mempersatukan umat dengan cara mengajak semua elit-elit dari PPP duduk bersama membahas kelangsungan partai tersebut. "Saya mau dibilang sok tau, saya mau dibilang apa segala macam, masih kecil dan ini itu terserah. Yang penting tujuan saya baik, nantinya yok kita bangun bahwa amanat yang diberikan kita kepada dari para ulama dan kiai ini harus kita junjung tinggi harus kita implementasikan kepada seluruh umat manusia khususnya umat Islam," tandas Lulung.

Ngaji sama keturunan Mbah Priok, Djarot bahas rencana bangun masjid

Ngaji sama keturunan Mbah Priok, Djarot bahas rencana bangun masjid


AGEN KASINO

Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat menghadiri Tabligh Akbar sekaligus pelantikan Pengurus Baitul Muslimin Indonesia di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (28/3) malam. Djarot mengatakan selain diisi dengan pengajian, acara tersebut juga sekaligus untuk menindaklanjuti niatan Pemprov DKI Jakarta yang ingin membangun masjid di lokasi cagar budaya makam Mbah Priok.

Maka dari itu, pengajian tersebut juga dihadiri oleh Habib Ali Zaenal Abidin bin Adurrahman Al Iydrus yang merupakan keturunan dari Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad atau yang lebih dikenal dengan nama Mbah Priok.

"Kita lagi menyusun desain, ketika desain disetujui baru nanti kita akan ngobrol lebih (dengan Habib Ali)" kata Djarot ditemui usai mengikuti pengajian.

Djarot yang juga calon Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, acara pengajian tersebut juga bertujuan untuk menciptakan kesejukan dan kedamaian di DKI Jakarta. Lewat pengajian, diharapkan pula Jakarta dapat lebih sejuk dan damai nantinya.

Djarot tiba di lokasi pengajian sekitar pukul 20.30 Wib dengan mengenakan batik lengan panjang berwarna coklat dan kopiah. Sesampainya di lokasi, politikus PDIP itu langsung dikerubungi warga yang meminta bersalaman dan mengajak swafoto.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meresmikan Makam Habib Hasan Bin Muhammad Al Hadad (Mbah Priok) sebagai cagar budaya, di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).

Peresmian makam Mbah Priok menjadi cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 438 Tahun 2017 tentang Penetapan Kawasan Makam Habib Hasan bin Muhammad atau Mbah Priuk sebagai lokasi yang dilindungi dan diperlakukan sebagai situs cagar budaya.

"Penetapan makam masjid sebagai lokasi yang dilindungi dan diperlakukan sebagai situs cagar budaya," ucap Ahok di sela-sela kunjungannya kala itu.

Ini penyebab Jakarta sampai diguyur hujan es sore ini

Ini penyebab Jakarta sampai diguyur hujan es sore ini


AGEN KASINO

Hujan angin disertai petir mengguyur Jakarta sore ini. Polisi melaporkan pohon tumbang di sejumlah titik.

Tak hanya itu, hujan es turun di beberapa kawasan di Jakarta Selatan. Apa penyebabnya?

"Hujan es adalah fenomena alamiah saja karena saat kondensasi di dalam awan Cumulonimbus melewati batas lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan dibatas level beku. Istilah hujan es disebut 'hail'," kata Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (28/3).

Menurut Sutopo, hujan es di Jakarta ini berasal dari awan Cumulonimbus bersel tunggal berlapis-lapis dengan pertumbuhan vertikal sampai tinggi 30.000 kaki dan luasan horisontal awan sekitar 3-5 km. Kejadian lokal dan singkat kurang dari 5 menit.

"Jakarta pernah hujan es pada tahun-tahun sebelumnya. Di daerah lain di Indonesia juga pernah terjadi seperti di Bandung, Yogyakarta, Malang dan lain-lain. Biasanya terjadi pada masa transisi atau peralihan musim," kata dia.

"Tidak ada dampak kerusakan akibat hujan es (hail). Hanya masyarakat merasa heran dengan kejadian tersebut. Kondisi aman dan ini peristiwa alamiah saja. Bukan ada yang menjatuhkan es dari angkasa. Hanya saat kondensasi di atsmofer melewati batas level super beku," jelasnya.

Pak Jokowi, Sekarang Saya Paham Kenapa Anda Pecat Anies

Pak Jokowi, Sekarang Saya Paham Kenapa Anda Pecat Anies


AGEN KASINO

Saya dulu adalah salah satu orang yang sempat kaget karena Anies Baswedan adalah salah satu menteri yang direshuffle. Apa kesalahan fatal Anies yang membuatnya sampai tergeser dan kemudian digantikan oleh Muhajir Effendi? Meski kabar angin berembus di kanan kiri, namun saya merasa puzzlenya masih tercerai berai. Malam ini di Mata Najwa Edisi Final Pilkada DKI Jakarta saya akhirnya bisa merangkaikan kepingan puzzle tersebut dan berujung pada kesimpulan : Pantas Jokowi Pecat Anies.

Saya ini orangnya sangat observant. Saya suka dan terbiasa mengamati setiap orang baik dari apa yang mereka lakukan, gerak tubuhnya, kata-katanya, dll. Saya biasa duduk dan diam mengamati lingkungan sekitar atau tanpa ekspresi menyimak lawan bicara saya. Pada momen-momen seperti itu biasanya sadar atau tidak saya sedang mengobservasi mereka. Melihat Anies sepanjang Mata Najwa ini yang saya lihat adalah sosok arogan yang suka meremehkan orang, ambisius, tidak bisa menghargai orang lain kecuali yang menguntungkan dia, dan menyimpan kemarahan dan dendam dalam dirinya. Entah ke siapa. Ini pendapat saya pribadi ya, silahkan mungkin yang lebih mengenal Anies atau pernah bekerja sama dengan dia cukup jawab dalam hati betul atau tidak. Dan apa yang saya tulis ini adalah opini pribadi dari observasi saya.

Dari segi gerak tubuh dan ekspresi wajah, lihat sepanjang debat Anies lebih sering menggerak-gerakkan bibirnya persis anak kecil yang sedang dinasehati ayahnya namun sekedar masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Ekspresinya seolah mengatakan “Kamu bicara apa sih, nggak penting.” Anies tidak bisa menutupi bahwa pribadinya bukanlah pendengar yang baik. Cenderung enggan menerima masukan kecuali mungkin dari orang yang sangat berpengaruh atau menguntungkan dia. Baginya semua harus berfokus pada dirinya. Kalau Anda tidak punya value yang menguntungkan buat dia maka Anda tidak akan dianggap. Arogansinya pun juga tidak bisa dia sembunyikan dalam balutan kata-kata santun. Sosok seperti inikah yang Anda mau pilih jadi Gubernur? Tidak akan dia mau bersikap ramah dan mendengarkan keluhan orang setiap pagi di Balaikota seperti yang dilakukan Ahok. Merepotkan pasti, batinnya.

Ada beberapa kalimat yang dia ucapkan yang juga membangkitkan sisi observant saya lebih dalam. Mungkin saya tidak menuliskan 100% persis dengan yang diucapkan Anies, tapi poinnya Insya Allah sama. Antara lain :

1. “Sekarang saja saya sedang berusaha memberhentikan Pak Basuki dari jabatan Gubernur. Jangankan anak buah, gubernurnya saja mau saya ganti,” Serius Pak Anies Anda harus mempergunakan frase seperti ini? Saya tahu Anda ini sedang dalam sebuah kompetisi memperebutkan kursi jabatan.Tapi apakah tepat kata memberhentikan itu Anda pakai? Secara tidak langsung Anda sama saja dengan mengatakan “Apapun caranya benar atau tidak akan akan saya pakai buat mengalahkan kamu. Yang penting kamu kalah dan saya menang.” Saya jadi tidak kaget bagaimana Anda sekarang berubah dari yang dulunya menjual tenun kebangsaan sekarang malah mengurai tenun tersebut. Ini secara tidak langsung juga jadi jawaban kenapa Anda seolah diam dan membiarkan apa yang dilakukan oleh tim sukses Anda selama proses Pilkada. Dan saya jadi membayangkan waktu Anda jadi menteri, Anda lebih sibuk dengan ambisi Anda daripada mengerjakan apa yang harusnya jadi tugas Anda. Karena Anda belum selesai dengan diri Anda sendiri. Masih terlalu banyak ambisi, masih belum bisa berlapang dada, dan masih belum bisa mengerti tanggungjawab. Yang Anda tahu hanya tentang mengejar suatu impian, bukan bagaimana melaksanakan sesuatu yang sudah diserahkan pada Anda.

2. “Pak Basuki jangan emosional dan menyerang pribadi.” Itu perkataan Anies. Namun yang saya lihat justru dia yang banyak emosional dan menyerang pribadi baik dari gestur maupun kata-kata. Lihat saja bagaimana Anies menyerang Ahok soal password dan username wifi dan banyak lagi sepanjang debat. Sikap ironis Anda ini justru membuat saya menanyakan integritas dan komitmen Anda kelak kalau jadi Gubernur. Ya semoga saja Anda kalah sehingga saya tidak perlu menjadi saksi bahwa intuisi saya malam ini terhadap pribadi Anda itu benar. Jualan Anda adalah kesantunan, tapi bahkan saya lihat Ahok jauh lebih santun. Mungkin Anda hanya menang di kalem dan intonasi bicara yang sedikit lebih lambat daripada Ahok. Apa mungkin ketika Anda jadi menteri dulu ketika ada rekan menteri, sub-ordinat, atau bahkan Presiden berbeda pendapat dengan Anda atau kemauan Anda tidak terwujud maka Anda terbiasa menyerang mereka baik pribadi maupun secara kelembagaan di depan ataupun di belakang orang-orang tersebut? Lah kalau nanti Bapak jadi Gubernur jangan-jangan Sandi yang sudah keluar uang banyak untuk kalian juga akan Bapak gembosi dari belakang?

3. Di bagian akhir saat Najwa Shihab mempertanyakan komitmen Calon Gubernur ini seandainya mereka kalah, Pak Ahok sudah bilang akan menuntaskan sisa jabatannya dan meletakkan dasar yang baik asalkan penggantinya pun mau meneruskan kebaikan itu. Anda saya lihat tidak menjawab apa komitmen Anda jika kalah. Yang saya ingat Anda cuma bilang kalau Anda menang. Susah ya Pak untuk sekadar menunjukkan setidaknya Anda akan berusaha lapang dada kalau kalah? Semakin Anda menunjukkan kemenangan Anda itu harga mati, yang saya lihat malah hanya kobaran ambisi untuk merengkuh sebuah jabatan untuk tujuan yang bukan untuk pengabdian. Kekeras-kepalaan Anda karena kobaran ambisi ini mungkin juga yang membuat Anda bukan sosok yang tepat bekerja bersama orang lain. Anda lebih cocok kerja sendiri sebetulnya Pak Anies. Oh ya satu lagi Pak Anies, saya baru tahu IPK bagus dan pendidikan tinggi itu ternyata tidak bisa menjamin seseorang bisa berkelas dalam berdebat, saat di akhir Pak Ahok berbicara legacy, Anda malah sibuk berbicara menyerang personal Pak Ahok. So low….