RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 02 Maret 2018

KPK akan jerat dengan UU TPPU jika ada koruptor dari dinasti politik

KPK akan jerat dengan UU TPPU jika ada koruptor dari dinasti politik


AGEN CASINO ONLINE

Dinasti politik kembali menjadi perhatian khusus oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu ketika pihaknya melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra berserta mantan Wali Kota Kendari sekaligus calon Gubernur Sultra Asrun, yang merupakan ayah dari Adriatma.

Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mengatakan, dinasti politik ini menjadi perhatian dari KPK. Saat ini pihaknya juga tidak melarang itu sepanjang semua berjalan akuntabel dan transparan.

"Tetapi faktanya penangkapan yang dilakukan KPK itu selalu ada beberapa yang saya katakan tadi bapak, ibu, anak dan seterusnya. Nah harapan kita kalau pun ini terjadi. Ya jangan melakukan korupsi itu saja intinya," kata Basaria di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (2/3).

Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa pihaknya akan menerapkan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Namun, hal itu baru bisa diterapkan oleh pihaknya apabila memenuhi sebuah unsur yang ada.

"Kalau TPPU kita sudah sepakat sepanjang pelaku atau para koruptor dan unsurnya terpenuhi kita sepakat penerapan UU TPPU dimana kita tahu efek jera yang paling efektif adalah memiskinkan yang berangkutan. Jadi siapapun kita sepakat unsur terpenuhi kita akan terapkan UU TPPU," tandasnya.

Polda Sumut akhirnya akui helikopter Polri bawa pengantin

Polda Sumut akhirnya akui helikopter Polri bawa pengantin


AGEN CASINO ONLINE

Polda Sumut akhirnya mengakui helikopter Polri telah digunakan pengantin pada pesta pernikahan di Pematang Siantar. Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut persoalan ini diserahkan sepenuhnya ke Mabes Polri sebagai pemilik aset.

Berdasarkan temuan tim klarifikasi, yang diketuai Irwasda Polda Sumut, Paulus mendapat laporan bahwa pada Minggu (25/2) sekitar pukul 10.00 WIB, ada helikopter Polri yang digunakan di Pematang Siantar. Heli itu berada di sana dalam rangka membantu proses pernikahan.

"Tentang prosedur, saya harus katakan itu unprosedur. Unprosedur artinya tidak sesuai dengan prosedur," sebut Paulus.

Jenderal berbintang dua ini menyatakan pihaknya menggunakan istilah indikasi yang kuat karena mereka belum melakukan langkah-langkah lebih lanjut. Mereka baru sebatas menurunkan tim klarifikasi. Masih perlu dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan lebih lanjut terhadap para pihak.

Sesuai aturan, helikopter Polri tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, kecuali untuk dinas. Karenanya, apabila terbukti terjadi pelanggaran, akan ada proses selanjutnya.

Paulus menyebut kepolisian Polda Sumut tak berwenang memberikan sanksi karena helikopter dan awaknya berstatus BKO (Bawah Kendali Operasi) Polda Sumut yang dikirim Mabes Polri. Sehingga kasus ini harus dilaporkan ke Ditpolairud Baharkam Polri sebagai atasan yang dapat menghukum (ankum).

"Kecuali nanti ada perintah dan petunjuk lebih lanjut, (agar) kita lakukan penyelidikan dan penyidikan dan sebagainya di sini untuk mendalami itu semua, baru kami akan lakukan," sambung Paulus.

Dia menjelaskan awak helikopter itu sebenarnya sudah menyelesaikan tugas sebulan BKO di Polda Sumut pada 28 Februari lalu. Mereka mengawaki 1 unit helikopter yang memang ditempatkan Mabes Polri di Sumut.

"Tanggal 28 itu seharusnya sudah selesai, pergantian krunya. tapi helinya tetap di sini," jelas Paulus.

Mantan Kapolda Papua juga menegaskan penyelenggara hajatan itu tidak terkait dengan keluarga besar kepolisian. Dia menduga yang terjadi adalah hubungan personal yang dibangun para pihak sedemikian rupa.

"Personal pilot, karena kewenangan alat kan ada di mereka," jelas Paulus.

Kasus ini akan diproses lebih lanjut. Tidak tertutup kemungkinan pihak keluarga pengantin juga akan dipanggil. Dugaan peminjaman atau sewa-menyewa juga akan ditelusuri.

Namun, Polda Sumut masih menunggu perintah. Proses lanjut itu bergantung pada kebijakan Mabes Polri. "Kalau seandainya diminta, Polda Sumut (akan menangani). Kalau tidak, sepenuhnya itu diserahkan kepada ankum di Mabes Polri.Kalau nanti Mabes yang menangani, ya itu nanti Mabes," jelas Paulus.

Seperti diberitakan, sejumlah video beredar di media sosial tentang pasangan pengantin yang menggunakan helikopter diduga milik Polri, sejak terbang hingga mendarat. Selanjutnya pasangan pengantin turun, mereka kemudian melintasi karpet merah. Peristiwa itu terjadi di Lapangan H Adam Malik, Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (25/2) lalu.

Khofifah janjikan buka 'kran' eksport buah paprika ke petani Pasuruan

Khofifah janjikan buka 'kran' eksport buah paprika ke petani Pasuruan


AGEN CASINO ONLINE

Melalui Bhakti ke-6: Jatim Agro, Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa berharap produk pertanian lokal bisa merambah pasar global. Bhakti ke-6 adalah satu dari 9 Program Nawa Bhakti Satya yang menjadi andalan pasangan nomor urut 1 di Pilgub Jawa Timur 2018.

Dalam rangka navigasi program Nawa Bhakti Satya itu, hari ini, Jumat (2/3), Khofifah mengunjungi greenhouse paprika di Nongkojajar, Pasuruan. Di tempat ini, cara tanam yang diterapkan para petani, menggunakan sistem hidroponik.

Menurut Khofifah, buah paprika tidak bisa ditanam di sembarang tempat, karena membutuhkan ketinggian tertentu. Untuk itu diperlukan sistem hidroponik. "Pasti teknologi ini lumayan investasinya," kata mantan Menteri Sosial ini di sela kunjungannya.

Maka dari itu, Khofifah sangat berharap, paprika yang dipanen para petani tidak hanya untuk kebutuhan lokal atau dalam negeri saja. Tapi juga harus bisa merambah pasar internasional. Dan melalui Bhakti ke-6: Jatim Agro, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestinato Dardak akan berupaya membuka 'kran' eksport untuk produk lokal.

"Karena apa? Kualitasnya, sebetulnya sangat kompetitif kalau ada mediasi untuk bisa eksport. Tentu pengembangan ini akan lebih profitable lagi," tegas Khofifah yang juga ketua umum PP Muslimat NU.

Khofifah mengaku kagum dan sangat mengapresiasi para petani paprika di sentra pertanian yang ada di daerah Nongkojajar. Salah satunya adalah Wawan, yang sukses dengan inovasi teknologi pertaniannya.

Apalagi, dari tangan dingin Wawan inilah, perkebunan paprika di Nongkojajar bisa menjadi bagian dari kekuatan daerah di Pasuruan. "Beliau ini yang punya produksi (perkebunan) paprika dengan kualitas andal," sanjung Khofifah.

Sementara Wawan berharap, jika pasangan Khofifah-Emil terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Jawa Timur 2018 nanti, lebih memperhatikan para petani. Khususnya petani paprika, ada penambahan lahan untuk mengembangkan usaha.

Sampai saat ini, kata Wawan, pangsa pasar paprika milik petani Nongkojajar masih sekitar Surabaya, Bandung, Kalimantan, dan Sulawesi. Dan seandainya bisa tembus ke luar negeri, tentu dia dan rekan-rekannya sesama petani paprika sangat senang.

"{Makanya kami mendukung program Bu Khofifah soal pertanian (Bhakti ke-6). Apalagi saya ini, memang dari dulu, sejak dua kali Pilgub (2008 dan 2013) selalu memilih Bu Khofifah," aku Wawan.

"Saya berharap kali ini bisa terpilih dan mau membantu petani. Mungkin bantuannya, nanti ke depan, kita kembangkan area pertanian greenhouse seperti ini pengembangannya," harap Wawan.