RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 16 Agustus 2019

Sampaikan Selamat HUT RI, Menlu AS Ingin Hubungan Bilateral Lebih Erat

Sampaikan Selamat HUT RI, Menlu AS Ingin Hubungan Bilateral Lebih Erat


AGEN CASINO ONLINE

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Michael R. Pompeo menyampaikan harapannya untuk kemajuan Kemitraan Strategis, atau kerja sama bisnis dengan Indonesia, Kamis (15/8). Harapan ini disampaikan bersamaan dengan ucapan HUT ke-74 Republik Indonesia.

"Kami mengharapkan kemajuan Kemitraan Strategis terus berlanjut untuk kepentingan rakyat Indonesia dan Amerika, serta untuk mendukung perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan di dunia," tulis Michael dalam rilis yang diterima pada Jumat (16/8).

Lebih lanjut Michael menambahkan, kedua negara perlu menjaga nilai-nilai dan kepentingan bersama demi menjaga hubungan baik antar keduanya.

"Nilai-nilai dan kepentingan kita bersama akan mendorong hubungan kedua negara yang lebih erat di tahun-tahun yang akan datang," katanya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Michael dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke 74, Sabtu (17/8) esok. Selain menyampaikan ucapan selamat merayakan hari kemerdekaan, Michael juga memperingati 70 tahun hubungan diplomatik resmi dengan Amerika Serikat.

"Amerika Serikat menghargai Indonesia sebagai pemimpin yang demokratis di kawasan Indo-Pasifik, dan sebagai suara penting untuk prioritas global," puji Michael.

Petugas Perbatasan China - Hong Kong Razia Ponsel Wisatawan

Petugas Perbatasan China - Hong Kong Razia Ponsel Wisatawan


AGEN CASINO ONLINE

Petugas perbatasan China merazia telepon seluler orang-orang yang masuk ke wilayahnya melalui Hong Kong. Dikhawatirkan, tindakan tersebut menjadi upaya China mendata wisatawan yang mendukung unjuk rasa Hong Kong.

Menurut pengakuan tiga orang yang teleponnya diperiksa, petugas melihat foto, pesan, dan aplikasi lainnya. Seperti dilaporkan The New York Times, Kamis (15/8). Ini adalah kali pertama mereka mengalami pemeriksaan ponsel oleh petugas perbatasan China.

Orang-orang yang dipilih untuk dilakukan pemeriksaan ketat, kebanyakan pria usia muda. Mereka dibawa ke area kecil yang ditutupi kanvas hitam. Lalu diminta menunjukkan kartu identitas. Dalam area khusus itu, terdapat sejumlah petugas duduk di meja. Wisatawan diminta membuka ponsel mereka. Tak hanya ponsel, tas dan koper mereka juga diperiksa oleh petugas yang lain. Namun petugas tidak menjelaskan yang mereka cari.

"Saya tidak suka dengan hal itu," ungkap Hsu Tzu Hung, guru asal Taiwan yang ponselnya diperiksa saat menyeberang perbatasan Hong Kong-China.

"Apa dasar hukum untuk (pemeriksaan ponsel) ini," tambahnya.

Menurut Hsu, petugas membuka pesan di aplikasi WeChat, media sosial yang banyak digunakan di China. Namun, petugas tidak membuka aplikasi Line, yang lebih populer di Taiwan daripada di China. Pemeriksaan itu dilakukan sekitar 10 menit.

Cerita berbeda dialami Arain Lin, warga asal Fujian, China. Lin dalam perjalanan kembali ke Fujian, Kamis (15/8) kemarin setelah liburan di Hong Kong. Dia mengatakan, petugas tampak tertarik dengan video yang diambilnya di Bandara Hong Kong saat demonstrasi terjadi.

Petugas menanyakan alasan Lin mengambil video tersebut. Mereka beralasan penasaran dengan kondisi di sana. Petugas perbatasan China di Kowloon Barat yang memeriksa Lin, akhirnya menghapus video tersebut.

Sementara Chen, warga asal Hong Kong ditanya karena hanya menyimpan sedikit foto di ponselnya. Kepada petugas, Chen beralasan baru saja melakukan backup data ponselnya.

Kepada The New York Times, Chen bercerita telah memprediksi pemeriksaan tersebut. Dia memilih menyimpan ponsel utamanya di rumah, sebelum pergi ke China daratan untuk mengunjungi kerabatnya. Untuk menghindari kecurigaan petugas, Chen bahkan memasang gambar peta China dengan warna bendera kebangsaannya untuk layar ponsel cadangannya.

Kabar soal pemeriksaan seluler wisatawan yang melintas perbatasan China ini telah sampai ke telinga anggota legislatif Hong Kong.

"Kontrol ideologis dari China sangatlah berat," ucap Anggota Legislatif pro-demokrasi, Au Nok-hin.

Berdasarkan laporan The Times, para pelancong memasuki daratan China dari stasiun kereta Kowloon Barat, Hong Kong. Dari Kowloon, pelancong akan terhubung langsung dengan kereta cepat ke China.

Sebelum layanan kereta beroperasi di stasiun Kowloon Barat, kontroversi timbul karena keputusan pemerintah Hong Kong yang mengizinkan perwira China daratan untuk menegakkan hukum China di sana. Saat itu, kalangan pendukung demokrasi Hong Kong khawatir otonomi wilayahnya akan hilang seiring izin pemberlakuan hukum China daratan di Kowloon.

Kekhawatiran yang sama kembali terjadi, ketika pemerintah Hong Kong mengumumkan Rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi. Namun, Protes RUU ekstradisi berlangsung jauh lebih serius.

Selain pemeriksaan ponsel, Chin diberitakan telah mengumpulkan pasukan paramiliter di Kota Shenzhen, daerah yang berbatasan langsung dengan Hong Kong.

Tidak Ada Kehidupan Tanpa Internet, Begitu pun di Kashmir

Tidak Ada Kehidupan Tanpa Internet, Begitu pun di Kashmir


AGEN CASINO ONLINE

Sejak pemerintah India memutus akses internet dan komunikasi ke Kashmir, wilayah itu lumpuh. Kegiatan warga tidak dapat berjalan normal, termasuk pelayanan sektor kesehatan.

Masroor Nazir, seorang apoteker di Ibu Kota Srinagar, Kashmir, mengatakan, persediaan obat mulai menipis. Nazir mengimbau warga Kashmir menjaga kesehatan baik-baik. Sebab, sisa obat yang ada mungkin tidak cukup memadai.

"Kami menggunakan internet untuk semuanya," kata Nazir, seperti dikutip dari laman The New York Times, Jumat (15/8)

Apoteker yang bekerja dekat menara jam ternama di Kashmir itu terbiasa memesan obat secara online. Dia menjadi salah satu pemasok obat-obatan bagi apotek lain di Kashmir.

"Kami tidak bisa melakukan apa-apa," ungkapnya pasrah.

Blokade informasi adalah bagian dari keputusan sepihak India untuk menghapus status otonomi di Jammu dan Kashmir, pekan lalu. Pasca blokade, warga Kashmir tidak lagi dapat melakukan transaksi, komunikasi, hingga mengakses internet.

The New York Times mengabarkan, hanya ada beberapa lokasi milik pemerintah yang memiliki sambungan telepon. Namun, akses tersebut tidak dapat digunakan secara bebas, melainkan tetap bersifat terbatas.

Di saat Perdana Menteri India, Narendra Modi tengah mempromosikan akses internet cepat untuk modernisasi India dan menekan kemiskinan, pemerintahnya justru melakukan pemblokiran internet di Kashmir.

Pemerintah India berdalih, pemutusan akses internet dilakukan untuk mencegah penyebaran informasi palsu yang akan memperburuk keadaan di Kashmir. Meski demikian, sejumlah rumor seputar konflik Kashmir tetap berkembang dari mulut ke mulut.

Bukan pemblokiran pertama bagi Kashmir

Dikabarkan, pemblokiran akses internet bukan pertama kalinya dilakukan India. Tahun lalu, India memblokir internet sebanyak 134 kali. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan Pakistan yang menutup akses internet sebanyak 12 kali.

"Mematikan internet pertama kali dilakukan saat polisi berpikir akan terjadi gangguan," kata Mishi Choudhary, pendiri sebuah kelompok advokasi hukum di New Delhi.

Analisis itu diungkapkan Mishi setelah melacak kenaikan tajam data situs yang mati di India, sejak 2012.

Tidak ada yang tahu kapan pemblokiran akses itu akan berakhir. Di tahun 2016, internet di Kashmir diblokir selama lebih dari empat bulan. Ini membawa malapetaka bagi para pelajar, pebisnis, bahkan pekerja seni yang mengandalkan platform YouTube, Instagram dan layanan digital lainnya.

Ketika ribuan warga Kashmir menuntut hak mereka mendapat akses komunikasi, Jumat (9/8), petugas justru membalas dengan tembakan peluru karet dan gas air mata. Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut, tapi tujuh orang dikabarkan mengalami luka.

Pada persidangan hari Selasa (13/8) kemarin, Mahkamah Agung India menolak mencabut pembatasan akses internet dengan alasan menjaga ketertiban. Hingga perayaan hari kemerdekaan India pada Kamis (15/8) kemarin, penjagaan ketat tetap dilakukan di sejumlah wilayah Kashmir.

"Saya tidak tahu kapan harus tidur, kapan harus bangun, apa yang harus saya lakukan untuk hidup?" ungkap Umar Qayoom, warga Kota Srinagar.

Pencabutan akses internet dan komunikasi mengubah ponselnya menjadi logam tak berharga. Padahal, ponsel menjadi sumber hiburan utama bagi Umar.

"Tidak ada kehidupan tanpa Internet, Begitu pun di Kashmir," tegas Umar.

Tanpa internet, ekonomi warga terhenti

Putusnya akses internet membuat aktivitas warga turut terhenti. Dikabarkan, persediaan penting seperti insulin hingga makanan bayi sudah habis. Uang tunai pun mulai langka. Karena mesin-mesin ATM yang mengandalkan internet untuk transaksi tidak lagi beroperasi.

Pengrajin selendang dan tanah liat asal Kashmir, Muheet Mehraj tidak dapat melakukan transaksi yang biasa dilakukan secara online (daring). Akibatnya, 25 karyawan yang bekerja untuknya pun terpaksa dirumahkan. Jika pemblokiran tidak kunjung berakhir, seluruh karyawan itu terancam kehilangan pekerjaan.

"(Pemblokiran) ini adalah yang terburuk," katanya.

Pemblokiran akses internet sejatinya telah mendapat teguran berulang kali dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Tindakan India itu dinilai melanggar hak asasi manusia.

Meski demikian, teguran PBB tak juga menghalangi India untuk menggunakan pemblokiran internet. Di bawah undang-undang India, pihak berwenang di tingkat lokal dapat dengan mudah menutup akses internet atas nama "perdamaian dan ketenangan".