RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Selasa, 20 Maret 2018

Kenaikan utang pemerintah jadi perdebatan politik, ini kata Menko Darmin

Kenaikan utang pemerintah jadi perdebatan politik, ini kata Menko Darmin


AGEN CASINO ONLINE

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menanggapi posisi kenaikan utang Indonesia yang dijadikan sebagai perdebatan politik. Menurutnya, bisa saja utang tidak meningkat tetapi dengan syarat pembangunan infrastruktur menjadi lambat.

"Jadi itu hanya dikembangkan ke arah isu politik, yang sebetulnya pilihannya bisa saja pemerintah tidak menambah utang tapi infrastruktur-nya mungkin diperlambat. Mau pilih yang mana? Bikin infrastruktur itu kan untuk menghidupkan ekonomi masyarakat," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Senin (20/3).

Darmin mengatakan, utang meningkat karena simpanan (saving) Indonesia tidak cukup besar untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Sejauh ini pun, pemerintah secara intensif telah menjelaskan kepada masyarakat terkait penggunaan penarikan utang tersebut.

"Kita sudah jelaskan semuanya mengenai utang. Bahwa kita itu, memang perlu membangun infrastruktur ya kan. Kita saving nya tidak cukup tinggi sehingga kita perlu dana itu juga bukannya sesuatu yang berlebihan di luar kontrol karena rasio utang kita terhadap PDB nya itu masih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain," jelas Darmin.

Pembangunan infrastruktur memang membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga tidak dapat langsung dirasakan bagaimana manfaatnya kepada masyarakat. Namun demikian, dia memastikan, pembangunan infrastruktur masih sesuai target.

"Memang persoalannya kan membangun infrastruktur itu bukan setahun dua tahun. Dia itu membangun waduk bisa bertahun-tahun sehingga pengeluarannya sudah terjadi, tapi hasilnya belum dapat. Kenapa karena infrastruktur nya belum selesai tapi berjalan," jelasnya.

Darmin menambahkan, pihaknya akan segera melapor kepada Presiden Joko Widodo terkait perkembangan pembangunan infrastruktur yang pembangunannya masih berjalan dan telah selesai. Sehingga, tidak ada lagi perdebatan peningkatan utang tidak produktif. "Dalam waktu dekat kita akan melaporkan ke Presiden mengenai perkembangan infrastruktur strategis. Supaya jelas ada berapa yang sudah selesai, ada berapa yang sedang dibangun. Ada berapa itu jumlah dan nilainya loh," jelasnya.

"Ada berapa yang pembangunannya berjalan jauh menunggu tidak terlalu lama selesai dan seterusnya. Sehingga persoalan itu adalah soal pilihan bukan karena terpaksa. Bisa saja tidak berutang atau dikurangi, tapi dikurangi membangun infrastruktur nya. Mau pilih yang mana, jadi pertanyaan politiknya itu."

Sebelumnya, Pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang mengklaim utang pemerintah saat ini masih aman, bahkan jika dibandingkan Jepang mendapatkan sejumlah kritikan. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sohibul Iman mengatakan Sri Mulyani tak bisa membandingkan utang Indonesia dengan utang Jepang.

"Utang luar negeri Indonesia dibanding-bandingkan dengan Jepang, itu tidak apple to apple. Utang Indonesia ini sudah mengkhawatirkan, tak bisa dibandingkan dengan Jepang," ujar Sohibul di Solo, Sabtu (17/3).

Meski secara rasio utang Jepang lebih tinggi, yakni mencapai 200 persen lebih, namun menurut dia, Jepang mempunyai fundamental ekonomi yang lebih kuat dibanding negara kita. Apalagi, surat utang di Jepang itu lebih banyak dimiliki oleh warganya sendiri.

"Surat utang di Jepang itu lebih banyak dimiliki oleh warganya sendiri, bunganya juga sangat kecil. Berbeda dengan di Indonesia yang bunganya besar," katanya.

Dubes Uni Eropa melawat ke Papua, gali informasi dari warga

Dubes Uni Eropa melawat ke Papua, gali informasi dari warga


AGEN CASINO ONLINE

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Gurend memulai lawatan empat hari ke Provinsi Papua, termasuk ke Jayapura serta ke Wamena. Kunjungan itu dimulai hari ini.

Guerend bertujuan melihat secara langsung dan memperoleh informasi perkembangan terakhir di Papua, termasuk mengenai pembangunan perekonomian, pemilihan kepala daerah (pilkada), tata kelola pemerintahan, hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan.

Kunjungan ke Papua ini merupakan yang kedua kalinya bagi Duta Besar Gurend sejak dia ditugaskan di Indonesia mulai September 2015.

Duta Besar Uni Eropa dijadwalkan untuk bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan di pemerintahan daerah, perwakilan rakyat daerah dan masyarakat sipil, termasuk Pejabat Sementara Gubernur Papua Soedarmo, Kepala Kepolisian Daerah Irjen. Pol. Boy Rafli Amar, Wakil Ketua DPR Papua Fernando Tinal, serta pemerintahan daerah Wamena.

"Uni Eropa memiliki hubungan baik dengan Indonesia. Kita bekerja sama dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, perubahan iklim, tata kelola pemerintahan, demokrasi dan hak asasi manusia. Banyak dari program kerja sama pembangunan Uni Eropa di Indonesia secara langsung membawa manfaat bagi provinsi Papua dan warganya," kata Dubes Gurend seperti dikutip dari rilis resmi Kantor Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia (19/3).

"Misalnya di bidang kesehatan, pendidikan, dukungan terhadap upaya mitigasi perubahan iklim dan pembangunan perekonomian yang berkelanjutan," lanjut sang Dubes Uni Eropa.

Selain berdiskusi dengan pemerintah daerah, Duta Besar Gurend akan melangsungkan pertemuan dengan masyarakat sipil, khususnya membahas lingkungan hidup dan perubahan iklim tentang bantuan yang dibutuhkan di masa depan hingga tentang peningkatan kapasitas dan advokasi.

Tahun ini, Uni Eropa berencana untuk membuka peluang mengajukan proposal untuk membantu masyarakat sipil di Indonesia, khususnya di daerah tertinggal. Uni Eropa tengah mengkaji pula dukungan untuk perlindungan Segitiga Terumbu Karang Sulu Sulawesi dan dukungan untuk produsen kelapa sawit skala kecil untuk memproduksi secara berkelanjutan.

Polisi di Makassar dalami percetakan KTP palsu yang libatkan pasutri

Polisi di Makassar dalami percetakan KTP palsu yang libatkan pasutri


AGEN CASINO ONLINE

Reserse Kriminal Polsek Rappocini, Makassar, tengah mendalami percetakan yang diduga memproduksi banyak dokumen-dokumen palsu, salah satunya KTP. Penyelidikan ini dilakukan menyusul tertangkapnya pasangan suami istri, Sarman, (56) dan Fatmawati, (45) serta rekannya seorang ibu rumah tangga, Mantasia (48).

Ketiganya merupakan pelaku pemalsuan dokumen berupa KTP, kartu kesehatan dan Kartu Keluarga (KK). Kanit Reskrim Polsek Rappocini, Iptu Iqbal Usman menjelaskan, pengakuan sementara dari para pelaku yang diamankan, Kamis (15/3) lalu itu, KTP palsu dan dokumen lainnya digunakan untuk mengajukan kredit motor ke jasa keuangan.

Namun, kata dia, tidak tertutup kemungkinan dokumen-dokumen palsu itu juga digunakan untuk kepentingan lainnya, seperti untuk kepentingan Pilkada.

Karena itu, pihaknya terus mendalami keterangan ketiga pelaku berikut percetakan tempat mereka mencetak dengan harga Rp 150 ribu per kartu. Sejak laporan masuk, pihaknya terus mendalami dan mencari orang-orang percetakan itu tapi belum ditemukan hingga kini.

Menurutnya, tempat usaha percetakan itu berukuran kecil dan selalu tertutup. Pintunya dua lapis, tidak pernah terbuka sebagaimana usaha percetakan lainnya.

"Olehnya kita menduga kuat percetakan itu jadi tempat kegiatan-kegiatan yang melanggar aturan. Tapi hingga saat ini orang-orang percetakan itu belum kita temukan," kata Iptu Iqbal, Selasa (20/3).