RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 02 November 2017

NasDem sebut Anies-Sandi ingkar janji soal besaran UMP 2018

NasDem sebut Anies-Sandi ingkar janji soal besaran UMP 2018


AGEN CASINO ONLINE

Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus ikut berkomentar terkait penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 3.648.035. Pasalnya ini sangat bertentangan dengan janji Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan- Sandiaga Uno.

Bestari mengatakan, Anies-Sandiaga ingkar janji dalam menetapkan UMP karena tidak sesuai dengan janji saat kampanye. Sebab mereka pada saat kampanye berjanji ingin menaikkan UMP menjadi Rp 7 juta.

"Saya ada, membaca dulu ada janji-janji kampanye. Kalau enggak salah nanti di cek lagi sekitar Rp 7 juta. Maka janji kampanye ini, masyarakat harus paham juga, jangan ditelen semua. Karena belum tentu janji kampanye belum tentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan," katanya di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/11).

Dia mengkritik pemerintah Anies-Sandi, di mana dalam membuat kebijakan jangan hanya berlandaskan kepada janji-janji kampanye saja namun harus sesuai dengan aturan yang ada. Karena kalau tidak sesuai, bisa saja akan ada aksi-aksi demo.

"Ke depan ini agar Gubernur memperbaiki diri. Jangan lagi mengeluarkan statemen-statemen yang nantinya sulit untuk dipertanggungjawabkan karena aturannya tidak seperti itu," tegasnya.

Terlebih dalam menentukan UMP, Bestari mengatakan, Anies harus melihat kemampuan dari APBD Jakarta. Dan juga harus sesuai dengan pertumbuhan ekonomi.

"Masyarakat saya rasa sarankan untuk berhati-hati ke depan kalau ada janji-janji Karena janji kampanye bisa janji tinggal janji," pungkasnya.

Sultan Malaysia desak Mahathir diusut sebab sebut orang Bugis bajak laut

Sultan Malaysia desak Mahathir diusut sebab sebut orang Bugis bajak laut


AGEN CASINO ONLINE

Sultan Selangor Sharafuddin Idris Shah di Malaysia hari ini menyerukan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad diusut atas dugaan penghinaan terhadap orang Bugis.

Laman France24 melaporkan, Kamis (2/11), dalam unjuk rasa bulan lalu tentang skandal keuangan melibatkan pemerintah saat ini, Mahathir menyebut Perdana Menteri Najib Razak sebagai keturunan bajak laut Bugis.

Komentar perdana menteri Malaysia selama 22 tahun itu menuai kecaman dari warga Negeri Jiran yang punya keturunan Bugis. Mahathir kemudian dilaporkan berkeras pernyataannya ditujukan kepada Najib, bukan warga Malaysia yang lain.

Sharafuddin yang juga keturunan Bugis hari ini membahas pernyataan Mahathir dengan para dewan penasihat.

Setelah pertemuan itu kesultanan mengeluarkan pernyataan mengecam komentar Mahathir dan menyerukan 'penyelidikan dan tindakan hukum atas Undang-Undang Penghasutan'.

"Tudingan itu secara tidak langsung menghina Kesultanan Selangor yang merupakan keturunan Bugis," kata Hanafisah Jais, Pejabat Pengadilan Kerajaan Selangor dalam pernyataan.

"Sejarah membuktikan Kesultanan Selangor berasal dari keturunan Bugis yang ikut berjuang dan membela agama dan kedamaian di kepulauan Melayu."

Malaysia terdiri dari sembilan negara kesultanan yang tidak punya kekuasaan formal dan jarang terlibat politik.

Pekan lalu Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengaku merasa tersinggung dan terluka oleh ucapan Mahathir itu.

Hal itu diungkapkan oleh JK dalam diskusi informal pada KTT Developing-8 (D-8) kepada Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi yang digelar di Istanbul, Turki.

"Sebagai wakil presiden Indonesia keturunan Bugis, dia sangat tersinggung oleh kata-kata tersebut. Kata-kata itu adalah penghinaan terhadap orang Bugis, baik yang berasal dari Malaysia atau Indonesia," kata Zahid kepada wartawan, dikutip dari Free Malaysia Today, Senin (23/10).

Nama cagub Jabar dari PDIP mengerucut

Nama cagub Jabar dari PDIP mengerucut


AGEN CASINO ONLINE

PDI Perjuangan sudah mengantongi tiga nama untuk diputuskan dalam pencalonan Pilgub Jabar 2018 mendatang. Nama-nama tersebut mengerucut dari sembilan nama yang sebelumnya sudah mengikuti kontestasi Curah Gagasan pada Rabu 25 Oktober lalu.

"Tiga nama itu adalah tokoh yang diundang dalam hasil Curah Gagasan yang diselenggarakan akhir Oktober lalu," kata Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana di Bandung, Kamis (2/11).

Sebelumnya sembilan nama cagub Jabar potensial ikut ajang Curah Gagasan‎ PDIP, yakni Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa, Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarnoputri, mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan, Bupati Majalengka Sutrisno, Abdy Yuhana, Agung Suryamal dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Abdy menambahkan, pada pertengahan November tersebut akan segera diumumkan untuk nantinya diambil sebagai calon yang diusung PDIP.

"Rencananya pada pertengahan November ini akan diumumkan siapa yang jadinya diusung di Pilgub Jabar 2018. Ada tiga sampai empat nama yang masih digodok DPP," jelasnya.

Disingung mengenai siapa nama yang masuk dalam kandidat, Abdy mengaku belum bisa mengungkapkannya. "Itu kewenangan DPP. Kita belum berani mengumumkan," ucap Abdy.

"Tunggu saja pertengahan November," tambah Abdy.