RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Rabu, 06 Maret 2019

Kematian 2 Remaja yang Dikejar Polisi Picu Kerusuhan 3 Hari di Prancis

Kematian 2 Remaja yang Dikejar Polisi Picu Kerusuhan 3 Hari di Prancis


AGEN CASINO ONLINE

Kerusuhan terjadi tiga hari berturut-turut di Kota Grenoble, Prancis, Senin (4/3). Kerusuhan ini meletus setelah dua remaja tewas saat dikejar polisi.

Kedua pemuda itu berusia 17 dan 19 tahun tidak mengenakan helm ketika mereka terhimpit di antara bus dan dinding di jembatan ketika melarikan diri dari polisi dengan motor curian pada Sabtu (2/3) malam.

Dalam sebuah video, kerusuhan di distrik Mistral, di mana dua pemuda ini tinggal, para pemuda melemparkan kembang api dan bom bensin ke polisi. Sebanyak 65 kendaraan juga dilaporkan dibakar. Demikian dilansir dari Russia Today, Rabu (6/3).

Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan polisi berusaha mengatasi kerusuhan dengan menyemprotkan gas air mata. Ratusan kembang api terdengar di antara gedung-gedung apartemen dan percikan api merambat ke berbagai penjuru.

Empat petugas pemadam kebakaran dan beberapa polisi dilaporkan terluka dalam bentrokan tersebut. Sementara seorang pria berusia 25 tahun ditangkap karena melemparkan proyektil ke polisi.

Gagal Capai Kesepakatan dengan Trump, Kim Jong-un akan Kunjungi Rusia

Gagal Capai Kesepakatan dengan Trump, Kim Jong-un akan Kunjungi Rusia


AGEN CASINO ONLINE

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, dipastikan akan mengunjungi Rusia. Namun tanggal dan detail lain terkait kunjungan tersebut belum dipublikasikan. Hal ini diungkapkan Sekretaris Media Presiden Rusia, Dmitry Peskov.

"Kunjungan itu memang ada dalam agenda. Kami berharap tanggal dan tempat yang tepat akan ditentukan melalui saluran diplomatik dalam waktu dekat," jelasnya dilansir dari Aljazeera, Rabu (6/3).

Pengumuman ini dikeluarkan saat Kim kembali ke Pyongyang usai bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Vietnam. Dalam KTT kedua di Hanoi, Kim dan Trump gagal menandatangani kesepakatan denuklirisasi maupun pengurangan sanksi terhadap Korut.

Pada Senin (4/3), media Rusia melaporkan anggota kelompok parlemen bidang hubungan Rusia dengan Korut akan mengunjungi Pyongyang pada 12 April mendatang.

Sementara itu, Korea Selatan (Korsel) mengusulkan perundingan tiga arah semi-resmi dengan Amerika Serikat dan Korut saat mereka berusaha mengembalikan diplomasi nuklir ke jalurnya setelah gagalnya KTT Hanoi.

Perundingan itu diusulkan saat pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada Senin, dipimpin Presiden Korsel, Moon Jae-in. Moon menyebutnya perundingan adalah prioritas utama Seoul untuk mencegah jangan sampai negosiasi nuklir antara AS dan Korut gagal.

Pada pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Korsel, Kang Kyung-wha mengatakan perundingan yang diusulkan itu, yang dapat mencakup para ahli sipil dari AS dan Korsel, akan membantu menyelesaikan perbedaan pendapat terkait berapa banyak sanksi bantuan yang harus diberikan Washington kepada Korut dengan imbalan langkah-langkah pelucutan nuklir.

"Kita harus melihat apa dan bagaimana AS dan Korut memandang situasi saat ini dan kami akan membuat langkah-langkah mediasi praktis," kata Kang.

"Kami akan menetapkan berbagai langkah untuk membuka kembali dialog antara AS dan Korut. Selain itu, kami akan bekerja sama dengan negara-negara yang tertarik dengan masalah ini, seperti China dan Rusia, untuk membuka kembali dialog AS-Utara sesegera mungkin," lanjutnya.

Pertemuan pekan lalu antara Trump dan Kim mandek. AS menilai kegagalan mencapai kesepakatan ini karena tuntutan berlebihan Korut terkait bantuan sanksi sebagai imbalan atas tawaran terbatas untuk menutup kompleks nuklir utamanya di Yongbyon.
Korut dilaporkan memiliki situs-situs lain yang memproduksi uranium tersembunyi di seluruh negeri.

Lebah Terbesar di Dunia Ditemukan di Indonesia Setelah Hilang Selama 38 Tahun

Lebah Terbesar di Dunia Ditemukan di Indonesia Setelah Hilang Selama 38 Tahun


AGEN CASINO ONLINE

Lebah raksasa Wallace menghilang selama 38 tahun dan ahli biologi menemukannya hidup-hidup di Indonesia, khususnya di pulau-pulau Maluku Utara.

Lebah ini panjangnya seukuran jempol orang dewasa, rahangnya mirip kumbang rusa dan empat kali lebih besar dari lebah madu. Awalnya dikhawatirkan lebah jenis ini akan punah.

Tim pencari yang merupakan ahli biologi Amerika Utara dan Australia menemukan seekor lebah betina raksasa Wallace (Megachile pluto) yang hidup di dalam sarang rayap di pohon, lebih dari dua meter di atas tanah.

"Sungguh menakjubkan melihat 'bulldog terbang' serangga yang kami yakini telah punah," kata Clay Bolt, seorang fotografer spesialis yang memperoleh gambar pertama dari spesies hidup tersebut.
"Untuk benar-benar melihat betapa indah dan besarnya spesies ini dalam kehidupan, mendengar suara sayap raksasanya saat terbang melewati kepalaku, sungguh luar biasa," lanjutnya, dilansir dari laman The Guardian, Rabu (6/3).

Lebah raksasa - panjang lebah betina hampir 4 sentimeter - pertama kali dikenal ilmu pengetahuan tahun 1858 ketika penjelajah dan naturalis Inggris Alfred Russel Wallace menemukannya di Pulau Bacan, Indonesia. Wallace menggambarkan lebah betina sebagai "serangga besar, seperti tawon hitam, dengan rahang yang sangat besar seperti kumbang rusa".

Terlepas dari ukurannya, lebah itu tetap sulit dipahami, hampir tidak ada yang diketahui tentang siklus hidup rahasia lebah betina yang melibatkan pembuatan sarang dari resin pohon di dalam gundukan rayap arboreal aktif.

Lebah ini tak pernah dilihat lagi oleh para ilmuwan hingga tahun 1981, ketika ahli ilmu serangga (entomologi) Amerika, Adam
Messer menemukannya kembali di tiga pulau di Indonesia. Messer meneliti bagaimana lebah ini menggunakan rahang bawah yang sangat lebar untuk mengumpulkan getah dan kayu untuk membuat sarang anti rayap.

Tahun lalu diketahui seorang ahli entomologi telah mengumpulkan lebah betina pada tahun 1991 tetapi penemuannya tidak pernah dicatat dalam jurnal ilmiah. Juga tahun lalu, spesimen mati yang baru saja dikumpulkan ditemukan di situs lelang daring, tetapi penemuan kembali seekor betina hidup menumbuhkan harapan bahwa hutan Indonesia masih menyimpan spesies ini.

Habitat lebah ini terancam oleh deforestasi yang masif untuk membuka lahan pertanian. Selain itu, ukuran dan kelangkaan lebah ini membuatnya diburu para kolektor. Saat ini, belum ada perlindungan hukum terkait perdagangan lebah Wallace raksasa ini.

Robin Moore, seorang ahli biologi konservasi dari Global Wildlife Conservation, yang menjalankan program The Search for Lost Species, mengatakan, "Kita tahu merilis berita tentang penemuan kembali ini nampaknya membawa risiko besar mengingat permintaan, tetapi kenyataannya adalah bahwa kolektor yang tidak bermoral sudah tahu bahwa lebah ini ada di luar sana."

Moore menambahkan, sangat penting bagi para pelestari lingkungan untuk membuat pemerintah Indonesia sadar akan lebah dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi spesies dan habitatnya.

"Dengan menjadikan lebah sebagai unggulan dunia yang terkenal untuk konservasi, kami yakin bahwa spesies ini memiliki masa depan yang lebih cerah daripada jika kita membiarkannya diam-diam dikumpulkan lalu menjadi terlupakan," pungkasnya.

Pakistan Janji Tumpas Kelompok Militan Setelah Ditekan Dunia Internasional

Pakistan Janji Tumpas Kelompok Militan Setelah Ditekan Dunia Internasional


AGEN CASINO ONLINE

Pemerintah Pakistan menyampaikan akan mengambil langkah-langkah baru untuk merebut dan membekukan aset anggota kelompok-kelompok militan yang termasuk dalam daftar teroris yang ditetapkan PBB. Langkah ini diambil setelah menghadapi kritik internasional selama berbulan-bulan lamanya.

Pengumuman tersebut disampaikan kemarin di saat hubungan India dan Pakistan masih tegang setelah serangan bunuh diri di Kashmir bulan lalu. Insiden itu menyebabkan bentrokan militer antara kedua negara tetangga ini.

Februari lalu, kelompok pengawas keuangan, Financial Action Task Force yang berbasis di Paris, mengatakan Pakistan masih belum mengambil langkah konkret yang cukup untuk mencegah pembiayaan dan pencucian uang oleh kelompok-kelompok teroris.

Pakistan berisiko dimasukkan dalam daftar hitam oleh gugus tugas, yang akan membuka pintu bagi sanksi internasional yang akan menghancurkan perekonomian negara yang sudah tertatih-tatih itu.

Militer Pakistan telah lama dituduh India dan negara-negara Barat memelihara kelompok-kelompok militan yang dimanfaatkan sebagai proksi, termasuk Taliban Afghanistan dan Lashkar-e-Taiba, yang secara luas dituduh mengatur serangan Mumbai 2008 yang menewaskan lebih dari 160 orang.

Satgas keuangan menuntut Pakistan lebih tegas terhadap Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Muhammad, kelompok militan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan 14 Februari di Kashmir yang menewaskan 42 tentara paramiliter India.

"Ada konsensus mutlak di semua lembaga negara bahwa milisi agama ini menunjukkan kecenderungannya dari tahun 1990-an, beban masa lalu," kata analis dan pembawa acara televisi Moeed Pirzada, yang telah diberi pengarahan oleh pejabat sipil dan militer.

"Mereka tidak membawa tujuan apa pun dan perlu diserap ke dalam masyarakat arus utama melalui penciptaan lapangan kerja alternatif," lanjutnya dalam sebuah wawancara, dilansir dari laman The New York Times, Rabu (6/3).

Pirzada melanjutkan, tantangan utama ialah merancang strategi serangan terhadap kelompok-kelompok tersebut dengan mengambil alih sekolah-sekolah agama, rumah sakit dan organisasi bantuan yang menjadi garda operasional mereka selama ini. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menetapkan tunjangan anggaran untuk program-program tersebut pada Desember.

Selasa kemarin, para pejabat Pakistan berjanji mengambil tindakan yang lebih tegas dalam beberapa pekan mendatang terhadap kelompok-kelompok militan yang beroperasi di dalam wilayah Pakistan. Janji seperti ini juga pernah diungkapkan pemerintah Pakistan sebelumnya, termasuk ketika Pakistan masuk dalam daftar satgas keuangan awal tahun lalu atas permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Tetapi, para pejabat Pakistan mengatakan ada desakan yang lebih besar saat ini, dan pemerintah juga khawatir akan menjadi kecaman internasional jika gagal bertindak. Pada Senin malam, Khan mengatakan sudah waktunya mengambil langkah-langkah untuk menindak kelompok-kelompok militan.

Para pejabat Pakistan menyampaikan rencananya membekukan lebih banyak aset kelompok militan dan mengambil alih sekolah-sekolah agama yang berafiliasi dengan kelompok ini. Para pejabat mengatakan akan menerapkan lebih banyak pembatasan perjalanan kepada para pemimpin militan.

Sebagai awal tindakan tegasnya terhadap militan, Pakistan menangkap 44 anggota kelompok militan, termasuk saudara dan anak laki-laki pemimpin Jaish-e-Muhammad, Masood Azhar. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Shehryar Afridi mengumumkan penangkapan ini dalam konferensi pers di Islamabad namun tidak menyebutkan dakwaan apapun dan mengatakan penahanan itu dimaksudkan untuk penyelidikan.

Afridi mengatakan Mufti Abdur Raoof, saudara lelaki dari Masood Azhar, dan putranya Hammad Azhar dimasukkan dalam sebuah daftar dokumen yang diserahkan pemerintah India kepada Pakistan untuk penyelidikan atas serangan di Kashmir 14 Februari lalu. Sekretaris Kementerian Dalam Negeri Pakistan, Azam Suleman Khan mengatakan, mereka yang ditahan akan dibebaskan jika dinyatakan tidak bersalah.

"Jika kami tidak menemukan bukti terhadap mereka, kami akan membebaskan mereka," ujarnya.

Pakistan menunjukkan isyarat keinginannya menormalisasi hubungan dengan India. Kementerian Luar Negeri mengatakan, Duta Besar Pakistan untuk India, Sohail Mehmood akan kembali ke New Delhi untuk melanjutkan tugasnya. Mehmood ditarik dari New Delhi bulan lalu setelah ketegangan India-Pakistan memanas.

Delegasi Pakistan juga akan mengunjungi India pada 14 Maret untuk membahas rancangan perjanjian tentang ziarah Sikh antara warga di kedua negara. Kunjungan Pakistan akan diikuti dengan lawatan timbal balik India.

Pengebom Bunuh Diri Serang Perusahaan Konstruksi di Afghanistan, 16 Pekerja Tewas

Pengebom Bunuh Diri Serang Perusahaan Konstruksi di Afghanistan, 16 Pekerja Tewas


AGEN CASINO ONLINE

Sejumlah pria bersenjata dan pengebom bunuh diri hari ini menyerang kantor sebuah perusahaan konstruksi di Kota Jalalabad, Afghanistan, menewaskan sedikitnya 16 pekerja.

Dikutip dari laman Reuters, Rabu (6/3), juru bicara gubernur di Provinsi Nangarhar, Attaulah Khogyani mengatakan, serangan itu bermula ketika dua pengebom bunuh diri meledakkan bom di luar kantor perusahaan dan sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan.

Menurut Khogyani, ada 16 pekerja tewas, termasuk beberapa petugas keamanan, lima pelaku penyerangan juga tewas, yakni dua pengebom bunuh diri dan tiga pria bersenjata.

Sejauh ini belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Jalalabad adalah ibu kota Provinsi Nangarhar yang berbatasan langsung dengan Pakistan.

Wilayah itu menjadi daerah kekuasaan kelompok militan ISIS di Afghanistan. Kelompok ini menjadi organisasi teroris paling berbahaya sejak pertama kali muncul pada wal 2015 di Afghanistan.

Anggota dewan dari Nangarhar, Sohrab Qaderi, mengatakan empat pekerja dari perusahaan itu sudah dibawa ke rumah sakit dan dalam kondisi kritis.

"Pengebom bunuh diri yang bersenjata menyerang dan berhasil masuk ke gedung kantor sebuah perusahaan konstruksi pagi tadi," kata anggota dewan yang lain, Zabihullah Zmarai.

Peristiwa ini terjadi di saat Amerika Serikat dan Taliban tengah melanjutkan pembicaraan damai di Qatar untuk mengakhir konflik selama 18 tahun.

WNI di Malaysia Ditangkap karena Coba Suap Sipir Penjara

WNI di Malaysia Ditangkap karena Coba Suap Sipir Penjara


AGEN CASINO ONLINE

Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) kemarin menahan delapan sipir penjara dan seorang sopir taksi warga negara Indonesia (WNI) karena diduga terlibat kasus penyuapan.

Seperti diberitakan Malay Mail, Rabu (6/3/2019), penahanan itu dilakukan untuk membantu penyelidikan dalam skandal suap sebesar 120.000 ringgit Malaysia.

Semua petugas yang sedang diselidiki berdasarkan Pasal 17 (a) dari MACC Act 2009, dibawa ke ruangan khusus pada pukul 10.35 pagi. Sipir berusia 25 hingga 44 tahun itu ditangkap oleh MACC kemarin di Penang, Kedah dan Pahang antara pukul 09.45 dan 10.30, karena dituduh menerima suap dari sopir wanita asal Indonesia berusia 45 tahun.

"WNI itu diduga menawarkan suap sebagai bujukan untuk sipir agar tak menghukumnya karena telah membawa barang terlarang ke penjara," demikian menurut informasi dari pihak MACC yang dimuat Malay Mail.

Liputan6.com telah meminta konfirmasi kepada KJRI Penang terkait kasus yang menjerat WNI di Malaysia tersebut. Namun hingga saat ini belum ada respons dari pihak terkait.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI mengabarkan ada 28 atlet WNI anggota klub olahraga Tagun Taka Nunukan yang ditangkap oleh otoritas Malaysia akan segera dideportasi kembali ke Indonesia pada Senin, 26 Maret 2018 esok.

"Konsulat RI di Tawau sudah memberikan pendampingan dan melakukan berbagai pendekatan. Akhirnya, Mahkamah setempat memutuskan untuk mendeportasi 28 WNI tersebut," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal saat dihubungi Liputan6.com melalui pesan singkat, Minggu 25 Maret 2018.

"Harapan kami, mereka akan dipulangkan pada Senin 26 Maret, tapi itu tergantung penyelesaian SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) dan administrasi di Imigrasi Tawau. Biaya pemulangan akan ditanggung pihak pengundang di Kalabakan," lanjut Iqbal.

Tak Berdokumen

Menurut keterangan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, Ronny Sompie, penangkapan ke-28 WNI oleh otoritas Malaysia itu terjadi pada 15 Maret 2018.

Saat itu, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang tengah berpatroli di jalur sungai perairan Wallace Bay melihat rombongan WNI yang tengah melintas tersebut.

"Saat diperiksa ternyata tidak memiliki paspor maupun Pas Lintas Batas (PLB) yang dikeluarkan pihak Imigrasi di Indonesia," kata Ronny dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu 25 Maret.

Ronny mengatakan, Pihak APMM lantas menyerahkan seluruh WNI ke Imigrasi Malaysia. Mereka ditahan sementara selama 14 hari untuk dilakukan penyelidikan dan menunggu hasil putusan sidang Mahkamah Malaysia.

"Mereka dikenakan sanksi sesuai peraturan hukum yang berlaku di sana," ujar dia.

Padahal, rencananya rombongan akan pergi ke Kalabakan, Malaysia dalam rangka memenuhi undangan pertandingan persahabatan sepakbola dan bola voli yangdiselenggarakan klub Felka Kalabakan yang berasal dari Malaysia. Pertandingan itu digelar pada 1517 Maret 2018 di Kalabakan, Malaysia.

"Daftar nama 28 WNI yang berangkat ke Kalabakan tercantum dalam daftar yang dikeluarkan pihak klub Tagun Taka," jelas Ronny.

Mereka yang ditangkap oleh otoritas Malaysia terdiri dari 1 orang motoris dan 27 orang dari klub Tagun Taka (1 orang ketua rombongan, 1 orang pelatih tim, 17 pemain sepakbola, dan 8 pemain bola voli).