RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 20 April 2019

Kim Jong-un Pertama Kalinya Akan Bertemu Putin Akhir Bulan Mei

Kim Jong-un Pertama Kalinya Akan Bertemu Putin Akhir Bulan Mei


AGEN CASINO ONLINE

Pemerintah Rusia dua hari lalu mengumumkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan berkunjung ke Moskow pada akhir Mei 2019 untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir dari laman CNN, Jumat (19/4), pertemuan antara sekutu Perang Dingin itu terjadi pada saat yang sulit dalam negosiasi nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat (AS), yang terhambat sejak gagalnya KTT Hanoi pada Februari lalu.

Kremlin tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pertemuan antara Kim dan Putin, yang diyakini belum pernah bertatap muka satu sama lain.

Pengumuman itu datang hanya beberapa jam setelah kementerian luar negeri Korea Utara meminta Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk diganti dalam negosiasi lebih lanjut antara kedua negara.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita KCNA --yang dikelola pemerintah Korea Utara-- pada Kamis pagi, pejabat kementerian luar negeri Korea Utara, Kwon Jong-gun, mengatakan, "Pompeo telah membiarkan komentar sembrono dan segala macam kecurangan terjadi dalam hubungan kami (AS dan Korut)".

Dikatakan oleh Kwon, Kim Jong-un telah mengambil "sikap berprinsip" pada pembicaraan dengan AS dalam pidato baru-baru ini di parlemen Korea Utara.

"Setiap orang memiliki interpretasi yang jelas tentang pidatonya, yang mengatakan bahwa AS harus mengubah pendekatannya, dan menghasilkan langkah-langkah responsif sebelum akhir tahun ini," kata Kwon.

Korea Utara telah mendesak lebih banyak penghapusan sanksi sebagai ganti denuklirisasi, sementara AS menuntut bukti yang lebih besar bahwa negara itu siap mengurangi persenjataan nuklirnya.

Ketidaksepakatan itu diyakini menjadi alasan utama perundingan Hanoi berakhir cepat dan tanpa hasil.

Menurut beberapa pengamat, Kwon tampaknya menyalahkan Pompeo atas gagalnya pembicaraan di Hanoi, dengan mengatakan bahwa KTT itu "memberi kami pelajaran bahwa setiap kali Pompeo hadir, pembicaraan menjadi salah, dan tidak menghasilkan apa pun".

"Oleh karena itu, bahkan dalam kasus kemungkinan dimulainya kembali dialog dengan AS, saya berharap rekan dialog kami bukan Pompeo, tetapi orang lain yang lebih berhati-hati dan matang dalam berkomunikasi dengan kami," ujar Kwon.

CIA Tuding Huawei Didanai Intelijen China

CIA Tuding Huawei Didanai Intelijen China


AGEN CASINO ONLINE

Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA, menuduh Huawei, perusahaan teknologi, didanai oleh intelijen pemerintah China. Demikian dilaporkan the surat kabar Inggris, Times of London.

Dilansir dari laman the Sydney Morning Herald, Sabtu (20/4), koran Inggris itu mengutip sebuah sumber yang mengatakan Komisi Keamanan Nasional China, Tentara Pembebasan Rakyat (Angkatan Bersenjata China), dan cabang dari jaringan intelijen China mendanai perusahaan Huawei.

Menurut laporkan sumber itu, awal tahun ini intelijen AS memberikan informasi soal Huawei ini kepada Five Eyes, kelompok kerja sama intelijen dari negara Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru.

Huawei dalam pernyataannya membantah tudingan dari koran Inggris itu.

"Huawei tidak berkomentar atas tuduhan tanpa substansi yang didukung nihil bukti dari sumber tidak jelas," kata perwakilan Huawei kepada the Times.

CIA dan badan keamanan China sejauh ini belum menanggapi tudingan ini.

Washington dan Beijing saat ini masih terlibat dalam perang dagang dan AS menuding perangkat Huawei bisa digunakan untuk mata-mata.

Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, Januari lalu membantah tuduhan perusahaannya jadi alat mata-mata pemerintah China.

"Huawei tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah mana pun untuk menyediakan informasi yang tidak benar," kata Ren seperti dikutip harian the Financial Times dalam wawancara dengan sejumlah wartawan di Kota Shenzen.

"Saya masih mencintai negara saya, saya mendukung Partai Komunis, tapi saya tidak akan pernah menyakiti negara mana pun di dunia ini," kata dia.

Pemilu 2019 di Luar Negeri, Jokowi Menang di Tokyo

Pemilu 2019 di Luar Negeri, Jokowi Menang di Tokyo


AGEN CASINO ONLINE

Warga negara Indonesia yang berada di Tokyo, Jepang, 14 April lalu sudah menyalurkan suara mereka dalam Pemilu 2019. Penghitungan suara kemudian dilaksanakan tiga hari kemudian oleh
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Tokyo di Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Meguro, Tokyo.

Hasilnya diketahui pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin mendapatkan suara sebesar 5.955 suara diikuti oleh pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dengan 3.534 suara, demikian dikutip dari rilis resmi PPLN Tokyo yang dimuat Liputan6.com, Jumat (19/4).

Selain itu, untuk suara pemilu legislatif, PKS dan PDIP menjadi peraih suara tertinggi di wilayah kerja PPLN Tokyo dengan suara sebesar 1.869 dan 1.727.

Penghitungan dimulai pukul 08.00 dengan pembukaan dan pemilahan amplop pelayanan pemungutan suara melalui pos.

Selanjutnya proses penghitungan suara dilakukan bersamaan dengan waktu penghitungan di dalam negeri.

Masyarakat dapat menyaksikan penghitungan suara pemilu di Balai Indonesia pada waktu dimaksud.

Pemilihan Umum 2019 (Pemilu) di Tokyo dilaksanakan pada tanggal 14 April 2019 di Balai Indonesia Tokyo pada pukul 08.0019.00.

Pembukaan TPSLN (TPS Luar Negeri) dimulai dengan pengambilan sumpah KPPSLN (KPPS Luar Negeri) yang disaksikan oleh PPLN, Panwaslu dan saksi-saksi, baik dari calon Presiden/Wakil Presiden maupun dari partai.

Untuk menjaga ketertiban dan keamanan, tim keamanan dikoordinasikan oleh Atase Pertahanan dibantu para staf KBRI Tokyo, Kepolisian RI dan pihak Kepolisian Jepang.

Para calon pemilih terlihat mulai membuat antrean sejak pukul 07.30 dan semakin banyak berdatangan sampai pukul 18.00, sehingga penutupan gerbang lokasi TPSLN yang semula direncanakan pukul 18.00 diundur menjadi pukul 19.00.

Namun panitia tetap memberikan pelayanan bagi yang sudah mengantre sampai selesai. Pemilih terakhir tercatat menyalurkan hak suaranya pukul 22.42.

Pemilu di Tokyo mendapat antusias yang tinggi dari WNI yang terlihat dari antrean panjang calon pemilih sejak pagi sampai malam.

Tercatat jumlah pemilih yang menyalurkan surat suaranya tercatat sebanyak 1.937 pemilih dari 2.222 calon pemilih.

Dengan demikian, persentase partisipasi pemilu mencapai 87,17%. Dari sisi partisipasi dan jumlah pemilih, ini merupakan catatan tertinggi dalam pemilu di Tokyo.

Pilpres di Luar Negeri, Jokowi Raih 93,7 Persen Suara di Kamboja

Pilpres di Luar Negeri, Jokowi Raih 93,7 Persen Suara di Kamboja


AGEN CASINO ONLINE

Hasil perhitungan suara Pemilu 2019 di Kamboja menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul 3.018 suara atau 93,7 persen dari total surat suara sah (3.220 surat suara).

Sementara Paslon 02 Prabowo-Sandi memperoleh 202 suara (6.3 persen) berdasarkan, berdasarkan keterangan tertulis dari KBRI Phnom Penh yang dilansir Antara, Jumat (19/4).

Sementara itu, dari 3.095 Surat Suara (SS) Legislatif yang sah, hasil perhitungan suara partai politik di antaranya adalah PDIP: 56,3 persen (1.743 SS); PSI: 21,7 persen (673 SS); Nasdem: 4,2 persen (129 SS); Gerindra: 4,1 persen (127 SS); dan Golkar: 3 persen (92 SS).

Pasca Pesta Rakyat tanggal 13 April 2019 lalu, keseruan Pesta Demokrasi berlanjut dengan penghitungan Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) serta DPR RI pada 17 April 2019 oleh PPLN Phnom Penh dan KPPSLN pada semua titik TPS dan KSK di Kamboja bertempat di KBRI Phnom Penh.

Antusiasme masyarakat Indonesia masih terlihat dari kehadiran mereka saat penghitungan suara yang berlangsung dari Pukul 13.00 hingga 22.00 waktu setempat. Penghitungan surat suara berlangsung aman, lancar dan tertib.

Pemilu RI Serentak tahun 2019 di Kamboja diselenggarakan di 5 titik, yaitu di TPSLN-001 Phnom Penh, KSK-001 Bavet, KSK-002 Chrey Thom, KSK-003 Poipet (termasuk Siem Reap), dan KSK-004 Sihanoukville.

Terdapat partisipasi 3.251 pemilih di Kamboja atau 98.2 persen dari ketersediaan surat suara (3.310 Surat Suara).

Angka ini meningkat dua kali lipat lebih dari partisipasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 di Kamboja yaitu sekitar 1.100 pemilih.

Penghitungan Surat Suara Hampir 9 Jam, Jokowi Tumbangkan Prabowo di Amerika Serikat

Penghitungan Surat Suara Hampir 9 Jam, Jokowi Tumbangkan Prabowo di Amerika Serikat


AGEN CASINO ONLINE

Penghitungan surat suara Pemilu Indonesia 2019 di Amerika Serikat telah rampung. Rekapitulasi sudah mulai dilaksanakan pada Rabu, 17 April 2019 di gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington, D.C.

Proses penghitungan surat suara berlangsung hampir 9 jam, yakni mulai pukul 13.40 hingga 22.30 waktu setempat dan disaksikan langsung atau pun live streaming oleh WNI di sana.

Hasil akhir menunjukkan bahwa calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi- Ma'ruf Amin memperoleh 1.114 suara (684 dari tempat pemungutan suara atau TPS dan 430 dari pos).

Sedangkan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno meraup 352 suara (236 dari TPS dan 116 dari pos). Sementara itu, total surat suara tidak sah sebanyak 70 buah.

Untuk partai yang mendominasi di Washington D.C. adalah PDIP dan PSI, yang masing-masing mendapatkan 366 suara dan 359 suara. Demikian seperti bunyi keterangan resmi dari KBRI Washington, D.C. yang diterima oleh Liputan6.com pada Sabtu (20/4/2019).

Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, Mahendra Siregar, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya karena pemilu Indonesia di Washington, D.C. dapat berjalan dengan baik.

"Selain merupakan bukti semakin matangnya proses demokrasi Indonesia, kesuksesan pemilu kali ini juga menandakan kuatnya kombinasi antara demokrasi dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu persatuan dalam kebhinekaan, persaudaraan, dan gotong royong," ujar Dubes Mahendra.

"Kita patut bangga karena menjadi bagian dari proses transformasi yang luar biasa ini. Kini Indonesia menjadi negara demokrasi presidensial terbesar di dunia. Bahkan kita sekarang menjadi tolok ukur keberhasilan proses demokrasi. Tidak saja di antara sesama negara berkembang, namun juga dengan negara-negara maju," lanjutnya.

Mahendra Siregar juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN), Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) luar negeri, para saksi, serta seluruh WNI di Washington, D.C. dan sekitarnya atas kerja keras dan partisipasi aktif mereka dalam mensukseskan gelaran Pesta Demokrasi ini.

"Capaian penting pada hari ini tidak terlepas dari kerja keras, dedikasi, serta pengorbanan waktu dan pikiran semua yang terlibat dalam pemilu ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih," tutur Dubes Mahendra.

Ketua PPLN Washington, D.C., Andang Purnama, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada KBRI Washington, D.C. atas komitmen, kontribusi dan fasilitasi yang telah diberikan.

"Kesuksesan dan kelancaran pemilu ini adalah bukti sinergi yang sangat baik antara KBRI Washington, D.C. dengan PPLN beserta seluruh elemen penyelenggara pemilu serta masyarakat Indonesia pada umumnya," ujar Andang.

Proses penghitungan surat suara pos dan TPS dilakukan di ruangan berbeda secara paralel.

Pria India Potong Jari Sendiri karena Menyesal Salah Pilih Partai dalam Pemilu

Pria India Potong Jari Sendiri karena Menyesal Salah Pilih Partai dalam Pemilu


AGEN CASINO ONLINE

Pria India bernama Pawan Kumar nekat memotong jari telunjuknya karena merasa menyesal setelah memilih partai yang salah dalam pemilu yang baru lalu.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial setempat, Pawan Kumar mengatakan dia menjadi bingung oleh simbol-simbol pada mesin pemilihan elektronik di tempat pemungutan suara (TPS).

Alhasil, dia justru memilih Partai Bharatiya Janata (BJP), partai yang mendukung Perdana Menteri Narendra Modi.

Padahal, sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Sabtu (20/4), Kumar awalnya berniat memilih lawan regional BJP di negara bagian Uttar Pradesh, yang didukungnya.

Menyesal akan hal tersebut, Kumar pulang ke rumah dengan lesu dan kemudian berniat memotong jari telunjuknya dengan pisau daging.

Meski suara dalam pemilu India diberikan secara elektronik di TPS, namun setiap pemilih diwajibkan mencelupkan salah satu jarinya ke tinta, untuk memastikan mereka tidak memilih lagi.

Dalam video yang viral itu, terlihat pisau daging tergeletak di tanah dengan darah segar yang menempel di permukaannya.

Video itu juga memperlihatkan Kumar berdiri seraya memegang perban yang menutup jari telunjuknya yang telah dipotong. Adapun jari yang dipotong hanya disorot sekilas, tidak begitu jelas.

"Saya ingin mendukung (partai berlambang) gajah, tetapi justru memilih bunga," katanya di video.

Bunga teratai adalah simbol BJP, sedangkan gajah adalah representasi untuk Partai Bahujan Samaj, yang merupakan bagian dari aliansi oposisi terhadap pemerintahan PM Modi di India Utara.

Di India, simbol partai digunakan sebagai opsi pilihan pada mesin pemungutan suara.

"Saya pulang dan memotong jari saya dengan pisau. Saya kecewa salah memilih," lanjut Kumar dalam video tersebut.

Masih dalam video yang sama, Kumar mengatakan bahwa dirinya murni mendukung Partai Bahujan Samaj, dan tidak ada tekanan atas sikapnya tersebut.

Pemilu di India berlangsung secara maraton sejak 11 April lalu, dan akan berakhir pada 19 Mei mendatang.

Pemilu di India merupakan pesta demokrasi berbiaya termahal di dunia, di mana menurut pengamatan majalah Forbes, biaya operasionalnya mencapai US$ 7 miliar, atau setara Rp 98 triliun.

Dana sebesar itu digunakan untuk mengakomodasi layanan pemilu bagi 830 juta pemilih di India, yang akan memberikan suara mereka kepada sekitar 8.000 kandidat dari 450 partai politik berbeda.

Pemilu termahal ini juga tidak lepas dari campur tangan para hartawan yang sibuk memberi donasi. Dunia korporat India pun memberi dukungan finansial yang besar bagi Narendra Modi, demikian laporan The Straits Times.

Menurut Centre for Media Studies asal New Delhi, dana pemilu India terus menanjak sejak tahun 2009.

Pada tahun 2014 saja, dana yang digelontorkan mencapai USD 5 miliar atau Rp 70 triliun. Angka itu naik hingga USD 2 miliar (Rp 28 triliun) dari tahun 2009.