RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Senin, 07 Januari 2019

Pos Polisi Diserang Pemberontak di Hari Kemerdekaan Myanmar, 13 Polisi Tewas

Pos Polisi Diserang Pemberontak di Hari Kemerdekaan Myanmar, 13 Polisi Tewas


AGEN CASINO ONLINE

Kelompok pemberontak dilaporkan menyerang empat pos polisi di negara bagian Rakhine, Myanmar. Peristiwa terjadi ketika negara itu masih memperingati Hari Kemerdekaan.

Dikutip dari The Guardian pada Minggu (6/1), sebanyak 13 orang tewas, terdiri dari sebagian besar anggota polisi, dan tiga orang warga sipil.

Kantor berita resmi Myanmar mengatakan empat pos polisi di Kota Buthidaung di utara Rakhine, diserang oleh ratusan anggota militan Arakan --kelompok pemberontak yang menginginkan otonomi lebih besar-- setelah matahari terbit pada Jumat 4 Januari.

Tiga belas polisi tewas dan sembilan lainnya luka-luka ketika polisi terpaksa meninggalkan dua pos. Kini, bersama dengan bantuan militer Myanmar, mereka tengah melakukan "pembersihan" di wilayah serangan tersebut.

Juru bicara militer Myanmar, Zaw Min Tun, mengatakan para pemberontak menyerang pos-pos polisi di dekat perbatasan dengan Bangladesh.

"Pos-pos polisi ini ada di sana untuk melindungi ras nasional di daerah itu, sehingga (pemberontak militan Arakan) tidak bisa melakukan keonaran terhadapnya," kata Min Tun.

Ras nasional, menurut Min Tun, merujuk pada sebagian kelompok etnis Buddha yang tinggal di negara bagian Rakhine. Tidak seperti kelompok muslim Rohingnya, yang mengaku sama-sama asli setempat, mereka diberikan warga kewarganegaraan resmi oleh pemerintah Myanmar.

Di lain pihak, juru bicara Tentara Arakan, Khine Thu Ka, mengkonfirmasi serangan itu dan mengatakan bahwa para anggotanya telah membawa pergi tujuh jenazah.

Thu Ka juga mengatakan bahwa pihaknya telah membebaskan setidaknya 12 anggota pasukan keamanan yang ditahan selama pertempuran dengan pemerintah.

Serangan terhadap empat pos polisi itu, tambah Thu Ka, merupakan tanggapan atas operasi militer Myanmar yang menyasar militan Arakan dalam beberapa pekan terakhir, yang juga menargetkan warga sipil.

Pertempuran sempat terjadi di negara bagian Rakhine pada awal Desember lalu, antara pasukan pemerintah dan militan Arakan.

Negara bagian Rakhine sendiri dihuni oleh mayoritas penduduk beragama Buddha, namun Tentara Arakan tidak menyebut agama sebagai faktor pemberontakannya.

Rakhine juga dikenal oleh dunia internasional sebagai wilayah paling bergejolak di Myanmar, di mana sejak 2017 lalu, terjadi kisruh tidak berujung antara penduduk setempat dan gerilyawan muslim Rohingya, sehingga memaksa ratusan ribu warga etnis terkait melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

Sementara itu, konflik terpisah antara militer Myanmar dan militan Arakan memaksa 2.500 warga sipil setempat mengungsi pada akhir tahun lalu, lapor PBB.

Militan Arakan mengklaim telah berperang selama hampir satu dekade untuk menuntut otonomi lebih di "tanah Arakan," nama lain untuk negara bagian Rakhine. Hal itu merujuk pada sejarah keberadaan kerajaan dengan nama serupa, yang berkuasa di wilayah pesisir barat Myanmar hingga Abad ke-18.

Militan Arakan adalah salah satu dari beberapa kelompok pemberontak bersenjata yang berasal dari etnis minoritas di wilayah perbatasan keras antara Myanmar dan Bangladesh.

Tambang Emas di Afghanistan Runtuh, 30 Orang Tewas

Tambang Emas di Afghanistan Runtuh, 30 Orang Tewas


AGEN CASINO ONLINE

Sebanyak 30 orang dilaporkan tewas ketika sebuah tambang emas runtuh di wilayah timur laut Afghanistan pada Minggu 6 Januari.

Runtuhnya tambang emas itu terjadi di Distrik Kohistan, Provinsi Badakhshan. Penduduk setempat dilaporkan telah menggali lubang sedalam 60 meter di dasar sebuah sungai untuk berburu emas, dan terjebak oleh reruntuhan yang kemungkinan disebabkan oleh naiknya tingkat arus air.

Penambang, yang sebagian besar tidak berlisensi, menggunakan eskavator ketika tambang runtuh. Setidaknya tujuh orang lainnya terluka, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Senin (7/1/2019).

Kepala distrik Kohistan, Rostam Raghi mengatakan kepada kantor berita BBC di Afghanistan, "Penduduk setempat bergegas ke tempat kejadian dan hanya berhasil menyelamatkan 13 pekerja. Puluhan lainnya, termasuk beberapa anak, tewas."

Nik Mohammad Nazari, juru bicara gubernur provinsi, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Penduduk desa telah terlibat dalam bisnis ini selama beberapa dekade tanpa kontrol pemerintah."

"Kami telah mengirim tim penyelamat ke daerah itu, tetapi penduduk desa sudah lebih dulu mulai mengevakuasi jenazah," lanjutnya.

Seorang juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan mengatakan kepada AFP bahwa masing-masing keluarga korban akan menerima santunan sebesar 50.000 afghani, atau sebesar Rp 9,2 juta.

Afghanistan diketahui memiliki sumber daya mineral yang melimpah, namun banyak dari tambang itu telah berusia tua dan tidak dirawat dengan baik, menciptakan risiko masalah keamanan yang parah.

Selain itu, sebagian besar sumber daya tambang di Afghanistan juga belum dimanfaatkan dengan optimal karena konflik berkepanjangan dengan Taliban.

Konflik tersebut memicu terjadinya peningkatan aktivitas penambangan ilegal, baik oleh penduduk desa ataupun militan Taliban, yang menggunakannya sebagai sumber pendapatan utama.

Sebuah sumber mengatakan kepada AFP bahwa sebagian besar hasil tambang ilegal itu dijual ke penadah gelap di perbatasan Pakistan, untuk kemudian dijual ke berbagai produsen perhiasan di India, Dubai, dan Mesir.

Brasil Kirim Ratusan Tentara Hentikan Kekerasan Geng Kriminal

Brasil Kirim Ratusan Tentara Hentikan Kekerasan Geng Kriminal


AGEN CASINO ONLINE

Sekitar 300 tentara telah dikirim ke Kota Fortaleza di Brasil utara, untuk mengatasi gelombang kekerasan kriminal yang telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir.

Tentara Brasil akan berpatroli di sana dan di seluruh negara bagian Cear. Mereka ditugaskan menghentikan aksi penjarahan dan perusakan toko, bank, dan sarana transportasi publik.

Pengiriman ratusan tentara itu, sebagaimana dikutip dari BBC pada Minggu (6/1), merupakan perintah dari Kementerian Kehakiman Brasil sebagai tindakan tegas terhadap puluhan serangan yang terjadi selama hampir sepekan.

Sebuah rilis video keamanan yang ditayangkan di televisi Brasil menunjukkan para geng kriminal membakar beberapa bangunan, termasuk kantor pemerintahan dan fasilitas publik.

Sekitar 50 tersangka yang diduga terkait dengan aksi kekerasan tersebut kini telah ditangkap.

Serangan itu adalah protes terhadap berbagai kebijakan baru yang lebih keras di penjara lokal, di mana sebagian besar diisi oleh anggota geng kriminal.

Otoritas di negara bagian Cear memblokir sinyal ponsel di dalam penjara, dan juga mengakhiri kebijakan pemisahan narapidana berdasarkan afiliasi geng.

Pengerahan pasukan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah pelantikan Presiden Jair Bolsonaro, yang terpilih dengan membawa janji untuk memerangi kejahatan di Brasil.

Bolsonaro dilaporkan memuji keputusan Menteri Kehakiman Sergio Moro untuk mengirim pasukan tentara sebagai "tepat, cepat dan efektif".

Sebelumnya, Moro diketahui berhasil memimpin penyelidikan besar-besaran terhadap korupsi Brasil yang dikenal sebagai Operasi Cuci Mobil.

Menurut catatan World Prison Brief, Brasil memiliki lebih dari 700.000 orang yang dihukum di balik jeruji besi. Ini adalah populasi penjara tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China.

Bolsonaro (63) memenangkan pemilu presiden dengan selisih yang lebar atas rival terdekatnya, Fernando Haddad dari Partai Buruh sayap kiri, pada 28 Oktober lalu.

Oleh kubu oposisi, Bolsonaro dinilai sebagai sosok pemecah belah karena ucapan rasis, homofobik, dan misoginistiknya telah membuat marah banyak orang.

Dalam pidato pelantikannya, Bolsonaro menjanjikan dukungan bagi militer dan polisi, dengan mengatakan: "Moto nasional adalah ketertiban dan kemajuan. Tidak ada masyarakat yang dapat berkembang tanpa menghargai ini".

Dalam referensi yang jelas untuk kontrol senjata, dia berkata: "Warga negara yang baik perlu memiliki sarana pertahanan diri".

Pernyataan di atas diperkuat dengan kicauan Bolsonaro di Twitter baru-baru ini, di mana dia akan mengeluarkan dekrit untuk mengizinkan warga tanpa catatan kriminal untuk memiliki senjata.

Sebelum menjadi politikus, Bolsonaro bertugas di militer Brasil, di mana ia sempat menjadi bagian dari pasukan penerjun payung, sebelum kemudian naik pangkat menjadi kapten.

Dia diketahui tetap menjalin hubungan dekat dengan angkatan bersenjata Brasil.

Ribuan Orang di Serbia Berunjuk Rasa Selama Lima Pekan

Ribuan Orang di Serbia Berunjuk Rasa Selama Lima Pekan


AGEN CASINO ONLINE

Ribuan demonstran di Serbia menggelar aksi unjuk rasa untuk pekan kelima melawan Presiden Aleksandar Vucic, pada Sabtu 5 Januari.

Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa Vucic telah menguasai media, serta melancarkan serangan terhadap oposisi dan jurnalis, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Minggu (6/1).

Sebuah serangan terhadap politikus oposisi Borko Stefanovic oleh penyerang yang tidak dikenal, terjadi pada November lalu, dan memicu kerusuhan meluas.

Di satu sisi, kelompok payung oposisi Aliansi Serbia (SZS) mengatakan bahwa mereka mendukung pemerintahan Vucic, sebuah klaim yang dibantah oleh pihak berwenang Serbia.

Sebagian besar pengunjuk rasa berdemonstrasi di ibu kota Beograd. Sementara jumlah yang lebih kecil melakukan aksi serupa di Kragujevac dan Novi Sad, dua kota pusat industri utama di negara itu.

Presiden Vucic, dari Partai Progresif Serbia (SNS) yang memenangkan 160 dari 250 kursi di parlemen, sebelumnya mengatakan dia bersedia berbicara dengan demonstran tetapi tidak untuk "pembohong oposisi".

Vucic sendiri merupakan mantan perdana menteri yang memenangkan kursi kepresidenan pada 2017 lalu, dengan raihan sekitar 55 persen suara, jauh di depan kandidat lainnya.

Dia dikenal sebagai sosok yang pro Uni Eropa, namun dituduh oleh saingannya selama kampanye, menyabotase pemilu guna memperkuat cengkeraman kekuasannya di Serbia.

Sejatinya, jabatan presiden di Serbia sebagian besar bersifat seremonial, tetapi beberapa pihak mengatakan Vucic bisa berusaha membuat peran tersebut lebih berpengaruh.

Mengapa Putin Rahasiakan Kehidupan Anak dan Cucunya?

Mengapa Putin Rahasiakan Kehidupan Anak dan Cucunya?


AGEN CASINO ONLINE

Pemimpin Rusia Vladimir Putin dikenal tak mau mengumbar kehidupan pribadinya. Orang hanya mengetahui ia pernah menikah dengan Lyudmila, mantan pramugari. Namun, pernikahan mereka yang sudah berlangsung 29 tahun akhirnya kandas pada 2013.

Setelah itu, tak diketahui siapa perempuan yang mendampingi Putin. Nama Alina Kabayeva, mantan pesenam pernah disebut-sebut sebagai istri barunya. Namun, tak ada konfirmasi soal itu.

Mantan agen KGB tersebut selalu melenggang sendirian dalam acara-acara kenegaraan di dalam maupun di luar negeri. Tak ada ibu negara yang mendampinginya.

Tak hanya soal pasangan, Putin juga merahasiakan kehidupan dua putri dari pernikahan pertamanya, Mariya dan Katerina. Keduanya lahir di Jerman dan kini berusia 30-an tahun.

Seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (5/1), anak-anak Putin dilaporkan menggunakan nama palsu, dan dalam beberapa kasus, mereka yang berusaha menguak identitas mereka secara terbuka, harus membayar konsekuensinya.

Katerina pertama kali diidentifikasi oleh Reuters pada tahun 2015. Kala itu ia disebut menjadi peserta dalam cabang olahraga yang dikenal sebagai "rock akrobatik" campuran senam dan tarian.

Ia yang kala itu berusia 29 tahun mendeskripsikan dirinya sebagai pasangan Kirill Shamalov, putra Nikolai Shamalov, teman lama Pak Putin.

Katerina juga dilaporkan menduduki jabatan senior di Moscow State University. Bersama suaminya, mereka dilaporkan punya saham senilai USD 2 miliar di sebuah perusahaan gas dan petrokimia.

Andrey Akimov, wakil ketua dewan direksi Gazprombank, awalnya mengatakan kepada Reuters bahwa Tikhonova memang adalah putri pemimpin Rusia.

Namun, belakangan ia membantah telah membuat pernyataan tersebut. Akimov mengaku 'terkejut dan bingung' oleh kutipan yang dikaitkan dengannya setelah artikel itu diterbitkan.

Insiden serupa terjadi pada 2017. Kala itu, salah satu kolega Katerina, yang bekerja dengannya sebagai akrobat profesional, mengonfirmasi bahwa Katerina adalah putri bungsu Putin.

"Ya aku tahu siapa dirinya. Tentu saja," kata dia saat ditanya apakah Katerina adalah putri Vladimir Putin. Ketika kembali ditanya hal yang sama, ia mengangguk.

Tak lama kemudian, setelah artikel Reuters terbit, ia menarik kata-katanya. "Saya tak bisa mengonfirmasi bahwa saya tahu soal putri Putin. Saya tak ada hubungannya dengan mereka," kata pria yang tak disebut namanya itu.

Ia bahkan mengaku memiliki masalah dengan pendengarannya saat wawancara dilakukan. "Percayalah, aula saat itu sangat berisik sehingga ada banyak hal yang saya tak bisa pahami," kata dia. "Saya tak yakin memberi Anda jawaban yang benar. Saya yakin ada kesalahpahaman."

Putri Putin yang lain, Maria, juga 'misterius'. Informasi yang sejauh ini menyebar adalah bahwa ia kuliah di Moscow State University. Setelah pernikahannya dengan seorang pengusaha Belanda, ia dilaporkan menggunakan nama Maria Faassen.

Ketika media lokal berusaha menulis tentang keluarga Putin, konsekuensi buruk konon akan didapat.

Pada 2008, media Rusia Moskovsky Korrespondent mengklaim Putin diam-diam menceraikan istrinya dan berencana menikahi seorang pesenam berusia 24 tahun. Itu lima tahun sebelum pemimpin Rusia ini mengumumkan perceraiannya.

Rumor tersebut tak pernah terkonfirmasi. Namun kabar burung langsung menyebar melewati batas negara dan dipublikasikan kembali di media-media Eropa.

Hanya beberapa jam setelah kabar itu dipublikasikan, penutupan surat kabar dilaporkan terjadi di Rusia. Mayoritas sementara. Namun, Moskovsky Korrespondent yang tak pernah bangkit kembali. Perusahaan induknya, Lebedev menyebut masalah keuangan sebagai penyebabnya.

Radio Free Europe mengklaim bahwa agen-agen keamanan Rusia telah menggerebek kantor media itu, menanyai semua jurnalis yang bekerja di sana, dan menahan pemimpin redaksi Gregory Nekhoroshev. Namun, belakangan sang pemred mengaku bahwa orang-orang yang disebut petugas adalah sekelompok rekan yang menjemputnya.

Vladimir Putin jarang sekali menyebut soal keluarga dan orang-orang terdekatnya. Namun, jika itu sampai ia lakukan, dia tidak berbicara apapun selain kasih sayangnya kepada mereka.

Dalam sebuah konferensi pers pada 2015, Putin ditanya soal apa anak-anaknya.

Dan ini jawabannya, "Mereka tinggal di rusia dan tak pernah tinggal di mana pun secara permanen selain di Rusia," kata dia.

"Mereka menempuh pendidikan di universitas di Rusia. Aku sangat bangga pada mereka. Mereka terus belajar dan bekerja. Anak-anak perempuan saya berbicara tiga bahasa Eropa dengan lancar. Salah satunya bahkan dapat berbicara satu atau dua bahasa Oriental. Mereka membuat langkah pertama (dalam karier) dan sukses."

"Anak perempuan saya terlibat dalam sains dan pendidikan. Mereka tidak ikut campur dalam apa pun, termasuk politik. Mereka hidup secara normal."

Putin juga pernah mengutarakan alasan mengapa ia merahasiakan kehidupan keluarganya.

Pada 2017, Reuters melaporkan, Putin takut jika mereka dikuntit. Ia mengaku khawatir, dua cucunya tak akan menghabiskan masa kecil dengan normal di tengah sorotan.

Hal senada ia ucapkan dalam sebuah acara tanya jawab di televisi. "Aku tak ingin mereka tumbuh seperti pangeran," kata Putin. "Aku ingin mereka hidup seperti manusia normal. Yang mereka butukan adalah komunikasi yang biasa dan normal dengan anak-anak lain."

Karena alasan itulah Putin memilih tak mengungkap identitas cucu-cucunya dan berapa usia mereka.

Pengadilan Federal AS Dukung Kebijakan Trump Batasi Peran Transgender di Militer

Pengadilan Federal AS Dukung Kebijakan Trump Batasi Peran Transgender di Militer


AGEN CASINO ONLINE

Pengadilan banding federal Amerika Serikat memutuskan mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membatasi orang-orang yang berpindah jenis kelamin atau transgender dari berkiprah di militer. Pengadilan Banding untuk Distrik of Columbia memutuskan hari Jumat 4 Januari 2019, bahwa hakim pengadilan yang lebih rendah salah karena menghalangi Pentagon mewujudkan rencananya membatasi transgender di militer.

Sebelumnya, hakim pengadilan rendah memutuskan, kebijakan Trump tampak telah melanggar hak konstitusional perekrutan dan anggota militer yang transgender. Namun, memihak pemerintah Trump, pengadilan banding federal mengatakan hari Jumat bahwa kebijakan militer itu "tampaknya tetap mengizinkan sebagian orang transgender untuk bertugas di militer".

Juga dikatakan, rencana itu bergantung pada "pertimbangan profesional pejabat militer yang tepat," demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (7/1).

Juru bicara Pentagon, Jessica Maxwell mengatakan kepada VOA bahwa Kementerian Pertahanan "senang atas keputusan pengadilan DC itu."

Putusan hari Jumat tidak akan memungkinkan Pentagon segera mengimplementasi kebijakannya, karena hakim lain memutuskan memblokir kebijakan pemerintah dalam kasus serupa.

Pada Maret 2018, Presiden Amerika Donald Trump telah mengeluarkan perintah yang melarang sebagian besar kaum transgender bertugas dalam angkatan bersenjata, kecuali dalam "kasus-kasus terbatas."

Pernyataan pada 24 Maret 2018 dari Gedung Putih itu mengatakan menteri pertahanan dan menteri keamanan dalam negeri "telah menyimpulkan bahwa penerimaan atau perpanjangan masa tugas perorangan yang mempunyai sejarah diagnosa gender dysphoria (orang yang mungkin memerlukan perawatan medis yang besar, termasuk melalui obat atau pembedahan), merupakan risiko besar bagi keampuhan militer dan jatuhnya korban jiwa."

"Gender dysphoria" didefinisikan sebagai perasaan yang tetap dan kuat seperti orang yang mempunyai jenis kelamin yang berlawanan dan tidak merasa nyaman dengan orang yang dianggap sesama jenisnya yang menimbulkan perasaan stress dan gangguan kejiwaan yang kuat.

Australia Bakal Larang Lulusan SMA dengan Nilai Rendah Jadi Guru

Australia Bakal Larang Lulusan SMA dengan Nilai Rendah Jadi Guru


AGEN CASINO ONLINE

Siswa dengan skor ATAR rendah akan dilarang menjadi guru berdasarkan kebijakan baru yang akan diperkenalkan pemerintahan Partai Buruh Australia, dalam upaya meningkatkan prestasi murid di kelas.

ATAR adalah kependekan dari Australian Tertiary Admission Rank yakni angka antara 0,00 dan 99,95 yang menunjukkan posisi siswa relatif terhadap semua siswa dalam kelompok usia mereka dan menjadi acuan bagi Universitas untuk menseleksi calon mahasiswa mereka.

Universitas di Australia telah dikritik karena membiarkan siswa berprestasi rendah - beberapa diantaranya memiliki nilai ATAR di bawah 20, mengikuti studi pendidikan keguruan selama beberapa tahun terakhir.

Partai Buruh berkomitmen akan membatasi hanya 30 persen pelajar dengan nilai ATAR terbaik yang akan dibolehkan masuk ke jurusan pendidikan keguruan jika sektor ini tidak mengambil tindakan lebih cepat.

"Partai Buruh menginginkan warga Australia yang terbaik dan terpandai yang menekuni studi keguruan," kata juru bicara bidang pendidikan, Tanya Plibersek, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin (7/1/2019).

"Jika universitas tidak melakukan hal yang benar dan memperbaikinya sendiri, pemerintah Partai Buruh yang akan melakukan langkah perbaikan itu," lanjut politisi Australia tersebut.

Selama ini, universitas semakin banyak yang menambahkan skor ATAR dengan nilai tambahan atau poin bonus, seperti yang diberikan kepada siswa dari wilayah geografis tertentu, sehingga membantu beberapa diantara mereka yang memiliki nilai ATAR sangat rendah dapat memenuhi batasan nilai yang ditetapkan untuk mengikuti salah satu program studi di universitas mereka.

ABC sebelumnya telah mengungkapkan bahwa siswa yang mendapat skor 50 persen terbawah dari lulusan sekolah mencakup setengah dari semua tempat yang ditawarkan dalam program studi keguruan di NSW dan ACT pada 2015.

Ada 28 penawaran yang dibuat untuk siswa yang mencetak skor ATAR 0-19, 29 penawaran untuk mereka yang mencetak skor ATAR 20-29, dan 73 penawaran untuk siswa dengan skor ATAR 30-39.

"Kami ingin anak muda Australia dengan rekam jejak prestasi, motivasi dan kemampuan untuk mengajar generasi berikutnya," kata Tanya Plibersek.

"Kami ingin karier sebagai tenaga pengajar menjadi pilihan pertama, bukan sebaliknya."

Kecuali universitas dengan "cepat" meningkatkan persyaratan masuk ke program mereka dengan skor ATAR sekitar 80, pemerintah Partai Buruh akan membatasi tempat atau jumlah siswa yang bisa mengikuti program pendidikan keguruan atau pengajaran - sebuah langkah yang secara efektif akan meningkatkan skor masuk minimum.

Siswa masih dapat mengakses skema poin bonus dan jalur masuk alternatif di bawah rencana kebijakan ini.

Kepala eksekutif Universitas Australia, Catriona Jackson mendesak agar rencana ini di lakukan dengan sangat hati-hati, ia mengingatkan kebijakan itu dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.

"Kami akan mendesak Oposisi untuk mempertimbangkan serangkaian pendekatan kebijakan untuk mendorong pemuda Australia ke dalam profesi guru," kata Jackson.

"Para pembuat keputusan harus berhati-hati untuk tidak melihat ATAR sebagai satu-satunya cara untuk mengukur kemampuan calon siswa.

"Universitas menggunakan sejumlah cara berbeda untuk menilai kemampuan siswa untuk berhasil."

New South Wales dan Victoria telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas siswa memasuki program pendidikan keguruan dan untuk menjadi guru.

Sakit Stroke, Presiden Ali Bongo Hendak Dikudeta Tentara Gabon

Sakit Stroke, Presiden Ali Bongo Hendak Dikudeta Tentara Gabon


AGEN CASINO ONLINE

Tentara di Gabon mencoba melakukan kudeta dengan mengumumkan pembentukan 'dewan restorasi' setelah mengambil alih stasiun radio nasional. Ada laporan tentang tembakan yang ditembakkan di ibukota, Libreville, pada hari Senin.

Membacakan pernyataan, para perwira militer mengutuk Presiden Ali Bongo yang berbicara kepada rekan senegaranya pekan lalu dari Maroko untuk pertama kalinya sejak dilaporkan menderita stroke pada Oktober.

Pidato Tahun Baru oleh Bongo "Memperkuat keraguan tentang kemampuan presiden untuk terus melaksanakan tanggung jawab kantornya," kata Letnan Kelly Ondo Obiang, pemimpin Gerakan Patriotik Pertahanan dan Pasukan Keamanan Gabon.

"Sekali lagi, satu kali terlalu banyak, pemegang kekuasaan secara terus-menerus memperdaya orang Ali Bongo Ondimba, seorang pasien yang tidak memiliki banyak kemampuan fisik dan mentalnya," kata Ondo Obiang, dikutip dari Aljazeera, Senin (7/1).

Suara tembakan terdengar di sekitar kantor-kantor televisi pemerintah di pusat ibu kota sekitar pukul 06.30 pagi (05:30 GMT), dan kendaraan-kendaraan militer memblokir akses ke situs itu, seorang koresponden kantor berita AFP melaporkan. Kekerasan meletus di Gabon ketika Ali Bongo terpilih lagi.

Bongo (59), dikatakan menderita stroke pada 24 Oktober 2018 saat mengunjungi Arab Saudi dan sejak itu dirawat di Maroko. Keluarganya telah memerintah negara Afrika Tengah yang kaya minyak selama hampir setengah abad.

Presiden memposting pesan video yang direkam di Rabat dan didistribusikan melalui media sosial dan tradisional Senin lalu di mana dia mengakui dia sedang melalui masa sulit.

Tetapi dia menambahkan: "Hari ini, seperti yang Anda lihat, saya sedang bersiap untuk bertemu dengan Anda lagi segera,".

Juru bicara kepresidenan Ike Ngouoni kemudian mengatakan kepada AFP: "Pidato ini adalah bukti bahwa Presiden Ali Bongo sudah pulih sepenuhnya. Masalah kesehatannya sekarang ada di belakangnya."

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Ondo Obiang terlihat di sebuah studio radio mengenakan seragam militer dan baret hijau ketika ia membaca pernyataan itu. Dua tentara lain dengan senapan serbu berdiri di belakangnya.

Ondo Obiang mengatakan, kudeta itu dilakukan terhadap "mereka yang, dengan cara pengecut, membunuh rekan-rekan muda kita pada malam 31 Agustus 2016" referensi ke kekerasan mematikan yang meletus setelah Bongo dinyatakan sebagai pemenang pemilihan yang disengketakan.

Sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa komplotan itu tampaknya adalah sekelompok kecil tentara. Seorang juru bicara kepresidenan mengatakan dia akan membuat pernyataan segera.

Fahmida Miller dari Al Jazeera, melaporkan dari kota Johannesburg di Afrika Selatan, mengatakan, menteri informasi di Gabon dilaporkan mengatakan pemerintah sekarang telah menangkap 'para pemberontak' dan akan mendapatkan kembali kendali dalam beberapa jam.

Aly-Khan Satchu, seorang ekonom dan analis Afrika, mengatakan Gabon adalah "Masyarakat yang sangat tidak setara" dan kemungkinan populasi dan faksi militer lainnya akan mendukung langkah tersebut, dan mencatat pemerintah belum "menjaga warganya".

"Kapten telah keluar dari negara itu selama beberapa bulan, ini adalah serangan pemenggalan kepala yang saya pikir akan sulit bagi keluarga untuk diusir," kata Satchu kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan, masih harus dilihat apa yang terjadi selanjutnya, tetapi mencatat sekitar 900 tentara Prancis berada di negara itu, warisan dari masa kolonial.

"Apakah Prancis akan menyelamatkan rezim? Saya kira tidak," katanya, sambil menambahkan, "Saya kira orang-orang ini tidak bekerja sendiri. Belum terlihat."

Satchu mengatakan, upaya kudeta tersebut mencerminkan kecenderungan ketidakpuasan yang lebih luas di Afrika atas para pemimpin yang telah lama melayani yang telah gagal untuk memperhatikan kebutuhan rakyat mereka.

"Apa yang kami tonton di seluruh benua ini, apakah itu Gabon, Sudan, atau DR Kongo- adalah semacam titik kritis," katanya.

Kehadiran orang Amerika

Militer AS telah mengerahkan tentara dan peralatan ke Gabon di tengah kekhawatiran protes keras di Republik Demokratik Kongo (DRC) yang bertetangga setelah pemilihan presiden yang diperebutkan.

Presiden Donald Trump mengatakan kepada Kongres AS pada hari Jumat bahwa yang pertama dari sekitar 80 tentara tiba di Gabon Rabu lalu untuk melindungi warga negara Amerika dan fasilitas diplomatik jika kekerasan pecah di ibukota DRC, Kinshasa.

Bongo memenangkan pemilihan ulang pada tahun 2016 dengan kurang dari 6.000 suara, memicu bentrokan mematikan antara pengunjuk rasa dan polisi di mana parlemen dibakar.

Uni Eropa mengatakan pihaknya menemukan anomali selama pemilihan di provinsi kubu Bongo, Haut-Ogooue, di mana ia memenangkan 95 persen pada partisipasi 99,9 persen.

Ayahnya, Omar Bongo, memerintah Gabon selama 42 tahun sebelum kematiannya pada 2009 ketika Ali Bongo pertama kali berkuasa.