RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 15 April 2017

PKB gelar pelatihan ciptakan kader tangguh & militan di pemilu 2019

PKB gelar pelatihan ciptakan kader tangguh & militan di pemilu 2019


AGEN KASINO

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Surabaya, Jawa Timur menggelar Pelatihan Kader Pertama (PKP), Sabtu (15/4). Tujuannya, untuk menciptakan kader tangguh dan militan untuk persiapan Pemilu 2019.

Ketua DPC PKB Surabaya, Samsul Arifin mengatakan program PKP merupakan amanat dari partai besutan Muhaimin Iskandar ini.

"Ini sudah diamanatkan partai. Yaitu, agar mereka (anggota dewan) punya rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap kader partai," kata Samsul.

Adik kandung Menpora, Imam Nahrawi ini melanjutkan, PKP merupakan format yang sudah terstruktur sehingga setiap anggota dewan tidak boleh menggelar sendiri tanpa melibatkan DPC PKB.

"Karena dalam PKP itu melibatkan instruktur dari DPP dan DPW PKB, sekaligus didampingi pengurus DPC PKB," papar Samsul.

Masih menurut Samsul, di Surabaya sendiri sudah enam kali menggelar PKP. "Dan DPC PKB Kota Surabaya selalu mengundang anggota dewan. Tapi dari lima anggota fraksi PKB, baru dua anggota yang hadir, yaitu Camelia Habibah dan Laila Mufidah," ungkap dia.

Untuk selanjutnya, Samsul berharap, gelar PKP ini bisa dilaksanakan di seluruh kecamatan yang ada di Kota Pahlawan, untuk mencetak kader-kader mumpuni menyambut Pemilu 2019.

"Pelaksanaan PKP ini diharapkan, nanti bisa dilakukan di seluruh kecamatan yang ada di Surabaya," harapnya.

Anies-Sandi unggul di survei pilgub putaran II, ini kata Prabowo

Anies-Sandi unggul di survei pilgub putaran II, ini kata Prabowo


AGEN KASINO

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengaku sudah memantau beberapa hasil survei pilgub DKI putaran II. Dia bersyukur Anies-Sandi mampu ungguli pasangan nomor dua, Ahok- Djarot.

"Kita juga siapkan rangkuman hasil survei. Jadi kita yang mencolok. Sebagian besar survei itu adalah bukan katakanlah bukan pesenan kita. Kita calon pahe (paket hemat-red), bagian tidak punya duit," kata Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4).

Prabowo menegaskan, pencapaian hasil bagus di survei tersebut memerlukan kerja keras dari semua pihak, termasuk dirinya. Dia harus turun langsung ke lapangan membantu kampanye Anies-Sandi.

"Kita percaya diri karena kita turun ke rakyat. Hari ini saya ke 3 titik (yaitu) Penjaringan, Kamal dan Kalideres dan saya langsung bersentuhan dengan rakyat kecil," jelas Prabowo.

Dia mengajak semua elemen untuk berdoa untuk berlangsungnya pilgub yang damai dan aman. "Kita yakin Anies akan membawa persatuan DKI. Yang terbelah akan dipersatukan. Kita akan mencapai suatu keadaan yang sejuk, yang damai. Dengan perdamaian baru kita wujudkan kesejahteraan di seluruh warga Jakarta dan Ibu Kota yang mencerminkan kemajuan," tutur Prabowo.

Dituduh pakai kaos PKI, Wabup Ciamis polisikan akun Sofia Zalldy

Dituduh pakai kaos PKI, Wabup Ciamis polisikan akun Sofia Zalldy


AGEN KASINO

Wakil Bupati Ciamis Oih Burhanudin geram. Kegeraman Oih dipicu tuduhan menjadi bagian tim pemenangan Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan tertangkap kamera berseragam PKI saat blusukan di Jakarta Selatan.

Dalam foto yang diunggah melalui akun Facebook Sofia Zalldy, menampilkan seorang berseragam PKI tengah berbincang sembari melihat lembaran kertas di meja. Diperlengkap dengan keterangan 'Wakil Bupati Ciamis blusukan di Jakarta Selatan untuk menangkan Ahok, Wakil Bupati Ciamis pake baju PKI.'

Foto kemudian menyebar di media sosial hingga membuat Oih mengambil langkah hukum dengan memolisikan akun tersebut. Laporan dilayangkan ke Satreskrim Polres Ciamis, pada Jumat (14/4), bernomor LP/113/B/IV/2017/JBR/RES Ciamis.

"Laporan kejadian pencemaran nama baik ini masuk pada Jumat kemarin," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus pada wartawan, Sabtu (15/4).

Yusri mengatakan, Oih mendapatkan laporan dari bawahannya bahwa akun itu menyebutkan wakil bupati Ciamis menjadi bagian dari tim sukses Ahok dengan menggunakan seragam PKI, Kamis (13/4).

"Saksi memperlihatkan postingan foto di medsos kepada pelapor di handphone miliknya. Foto tersebut diposting pemilik akun Sofia Zalldy," ujarnya.

"Pelapor merasa kaget dikarenakan dalam foto tersebut ada seorang laki-laki yang menggunakan pakaian bergambar palu arit serta di foto yang diposting tersebut terdapat keterangan bahwa yang menggunakan pakaian bergambar palu arit adalah Wakil Bupati Ciamis. Padahal difoto tersebut bukan dia (Oih)," ujarnya.

Selain merasa dicemarkan nama baiknya, Oih juga merasa terganggu dengan akun-akun facebook yang mengomentari foto postingan Sofia Zalldy.

"Foto yang diposting oleh pemilik akun Sofia zalldy tersebut bisa dilihat oleh masyarakat umum serta mendapat komentar yang beragam serta menyudutkan pelapor hingga pelapor melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ciamis," jelasnya.

Foto tersebut menjadi barang bukti sebagai petunjuk pihak kepolisian melakukan langkah penyelidikan terhadap pemilik akun Sofia Zalldy. Polres Ciamis pun melakukan loordinasi dengan instansi terkait, mengumpulkan bukti dan petunjuk, mengundang ahli ITE dan bekerjasama dengan team Cyber Crime Polda Jabar.

"Saat ini kasus tersebut tengah dalam lidik," pungkasnya.

Sindiran keras Sandiaga soal Djarot ditolak Salat Jumat

Sindiran keras Sandiaga soal Djarot ditolak Salat Jumat


AGEN KASINO

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diduga kembali mendapat perlakuan tak menyenangkan dari warga saat melakukan kampanye. Kejadian itu dialami Djarot saat Salat Jumat di Masjid Al Atiq, Jalan Masjid 1, Kampung Melayu Besar, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.

Sebagian warga di sekitar wilayah ini tampaknya memberikan penolakan dengan kedatangan Djarot. Hal itu terlihat dengan adanya spanduk bertuliskan 'Tolak Penista Agama di Kampung Melayu Tercinta'.

Namun, kedatangan Djarot tak begitu menimbulkan keributan. Sebagian warga bersalaman dengan Djarot.

Di masjid tempat Djarot menunaikan Salat Jumat, ceramah khatib menyisipkan soal masalah Pilkada DKI putaran kedua. Khatib Jumat mengajak para jemaah yang hadir untuk memilih pemimpin muslim karena dinilai dapat memberikan keberkahan bagi Jakarta.

Seusai salat, keadaan menjadi gaduh. Djarot keluar dari dalam masjid diiringi dengan teriakan takbir dan penolakan. Sebagian jemaah pun terlihat memberikan tanda 'OK OCE' dengan menggunakan tangan mereka.

"Takbir, Allahu Akbar," serta teriakan "usir, usir, usir," teriak sebagian jemaah.

Mendapat penolakan, Djarot menilai aksi sebagian jemaah dan isi ceramah yang disampaikan menunjukkan masjid telah dipolitisasi untuk kepentingan politik.

Djarot mengajak semua umat muslim untuk tidak memunculkan persoalan SARA dalam gelaran Pilgub DKI Jakarta. Sebab, kata dia, Islam pun mengajarkan umatnya untuk menjaga persatuan dan persaudaraan antar umat.

"Islam juga mengajak kita untuk menjamin menjaga hubungan antar manusia, ukhuwah insaniyah. Nah oleh karenanya dalam Pilkada Jakarta ini janganlah sekali lagi lah persoalan SARA dimunculkan. Kami tidak pernah seperti itu," kata Djarot.

Insiden serupa juga dialami Djarot saat hendak menghadiri selawat dan zikir memperingati Supersemar di Masjid At-Tin TMII, Jakarta Timur, Sabtu (11/3) malam. Mantan Wali Kota Blitar ini disoraki peserta yang berada di halaman Masjid Attin. Meski sempat ditolak peserta yang hadir, pihak panitia akhirnya mempersilakan Djarot masuk ke masjid.

Kejadian tersebut mendapat sindiran keras lawannya di Pilgub DKI, Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga menilai, insiden penolakan beberapa warga itu terhadap Djarot merupakan strategi kampanye.

"Jadi saya percaya sih semua warga masyarakat menerima, kecuali itu bagian dari strategi kampanye mereka untuk hal seperti itu," kata Sandiaga di bilangan Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (14/4).

Menurut calon wakil gubernur nomor tiga ini, berdasarkan pengalaman jika ingin datang ke sebuah acara sudah dikondisikan oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, insiden penolakan tersebut tak mungkin terjadi.

"Dari pengalaman saya kita kalau Salat Jumat atau ke acara dalam pemilu ini pasti sudah dikontrol mengkondisikan didaftarkan oleh masyarakat," ujarnya

Namun, Sandi juga menambahkan, penolakan tersebut bisa juga terjadi karena kurangnya komunikasi. Sebab, dia menilai, jika ada komunikasi dengan baik kampanye yang dilaksanakan mudah diterima masyarakat.

"Saya selama 18 bulan karena terjadwal dan terkomunikasikan dengan baik alhamdulilah selalu diterima. Dan mestinya juga begitu Pak Djarot selalu diterima selama terkomunikasi yang baik dan sosialisasi yang baik," ucapnya.

Linda Dibui karena Laundry Rp 78 Ribu, Isinya BH dan Celana Dalam

Linda Dibui karena Laundry Rp 78 Ribu, Isinya BH dan Celana Dalam


AGEN KASINO

Pemilik laundry, Rosmalinda (35), sempat dipenjara selama 4 bulan oleh jaksa. Linda dinilai merusakkan pakaian konsumen Rose Lenny. Apa saja isi cucian Rose?

Sebagaimana dikutip dari putusan kasasi yang dilansir website Mahkamah Agung (MA), Kamis (13/4/2017), Rose menaruh cucian ke tempat cucian Linda di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Januari 2012. 

Berikut ini daftar cucian yang diserahkan kepada Linda:

1. Dua lusin BH/bra
2. Dua lusin celana dalam
3. Lima buah selimut
4. Sejumlah taplak meja (Rose tak ingat jumlahnya)
5. Dua kain ulos

Setelah ditimbang, total berat pakaian itu 26 kg. Tarif jasa laundry sebesar Rp 3 ribu per kg. Alhasil, Rose harus membayar Rp 78 ribu untuk jasa itu.

Setelah selesai, Linda mengantar ke alamat Rose, tetapi tidak ditemukan. Pakaian tersebut lalu disimpan di gudang. Setahun lebih berlalu, Rose tidak kunjung mengambilnya. Rose berkilah mengaku sedang depresi sehabis kebanjiran dan mencari rumah sehingga tidak sempat mengambil bajunya.

Rose akhirnya menampakkan batang hidungnya setahun kemudian. Rose tidak terima karena lusinan pakaian dalam miliknya yang rusak sehingga mempolisikan Linda. Rose mengaku pakaian dalam dkk yang rusak itu senilai total Rp 10 juta.

Awalnya polisi enggan menahan Linda. Tetapi setelah kasus itu berpindah ke kejaksaan, jaksa langsung menahan Linda dan menjebloskan Linda ke Rumah Tahanan Negara.

Tidak tanggung-tanggung, jaksa menuntut Linda hukuman selama 1 tahun penjara. Atas tuntutan ini, Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) menilai sebaliknya.

Majelis hakim menilai perbuatan Linda memang benar adanya, tetapi perbuatan itu bukanlah kejahatan. Pada 7 Oktober 2013, PN Jaktim akhirnya melepaskan Linda.

Jaksa tak terima dan ngotot agar Linda dihukum 1 tahun penjara. Berkas kasasi pun dilayangkan dengan tuntutan sama: Linda harus dipenjara 1 tahun! Tapi apa kata MA?

"Menolak permohonan kasasi dari penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Timur (Kejari Jaktim)," ujar ketua majelis, yaitu hakim agung Dr Andi Abu Ayyub Saleh, dengan anggota hakim agung Eddy Army dan Sumardjiatmo. 

Majelis kasasi sependapat dengan pertimbangan PN Jaktim yang menyatakan kasus itu bukanlah kasus kejahatan pidana. Perbuatan terdakwa tidak memenuhi unsur tindak pidana, baik Pasal 374 maupun Pasal 372 KUHP.