RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 04 Februari 2018

Ini dugaan penyebab bantalan crane jatuh di Jatinegara menurut Kemenhub

Ini dugaan penyebab bantalan crane jatuh di Jatinegara menurut Kemenhub


AGEN CASINO ONLINE

Direktur Keselamatan Perkeretapian Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam menyebut ada indikasi launcher untuk memasang crane, tergelincir. Sehingga mengakibatkan jatuhnya bantalan crane proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, di Jatinegara, Jakarta Timur.

Edi menjelaskan pada proses pemasangan itu, alat diangkat dari bawah ke atas. Diduga ketika alat akan terpasang, roda dari launcher crane itu tergelincir.

"Alatnya kan di atas dia angkat dari bawah tergelincir mungkin, kita belum tahu," jelasnya ketika ditemui di lokasi, Minggu (4/2).

"Mungkin ini posisinya enggak tepat, indikasi," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Jembatan Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR, Iwan Zarkazi menyebut masih harus memeriksa alat yang terjatuh tersebut. Pihaknya akan melakukan uji kapasitas alat launcher.

"Kami juga akan melakukan uji kapasitas lancaran dari launcher yang digunakan," kata Iwan pada kesempatan sama.

Menurutnya, selama ini tidak ada gangguan sama sekali. Pada jalur antara Manggarai-Jatinegara, rencananya akan ada 10 kali pemasangan. Enam kali tidak ada gangguan sebelumnya.

"Sebetulnya launcher ini sudah beroperasi 6 kali. Dalam bentang ketujuh, sudah berhasil 6 dari 10 span yang akan digunakan," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Jatinegara Kompol Supadi mengatakan, kecelakaan tersebut bermula ketika lima orang pekerja tengah memasang bantalan crane. Mereka mencoba memasang bantalan tersebut dengan menggunakan crane.

"Kemudian ketika bantalan crane sudah berada di atas namun dudukannya tidak pas sehingga bantalan jatuh menimpa korban tersebut di atas yang mengakibatkan keempat korban meninggal dunia," katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta.

Adapun empat korban meninggal tersebut; Jaenudin (44) akibat luka di kepala, Dami Prasetyo (25) badan hancur, Jana Sutisna (44) akibat luka di kepala, dan Joni (34) akibat luka di kepala, tangan kiri serta kanan patah.

Rumah mantan deputi Basarnas diduga ditembak orang tak dikenal

Rumah mantan deputi Basarnas diduga ditembak orang tak dikenal


AGEN CASINO ONLINE

Tindakan teror menggunakan senjata api terjadi di rumah mantan Deputi Operasi Basarnas Mayjen (Purn) TNI Tatang Zaenudin. Peristiwa itu terjadi Selasa (30/1) pukul 14.45 WIB di Jalan Bukit Pasir, Cimanggis Depok.

Saat kejadian, Tatang tidak ada di rumah. Dia sedang bertugas ke luar kota. Istri Tatang sedang duduk di teras depan rumah. Dan saat itu terdengar suara yang sangat keras. Karena takut dan kaget, istri Tatang masuk ke dalam rumah.

Setelah dilakukan pengecekan, keluarga makin kaget karena ada bagian kaca rumahnya yang retak dan berlubang. "Diduga bekas hantaman proyektil peluru," kata Tatang di rumahnya, Minggu (4/2).

Mengetahui kejadian itu, keluarga melapor pada Ketua RT, RW dan Kepolisian. Polisi pun datang ke lokasi dan melakukan penyisiran. Pada saat kejadian tidak ada saksi mata yang melihat. Namun informasi dari pemilik warung, sebelum terjadi penembakan ada orang tak dikenal dengan ciri badan tegap dan memakai jaket. "Lelaki itu berbelanja di warung dan berjalan ke rumah," tukasnya.

Menurutnya, penembakan ini adalah bentuk teror yang dilakukan pihak lain dengan tujuan intimidasi. "Saat ini saya beserta keluarga telah mengalami tindakan teror tersebut," ucapnya.

Ditanya soal kaitan peristiwa tersebut dengan Pilkada Jabar, Tatang menjelaskan bahwa itu tidak benar. Dia juga meyakinkan bahwa keluarga besarnya meyakini tidak memiliki musuh atau persoalan dengan pihak lain. "Saya kira tidak ada alasan untuk mereka melakukan teror kepada saya karena saya sudah off dari situ. Saya melakukan kegiatan-kegiatan ya untuk bangsa dan Negara ini," pungkasnya.

Polisi sebut ada kelalaian pada jatuhnya bantalan crane Jatinegara

Polisi sebut ada kelalaian pada jatuhnya bantalan crane Jatinegara


AGEN CASINO ONLINE

Kapolsek Jatinegara Kompol Supadi mengatakan, dugaan sementara peristiwa kecelakaan crane proyek double double track (DDT) Jatinegara kereta cepat Jakarta-Bandung, karena kelalaian kerja. Dia menyebut bakal menetapkan tersangka setelah melakukan gelar perkara.

"Yang jelas itu musibah, kelalaian. Sementara ya. Nanti hasil penyelidikan selanjutnya kita bisa menentukan tersangka dari gelar perkara," ujar Supadi ketika dikonfirmasi, Minggu (4/1).

Pihak kepolisian telah memeriksa 6 orang sebagai saksi. Namun, belum ada yang mengarah sebagai tersangka. Diketahui siang ini, ada sekitar 7 orang pekerja yang diperiksa di Polsek Jatinegara. Beberapa barang bukti berupa helm proyek, rompi, dan satu korban selamat.

"Ini baru saksi-saksi saja belum ditentukan tersangkanya karena baru saksi saksi semua yang diperiksa," kata Supadi.

Kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Jakarta Timur. Sebab korban tewas lebih dari satu orang. Kecelakaan ini juga ditangani Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Ini kan dilimpahkan ke Reskrim Polres (Jakarta Timur). Lebih dari satu orang yang meninggal makanya ditangani Polres," kata Supadi.