RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Senin, 12 November 2018

Koran Turki: Jasad Khashoggi Dilarutkan dengan Cairan dan Dibuang ke Selokan

Koran Turki: Jasad Khashoggi Dilarutkan dengan Cairan dan Dibuang ke Selokan


AGEN CASINO ONLINE

Surat kabar Turki, Sabah, mengungkap teori baru seputar kondisi jasad Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.

Desas-desus itu kembali menambah berbagai spekulasi tentang nasib jasad Khashoggi yang hingga kini belum ditemukan.

Menurut Sabah edisi 10 November, pembunuh Khashoggi melarutkan jasad korban dengan cairan asam dan menuangkannya ke saluran pembuangan, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (12/11).

Sampel yang diambil dari saluran air di konsulat Saudi di Istanbul menunjukkan jejak asam, kata Sabah, tanpa mengutip keterangan konfirmasi dari narasumber.

Hal itu menguatkan keyakinan penyelidik bahwa mayat Khashoggi memang dilarutkan menggunakan cairan asam, menurut laporan Sabah. Namun, laporan itu belum terkonfirmasi.

Itu menjadi teori kesekian dari Sabah tentang kondisi jasad Khashoggi. Pekan lalu, koran itu --dengan mengutip pejabat Turki yang anonim--melaporkan sebuah teori bahwa tubuh Khashoggi dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam lima koper, usai ia dicekik saat memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.

Pejabat anonim itu juga mengatakan bahwa kelima koper itu kemudian dibawa ke kediaman konsul jenderal Arab Saudi yang berlokasi dekat dengan konsulat.

Lebih lanjut, narasumber itu mengatakan bahwa Maher Mutreb, Salah Tubeigy dan Thaar al-Harbi adalah tiga tokoh kunci dari 15 anggota tim pembunuh yang dilaporkan terlibat dalam pemotongan tubuh Khashoggi dan mengeluarkannya dari tempat kejadian perkara.

Mutreb adalah salah seorang asisten Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. Sementara Tubeigy adalah kepala badan forensik Saudi Scientific Council of Forensics, serta berpangkat kolonel Angkatan Darat Saudi.

Sedangkan al-Harbi adalah letnan baru di satuan pengawal Kerajaan Arab Saudi. Ia dipromosikan menjadi perwira usai menanggulangi dugaan plot serangan drone di istana putra mahkota di Jeddah tahun lalu.

Jasad Jamal Khashoggi mungkin tak akan ditemukan. Meski, aparat Turki telah menyisir sumur hingga hutan untuk mendapatkannya.

Seorang pejabat Turki, Yasin Aktay, meyakini jasad sang jurnalis Arab Saudi itu dilarutkan dalam asam atau bahan kimia lainnya setelah dimutilasi.

"Tak ada formula lain yang menjelaskan mengapa jasad Khashoggi tak ditemukan sebulan setelah ia dihabisi," kata Aktay yang juga penasihat partai berkuasa untuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Associated Press, seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu, 3 November 2018.

Dia mengaku curiga jasad Jamal Khashoggi--yang adalah temannya--dipotong relatif kecil-kecil, sehingga bisa dilarutkan dalam cairan kimia.

"Semua petunjuk mengarahkan pada (dugaan) bagian tubuhnya telah larut," kata dia. Namun, pejabat tersebut tak menawarkan bukti apa pun untuk mendukung ucapannya.

Khashoggi hilang tanpa jejak setelah memasuki gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Ia sedang mengurus dokumen agar bisa menikahi tunangannya yang kala itu menanti di depan kompleks fasilitas diplomatik tersebut.

Ini Kata-kata Terakhir Khashoggi Sebelum Tewas Dibunuh

Ini Kata-kata Terakhir Khashoggi Sebelum Tewas Dibunuh


AGEN CASINO ONLINE

Kepala penyelidikan di koran Sabah untuk kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, Nazif Karaman, mengatakan kepada Aljazeera, kata-kata terakhir dari wartawan itu adalah "Saya tercekik. Lepaskan tas ini dari kepala saya, saya punya claustrofobia," demikian menurut sebuah rekaman dari dalam konsulat Saudi di Istanbul.

Menurut Karaman, kepala Khashoggi dibekap dengan tas plastik sampai dia tewas. Dari rekaman itu diketahui pembunuhan tersebut terjadi dalam waktu tujuh menit.

Sebelumnya Sabah juga mengungkap teori baru seputar kondisi jasad Khashoggi.

Desas-desus itu kembali menambah berbagai spekulasi tentang nasib jasad Khashoggi yang hingga kini belum ditemukan.

Menurut Sabah edisi 10 November, pembunuh Khashoggi melarutkan jasad korban dengan cairan asam dan menuangkannya ke saluran pembuangan, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (12/11).

Sampel yang diambil dari saluran air di konsulat Saudi di Istanbul menunjukkan jejak asam, kata Sabah, tanpa mengutip keterangan konfirmasi dari narasumber.

Hal itu menguatkan keyakinan penyelidik bahwa mayat Khashoggi memang dilarutkan menggunakan cairan asam, menurut laporan Sabah. Namun, laporan itu belum terkonfirmasi.

Itu menjadi teori kesekian dari Sabah tentang kondisi jasad Khashoggi. Pekan lalu, koran itu --dengan mengutip pejabat Turki yang anonim--melaporkan sebuah teori bahwa tubuh Khashoggi dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam lima koper, usai ia dicekik saat memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.

Pejabat anonim itu juga mengatakan bahwa kelima koper itu kemudian dibawa ke kediaman konsul jenderal Arab Saudi yang berlokasi dekat dengan konsulat.

Lebih lanjut, narasumber itu mengatakan bahwa Maher Mutreb, Salah Tubeigy dan Thaar al-Harbi adalah tiga tokoh kunci dari 15 anggota tim pembunuh yang dilaporkan terlibat dalam pemotongan tubuh Khashoggi dan mengeluarkannya dari tempat kejadian perkara.

Mutreb adalah salah seorang asisten Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman. Sementara Tubeigy adalah kepala badan forensik Saudi Scientific Council of Forensics, serta berpangkat kolonel Angkatan Darat Saudi.

Sedangkan al-Harbi adalah letnan baru di satuan pengawal Kerajaan Arab Saudi. Ia dipromosikan menjadi perwira usai menanggulangi dugaan plot serangan drone di istana putra mahkota di Jeddah tahun lalu.

Jasad Jamal Khashoggi mungkin tak akan ditemukan. Meski, aparat Turki telah menyisir sumur hingga hutan untuk mendapatkannya.

Seorang pejabat Turki, Yasin Aktay, meyakini jasad sang jurnalis Arab Saudi itu dilarutkan dalam asam atau bahan kimia lainnya setelah dimutilasi.

"Tak ada formula lain yang menjelaskan mengapa jasad Khashoggi tak ditemukan sebulan setelah ia dihabisi," kata Aktay yang juga penasihat partai berkuasa untuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Associated Press, seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu, 3 November 2018.

Dia mengaku curiga jasad Jamal Khashoggi--yang adalah temannya--dipotong relatif kecil-kecil, sehingga bisa dilarutkan dalam cairan kimia.

"Semua petunjuk mengarahkan pada (dugaan) bagian tubuhnya telah larut," kata dia. Namun, pejabat tersebut tak menawarkan bukti apa pun untuk mendukung ucapannya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin mengatakan rekaman pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi sudah diserahkan kepada pihak Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat.

"Kami memberikan rekaman itu pada mereka," kata Erdogan, dalam sebuah konferensi pers di Ankara, sebelum bertolak ke Paris untuk bergabung bersama Donald Trump dan sejumlah pemimpin lain pada Sabtu 10 November 2018, seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (11/11).

"Mereka juga mendengarkan percakapan itu, mereka mengetahuinya."

Ingin gugurkan kandungan akibat diperkosa, perempuan ini diancam penjara 20 tahun

Ingin gugurkan kandungan akibat diperkosa, perempuan ini diancam penjara 20 tahun


AGEN CASINO ONLINE

Seorang perempuan korban pemerkosaan di El Salvador diancam hukuman penjara 20 tahun atas kasus percobaan pembunuhan setelah dia melahirkan bayi dari pemerkosanya.

Imelda Cortez, 20 tahun, perempuan asal desa miskin di San Mighguel ditahan sejak April 2017 seusai melahirkan bayi perempuan dari pemerkosanya yaitu ayah angkatnya.

Cortez dilarikan ke rumah sakit oleh ibunya ketika dia sedang kesakitan dan mengeluarkan banyak darah. Dokter di ruang gawat darurat curiga Cortez hendak menggugurkan kandungan dan kemudian menghubungi polisi. Bayi itu kemudian lahir dalam keadaan sehat ketika usia Cortez 18 tahun.

Dilansir dari laman the Guardian, Senin (12/11), Cortez mengalami penganiayaan oleh ayah angkatnya yang berusia 70 tahun sejak dia berusia 12 tahun. Dia awalnya tidak mengerti kalau dia hamil. Setelah melahirkan Cortez didakwa atas percobaan pembunuhan, permohonan bebas dengan jaminannya ditolak dan dia jebloskan ke penjara sepekan dari rumah sakit.

"Ini ketidakadilan yang sangat ekstrem terhadap perempuan yang pernah saya ketahui," ujar salah satu pengacara Cortez, Bertha Maria Deleon. "Negara berulangkali melanggar hak-hak Imelda sebagai korban. Dia jelas mengalami gangguan psikologis tapi negara tidak memberikan perhatian."

Aborsi masih dilarang di El Salvador dan aturan ini kerap merugikan kaum perempuan.

Ketika Cortez di rumah sakit ayah angkatnya mendatangi dia dan mengancam akan membunuhnya, kakaknya, ibunya, jika dia melaporkan perbuatan bejat itu. Kabar itu diperoleh dari seorang pasien yang mendengar pembicaraan itu dan melapor kepada suster yang kemudian menghubungi polisi.

Kasus ini menjadi perbicangan luas di El Salvador dan pengadilan Cortez digelar hari ini.