RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 12 Januari 2018

Diduga jadi korban penyekapan, 33 orang diamankan polisi dari kontrakan di Sepatan

Diduga jadi korban penyekapan, 33 orang diamankan polisi dari kontrakan di Sepatan


AGEN CASINO ONLINE

Anggota Polres Metro Tangerang mendatangi rumah kontrakan di Kampung Cadas RT 08 RW 01, Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Jumat (12/1) sore. Kedatangan petugas setelah menerima laporan masyarakat terjadi tindak penyekapan puluhan orang di rumah kontrakan tersebut pada Senin (8/1).

"Tadi kita menindaklanjuti laporan dari warga masyarakat bahwa ada anggota keluarganya sejak tanggal 8 Januari 2018 dilakukan penyekapan di kampung cadas tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Dedy Supriyadi di lokasi.

Pihak kepolisian mendatangi 3 lokasi diduga terjadinya penyekapan puluhan orang tersebut. Di lokasi, polisi menemukan 33 orang berada di 3 TKP diperiksa itu.

"Jadi kami datangi 3 TKP, ada 33 orang dari tempat itu. Semua mengaku sedang ikut training kerja, namun semuanya tidak tinggal di TKP tersebut," ucap dia.

Berdasarkan keterangan sementara ini, TKP itu bukanlah sebagai tempat penyekapan, melainkan hanya sebagai tempat diskusi. "Kita masih dalami terkait perizinan yang dimiliki dan melakukan pemeriksaan dokumen dan para saksi sejumlah 33 orang itu," tukasnya.

Saat ini polisi bersama 33 orang itu, sedang menuju ke Mapolrestro Tangerang, guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. "Sekarang kami menuju Mako untuk pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.

Polri: Foto sama pasangan calon di Pilkada 2018 boleh, upload jangan

Polri: Foto sama pasangan calon di Pilkada 2018 boleh, upload jangan


AGEN CASINO ONLINE

Penetapan Calon Gubernur dan Kepala Daerah pada Pilkada serentak 2018 tinggal menghitung hari, para calon mulai mengatur strategi untuk berhelat pada pesta demokrasi tersebut. Salah satunya yaitu dengan menjaga netralitas saat Pilkada nanti.

Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan bahwa jika ada anggota Polri yang melakukan foto bersama terhadap salah satu Pasangan Calon (Paslon) itu diperbolehkan saja. Tapi yang tak boleh itu memajang foto tersebut di sebuah media sosial.

"Berfoto boleh tapi memasukkan ke medsosnya diupload gitu itu yang dilarang. Karena bisa menimbulkan mispersepsi bisa dianggap dukungan terhadap paslon tertentu ini yang harus kita cegah dengan pelarangan," kata Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).

Pihaknya pun juga menghindari bilamana anggota Polri berfoto dengan salah satu pasangan calon, tapi bukan anggota Polri yang memposting itu juga harus bisa dihindari oleh setiap anggota Polri.

"Misal kalau berfoto tapi yang mengupload ke Medsos bukan dia tapi orang lain nah ini pun perlu kita cegah. Kita upayakan jangan sampe dilakukan," ujarnya.

Dirinya ingin perilaku ini bukan hanya berlaku terhadap para petinggi Polri saja, melainkan juga berlaku terhadap semua anggota Korps Bhayangkara. Karena dirinya tak ingin polisi dicap berpihak terhadap salah satu pasangan calon.

"Kadang pengamanan itu tidak hanya dilakukan oleh perwira tapi juga bintara nah itu kita upayakan jangan dilakukan supaya enggak ada yang manfaatin ada yang posting dan dianggap bahwa polisi berpihak pada Paslon tertentu," tandasnya.

Menlu Retno belum bisa pastikan kematian Bahrun Naim

Menlu Retno belum bisa pastikan kematian Bahrun Naim


AGEN CASINO ONLINE

Kabar tewasnya Bahrun Naim, pria yang disebut-sebut sebagai petinggi ISIS dalam sebuah pertempuran di Suriah, 30 November 2017 lalu, hingga kini masih simpang siur. Keluarga Bahrun Naim di Kelurahan Sangkrah RT 1 RW 1, Kecamatan Pasarkliwon, Solo juga belum bisa memastikan kabar tersebut. Mereka bahkan pasrah jika Bahrun Naim meninggal di Suriah.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga mengaku belum bisa memastikan kematian Naim. Menurutnya, harus dilakukan klarifikasi ke beberapa sumber untuk memastikannya.

"Informasi tewasnya Bahrun Naim bukan yang pertama kali terjadi. Maka, konfirmasi ke berbagai pihak harus dilakukan oleh Kemenlu," ujar Retno kepada wartawan di sela kunjungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muayyad, Mangkuyudan, Laweyan, Solo, Jumat (12/1).

Meskipun informasi tewasnya Bahrun Naim sudah berulangkali dia dengar, namun Retno belum bisa berkomentar banyak terkait kabar tersebut.

"Kami tidak dapat memberikan statement selama belum mendapatkan konfirmasi maupun rekonfirmasi terkait hal tersebut," ucap Retno.

Dalam sebuah perbincangan dengan wartawan di Solo, Rabu (6/12) lalu, pengacara keluarga Bahrun Naim, Anis Prijo Anshorie mengaku belum memastikan kebenaran kabar tersebut. Anis menjelaskan, keluarga sejak dahulu pasrah dan menganggap Naim sudah dewasa.

"Keluarga menganggap Naim sudah dewasa, itu pilihan yang dibuat sendiri oleh Naim, itu pertanggungjawaban Naim," paparnya.