RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 09 Agustus 2018

INDEF: Pasar berharap cawapres Jokowi berpengalaman di bidang ekonomi

INDEF: Pasar berharap cawapres Jokowi berpengalaman di bidang ekonomi


AGEN CASINO ONLINE

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KM Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira mengatakan, pemilihan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden membawa dampak positif bagi Indonesia.

Sebab, isu sara tidak lagi menjadi mainan politik di pemilihan presiden mendatang. "Ada positif negatifnya. Positifnya sosok cawapres Presiden Jokowi yang berasal dari MUI dan NU mampu menciptakan stabilitas karena isu sara bisa diredam. Pertarungan pilpres harapannya adalah pertarungan konsep dan gagasan sehingga tidak terjadi kegaduhan yang berlebihan," ujar Bima di Jakarta, Kamis (9/8).

Namun demikian, keputusan ini cukup mengagetkan bagi pasar. Awalnya, pasar berharap sosok pendamping Presiden Jokowi berasal dari tokoh yang berpengalaman di bidang ekonomi. Mengingat sejumlah gejolak ekonomi terus terjadi beberapa waktu belakangan.

"Pelaku pasar awalnya berharap sosok pendamping jokowi berasal dari tokoh yang berpengalaman di bidang ekonomi bisa birokrat, akademisi atau pengusaha. Permasalahan ekonomi saat ini tidak kalah urgent dengan persoalan identitas dan kebhinekaan," jelasnya.

"Pelemahan kurs Rupiah, tekanan daya beli, kondisi global yang dinamis dan loyonya kinerja ekspor mendesak untuk dicari solusinya. Presiden butuh sosok tim ekonomi yang kuat di 2019," tandasnya.

Ketum PPP: Ma'ruf Amin titik temu dari seluruh parpol

Ketum PPP: Ma'ruf Amin titik temu dari seluruh parpol


AGEN CASINO ONLINE

Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi mengatakan, terpilihnya nama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019, karena namanya merupakan titik temu dari semua pihak.

"Ma'ruf Amin merupakan titik temu dari seluruh parpol dan masyarakat," ucap Romi di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Romi menuturkan, memang elektabiltas sosok cawapres dipertimbangkan. Akan tetapi ada hal lain yang diperhatikan.

Romi menegaskan, jika hanya faktor elektabilitas saja dipertimbangkan, maka mungkin saja hasilnya berbeda.

"Elektabilitas juga jadi pertimbangan, kalau hanya ditinjau elektabilitas mungkin pilihannya berbeda. Tapi karena kami mendengar dari berbagai kalangan aspek kapabilitas juga penting," pungkasnya.

Presiden Jokowi akhirnya memutuskan memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres untuk pilpres 2019. Nama Ketua Umum MUI itu sebelumnya masuk dalam 10 nama kandidat cawapres yang dipertimbangkan. Jokowi membeberkan alasan kenapa dirinya memilih Maruf Amin sebagai cawapres. Menurutnya, Maruf Amin adalah tokoh agama yang bijaksana.

"Beliau juga pernah duduk di legislatif, DPRD, DPR RI, MPR, Wantimpres, Rais Aam PBNU, dan ketua MUI," kata Jokowi.

Selain itu, dalam kaitannya dengan kebhinekaan, lanjut Jokowi, KH Maruf Amin saat ini menjabat Dewan Pengarah Ideologi Pancasila.

"Pada malam ini 9 parpol koalisi Indonesia Kerja semua telah tandatangan secara utuh," katanya.

Di rumah Prabowo, GNPF puji Jokowi lebih cerdas pilih Ma'ruf sebagai cawapres

Di rumah Prabowo, GNPF puji Jokowi lebih cerdas pilih Ma'ruf sebagai cawapres


AGEN CASINO ONLINE

Utusan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) mendatangi kediaman Prabowo Subianto di detik-detik akhir jelang deklarasi pasangan capres-cawapres 2019. GNPF tetap mendesak agar Prabowo memilih cawapres dari kalangan ulama.

Ketua GNPF-U Yusuf Martak mengaku belum tahu apakah usulan ijtima ulama bakal diambil Prabowo. Di saat yang sama, ia memuji Joko Widodo yang lebih dulu menggaet ulama pada Pilpres 2019.

"Saya dengar Pak Jokowi untuk periode yang kedua didampingi Pak Ma'ruf Amin. Saya tidak tahu itu benar atau tidak, kenapa Pak Jokowi lebih cerdas daripada kita, ini tidak boleh," ujar Yusuf di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).

Yusuf meminta usulan ijtima ulama benar-benar dipertimbangkan Prabowo. Dia tidak ingin Prabowo kembali keok di Pilpres 2019 jika salah memilih pasangan.

"Jadi menurut saya yang terbaik dibicarakan dirundingkan lagi yang benar-benar dipertimbangkan yang baik, jangan sampai nantinya mengalami kegagalan," katanya.

GNPF sendiri melalui ijtima ulama telah merekomendasikan dua nama, yakni Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Aljufri. Namun Somad telah menyatakan dirinya tidak bersedia terjun di politik praktis.

Yusuf menuturkan, pihaknya telah mengusulkan nama alternatif kepada Prabowo, yakni Ustaz Arifin Ilham dan Ustaz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. "(Respons Prabowo) akan dipertimbangkan," ucap Yusuf.

Bagi Yusuf, sosok ulama sangat penting untuk menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2019. Sebab, ulama disebut sebagai sosok pengayom masyarakat.

"Bisa mengawal, bisa memberikan nasihat agar pimpinan negara Republik Indonesia tidak jalan semaunya sendiri, tidak ada kontrol, Wapres dijadikan ban serep," ujar Yusuf.