RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 27 Januari 2019

Bom Meledak di Gereja Katedral Sulu Filipina, 15 Orang Tewas

Bom Meledak di Gereja Katedral Sulu Filipina, 15 Orang Tewas


AGEN CASINO ONLINE

Sebuah bom dilaporkan meledak di Gereja Katedral 'Our Lady of Mount Carmel' di Jolo, Sulu, Minggu (27/1). Laporan sementara, 15 orang dinyatakan tewas dalam insiden berdarah itu. Ledakan terjadi hanya beberapa hari setelah Hukum Organik Bangsamoro (BOL) disahkan.

Dari 15 korban jiwa, 5 adalah tentara Angkatan Darat Filipina dan 10 adalah warga sipil.

Polisi Daerah Otonomi di Mindanau Muslim (ARMM) mengatakan 46 orang lainnya terluka. 13 Di antaranya tentara dan 33 warga sipil.

"Korban segera dievakuasi. AFP, personel PNP (Angkatan Bersenjata Filipina, Ke polisian Nasional Filipina) mengamankan daerah itu," kata polisi ARMM, dikutip dari Rappler, Minggu (27/1).

Kelompok Investigasi dan Deteksi Kriminal PNP (CIDG) sebelumnya mengatakan dua alat peledak improvisasi (IED) digunakan untuk mengebom katedral.

Menurut ARMM, satu IED meledak di dalam katedral, dan satu lagi di pintu masuk.

Pemboman terjadi hampir seminggu setelah Komisi Pemilihan menganggap BOL telah diratifikasi.

BOL akan menghapus ARMM dan menggantinya dengan Daerah Otonomi Bangsamoro yang kuat di Muslim Mindanao, yang pembuatannya diharapkan bisa memperbaiki ketidakadilan historis yang dilakukan terhadap orang-orang Moro selama bertahun-tahun.

Korban Tewas Bom Gereja Filipina Jadi 27 Orang, Luka-Luka 77 Orang

Korban Tewas Bom Gereja Filipina Jadi 27 Orang, Luka-Luka 77 Orang


AGEN CASINO ONLINE

Korban ledakan bom yang mengguncang gereja Katedral 'Our Lady of Mount Carmel' di Jolo, Sulu, Minggu 27 Januari terus bertambah. Dari data sementara, 27 orang setidaknya tewas dalam aksi keji yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Abu Sayyaf tersebut.

Kepala Daerah Polisi Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) Kepala Inspektur Graciano Mijares mengkonfirmasi angka kematian yang lebih tinggi ini pada pukul 1.20 siang hari Minggu waktu setempat.

Dia merinci bahwa 20 korban tewas berasal dari sipil. Sementara sisanya yakni 7 korban tewas berasal dari tentara. Jumlah individu yang terluka juga meningkat menjadi 77, menurut Mijares.

Dikutip dari Rappler.com, Minggu (27/1), kelompok Investigasi dan Deteksi Kriminal PNP (CIDG) sebelumnya mengatakan, dua alat peledak improvisasi (IED) digunakan untuk mengebom katedral. Menurut polisi regional ARMM, satu IED meledak di dalam katedral, dan satu lagi di pintu masuk.

Juru bicara PNP Inspektur Senior Bernard Banac mengatakan, ledakan kedua terjadi ketika personel AFP menanggapi ledakan pertama.

Arnel dela Vega, kepala Komando Mindanao Barat militer Filipina, mengatakan tersangka utama di balik pemboman itu masih kelompok teroris Abu Sayyaf. Dia mengatakan, bahwa ini didasarkan pada ancaman sebelumnya.

Gubernur ARMM, Mujiv Hataman, mengatakan, pemboman katedral Jolo kemungkinan adalah hasil kerja para teroris. Hataman mengatakan, Abu Sayyaf tampaknya satu-satunya kelompok yang mampu melakukan serangan semacam itu.

"Pada titik ini, kami tidak ingin membuat spekulasi, tetapi kami dapat yakin bahwa ini adalah 99% hasil kerja para teroris," katanya.

Kamp Militer Turki di Irak Diserbu Demonstran Kurdi, 1 Orang Tewas & 10 Cedera

Kamp Militer Turki di Irak Diserbu Demonstran Kurdi, 1 Orang Tewas & 10 Cedera


AGEN CASINO ONLINE

Kerumunan orang yang marah menyerbu sebuah kamp militer Turki di wilayah Kurdi Irak. Akibatnya, satu orang tewas dan 10 lainnya cedera.

Laporan BBC yang dikutip pada Minggu (27/1), warga membakar kendaraan dan bangunan sebagai protes terhadap serangan udara Turki di daerah itu yang menewaskan sejumlah orang.

Pemerintah Turki dikenal sering melakukan penggerebekan terhadap kelompok militan PKK, yang bermarkas di sisi perbatasan Irak. Mereka menuduh pemberontak menyamar sebagai warga sipil untuk memicu konflik di daerah tersebut.

Pejabat lokal, Najib Saeed mengatakan tentara Turki telah menembak para pengunjuk rasa dan kemudian pergi. Kebakaran itu telah menyebabkan beberapa ledakan.

Dia mengatakan belum jelas apa yang menyebabkan kematian di dekat ibu kota daerah Dohuk. Kementerian Pertahanan Turki mengatakan serangan itu terjadi sebagai akibat dari "provokasi oleh organisasi teroris PKK".

Pemerintah Kurdi di Erbil di Irak utara juga mengutuk insiden yang terjadi pada Sabtu waktu setempat, menuduh demonstran terhasut untuk melakukan aksi serangan terhadap kamp Turki.

PKK yang juga dikenal sebagai Partai Buruh Kurdistan, memiliki basis di Turki dan Irak utara dan telah memerangi gerakan pemberontakan di Turki selama beberapa dekade.

Turki-Rusia Siap Menghabisi Teroris di Idlib

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitra pasukan keamanannya, Recep Tayyip Erdogan yang tak lain adalah Presiden Turki, menyatakan siap melawan teroris di Provinsi Idlib-Suriah.

Erdogan menemui Putin di Moskow pada Kamis 24 Januari 2019 bersama dengan beberapa anggota kabinet Turki. Dua pemimpin tersebut bertemu untuk membahas situasi di Suriah mengingat konflik delapan tahun hampir berakhir.

Sebelum kedatangan Erdogan di Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia telah terlebih dahulu menyatakan situasi terkini di wilayah Idlib.

Menurut institusi tersebut, meskipun Turki-Rusia telah mencoba membuat zona de-eskalasi, namun kondisi dengan cepat memburuk dan hampir berada di bawah kendali penuh Hay'et Tahrir al-Sham (HTS). Demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Kamis 24 Januari 2019.

HTS adalah kelompok pemberontak yang disebut-sebut berafiliasi dengan jaringan teroris Al-Qaeda.

"Sayangnya di sana (Idlib) terdapat banyak masalah dan kami melihantnya," ujar Putin yang tengah bersama dengan Erdogan dalam sebuah jumpa pers pasca-pertemuan di Moskow.