RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 13 September 2018

Jatuh dari gedung kampus lantai 4, mahasiswa Arsitektur UNS tewas

Jatuh dari gedung kampus lantai 4, mahasiswa Arsitektur UNS tewas


AGEN CASINO ONLINE

Seorang mahasiswa Program Studi S-1 Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, ditemukan tewas di lantai dasar kampusnya, Kamis (13/9). Berdasarkan hasil identifikasi, mahasiswa tersebut bernama Guntur Suryo Hapsoro (20), warga Griya Payung Indah B1 RT 01 RW 15, Pundak Payung Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan, korban jatuh dari lantai 4, gedung 5 Fakultas Teknik UNS. Sebelum meninggal, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dr Oen Solo dan mendapatkan pertolongan. Namun sayang, nyawa korban tidak tertolong.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Fadli mengatakan, peristiwa mahasiswa terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Menurut Fadli, sebelum kejadian, ada beberapa orang yang melihat mahasiswa Arsitektur angkatan 2016 tersebut tengah berada di lantai empat. Namun tiba tiba terdengar suara seperti benda jatuh di lantai dasar.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata yang terjatuh adalah Guntur. Saksi mendapati korban dalam kondisi tergeletak dengan sejumlah luka dan darah tercecer.

"Setelah diketahui ada korban yang terjatuh, saksi meminta bantuan orang untuk memanggil ambulans guna memberikan pertolongan," katanya.

Korban kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit dr Oen Solo untuk mendapatkan perawatan. Namun, sekitar pukul 15.40 WIB korban dinyatakan meninggal dunia.

"Kami belum bisa memastikan apa penyebab jatuhnya korban dari lantai empat," jelasnya.

Saat korban terjatuh, lanjut Fadli, di lokasi gedung tersebut tidak terdapat orang lain. Pihaknya menyerahkan kasus tersebut kepada Polsek Jebres.

Kepala Program Studi S-1, Fakultas Teknik UNS Solo, Amin Sunadyo membenarkan seorang mahasiswanya tewas setelah terjatuh dari lantai empat. Namun ia tak bisa memberikan keterangan banyak terkait peristiwa tersebut.

"Kami belum mengetahui apa penyebabnya. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk pengungkapan kasus ini," pungkas Amin.

Bongkar skandal korupsi P2SEM, Kejati Jatim minta bantuan PPATK

Bongkar skandal korupsi P2SEM, Kejati Jatim minta bantuan PPATK


AGEN CASINO ONLINE

Meski sudah memeriksa 13 anggota DPRD Jawa Timur periode 2004-2009, ternyata penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur masih kesulitan megungkap skandal mega korupsi P2SEM (Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat) Tahun 2008.

Alasannya, selain keterangan saksi kunci dokter Bagoes Soetjipto Soeljoadikoesoemo, penyidik tidak memiliki bukti lain untuk menjerat para penikmat dana hibah senilai Rp 277 miliar tersebut.

Sehingga, menurut Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jawa Timur, Didik Farkhan Alisyahdi, jika dr Bagus meninggal lebih dulu, maka harapan menuntaskan kasus P2SEM akan pupus.

"Kan hanya pengakuan dari Dokter Bagus. Nanti misalnya Dokter Bagus terakhir nyabut atau meninggal, kan kita tidak punya bukti lagi," keluh Didik di Surabaya, Kamis (13/9).

Solusinya, lanjut mantan Kajari Surabaya ini, kejaksaan akan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mencari bukti tambahan.

"Makanya kita mencari alat bukti tambahan itu. Kita sudah (kirim data) ke PPATK, tinggal menunggu hasilnya," akunya.

Terkait rencana memanggil 100 anggota DPRD Jawa Timur periode 2004-2009, Didik menegaskan, akan segera melakukannya. Kapan? "Tunggu sebentar lagi," dalih Didik.

"Kemarin kan yang (13 orang dan 2 oarang sudah meninggal) disebut dokter Bagus sudah dipanggil semua. Tapi memang menolak semua dan lainnya nanti akan kita panggil lagi. Sesuai omongan Pak Kajati itu biar lengkap datanya," sambungnya.

Seperti diketahui, berdasarkan 'nyanyian' dokter Bagoes yang buron sejak 2010 silam dan tertangkap di Malaysia pada Desember 2017 lalu, penyidik memeriksa 13 anggota DPRD Jawa Timur periode 2004-2009 pada 1-9 Agustus 2018. Sebenarnya ada 15 orang, namun dua orang sudah meninggal dunia.

Pasca-pemeriksaan ke-13 orang tersebut, hingga saat ini pihak Kejati Jawa Timur belum bisa menjerat pelaku 'kakap' penikmat dana hibah P2SEM.

Sudah 12 jam, Nur Mahmudi masih diperiksa kasus korupsi Rp 10,7 M di Polres Depok

Sudah 12 jam, Nur Mahmudi masih diperiksa kasus korupsi Rp 10,7 M di Polres Depok


AGEN CASINO ONLINE

Mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail hampir 12 jam menjalani pemeriksaan di Polresta Depok. Dia pagi tadi tiba di Polresta Depok pukul 08.30 WIB dan hingga kini masih belum keluar ruangan.

Nur datang dengan didampingi tiga kuasa hukum. Namun tidak ada satu kata pun terucap dari mulut Nur. Dia langsung masuk ke ruang penyidik.

Selama pemeriksaan, Nur tidak terlihat keluar ruangan untuk istirahat. Bahkan untuk makan siang dan solat pun Nur tetap di dalam ruangan.

Iim Abdul Halim, kuasa hukum Nur pun belum bisa berkomentar banyak atas kliennya. "Nanti saja ya setelah pemeriksaan," katanya, Kamis (13/9).

Ditanya soal kemungkinan penahanan Nur, dirinya mengatakan belum bisa menjawab. Dia hanya mengatakan akan siap mengikuti prosesnya saja. "Setelah pemeriksaan saya akan putuskan apakah akan mengambil langkah," tandasnya.

Nur disangkutkan dalam dugaan korupsi yang merugikan negat Rp 10,7 miliar karena diketahui mengeluarkan dana dari APBD Depok tahun 2015. Padahal, untuk pelebaran jalan tersebut sudah dibebankan kepada pihak swasta.

Setelah memeriksa 80 saksi akhirnya penyidik menetapkan Nur sebagai tersangka. Dia ditetapkan sebagai tersangka pada 20 Agustus lalu. Kemudian dilakukan pemanggilan pertama pada pekan lalu. Namun yang bersangkutan tidak hadir.

"Kami percaya Pak Nur warga negara yang baik dan akan memenuhi panggilan penyidik," kata Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto.