RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 24 Juni 2018

Soal pengecekan rumah dinas Wagub Jabar, SBY diminta tidak main drama

Soal pengecekan rumah dinas Wagub Jabar, SBY diminta tidak main drama


AGEN CASINO ONLINE

Pengecekan rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat oleh Pemprov Jawa Barat pada Kamis (21/6) direspon keras oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Juru Bicara PSI Mohamad Guntur Romli menilai SBY menerima informasi yang salah atau sengaja main drama terkait kunjungan Pj Gubernur Jawa Barat Iriawan tersebut.

"Saya kira Pak SBY salah menerima informasi, padahal Pak Deddy Mizwar sudah tidak berada di rumah dinas itu, makanya pengecekan atau apa pun yang dilakukan Pemprov Jawa Barat terhadap rumah dinas Wakil Gubernur yang pernah dipakai Deddy Mizwar sudah tidak ada hubungannya dengan Deddy Mizwar, atau Pak SBY dengan main drama? Seolah-olah Deddy Mizwar dizalimi?" ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/6).

Romli mengungkapkan, rumah dinas Wakil Gubernur adalah aset Pemprov Jawa Barat yang pemeliharaannya merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Namun, dia mengungkapkan, SBY membuat drama seolah-seolah pengecekan ini ditujukan kepada Deddy Mizwar yang sebenarnya sudah meninggalkan rumah dinas itu sejak 14 Februari 2018.

"Gaya SBY kan membuat sinetron sebagai tokoh yang dizalimi agar mendapat simpati penonton, apalagi temuan beberapa lembaga survei belakangan menunjukkan suara Deddy Mizwar mengalami penurunan dibanding Ridwan Kamil," jelasnya.

Dia menduga, isu penggeledahan ini taktik dari Demokrat untuk meraih simpati bagi Deddy Mizwar jelang pesta demokrasi pada 27 Juni mendatang. Sedangkan soal tuduhan adanya oknum BIN, TNI, Polri yang tidak netral, SBY diminta menunjukkan tauladan taat hukum dan tak melempar rumor.

"Sebagai mantan presiden, sebaiknya SBY memberikan tauladan dengan taat proses hukum, bukan melempar rumor, kalau ada bukti dan petunjuk pelanggaran sebaiknya lapor Penyelenggara Pemilu dan penegak hukum," tutup Romli.

Sebelumnya, SBY mengungkapkan dugaan ketidaknetralan aparatur negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), TNI dan Polri, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia.

Pernyataan presiden ke-6 Indonesia itu disampaikan berdasarkan kejadian sesungguhnya yang dia ketahui. SBY menyebut, selama dua periode memimpin negara ini, dirinya sangat mengenal soal ketiga lembaga yang dimaksud.

SBY mensinyalir adanya aparat TNI, Polri dan BIN yang diduga ikut berpolitik dan ingin menggagalkan calon-calon yang diusung Demokrat.

Dia lantas mengungkit pemeriksaan mantan Cawagub DKI Jakarta Sylviana Murni oleh Polri. Pemeriksaan Gubernur Papua Lucas Enembe, sampai pernyataan Antasari Azhar pascabebas dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan pribadinya.

"Yang saya sampaikan bukan isapan jempol apalagi mendramatisir. Ini yang saya sampaikan cerita tentang oknum. Ini nyata kejadiannya, bukan hoax," ucap SBY saat konferensi pers kampanye akbar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6).

Dirinya menyampaikan, keterangan bernada kontroversial itu disampaikannya dengan maksud agar TNI, Polri dan BIN dapat menjaga netralitas dalam kontestasi politik di negeri ini.

"Kenapa ini saya sampaikan, agar BIN, TNI, Polri netral. Ini nyata sekali kejadiannya. Kalau pernyataan saya ini membuat intelijen dan kepolisian tidak nyaman, dan mau menciduk saya, silakan," sebutnya.

Sambung SBY, ia juga merasa saat ini pribadinya tengah diserang oleh partai tertentu dengan mengatakan "SBY panik".

"SBY tidak panik. Biasanya yang panik cenderung curang. Insya Allah, kami tidak curang. Tapi kami waspada," tutur dia.

Kolaborasi untuk single debut, ini kata Rayi RAN soal Marion Jola

Kolaborasi untuk single debut, ini kata Rayi RAN soal Marion Jola


AGEN CASINO ONLINE

Pada awal bulan Juni ini Marion Jola merilis single debut bertajuk Jangan. Lagu tersebut diciptakan oleh Nino RAN bersama Lale dan Ilman dari Maliq And D€Essentials.

Marion tidak menyanyi seorang diri, melainkan bersama Rayi RAN yang mengisi bagian rap. Setelah berkolaborasi, Rayi melihat sosok jebolan ajang Indonesian Idol itu sebagai orang yang memang seperti terlahir untuk jadi bintang.

"Lala itu sangat berbakat. Yang ada di dia saat ini kayak emang udah natural sih. Selain ada bakat nyanyinya, dia juga berbakat menguasai panggung, kamera. Kayaknya emang udah bawaan dari lahir," kata Rayi ditemui di Epicentrum XXI, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (23/6/2018).

Melihat atensi masyarakat terhadap single Jangan, pria berusia 30 tahun tersebut yakin karir bermusik Marion akan berjalan mulus. Asalkan ia tetap rendah hati dan bisa memilih lagu yang bagus untuk diperdengarkan kepada khalayak ramai.

"Menurut aku dia pantas memiliki karir yang lama di industri musik Indonesia. Eksposure kemungkinan akan besar, tapi balik ke lagunya. Kalau lagunya bagus, kuat, akan menjadi viral," sambung dia.

Bila diberi kesempatan, Rayi bersama personel RAN seperti Nino dan Asta akan senang bisa berkolaborasi dengan jebolan ajang Indonesian Idol yang lain. Mengingat musim terbaru ini memiliki kontestan-kontestan yang layak terjun ramaikan dunia musik.

Viral! edaran Demokrat versus perjanjian Pakde Karwo dan kiai sepuh

Viral! edaran Demokrat versus perjanjian Pakde Karwo dan kiai sepuh


AGEN CASINO ONLINE

Menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, viral di media sosial dan grup percakapan WhatsApp surat edaran Partai Demokrat yang berisi ajakan Ketua Demokrat Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) untuk memilih Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Surat yang ditandatangani Pakde Karwo itu bertanggal 23 Juni 2018. Sekretaris Partai Demokrat Jatim Renville Antonio membenarkan surat tersebut.

Berbarengan dengan itu, beredar juga ikrar dan janji Pakde Karwo di hadapan para masyayikh dan kiai-kiai sepuh di Ponpes Al-Falah, Ploso, Kediri. Salah satu isi ikrar Pakde Karwo adalah mempersiapkan dan mendukung Gus Ipul untuk menjadi gubernur Jawa Timur. Ikrar kesepakatan itu bermaterai dan ditandatangani Pakde Karwo serta lima kiai sepuh, yaitu KH Zainuddin Djazuli, KH Nurul Huda Djazuli, KH Idris Marzuki, KH Anwar Manshur, dan KH Anwar Iskandar.

"Komitmen tersebut akan kami pertanggungjawabkan secara sungguh-sungguh di hadapan Allah SWT dan di hadapan para ulama," tulis Pakde Karwo di surat itu.

Pada saat bersamaan juga beredar foto Pakde Karwo menyerahkan kertas berisi ikrar janji tersebut kepada para masyayikh dan kiai sepuh. Momen itu terjadi pada 12 Januari 2013, ketika Pakde Karwo berharap restu para kiai saat akan maju Pilgub Jatim 2013 bersama Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

"Saya adalah saksi hidup janji Pakde Karwo kepada para masyayikh dan kiai sepuh. Surat aslinya ada, foto penyerahan surat janji itu juga ada," Dr KH Ahmad Fahrur Rozi, pengasuh Pesantren An Nur Bululawang I, Malang yang juga Ketua Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI) Jawa Timur.

Gus Fahrur mengaku mendapat banyak pertanyaan dari para kiai sepuh di Jawa Timur yang selama ini tulus mendukung Pakde Karwo dalam sepuluh tahun terakhir.

"Para kiai sepuh bertanya, apa benar Pakde Karwo membuat surat itu?" ujarnya di Surabaya, Minggu (24/6/2018).

Gus Fahrur mengatakan, sampai saat ini para kiai masih belum percaya surat edaran yang berisi ajakan Pakde Karwo untuk mengajak calon selain Gus Ipul.

"Karena para masyayikh dan kiai sepuh menilai bahwa ikrar yang dibuat Pakde Karwo itu adalah ikatan yang tulus, ikatan moral. Pakde Karwo ketika itu menulis dengan ketulusan. Makanya para kiai tidak percaya dengan surat edaran (Partai Demokrat), apalagi Pakde Karwo tidak pernah mengeluarkan statement apapun," ujarnya.

Dalam beberapa kali pertemuan dengan para kiai sepuh, Pakde Karwo juga selalu menyatakan bahwa dia tidak akan melupakan hubungan baik dengan para kiai. Pakde Karwo juga selalu menyatakan bahwa dirinya takzim kepada para kiai sepuh.

"Sepuluh tahun lalu, lima tahun lalu, para kiai dengan penuh ketulusan dan bersusah-susah mendukung Pakde Karwo. Saya kira itu tidak akan mudah dilupakan oleh Pakde Karwo," ujarnya.