RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 17 Maret 2019

Teroris Penembakan Selandia Baru Sempat Berkeliling Dunia, Termasuk ke Korea Utara

Teroris Penembakan Selandia Baru Sempat Berkeliling Dunia, Termasuk ke Korea Utara


AGEN CASINO ONLINE

Teroris penembakan Selandia Baru dilaporkan sebelumnya melakukan perjalanan ke sejumlah negara termasuk Korea Utara dan Pakistan. Pria warga negara Australia itu dilaporkan melakukan perjalanan seorang diri dan dalam kelompok perjalanan.

Media Negeri Kanguru menerbitkan foto yang menunjukkan saat dia tengah tur dalam grup di dekat Monumen Besar Samjiyon di Korea Utara.

Manifesto panjang yang menurut laporan dia bagikan sebelum penembakan di masjid Selandia Baru tepatnya di Christchurch, juga menyinggung kunjungan pria yang menganut ideologi supremasi kulit putih itu ke Prancis, Polandia, Islandia, Argentina dan Ukraina.

Pembunuh yang diduga tumbuh besar di New South Wales, Australia, dan bekerja sebagai pelatih kebugaran pribadi dengan kecenderungan untuk bersaing dalam triathlon. Dalam kurun waktu setahun setelah kematian sang ayah pada 2010, dia berhenti dari pekerjaannya, berinvestasi dalam cryptocurrency dan mulai berkeliling dunia menggunakan warisan dan uangnya dari investasi bitcoin, New York Times melaporkan.

"Baru-baru ini bersentuhan dengan ibu kota karena ayahku meninggal," tulis pria 28 tahun yang diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant di sebuah forum pada tahun 2011.

Diyakini dia melakukan perjalanan ke Selandia Baru sebelum pindah ke Asia Tenggara, China, Korea Utara, India, Pakistan, dan Eropa - sempat dia singgah di Spanyol, Prancis, dan Portugal, News.au.com melaporkan. Foto yang diposting ke papan pesan menunjukkan dia berada di Pakistan tahun lalu.

"Dia (pelaku penembakan Selandia Baru) tidak punya tujuan khusus," ucap Tracey Gray, mantan bosnya di tempat fitnes lokal, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation. "Menurut pemahaman saya, dia terbuka untuk melihat dunia, melihat sebanyak mungkin tempat. Dia hanya ingin merasakan pengalaman yang berbeda."

Pier-2 Art Center, Pelabuhan Tua Yang Disulap Jadi Spot Wisata Milenial di Taiwan

Pier-2 Art Center, Pelabuhan Tua Yang Disulap Jadi Spot Wisata Milenial di Taiwan


AGEN CASINO ONLINE

Negara Taiwan menyimpan banyak destinasi wisata keren yang wajib dikunjungi wisatawan. Bagi pelancong yang menggilai seni, silakan mampir ke Pier-2 Art Center yang terletak di Dayong Road No 1, Distrik Yancheng, Kaohsiung, Taiwan.

Pier-2 Art Center ini dulunya gudang di pelabuhan Kaohsiung yang disulap menjadi museum dan pusat kesenian oleh para milenial di Taiwan. Perpaduan bangunan tua dengan sentuhan modern. Spot wisata ini bisa disebut 'one stop art' sebab berbagai karya seni ada di situ, mulai dari megahnya 'robot Transformer' hingga pertunjukan horor.

Bagi wisatawan warga Instagram, lokasi itu juga sangat instagramable. Apalagi saat tiba di Pier-2 Art, pelancong sudah disambut oleh patung besar yang unik khas Taiwan. Kalau cuma berkeliling dan mengabadikan momen di luar bangunan, wisatawan tak perlu bayar alias gratis. Namun jika ingin lebih explore ke dalam gedung seni atau menonton pertunjukan, harga tiket masuknya bervariasi dan dapat potongan setengah harga jika berstatus pelajar di Taiwan.

Sangat disarankan untuk datang ke lokasi ini sebelum matahari tepat di atas kepala, sebab tak banyak pohon atau tempat berteduh dari panas terik. Apalagi lokasi wisata ini berada di pinggir laut Taiwan. Dan juga biar lebih puas untuk explore Pier-2 Art Center ini.

Untuk jajanan, wisatawan tak perlu khawatir. Hampir setiap sudut, ada penjaja makanan. Bahkan juga ada penjual pernak pernik lucu produksi warga sekitar Dayong Road.

Khusus wisatawan muslim yang mengharuskan konsumsi makanan halal, di depan Pier-2 Art ada restoran yang menyediakan makanan halal di dalam gedung City Suites. Tepatnya di lantai ground. Untuk harga, sangat terjangkau di kocek.

Lilik Abdul Hamid, WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru Meninggal Dunia

Lilik Abdul Hamid, WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru Meninggal Dunia


AGEN CASINO ONLINE

Kementerian Luar Negeri RI telah mengonfirmasi ada delapan WNI saat penembakan di dua masjid di Selandia Baru. Dari jumlah itu, enam WNI berada di Masjid Al Noor dan dua lainnya berada di Masjid Linwood (Linwood Islamic Centre).

Dari enam WNI berada di Masjid Al Noor, lima di antaranya sudah melapor ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat. Namun satu lainnya yang bernama Lilik Abdul Hamid sejak peristiwa bar-bar itu belum diketahui keberadaan dan kondisinya.

Kabar terbaru dari KBRI Wellington, Selandia Baru, Lilik Abdul Hamid telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia. Pihak KBRI menerima kabar tersebut pukul 22.10 waktu Selandia Baru.

"Menteri Luar Negeri RI malam ini telah menyampaikan belasungkawa langsung kepada Ibu Nina Lilik Abdul Hamid melalui sambungan telepon," demikian siaran pers KBRI Wellington, Selandia Baru, Sabtu (16/3).

Duta Besar RI malam hari ini bersama segenap masyarakat Indonesia di Christchurch mengunjungi kediaman keluarga Almarhum di Christchurch dalam rangka memberikan support terhadap musibah ini.

"Pada sore hari, Duta Besar RI Bapak Tantowi Yahya melakukan peninjauan ke lokasi Masjid Al-Noor serta melakukan doa bersama masyarakat di taman Hagley Park yang ditujukan bagi bagi para korban serta keluarganya".

Sebelumnya, Tantowi Yahya dan tim konsuler KBRI Wellington juga telah menjenguk WNI yang menjadi korban penembakan yakni Zulfirman Syah di RS Christchurch Public Hospital. Zulfirman telah menjalani multiple operations dan saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS.

"Kondisi anak dari Bapak Zulfirman Syah yang juga tertembak, saat ini diketahui sudah stabil".

Senator Australia Ditimpuk Telur karena Salahkan Imigran Muslim

Senator Australia Ditimpuk Telur karena Salahkan Imigran Muslim


AGEN CASINO ONLINE

Senator Queensland, Australia, Fraser Anning dipukul seorang pria muda dengan menggunakan telur di bagian kepala saat sedang diwawancarai di Melbourne, Sabtu (16/3). Aksi pria muda ini dilakukan buntut dari pernyataan Fraser Anning yang menyalahkan imigran muslim atas penembakan di masjid Selandia Baru.

Dikutip dari ABCNews, rekaman video menunjukkan sebelum beraksi, pria muda itu berada di dekat Fraser Anning sambil merekam dengan menggunakan ponselnya. Beberapa saat kemudian, dia langsung menceplok kepala Fraser Anning dengan telur.

Fraser Anning lantas membalas dengan mengayunkan dua pukulan yang juga dibalas oleh pemuda itu. Seorang staf Senator Anning kemudian memisahkan keduanya. Pria muda itu kemudian dibawa pergi oleh polisi.

Seorang juru bicara Kepolisian Victoria mengatakan petugas menangkap seorang pria muda berusia 17 tahun dari Hampton. Pria itu kemudian dibebaskan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Halaman penggalangan dana telah disiapkan untuk mengumpulkan sumbangan buat menutupi biaya hukum remaja tersebut dan untuk membeli 'lebih banyak telur'.

Tidak ada tempat di Parlemen Australia

Perdana Menteri Scott Morrison mengecam pernyataan Anning yang menyebut imigran Muslim menjadi biang keladi di balik aksi penembakan di Selandia Baru. Dia bakal mengajukan mosi ketika parlemen kembali aktif bulan depan.

"Saya ingin mengecam pernyataan Senator Anning secara mutlak dan lengkap tentang serangan teroris yang menghebohkan ini, dengan masalah imigrasi, dalam serangannya terhadap kepercayaan Islam secara khusus," kata Morrison.

"Komentar-komentar ini mengerikan dan mereka jelek dan dia (Anning) tidak punya tempat di Australia. Sejujurnya, dia harusnya malu pada dirinya sendiri".

Sementara itu, pemimpin oposisi, Bill Shorten, mengatakan komentar Senator Anning 'menjijikkan'.

"Saya tidak bisa memimpikan apa yang dilihat oleh seorang politisi atau warga Australia mana pun dengan menyalahkan korban dan wajah orang-orang yang terbunuh".

"Itu menjijikkan dan tidak memiliki tempat di Parlemen Australia dan mudah-mudahan para pemilih akan berurusan dengan orang ini dengan cara yang paling efektif".

"Dia harus ditempatkan di bagian bawah pemilihan partai politik".

Sementara, petisi change.org yang menyerukan pengusiran Anning dari parlemen telah mengumpulkan sekitar 250.000 tanda tangan.

Korban Bertambah, 50 Orang Tewas dalam Penembakan Masjid di Selandia Baru

Korban Bertambah, 50 Orang Tewas dalam Penembakan Masjid di Selandia Baru


AGEN CASINO ONLINE

Sebanyak 50 orang terbunuh dan 50 lainnya terluka dalam teror penembakan masjid di Selandia Baru, tepatnya di Christchurch pada 15 Maret 2019 lalu. Demikian kata polisi dalam sebuah pernyataan terbaru pada Minggu 17 Maret 2019 waktu lokal.

Sebelumnya, jumlah korban tewas disebut berjumlah 49 orang dalam insiden yang melanda dua masjid, Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre.

Seorang pengungsi Suriah dan putra-putranya yang masih remaja, seorang akademisi Pakistan, dan seorang siswa Seorang pengungsi Suriah dan putra-putranya yang masih remaja, seorang akademisi Pakistan, dan seorang siswa adalah di antara para korban serangan hari Jumat, pembantaian terbesar dalam sejarah modern Selandia Baru, demikian seperti dikutip dari CNN, Minggu (17/3).

Satu warga negara Indonesia, Lilik Abdul Hamid, yang sebelumnya dilaporkan hilang saat ini telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Christchurch.

Seorang tersangka pelaku penembakan di Christchurch a.n. Brenton Harrison Tarrant, warga negara Australia, telah dituntut di Pengadilan Distrik Christchurch, Selandia Baru, atas tuduhan pembunuhan.

Per 16 Maret 2019, Kepolisian Selandia Baru masih memberlakukan himbauan terhadap ditutupnya masjid di seluruh Selandia Baru hingga dipastikan keadaan aman.

Kepolisian Selandia Baru membuka layanan bagi masyarakat yang mengetahui informasi seputar penembakan di Christchurch untuk membantu penyelidikan terhadap kasus tersebut. Bagi masyarakat yang mengetahui, diharapkan agar mengikuti petunjuk pada laman website: https://forms.police.govt.nz/forms/christchurch-attacks

Apabila terdapat WNI yang belum bisa menghubungi anggota keluarganya yang berada di Christchurch, Pemerintah Selandia Baru membuka di www.familylinks.icrc.org/new-zealand/en/

Polisi Cabut Imbauan Jauhi Masjid Usai Penembakan di Selandia Baru

Polisi Cabut Imbauan Jauhi Masjid Usai Penembakan di Selandia Baru


AGEN CASINO ONLINE

Masjid-masjid di seluruh Selandia Baru bebas untuk dikunjungi kembali setelah ke polisian negara mencabut imbauan menjauhi tempat peribadatan muslim. Imbauan ini keluar pasca-penembakan di Christchurch pada 15 Maret 2019 lalu.

Tetapi, polisi mengatakan kehadiran polisi dalam jumlah besar di tempat peribadatan akan tetap ada.

" Polisi akan terus berdiri teguh mendukung mereka, apakah itu terbuka atau tertutup. Kehadiran polisi tetap ada di semua masjid di Selandia Baru," kata Kepolisian Selandia Baru, seperti dikutip dari Stuff.co.nz, Minggu (17/3).

Seorang juru bicara polisi mengeluarkan imbauan untuk menjauh dari masjid setelah penembakan yang terjadi di dua masjid di Christchurch, tepatnya di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre.

Brenton Harrison Tarrant, pria berusia 28 tahun telah didakwa dengan pembunuhan dan dua lainnya ditahan setelah penembakan di dua masjid Christchurch, tepatnya di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre.

Total 50 orang tewas dalam insiden terorisme itu, dengan perincian 42 tewas di Masjid Al Noor, sementara tujuh orang meninggal di Linwood dan satu lagi di rumah sakit.

Polisi Selandia Baru mendorong umat Islam untuk kembali ke kehidupan sehari-hari mereka tetapi tetap waspada dan melaporkan sesuatu yang mencurigakan.

Namun, polisi juga maklum jika sejumlah masjid masih menutup diri demi alasan keamanan.

Sebagian besar masjid di sekitar Auckland tetap ditutup pada hari Minggu.

Sementara Masjid Baitul Muqeet di Wiri dan Masjid Ponsonby masih tutup, mengatakan bahwa mereka belum menerima kabar dari polisi.

Warga Selandia Baru dari berbagai latar belakang agama menggalang aksi solidaritas, menyusul insiden penembakan masjid yang terjadi di dua masjid Kota Christchurch pada Jumat, 15 Maret 2019.

Aksi solidaritas itu ditunjukkan dengan berbagai cara, mulai dari memberikan makanan halal kepada komunitas Muslim, bantuan merawat jenazah, serta menawarkan bantuan untuk menemani penduduk beragama Islam yang saat ini takut keluar rumah dan berjalan sendiri.

Usai Penembakan di Selandia Baru, Waspadai Aksi Balas Dendam Al Qaeda dan ISIS

Usai Penembakan di Selandia Baru, Waspadai Aksi Balas Dendam Al Qaeda dan ISIS


AGEN CASINO ONLINE

Situs pemantau aktivitas media kelompok teroris mengimbau mengenai adanya rencana aksi balasan di beberapa lokasi dari grup Al Qaeda dan ISIS. Ini dikhawatirkan terjadi usai penembakan di masjid Selandia Baru.

Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre di Christchurch, Selandia Baru menjadi sasaran pelaku bersenjata yang menyerbu dua tempat itu pada Jumat 15 Maret siang.

Total 50 orang tewas dalam insiden itu --termasuk beberapa warga negara asing-- dengan perincian 42 tewas di Masjid Al Noor, tujuh orang meninggal di Linwood dan satu lagi di rumah sakit.

Salah seorang pelaku, Brenton Harrison Tarrant (28) telah didakwa pada 16 Maret 2019 dengan pasal pembunuhan. Sementara dua tersangka lainnya masih ditahan setelah penembakan.

Brenton Tarrant disebut sebagai seorang ekstremis sayap kanan dan pendukung 'supremasi kulit putih'.

Usai kejadian itu, SITE Intelligence Group mencatat pada 15 Maret 2019 bahwa "baik Al Qaeda dan kelompok terafiliasi ISIS, menyatakan kemarahan mereka dalam bentuk menuntut dan menghasut untuk membalas dendam," demikian seperti dikutip dari laman resmi situs pemantau itu, Minggu (17/3).

SITE juga menerima informasi mengenai "seorang pendukung ISIS yang mendesak teroris tunggal (lone wolf) untuk menyerang kerabat penembak dan juga untuk menyerang gereja," usai penembakan di masjid Selandia Baru.

Situs itu juga mencatat mengenai "imbauan terhadap jaringan dan kelompok terafiliasi ISIS di Indonesia untuk menargetkan serangan kepada turis Australia" sebagai bentuk respons atas komentar negatif dari Senator Fraser Anning dari Queensland, Australia yang mengatakan bahwa kejadian di Christchurch "disebabkan oleh imigrasi muslim ke Selandia Baru."

Polisi dan agen keamanan Selandia Baru diperkirakan akan menyisir catatan telepon dan email, media sosial, mengetuk pintu-ke-pintu dan mungkin mencegat komunikasi setelah serangan Christchurch, kata seorang mantan perwira intelijen negara (NZSIS).

Dr Rhys Ball, mantan perwira NZSIS yang kini menjadi akademisi di Universitas Massey mengatakan bahwa Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah (GCSB) dan NZSIS akan membantu mengumpulkan intelijen, dan mungkin melakukan pengawasan terhadap target, demikian seperti dikutip dari NZ Herald.

Sementara itu, Polri mengatakan tengah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi 'kerawanan' di Tanah Air yang mungkin terinspirasi dari peristiwa yang telah menewaskan 50 orang itu, termasuk seorang WNI.

"Polri sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memitigasi potensi kerawanan tersebut. Berkoordinasi bersama Polda, Pam Obvit, kantor-kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal (di Indonesia)" kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Dedi Prasetyo saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (17/3).

Karopenmas menambahkan bahwa Detasemen Khusus 88 dan Satgas Anti-Teror "terus melaksanakan monitoring setiap pergerakan sleeping cells yang sudah di-profiling."

Ia juga mengingatkan bahwa "Polri bisa melakukan preventive strike kepada para terduga yang akan melaksanakan aksi teror, sesuai dengan UU No.5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme."

Sedangkan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) juga dilaporkan tengah memeriksa kembali basis data intelijennya sebagai langkah pencegahan atas potensi kekerasan di dalam negeri yang terinspirasi teror penembakan di masjid Selandia Baru.

Menurut laporan CNN seperti dikutip dari TVNZ.co.nz, sejak 15 Maret 2019, FBI telah meminta semua kantor cabangnya di seluruh negara bagian AS untuk "meninjau kembali dokumen kasus dan me-manajemen kembali subjek individu atau kelompok yang mungkin telah menyatakan minatnya untuk menyerang institusi keagamaan" pasca-penembakan di Selandia Baru.

Otoritas penegak hukum tertinggi AS itu "juga menugaskan agen di kantor cabang untuk menghubungi informan mereka dengan informasi terkait potensi serangan serupa di Amerika."

"Situasi saat ini di Christchurch sedang dipantau, dan FBI sedang terlibat dengan polisi setempat pada saat ini," sumber CNN melaporkan.

Upacara duka dan seruan damai digelar di Selandia Baru dan penjuru dunia, dengan beberapa menyerukan penghentian siklus kekerasan dan kebencian yang dikhawatirkan dapat terjadi usai insiden penembakan di Christchurch.

Salah satunya diselenggarakan di Fordham University, New York, Amerika Serikat. Poster digelar di mana para mahasiswa dapat menulis pesan solidaritas mereka terhadap teror yang menimpa Selandia Baru.

Masing-masing mengungkapkan keterkejutan, kesedihan, dan menyerukan perdamaian dan keadilan, tetapi seorang siswa menyimpulkan perasaan dengan mengutip hadis Nabi Muhammad dalam bahasa Arab.

"Ijtanibul ghadaba" atau yang berarti, "Hindari kemarahan," demikian seperti dikutip dari Fordham Observer.

Setiap pembicara menyuarakan kesedihan mereka atas hilangnya nyawa yang tidak masuk akal di Selandia Baru dan mengeluarkan seruan untuk bertindak bagi seluruh komunitas untuk bergabung dengan mereka dalam menyetop Islamofobia dan supremasi kulit putih, "hari ini dan setiap hari."

Di Indonesia, Polri mengimbau masyarakat Tanah Air untuk tenang dan tidak terpancing 'siklus kekerasan dan kebencian' pasca-insiden terorisme di Selandia Baru.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Dedi Prasetyo mengatakan bahwa "Polri telah bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait dan para tokoh lintas agama untuk tetap mendinginkan masyarakat," jelasnya kepada Liputan6.com.

Email Dikirim ke Kantor PM Selandia Baru 9 Menit Sebelum Penembakan di Masjid

Email Dikirim ke Kantor PM Selandia Baru 9 Menit Sebelum Penembakan di Masjid


AGEN CASINO ONLINE

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern membenarkan kantornya salah satu dari lebih dari 30 penerima manifesto yang ditulis oleh pelaku penembakan di Christchurch. Manifesto itu dikirim sembilan menit sebelum serangan di masjid di Selandia Baru dilakukan pada Jumat 15 Maret 2019.

Berbicara pada konferensi pers pada Minggu 17 Maret, setelah serangan yang menewaskan 50 orang, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinta Ardern mengatakan jika kantornya bisa melakukan apa saja terkait informasi yang dikirim oleh pelaku penembakan Brenton Tarrant.

Dalam waktu dua menit setelah diterimanya, PM Jacinta Ardern mengatakan email - yang dia konfirmasi telah dibacanya dan diteruskan oleh kantornya ke otoritas keamanan parlementer.

Perdana Menteri Arden mengatakan, saran yang dia terima dari polisi menunjukkan bahwa waktu email itu diterima dan informasi yang terkandung di dalamnya tidak memberikan cukup waktu untuk melakukan tanggapan jelang penembakan di Christchurch.

"Saya ingin memberikan jaminan bahwa (jika saja manifesto itu) memberikan rincian yang bisa ditindaklanjuti dengan segera, pasti kami akan segera melakukan tindak lanjut," katanya seperti dikutip dari ABC Indonesia, Minggu (17/3).

"Sayangnya, tidak ada detail seperti itu di email tersebut."

Dia mengatakan pada saat polisi mengetahui email tersebut, panggilan darurat sudah diterima "dan seseorang kemudian ditahan 36 menit kemudian".

Ketika ditanya mengapa kantornya tidak segera mengirim email itu langsung ke polisi, Ardern mengatakan ada kebijakan khusus yang memastikan bahwa email semacam itu "harus selalu segera dikirim ke otoritas keamanan parlemen".

Email tersebut, yang dikirim ke alamat email umum untuk kantor PM Jacinta Ardern, juga dikirim ke kantor Pemimpin Oposisi, juru bicara parlemen, dan meja tur parlemen, bersama dengan sejumlah outlet media.

Berbicara melalui email sebelumnya hari ini, Komisaris Polisi Selandia Baru Mike Bush mengatakan "Manifesto itu diteruskan kepada kami di siang hari. Jelas oleh beberapa penerima, tetapi tidak pada saat sebelum serangan berlangsung," kata Komisaris Bush.

Menanggapi komentar tentang waktu respons yang dilakukan polisi terhadap serangan itu, Komisaris Mike Bush mengatakan: "Saya dapat memberi tahu Anda bahwa dalam waktu enam menit polisi dipanggil, staf polisi sudah ada di tempat kejadian."

"Dalam 10 menit, anggota pasukan AOS (Armed Offenders Squad) kami sudah berada di lokasi."

"Dan dalam waktu 36 menit, kita sudah berhasil meringkus pelaku."

Ketika ditanya apakah ini adalah waktu respons yang normal, Komisaris Bush mengatakan respons yang dilakukan pihaknya telah memenuhi harapan.

"Saya pikir masyarakat harus yakin bahwa kita telah berlatih untuk (menghadapi situasi kritis) ini, dan kami berharap, kami tidak pernah harus merespons peristiwa seperti ini," katanya.

Polisi Sebut Brenton Tarrant Aktor Tunggal Penembakan di Masjid Selandia Baru

Polisi Sebut Brenton Tarrant Aktor Tunggal Penembakan di Masjid Selandia Baru


AGEN CASINO ONLINE

Pria yang didakwa atas teror penembakan di masjid Selandia Baru, tepatnya di Christchurch, diyakini telah bertindak sendiri. Brenton Tarrant (28), warga negara Australia melakukan penembakan dengan salah satu bukti siaran di Facebook Live.

Tiga orang lainnya yang ditangkap pasca-insiden pada 15 Maret 2019 diyakini tidak terlibat. Demikian disampikan Komisaris Polisi Selandia Baru Mike Bush pada 17 Maret 2019, seperti dikutip dari BBC, Minggu (17/3)

Brenton Tarrant diseret ke pengadilan. Memakai kemeja putih dan tangan diborgol, dia terlihat tersenyum untuk kamera. Dia didakwa melakukan pembunuhan. Tarrant tidak mengajukan pembelaan.

Tarrant memiliki lisensi senjata api dan memiliki lima senjata, kata Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Dia tidak memiliki catatan kriminal dan tidak pernah berada di radar dinas keamanan Selandia Baru atau Australia.

"Tersangka adalah satu-satunya orang yang dituduh melakukan penembakan," Komisaris Bush mengatakan. Bush juga berkata, "Polisi tidak percaya bahwa tiga orang lain yang ditangkap terlibat".

Ia juga mengatakan bahwa "seorang pria didakwa melakukan pelanggaran senjata api sementara seorang anak berusia 18 tahun akan muncul di pengadilan pada Senin 18 Maret mendatang."

Sedangkan seorang perempuan yang ditahan pada 15 Maret, dibebaskan tanpa tuduhan.

Tarrant telah dikembalikan ke tahanan tanpa permohonan pembebasan bersyarat dan dijadwalkan menghadap kembali ke pengadilan pada 5 April 2019.

Hakim ketua memutuskan bahwa wajah tersangka harus dicetak tebal dalam foto dan gambar bergerak untuk mempertahankan haknya atas persidangan yang adil.

Pasca penembakan di masjid Christchurch, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan kabinetnya akan membahas masalah termasuk reformasi kebijakan senjata pada hari Senin, mengulangi bahwa akan ada "perubahan pada undang-undang senjata kami".

Berbicara kepada wartawan pada hari Minggu, ia mengatakan parlemen pada hari Selasa akan memberikan penghormatan kepada para korban atas apa yang ia sebut sebagai "aksi teror" dan bahwa ia mengharapkan jenazah semua orang yang terbunuh dikembalikan ke keluarga mereka pada hari Rabu.

Ardern juga mengatakan ada "pertanyaan lebih lanjut yang harus dijawab" tentang peran situs media sosial seperti Facebook, yang digunakan untuk menyiarkan rekaman langsung serangan itu. Dia mengatakan platform tersebut memiliki "jangkauan luas" dan itu adalah "masalah yang jauh melampaui Selandia Baru".

Facebook mengatakan telah menghapus sebanyak 1,5 juta video serangan dari situsnya dalam 24 jam pertama dan bahwa "semua versi video yang diedit yang tidak menampilkan konten grafis" juga dihapus.

Ardern membenarkan bahwa kantornya telah menerima dokumen manifesto dari tersangka sembilan menit sebelum serangan tetapi tidak memuat rincian spesifik, seperti lokasi. Dia mengatakan, dokumen itu diteruskan ke dinas keamanan dalam waktu dua menit.

Secara terpisah, Komisaris Bush mengatakan pihak berwenang bekerja secepat mungkin untuk menyelesaikan secara resmi identifikasi para korban serangan di masjid Al Noor dan Linwood. Itu adalah proses yang sensitif dan bahwa ia "sadar akan kebutuhan budaya dan agama."