RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 20 Mei 2017

Sebut Ganjar hanya pencitraan, Marwan Jafar justru dibully netizen

Sebut Ganjar hanya pencitraan, Marwan Jafar justru dibully netizen


AGEN KASINO

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah memang masih lama, namun kondisi politik di Provinsi ini sudah mulai memanas. Seperti halnya yang banyak menjadi perbincangan di media sosial hari ini Sabtu (20/5).

Bakal calon gubernur Jawa Tengah dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar dibully netizen. Hal ini berawal dari pernyataan Marwan yang menyebut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hanya pencitraan dalam mengatasi masalah kemiskinan.

Pernyataan Marwan itu diketahui muncul dalam sebuah berita di salah satu media online nasional. Sejumlah netizen di twitter maupun facebook menyayangkan sikap Marwan menyerang petahana yang juga diperkirakan bakal kembali mencalonkan diri.

Para netizen menyebut agar lebih baik para calon memaparkan program dari pada saling menyerang. Pernyataan mantan Menteri Desa dan Transmigrasi itu juga dinilai terlalu dini, sebab tahapan pilgub Jateng masih akan dimulai Agustus mendatang.

Pada berita tersebut, Marwan mengatakan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar hanya melakukan pencitraan dalam mengatasi kemiskinan. "Hampir semua kebijakannya masih sebatas pencitraan. Saya sudah keliling seluruh daerah di Jawa Tengah, kita jadi tahu bukan kerja yang nyata dan konkret yang dilakukan," kata Marwan.

Bukan hanya itu Marwan yang belum resmi diusung dalam pilgub sudah sesumbar jika dirinya terpilih sebagai gubernur, maka kemiskinan di Jateng bisa dikurangi signifikan.

Melihat berita tersebut, sejumlah netizen mulai berkomentar seperti akun @toejoelima menulis "yah elahhh capek! belum apa2 mulai nyebar fitnah... ampun deh!".

Kemudian akun @juni_rie menulis "Pilgub masih jauh udah nyerang duluan...Sampeyan waras?". Komentar-komentar itu disampaikan melalui media sosial twitter.

Sedangkan dari facebook, akun Anto Loco menulis "silakan bersaing dengan sehat jualan program yang baik dan santun, tidak jualan ayat dan mayat yang tidak akan disholatkan, kafir, dll kalau ga bisa mendanpingi isu sara mendingan ga usah nyalon banci tau ?!".

Akun Siti Rochimah menulis "Politik mestinya membangun peradaban manusia bukan sebaliknya, malah menghancurkan lawan dengan segala cara. Mestinya beradu gagasan, yang baik katakan baik yang kurang harus dikatakan solusinya. Bertanding namun tetap bersanding".

Akun Sinung Masih Kecil menulis " Kl orang ini yg jadi gubernur juga blm tentu hasilnya lebih baik.. warga jateng juga gak kenal siapa dia".

Akun Otong Wijono menulis "Kenapa kok senang menjelek-jelekkan....apakah merasa paling pandai....lebih bagus kalau beradu program...".

Sebagian besar netizen tampak menyayangkan pernyataan Marwan Jafar. Selain itu, para netizen berharap pilgub Jateng yang bakal digelar Juni 2018 berlangsung damai dan kondusif serta bebas dari kampanye hitam dan isu sara yang merugikan.

Raket badminton jadi barang bukti penganiayaan Brigdatar Adam

Raket badminton jadi barang bukti penganiayaan Brigdatar Adam


AGEN KASINO

Penyidik Direktorat Reskrimum (Ditreskrimum) Polda Jateng berhasil mengamankan 18 barang bukti dari hasil penyelidikan kasus penganiayaan yang dilakukan 14 tersangka taruna tingkat 3 terhadap Brigdatar Mohammad Adam.

Barang bukti ini yang berhasil diamankan oleh penyidik di tempat terjadinya penganiayaan yang menewaskan Brigdatar Mohammad Adam terjadi di Gudang Barak Flat A Lantai 2 taruna tingkat 3 Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Jalan Sultan Agung Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Barang bukti yang kita sita ada 18 barang bukti. (Ditemukan) Di Gudang ukuran 4 kali 8 meter," tegas Kapolda Jateng Condro Kirono saat jumpa pers di Ruang Loby Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (20/5) malam.

"Ini ada almunium warna silver ukuran 56 diameter 2 senti, kunci sepeda. Kemudian ada sarung tangan," ungkapnya.

Selain kopel rim yang diamankan, Condro membeberkan ada juga barang bukti berupa raket badminton yang diduga digunakan taruna Akpol tingkat 3 untuk menganiaya Brigdatar Mohammad Adam hingga tewas.

"Kemudian ada kopel rim. Ini ada raket badminton juga. Sama satu lagi tongkat kayu bulat warna coklat," terangnya.

Kemudian juga ada barang bukti berupa obat-obatan seperti obat gosok dan minyak kayu putih sebagai bukti upaya menyadarkan Brigdatar Mohammad Adam yang sempat pingsan akibat penganiayaan 14 seniornya.

"Termasuk juga enggak kita bawa ke sini ada minyak kayu putih, kipas angin. Kemudian obat gosok. Kenapa disita? Karena memang pada saat jatuh lemas itu ada upaya untuk menyadarkan. Digosok minyak kayu putih, diberi kipas angin," pungkasnya.

Brigdatar Adam tewas, Gubernur Akpol siap terima konsekuensi

Brigdatar Adam tewas, Gubernur Akpol siap terima konsekuensi


AGEN KASINO

Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Irjen Pol Anas Yusuf menyampaikan permintaan maafnya, khususnya terhadap orangtua Brigdatar Muhammad Adam yang tewas usai dianiaya 14 seniornya di Gudang Barak Flat A Lantai 2 taruna tingkat 3 Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Jalan Sultan Agung Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Anas menyatakan siap bertanggungjawab dan menerima risiko atas peristiwa tersebut.

"Pertama, tentunya saya selaku Gubernur Akademi Kepolisian dan Civitas Akademika Kepolisian sangat menyesalkan tentang peristiwa ini dan saya selaku Gubernur Akademi Kepolisian bertanggungjawab atas persoalan ini apapun konsekuensi yang ada," tegas Anas saat jumpa pers di Ruang Loby Mapolda Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jateng Sabtu (20/5).

"Yang kedua, kami juga sekali lagi khususnya kepada orangtua korban ananda Muhammad Adam yaitu Bapak Arsiandi Umar dan ibu Nova, kami mohon maaf atas kejadian ini dan pada pimpinan Polri sudah jelas. Faktanya tadi sudah disampaikan oleh Pak Kapolda untuk dilakukan proses secara hukum," tandasnya.

Anas juga berjanji akan melakukan pembenahan terhadap kekurangan yang terjadi di Akpol terkait pengajaran, pelatihan dan pengasuhan.

"Dan dengan kehadiran rekan-rekan dari Mabes termasuk dari Kompolnas tentunya juga mengevaluasi kira-kira kekurangan apa yang terjadi di Akademi Kepolisian, khususnya yang terjadi dalam rangka pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Kita sudah jelas berupaya maksimal, tapi tentunya ada kekurangan-kekurangan yang harus kita benahi," terangnya.

Kemudian, Anas juga menjelaskan jika penganiayaan yang dilakukan 14 taruna senior terhadap Brigdatar Mohammad Adam dilakukan hingga tewas saat acara kumpul korps.

"Yang ketiga, saya akan mencoba dengan evaluasi tentunya dari temuan-temuan mungkin untuk ke depanya karena kejadian itu kumpul korps sehingga mungkin perlu kita evaluasi. Sesungguhnya, sebenarnya bagus di dalam rangka untuk meningkatkan pembelajaran sebenarnya bagus. Tadi mungkin itu disalahkan," ujarnya.

Acara kumpul korps ini sudah menjadi kegiatan dari tahun ke tahun. Dirinya juga mengakui jika saat satu korps bersama Kapolda Jateng Condro Kirono juga mengalami kegiatan kumpul korps. Namun, saat ini ada penyimpangan.

"Dulu saya dengan Pak Kapolda satu korps Jawa Tengah. Intinya sebenarnya bagus, tapi mungkin ini ada tindakan sebenarnya tidak boleh dilakukan dan kita sangat keras sudah berulang-ulang menyampaikan pada taruna untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu," bebernya.

Untuk itu, pihaknya akan mengevaluasi baik dari segi pengajaran, pembelajaran dan pengasuhan yang ada di lembaga pendidikan di bawah naungan Mabes Polri ini.

"Ini akan kita evaluasi, tentunya dari aspek tadi pengajaran, pembelajaran dan pengasuhan khususnya pengasuhan, dalam kontek ini tentunya kita melihat dari aspek di dalam lembaga pendidikan. Baik aspek kognitif, afektif maupun aspek psikomotorik. Tentu akan kita lihat," tandasnya.

Terakhir, Anas berpesan supaya para orangtua yang anaknya masih mengenyam pendidikan di Akpol untuk tidak khawatir dan cemas. Sebab, akan dilakukan peningkatan pengawasan paska terjadinya insiden penganiayaan yang mengakibatkan Brigdatar Mohammad Adam tewas.

"Saya akan lebih tingkatkan pengawasan. Saya yakin dan percaya orangtua khawatir tapi saya akan meningkatkan pengawasan dengan kejadian ini," pungkasnya.

Carragher: Lawan Boro Jadi Final Bagi Liverpool

Carragher: Lawan Boro Jadi Final Bagi Liverpool


AGEN KASINO

Legenda Liverpool, Jamie Carragher meminta mantan klubnya untuk tampil serius pada pertandingan kontra Middlesbrough pada akhir pekan nanti. Carragher menyebut laga itu merupakan laga final bagi The Reds karena mempengaruhi kans mereka bermain di Eropa musim depan.

Hingga pekan ke 37 EPL musim ini, Liverpool berada di peringkat ke empat klasemen EPL. Mereka hanya berjarak satu poin saja dari Arsenal yang mengintai di peringkat ke 5.

Untuk mengamankan posisi mereka di zona Liga Champions, Liverpool akan menghadapi Middlesbrough pada pekan ke 38 nanti. The Reds wajib menang jika mereka tidak ingin bermain di Liga Europa musim depan.

Carragher sendiri menilai pertandingan kontra The Boro nanti merupakan laga final bagi Liverpool musim ini. "Pertandingan terakhir nanti benar-benar merupakan final bagi Liverpool," tutur Carragher kepada The Daily Mail.

"Tidak ada kata lain yang bisa menggambarkan pertandingan terpenting yang akan dilalui Liverpool semenjak mereka menantang gelar juara Premier League pada April 2014 yang lalu."

"Ini adalah saat yang besar bagi klub lama saya. Liverpool hanya sekali bermain di Liga Champions sejak tahun 2009 dan musim itu berjalan dengan cepat, hanya bermain di enam pertandingan grup dan hanya meraih satu kemenangan yang solid saat melawan tim asal Bulgaria, Ludogorets." tutup mantan bek The Reds tersebut.

Tiga Pengawas & pengasuh taruna juga diperiksa tewasnya taruna Akpol

Tiga Pengawas & pengasuh taruna juga diperiksa tewasnya taruna Akpol


AGEN KASINO

Selain menetapkan tersangka terhadap 14 taruna tingkat 3 penganiaya Brigdatar Mohammad Adam, Provost Mabes Polri juga memeriksa tiga Perwira Menengah (Pamen) berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).

Tiga pamen tersebut bertugas sebagai pengasuh dan bertanggungjawab mengawasi kedisiplinan taruna dan taruni. Mereka adalah AKP CFR, AKP AB dan AKP DAKG.

"Pemeriksa kita dan penyidik Polda Jateng sedang memeriksa itu semua. Baik itu pelaku, kemudian saksi-saksi termasuk pengawas dan pengasuh yang pada saat itu sedang bertugas," tegas Karo Provost Mabes Polri Brigjen Pol Rudolv saat jumpa pers di Ruang Loby, Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/5).

Rudolv menjelaskan tujuan dari pemeriksaan tiga pamen pengawas dan pengasuh untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesalahan yang dilakukan mereka. Ada dua penindakan dan pengenaan pasal baik berupa kode etik maupun disiplin.

"Saya kira dari Akpol akan menjawab. Jadi semua yang ada (tugas) piket malam itu kita periksa," ucap Rudolf.