RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 12 Mei 2017

Bawa bayi klien ke Polda Metro, pengacara minta Alvyna ditangguhkan

Bawa bayi klien ke Polda Metro, pengacara minta Alvyna ditangguhkan


AGEN KASINO

Kedua anak pasangan Alvyna Jayanti Ellyzart dan Louis Gunawan Khoe, Edward Gunawan (4) dan Davina Aishwarya (3 bulan) dibawa Priber Sitinjak, kuasa hukum orangtuanya ke rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya, Jumat (12/5) sore. Alvyna dan Louis mendekam di penjara karena perkara pemalsuan surat dan penggelapan dalam jabatan.

"Sepanjang malam tadi sampai siang anak ini nangis ingin ketemu ibunya. Jadi kebetulan, ibunya dan bapaknya itu ditahan oleh penyidik Subdit I Kamneg dalam perkara pemalsuan surat dan penggelapan dalam jabatan," kata Priber sambil menggendong Davina di lokasi.

Menurut Priber, kedua anak ini harus mendapatkan kasih sayang dari orangtua. Oleh sebab itu, dirinya minta penangguhan penahanan.

"Sudah kami ajukan penangguhan, tapi belum juga direspons," katanya.

Dalam hal ini, dirinya mewakili keluarga berharap Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan untuk mengabulkannya. Apalagi sampai kini kedua orangtua langsung ditahan dan kedua anaknya kurang mendapat perhatian.

"Kami tidak akan menghalangi proses penyidikan, silakan. Kita hanya minta menggugah hati nurani penyidik agar boleh melihat kondisi kedua anak ini. Kami sudah berdiskusi, kami tangguhkan Alvyna Jayanti, mau ditahan suaminya terserah, supaya bisa merawat anaknya," pungkasnya.

Alumni 212 bandingkan aksinya dengan pendukung Ahok di Cipinang

Alumni 212 bandingkan aksinya dengan pendukung Ahok di Cipinang


AGEN KASINO

Ketua Presidium Alumni 212 memimpin aksi petisi 1.000 tandatangan di kain sepanjang satu kilometer yang digelar depan Gedung Komnas HAM sekitar pukul 13.30, Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta, Jum'at (12/5).

Selain petisi yang dibawa ke kantor Komnas HAM, Ustaz An Sufri Idrus Sambo menyampaikan, ketidakadilan atas perbuatan diskriminatif oleh pemerintah saat ini terbukti dari aksi demonstrasi yang membela Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang disapa Ahok. Aksi pendemo di depan Rutan Cipinang dinilainya sudah termasuk anarkis, namun dibiarkan saja sampai menjelang tengah malam.

"Sudah anarkis dan dibiarkan saja, sementara kami aksi dengan damai tidak ada anarkis, lebih dari Maghrib sudah ditembaki," ujar Ustaz Sambo sambil mengucapkan takbir. Allahhu Akbar.

Menurut Ustaz Sambo, pada aksi demo 411 ditembaki oleh gas air mata. Sedangkan massa yang di Rutan Cipinang dibiarkan saja oleh polisi. Hal ini yang menurut dia diskriminasi.

Padahal, kata dia, aksi 411 hanya melakukan doa dan zikir tanpa anarkis. Sedangkan di Rutan Cipinang sampah pun berserakan dan anarkis dengan menggedor-gedor pintu masuk lapas.

"Tanaman pun tidak ada yang rusak saat Aksi Damai 411. Tapi saat lebih dari jam 18.00 WIB, polisi langsung menembaki massa dengan gas air mata. Sementara, massa yang di Cipinang sudah melakukan tindakan anarkis dengan melemparkan botol dan menggoyang-goyang pagar," ujar Ustaz Sambo.

Di Taman KB Semarang sinar seribu lilin untuk Ahok

Di Taman KB Semarang sinar seribu lilin untuk Ahok


AGEN KASINO

Nyala api ribuan lilin menerangi Taman Menteri Supeno atau Taman KB Kota Semarang. Ribuan warga berdatangan untuk memberikan simpati kepada Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Jumat (12/5) malam.

Dengan mengenakan baju serba berwarna merah, warga menyalakan lilin sebagai simbol pelita yang merelakan raganya terbakar untuk dapat menyinari sekitarnya.

Haryanto Halim, salah seorang warga yang berorasi menyebutkan, aksi ini tidak hanya sebatas untuk membela Ahok yang ditahan atas perkara tindakan penistaan agama, namun lebih jauh merupakan aksi menuntut penegakan keadilan.

"Kami tidak minta Ahok dibebaskan, kami hanya ingin kebenaran disuarakan, keadilan ditegakkan dan kemanusiaan dijunjung tinggi," ujar Haryanto.

Dalam sidang putusan lalu, oleh majelis hakim Ahok divonis bersalah dan dikenakan hukuman kurungan dua tahun, lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yakni satu tahun penjara dengan masa percobaan selama dua tahun.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Supriyadi yang turut hadir dalam acara ini menyebutkan bahwa sudah saatnya pihak yang selama ini diam di tengah intoleransi untuk bersuara.

"Kami berkumpul di Taman KB ini dalam rangka aksi solidaritas, aksi untuk menggerakkan warga yang selama ini berdiam diri di tengah ketidakadilan," tutur Supriyadi.

Ia juga mendorong pemerintah untuk membubarkan organisasi-organisasi pro radikalisme yang kerap berlaku anarkis dengan tameng ayat agama.

"Jadi kami berkumpul di sini, mendorong pemerintah untuk membubarkan kelompok dengan paham-paham radikalisme, paham-paham intoleran yang sekiranya akan memecah belah bangsa," tegasnya.

Alex Asmasoebrata, eks pengurus KONI pilihan Ahok dianiaya

Alex Asmasoebrata, eks pengurus KONI pilihan Ahok dianiaya


AGEN KASINO

Mantan Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta, Alex Asmasoebrata sambangi Mapolda Metro Jaya, Jumat (12/5) malam. Kedatangannya, guna melaporkan kasus pemukulan yang menimpa dirinya yang terjadi di kantor pusat KONI DKI Jakarta, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Jumat Sore.

"Jadi tadi saya mau ambil barang-barang saya di ruangan sekretaris umum, karena masa jabatan saya sudah habis. Tiba-tiba saya dihampiri oleh salah seorang pengurus cabang olahraga Tarung Derajat yang bernama Daenk dan memukul punggung saya sebanyak 4 kali," katanya di lokasi.

Mantan pembalap nasional itu menduga kalau pelaku adalah Rusmanto alias Daenk, yang merupakan pendukung pengurus Koni DKI Jakarta hasil Musyawarah Provinsi yang dilaksanakan pada Hotel Whiz, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (29/4) lalu. Sementara Alex adalah pengurus yang ditunjuk oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sementara itu, Pujo Nugroho selaku kuasa Hukum Alex menambahkan, Daenk sempat mengirim pesan singkat bernada ancaman kepada kliennya. Kasus ini diterima dengan nomor laporan TBL/2312/V/2017/PMJ/Ditreskrimum dengan pasal 352 KUHP tentang pelanggaran ringan.

"Kami tidak terima pak Alex diperlakukan seperti ini, beliau adalah orang yang kami hormati dan sesepuh kami. Maka dari itu kami melaporkan masalah ini kepada Polisi agar diselesaikan secara hukum," kata Pujo.

Inilah wasit yang akan pimpin Final Liga Champions

Inilah wasit yang akan pimpin Final Liga Champions


AGEN KASINO

UEFA baru saja merilis nama wasit yang akan memimpin pertandingan final Liga Champions. Adalah wasit asal Jerman, Felix Brych yang akan menjadi pengadil pada laga yang mempertemukan antara Juventus melawan Real Madrid tersebut.

Juventus akan berjumpa dengan Real Madrid di babak final Liga Champions pada 3 Juni mendatang. Wakil Italia dan Spanyol tersebut akan saling berhadapan di Stadion Millennium, Cardiff, Wales.

Brych, yang terpilih sebagai wasit di laga tersebut, bukan nama baru dalam jajaran elit wasit yang dimiliki oleh UEFA. Namanya sudah mulai memimpin pertandingan internasional sejak tahun 2007 yang lalu. Ia mulai terlibat pada pertandingan Liga Champions pada tahun tersebut.

Berikut adalah wasit final Liga Champions selengkapnya:

Wasit: Felix Brych (Jerman)
Asisten Wasit: Mark Borsch, Stefan Lupp (Jerman)
Oficial keempat: Milorad Mazic (Serbia)
Asisten wasit tambahan: Bastian Dankert, Marco Fritz (Jerman)
Wasit cadangan: Rafael Foltyn (Jerman)

Pada musim ini, Brych sudah memimpin lima laga di Liga Champions. Salah satunya adalah saat laga Juventus melawan FC Porto.

Kala itu, Juventus sukses membungkam Porto di Stadion Do Dragao dengan skor 0-2. Dua gol Juve dicetak oleh Marko Pjaca dan Dani Alves. Namun, bukan hal tersebut yang menjadi catatan dari laga tersebut. Melainkan keputusan Brych memberikan kartu merah pada bek Porto, Alex Telles.

Telles mendapatkan dua kartu kuning hanya dalam durasi satu menit saja. Brych memberi Telles kartu kuning pertama pada menit ke-25, semenit kemudian, pemain asal Brasil harus keluar dari lapangan usai mendapatkan kartu kuning keduanya.

Brych punya pengalaman memimpin laga dengan tensi tinggi pada tahun 2014 lalu di laga final Liga Europa antara Sevilla melawan Benfica.