RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 28 Oktober 2017

Megawati: Baguna PDIP harus utamakan kualitas penanganan bencana

Megawati: Baguna PDIP harus utamakan kualitas penanganan bencana


AGEN CASINO ONLINE

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta agar Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) sebagai organisasi sayap PDIP bisa meningkatkan kualitas dalam menolong masyarakat ketika terjadi bencana.

Megawati menjelaskan, untuk menjadi badan organisasi berkualitas, banyak hal yang harus diperhatikan. Misalnya dalam hal persiapan dan keahlian. Sebab agar bisa menolong orang, pihak yang menolong juga harus terlatih. Maka dari itu, kata Megawati, siapa pun yang ada di Baguna harus ikut pelatihan.

"Inilah yang saya sebut Baguna yang berkualitas. Baguna yang tidak hanya kuantitatif, tapi saya maunya yang kualitatif," jelas Megawati saat memberi sambutan dan membuka acara Rakornas Baguna di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (28/10).

Mega mengatakan, Baguna harus siap siaga kapan saja dibutuhkan. Bahkan kalau harus ke pelosok-pelosok desa, atau bahkan ke pedalaman yang masyarakatnya mungkin belum bisa berbahasa Indonesia.

"Dia yang di Baguna harus sehat wal afiat lahir dan batin. Sebab bagaimana mau menolong orang kalau dia sendiri sakit. Inilah makanya saya kerjasama dengan Basarnas agar dilatih. Anggota Baguna harus sehat lahir batin baru bisa molong orang lain," jelas Mega.

Putri dari Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno ini menambahkan, perhatian dan keseriusan dalam tanggap bencana ini sudah dilakukan jauh sebelumnya. Bahkan ketika masih menjadi Wakil Presiden, ia berinisiatif membentuk wadah yang kini menjadi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Mega menuturkan, ketika ia menjabat Wapres dan ditugasi oleh Presiden Abdurrahman Wahid untuk menanggulangi bencana di seluruh Indonesia. Maka banyak langkah dilakukan. Apalagi ketika itu semua struktur pemerintahan belum baik dalam tanggap bencanan karena penanggulangan bencana ditaruh begitu saja di beberapa kementerian.

"Waktu itu belum ada yang sifatnya penanggulangan gerak cepat. Bahkan penanganan bencana di pemerintah saat itu terpencar-pencar. Misalnya di kemenhub ada di bawah sub-direktorat. Saya bilang apa yang bisa dilakukan kalau hanya di bawah sub-direktorat. Maka sejak saat itulah saya minta izin ke Presiden Abdurrahman Wahid untuk membentuk sebuah badan yang sekarang menjadi BNPB. Itu saya yang membuat waktu jadi Wapres," ujar Mega.

Yang tak kalah penting, kata Mega, Baguna harus bisa gerak cepat. Ada protap dan kerja yang efektif. Misalnya ada kebakaran, maka harus sudah tahu apa yang harus dilakukan. Tanggap cepat dibutuhkan karena kalau terjadi bencana penanganannya tak bisa ditunggu-tunggu.

"Misalnya begitu kita dengar Gunung Agung mau meletus, maka saya instruksikan agar DPD langsung gunakan Baguna," kata Mega.

Mega menambahkan, tugas Baguna dibagi dalam Baguna Basah dan Baguna Kering dan pembagian ini sesuai tugas dan kondisi yang dihadapi. Kalau Baguna Basah, ia diterjunkan kalau dalam kondisi banjir, menolong orang yang tenggelam dan sebagainya. Artinya harus ada spesialisasi dan pembagian tugas sesuai dengan protap.

"Kemudian ada Baguna Kering. Dia yang di bidang kesehatan, menolong dalam kondisi longsor misalnya. Di belakang seperti membangun tenda dan masak. Dengan demikian kerja menjadi berkualitas," jelas Mega.

Jasa Marga latih petugas jalan tol jadi wirausaha

Jasa Marga latih petugas jalan tol jadi wirausaha


AGEN CASINO ONLINE

PT Jasa Marga (Tbk) memberikan pelatihan dalam program A-Life atau Alih Profesi terhadap petugas tol yang ingin mengembangkan minat di bidang lain seiring penerapan sistem pembayaran non tunai jalan tol. Salah satu pelatihannya, petugas jalan tol dibekali minat kembangkan wirausaha.

"Program pelatihan kami sudah berjalan. Ini sudah disuruh milih jabatannya kemana? Misalnya ingin jadi 'inspector maintenance', lalu ajukan syaratnya apa. Ketika 'apply' akan diberikan pelatihan," ujar Direktur SDM dan Umum Jasa Marga, Kushartanto Koeswiranto dikutip Antara, Sabtu (28/10).

Dia menjelaskan, Jasa Marga sudah berkomitmen untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan atau petugas tol yang terdampak dari kebijakan elektronifikasi jalan tol tersebut. Menurutnya, komitmen tersebut untuk pengembangan bisnis yang tentunya akan menyerap banyak karyawan. Dalam tiga tahun ke depan, Jasa Marga menargetkan akan mengoperasikan 600 kilometer (km) jalan tol baru.

Selain itu, Kushartanto juga menyebutkan rencana pengembangan transit oriented development (TOD) pada rest area yang nantinya dilengkapi hotel serta berbagai fasilitas lengkap yang nyaman dan bersih untuk pengguna jalan tol. Dengan banyaknya rencana bisnis tersebut, tentunya diperlukan banyak tenaga kerja, khususnya karyawan Jasa Marga yang beralih profesi.

Adapun Jasa Marga saat ini memiliki sekitar 4.200 karyawan, 1.000 di antaranya merupakan petugas tol. Namun perusahaan memberi kesempatan bagi karyawan yang ingin alih profesi melalui program A-Life. Jasa Marga menawarkan dua pilihan alih profesi kepada karyawannya. Pertama, alih profesi ke unit kerja atau anak perusahaan. Kedua alih profesi menjadi wirausaha.

"Perubahan teknologi membuat ada kebutuhan baru. Syaratnya yang penting anda mau maju. Urusan pintar itu urusan kami. Yang penting anda punya niat mau maju," jelasnya.

Alasan ritel irit belanjakan uang untuk iklan televisi

Alasan ritel irit belanjakan uang untuk iklan televisi


AGEN CASINO ONLINE

Jumlah uang yang dibelanjakan ritel atau department store jauh lebih rendah dibandingkan belanja iklan ritel online atau daring. Berdasarkan hasil monitoring iklan televisi (TVC) Adstensity, uang yang dibelanjakan perusahaan ritel offline sepanjang Januari-September 2017 hanya Rp 40,41 miliar, sedangkan ritel online belanja iklannya mencapai Rp 1,2 triliun.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Tutum Rahanta, para pengusaha ritel tak mungkin mengeluarkan lebih banyak dana untuk belanja iklan karena itu sama artinya membakar uang. Berkurangnya belanja iklan karena pengusaha ritel juga melihat perubahan perilaku konsumen yang lebih mengarah kepada efisiensi dengan memilih belanja online.

"Jadi kalau tambah kita iklan sekarang, siapa pun yang punya dana atau grup gede nih iklankan department store mereka itu membakar duit, gak bakal balik. Kita tahu arah perkembangan konsumen itu sendiri," paparnya dalam diskusi bertema Bisnis Ritel Zaman Now di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).

Gencarnya ritel online beriklan karena mereka tidak memiliki fisik barang yang bisa dilihat langsung konsumen atau toko yang bisa dikunjungi untuk melihat kondisi barang. "Online ini tidak ada fisiknya. Mereka harus betul-betul memperkenalkan diri mereka kepada masyarakat dengan gencar beriklan itu. Kalau enggak siapa yang tahu?" ujarnya.

Sementara ritel offline menjual produk yang merupakan kumpulan dari industri atau hasil industri di mana biasanya pelaku industri telah mengiklankan produknya tersendiri. Sedangkan untuk mengiklankan perusahaan ritel atau merek tokonya sangat terbatas hanya untuk wilayah dan masa tertentu.

Menurut Tutum, tidak semua produk bisa dijual melalui daring seperti makanan atau kebutuhan sehari-hari. "Kalau misalnya kecap, mi instan beli online, (konsumen) kelaperan," ujarnya. Jika pun sekarang ada penjualan makanan melalui GoFood, ojek tetap harus ke restoran memesan makanan dan setelah diproses di restoran baru makanan bisa dinikmati konsumen.

Polda Kaltim ikut buru maling tikam mahasiswi di Samarinda hingga tewas

Polda Kaltim ikut buru maling tikam mahasiswi di Samarinda hingga tewas


AGEN CASINO ONLINE

Polda Kalimantan Timur ikut memburu maling yang tepergok, dan tewaskan Debby Aulia (23), mahasiswi cantik salah satu kampus di Samarinda, dini hari tadi. Selain motor pelaku, polisi juga mengamankan sarung badik milik pelaku yang tercecer di lokasi kejadian.

"Kami juga koordinasi dengan Polda, untuk mencari pelaku," kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara Ipda Wawan Gunawan, Sabtu (28/10).

Dia menjelaskan kronologis kejadian yang menimpa Debby. Sekira pukul 03.00 Wita dini hari tadi, di sekitar rumah Debby di Jalan Gerilya di RT 34 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, warga memang tengah memergoki gerak-gerik pria menggunakan motor Honda Beat bernomor polisi KT 2947 QA.

Diduga, pria tak dikenal pengendara motor itu, hendak mencuri di rumah salah satu warga. Warga yang memergokinya, sempat menghakiminya. Pria itu terus melawan, dan akhirnya berhasil kabur.

Nahas, kaburnya pelaku, bersamaan dengan korban Debby, yang terbangun dari tidurnya, dan penasaran dengan yang terjadi di sekitar rumahnya.

"Korban keluar rumah, dan sempat mengadang pelaku di jalan. Tidak ada warga yang tahu saat itu, kalau pelaku ini bawa senjata tajam," ujar Wawan.

"Pelaku yang diketahui membawa badik, menikamkan badiknya di leher kiri korban. Oleh warga, sempat dibawa ke rumah sakit Dirgahayu. Di rumah sakit, korban diketahui meninggal," tambah Wawan.

Kepolisian yang tiba di lokasi, bergegas melakukan olah tempat kejadian perkara. Selain mengamankan motor pelaku, juga diamankan barang bukti sarung badik.

"Warga sempat terus mengejar pelaku yang menikam ini. Identitasnya belum teridentifikasi, tapi ciri-cirinya, sudah ada gambaran," terang Wawan.

"Kita belum tahu apakah itu motor curian atau bukan ya. Yang jelas sementara ini terdata pelat nomor kendaraan itu, sesuai dengan nomor mesin motor," ungkap Wawan.

"Ya, yang jelas langkah awal penyelidikan, dari motor yang ditinggalkan, dan pelat nomor polisi, diduga milik pelaku," tambah Kasubbag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan.

"Benar, korban (Debby Aulia) meninggal. Ini kami masih berupaya bantu pencarian polisi. Karena tadi memang wajahnya pelaku sempat terlihat," kata Idris, warga Jalan Gerilya, ditemui merdeka.com terpisah.