RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 21 September 2017

KEIN: Lebih baik isi ulang e-money tak ada pungutan untuk dukung gerakan non tunai

KEIN: Lebih baik isi ulang e-money tak ada pungutan untuk dukung gerakan non tunai


AGEN CASINO ONLINE

Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan aturan mengenai pengenaan biaya isi ulang uang elektronik atau e-money. Dalam aturan ini, BI memberikan batasan pungutan dalam isi ulang e-money, salah satunya ke toko-toko ritel yang dipatok Rp 1.500.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menyambut baik aturan tersebut. Namun, menurutnya, sebaiknya masyarakat tak dibebankan pungutan saat isi ulang e-money.

"Ini kan dalam rangka Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) atau cashless society dan menstimulasi konsumer, lebih baik ditiadakan pungutan," ujar Arif kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (21/9).

Dia menegaskan masyarakat sudah dibebankan biaya dalam pembeliaan uang elektronik. Selain itu, dana di dalam uang elektronik tersebut juga tidak bisa dikosongkan, sehingga ada dana masyarakat yang mengendap.

"Kalau kita beli e-money itu kan harganya Rp 50.000 tapi saldonya cuman Rp 30.000. Kan jarang sekali penggunaan itu saldonya bisa nol," jelasnya.

Lebih lanjut, Arif menambahkan seharusnya perbankan tak usah lagi mengeluarkan e-money, lebih baik kartu debit dan kredit bisa digunakan untuk uang elektronik. Kendati demikian, aturan ini dinilai sudah berkeadilan dan pro masyarakat kecil.

"Kita menyambut baik kebijakan yang diambil bank sentral karena dapat memenuhi keadilan di tingkat konsumen, tak mungkin masyarakat kecil isi ulang di atas Rp 200.000. Itu sudah berkeadilan. Ya setidaknya telah memperhatikan kebiasaan yang berkembang dalam transaksi di masyarakat," pungkasnya.

Aroma mistis di tengah pencarian Rimba yang tenggelam di Sungai Karang Mumus

Aroma mistis di tengah pencarian Rimba yang tenggelam di Sungai Karang Mumus


AGEN CASINO ONLINE

Tim SAR gabungan bersama warga, masih mencari Rimba (35), korban tenggelam di Sungai Karang Mumus (SKM), di kawasan Jalan AM Sangaji, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur. Tidak hanya itu, pencarian korban pun juga dilakukan melalui ritual.

Pantauan merdeka.com di lokasi, sepanjang hari ini, sudah dua kali dilakukan warga di bantaran SKM. Yang kedua, dilakukan sore tadi, sekira pukul 16.20 WITA. Warga di atas perahu, menabur beras kuning di sungai, serta menghampar kain kuning juga di permukaan air sungai.

Seketika itu, ada seorang bocah, yang mendadak kesurupan. Ibunya pun, ikut kesurupan, setelah berusaha menenangkan anaknya. Seketika, jari jemari sang ibu pun terlihat menguning.

Disusul, seorang perempuan lainnya, ikut kesurupan. Memang, upaya pencarian korban ini, juga kental dengan aroma mistis.

"Percaya tidak percaya, korban (Rimba) ini, ada di dasar sungai, disimpan oleh penunggu buaya putih," kata warga setempat, Nasrullah, saat berbincang bersama merdeka.com, di lokasi, Kamis (21/9).

Tidak jauh dari bibir sungai, ada beragam bahan ritual seperti telur ayam kampung. Namun masih diperlukan lagi antara lain kembang, pisang ambon serta daun sirih.

"Jadi diperlukan semacam sesajen untuk penawarnya. Agar, jasad korban dimunculkan ke permukaan. Sekali lagi, percaya tidak percaya, itulah yang dilakukan," ungkap Nasrullah.

"Ya, memang ritual-ritual semacam ini, juga bagian dari upaya pencarian terhadap korban," timpal salah seorang relawan siaga bencana, dari Peduli Lingkungan (Pelik), Mujadi.

Masih di lokasi kejadian, Ketua RT 16 Kelurahan Bandara Kasim, membenarkan ritual yang dilakukan warganya, untuk mencari Rimba. Sungai tempat korban tenggelam, meski ada di sekitar tempat tinggal, bukanlah sungai biasa, yang memang sungai khas Kalimantan.

"Saya merantau di Samarinda tahun 1972, dan tinggal di bantaran sungai ini tahun 1977. Dulu, tidak ada yang berani melintas di sungai jam 5 sore ke atas. Meski cuma menyeberang yang jaraknya dekat. Itu sudah kepercayaan turun menurun," ungkap Kasim.

"Jadi, di samping pencarian dari SAR, ritual ini juga bagian dari pencarian korban. Yang konon, dari omongan warga saya yang kerasukan, korban ada di dasar sungai. Padahal arusnya lihat sendiri, deras kan Pak?" terang Kasim.

Hingga pukul 18.15 Wita petang tadi, penyisiran sungai sementara dihentikan. Rencananya, kembali dilanjutkan malam ini, dibantu dengan penerangan lampu.

Diketahui, Rimba tenggelam di SKM, Rabu (20/9) malam kemarin, sekira pukul 19.00 Wita. Sebelum itu, dia sedang asik main ponsel, di seberang sungai area Pasar Segiri. Belakangan, terdengar letusan tembakan yang membuat panik Rimba dan 4 temannya. Kelimanya melompat ke sungai. Empat di antaranya kembali ke darat, dan Rimba yang belakangan diketahui tidak bisa berenang, tidak terlihat.

Mendagri sebut pelantikan Gubernur DIY oktober, bisa di Yogya atau Jakarta

Mendagri sebut pelantikan Gubernur DIY oktober, bisa di Yogya atau Jakarta


AGEN CASINO ONLINE

Proses pelantikan Gubernur DIY tengah diproses. Saat ini sudah ada surat masuk ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait permintaan pelantikan Gubernur DIY. Menurut rencana, pelantikan Gubernur DIY akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang.

"Dirjen Otonomi Daerah (Otda) sudah dikirim untuk berkomunikasi dengan DPRD dan Pemda DIY. Sudah kita laporkan ke Presiden apakah nanti pelantikannya Oktober ini," ungkap Mendagri Tjahjo Kumolo saat ditemui di Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Badan Pengembangan Sumberdaya, Kementerian Dalam Negeri, Yogyakarta Jalan Melati Kulon, Nomor 1, Baciro, Gondokusuman, Kamis (21/9).

Politisi PDIP ini menuturkan ada beberapa pilihan terkait pelantikan Gubernur DIY. Di antaranya, pelantikan akan diselenggarakan di Jakarta atau di Yogyakarta. Jika mengacu pada undang-undang, kata Tjahjo, pelantikan digelar di Istana Negara.

"Yang penting (pelantikan) di Istana, bisa Jakarta atau Yogyakarta. Bisa bersamaan pelantikan Gubernur DKI dan DIY atau masing-masing. Sedang kita ajukan ke Setneg apakah bersamaan atau masing-masing," papar Tjahjo.

Terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang akhirnya memperbolehkan perempuan menjadi Gubernur DIY, Tjahjo enggan menanggapinya. Tjahjo beranggapan jika putusan MK itu muncul karena MK tak melihat permasalahan gender baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi Gubernur.

"Itu urusan Keraton. Kami tak ikut campur. Ada ranah masing-masing. Kita menjalankan undang-undang. Ada pangeran keraton, ada otonomi khusus. Saya hanya berpegang pada aturan," tutup Tjahjo.