RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 04 November 2018

PBB: Myanmar belum aman buat pengungsi Rohingya

PBB: Myanmar belum aman buat pengungsi Rohingya


AGEN CASINO ONLINE

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) menentang kesepakatan baru antara Myanmar dan Bangladesh untuk mulai memulangkan ribuan pengungsi Rohingya dalam beberapa pekan mendatang.

Dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (2/11), menurut UNHCR, kondisi di Myanmar tidak kondusif bagi pengungsi apabila ingin pulang dengan aman.

Keputusan untuk memulai operasi repatriasi pertengahan November diambil sekitar satu minggu setelah penyelidik PBB memperingatkan genosida yang sedang berlangsung di Myanmar.

Bangladesh dilaporkan menyerahkan ke Myanmar nama-nama lebih dari 5.000 pengungsi Rohingya yang telah diproses untuk dipulangkan.

Juru bicara UNHCR Andrej Mahecic mengatakan Myanmar dilaporkan menyetujui daftar itu. Kepada VOA, ia mengatakan, otoritas Bangladesh harus memberi-tahu pengungsi tentang hal itu dan pengungsi harus diajak berbicara apakah mereka mau dipulangkan ke Myanmar atau tidak.

"UNHCR tidak terlibat persiapan, transmisi atau penerimaan daftar itu, juga tidak terlibat verifikasi dan penyetujuan yang dilaporkan dilakukan Pemerintah Myanmar," ujar Mehecis.

"Mengingat kami menilai kondisi di negara bagian Rakhine belum kondusif untuk pemulangan sukarela dalam situasi aman, secara bermartabat dan berkelangsungan, maka pada tahap ini UNHCR tidak akan memfasilitasi pemulangan pengungsi ke negara bagian Rakhine," tambahnya.

WNI di Malaysia dibebaskan dari hukuman gantung

WNI di Malaysia dibebaskan dari hukuman gantung


AGEN CASINO ONLINE

Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur kembali bebaskan seorang warga negara Indonesia dari ancaman hukuman mati di Mahkamah Tinggi Shah Alam, Malaysia, 2 November 2018. WNI atas nama Mattari (40) asal Sampang, Madura, divonis bebas oleh hakim setelah pengacara KBRI Kuala Lumpur dari kantor pengacara Gooi & Azzura, memohon agar hakim memutuskan Dismissed Amount to Acquittal, lantaran saksi dan bukti yang diajukan jaksa penuntut umum dipandang sangat lemah.

Mattari, yang bekerja sebagai pekerja konstruksi, ditangkap pada 14 Desember 2016 di Kuala Lagat Selangor atas tuduhan membunuh seorang warga Bangladesh, tidak jauh dari lokasi bekerjanya. Polisi yang menyidik kasus tersebut menduga pembunuhan dilakukan karena cemburu kepada istrinya. Dengan dugaan tersebut, dengan ancaman hukuman gantung.

Setelah menjalani sekitar 6 kali persidangan selama hampir dua tahun, pada 2 November 2018 hakim akhirnya memutuskan Mattari dibebaskan dari tuntutan hukuman mati dan pada hari yang sama dibebaskan dari penahanan.

Segera setelah dibebaskan, Mattari langsung dibawa ke KBRI oleh Tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur. Mattari belum memutuskan apakah akan tetap tinggal di Malaysia atau kembali ke Indonesia setelah vonis bebas tersebut.

"Alhamdulillah, saya bisa bebas. Terima kasih pemerintah yang sudah perjuangkan keadilan buat saya. Terima kasih," ujar Mattari dengan mata berkaca-kaca saat tiba di KBRI Kuala Lumpur.

Pada periode 2011-2018, terdapat 437 WNI terancam hukuman mati di seluruh Malaysia. Dari jumlah tersebut 301 WNI berhasil dibebaskan, 18 di antaranya dibebaskan pada tahun 2018. Saat ini masih terdapat 136 WNI berstatus terancam hukuman mati di seluruh Malaysia.

Militer Nigeria jadikan kata-kata Trump alasan buat tembaki demonstran

Militer Nigeria jadikan kata-kata Trump alasan buat tembaki demonstran


AGEN CASINO ONLINE

Militer Nigeria dua hari lalu memakai alasan dari kata-kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menembaki para demonstran yang melempari batu.

Senin lalu tentara melepaskan tembakan ke arah kerumunan sekitar seribu orang demonstran penganut Islam Syiah yang memblokir jalan di pinggiran Ibu Kota Abuja. Mereka memprotes penahanan sekitar 400 muslim Syiah dan menuntut pemimpin mereka Ibrahim Zakzaky, yang ditangkap sejak 2015, dibebaskan.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah pengunjuk rasa melempar batu ke tentara bersenjata lengkap yang kemudian dibalas dengan tembakan.

Bentrokan diawali ketika massa dilarang melewati pos pemeriksaan.

Dilansir dari laman the New York Times, Sabtu (3/11), militer Nigeria mengatakan tiga orang pendemo tewas, namun diyakini angka korban jauh lebih banyak.

Amnesty International dan para tokoh demonstran mengatakan lebih dari 40 orang tewas ditembak tentara dan sedikitnya seratusan orang luka akibat kerusuhan itu. Seorang reporter Reuters menghitung sedikitnya ada 20 mayat di tengah bentrokan itu.

Kelompok pembela hak asasi dan rakyat Nigeria marah dengan tindakan tentara. Kejadian Senin lalu mengingatkan mereka pada kerusuhan 2015 ketika tentara juga melepaskan tembakan ke arah sekitar 350 demonstran dari gerakan Islam Nigeria, organisasi Syiah terbesar di negara itu.

Dua hari lalu militer merespons kritikan banyak kalangan dengan mengunggah video di akun Twitter resmi mereka.

"Tonton dan silakan ambil kesimpulan," kata cuitan militer.

Dalam video itu terlihat Presiden Trump pada Kamis lalu berpidato dengan mengatakan lemparan batu bisa dianggap sebagai senjata api jika dilemparkan ke tentara AS di perbatasan negara mereka.

"Kami tidak akan membiarkan hal semacam itu," kata Trump. "Mereka melempari tentara kita dengan batu dan tentara kita membalas."

Militer Nigeria kemudian menghapus cuitan itu tanpa alasan setelah memicu perdebatan di media sosial.

Ketika batu dibalas peluru

Di kawasan selatan Nigeria yang penduduknya kebanyakan menganut Kristen, Trump dipuja-puja karena kerap mengeluarkan pernyataan keras terhadap ekstremisme Islam.

Juru bicara militer Nigeria, John Agim, mengatakan mereka mengunggah video pidato Trump itu sebagai tanggapan atas kritikan Amnesty International.

"Kami merilis video itu untuk mengatakan Presiden Trump bilang batu adalah senjata yang sama dengan senapan, lagi pula siapa Amnesty International?" kata juru bicara militer.

"Apa yang dipakai Daud ketika membunuh Goliat? Jadi batu adalah senjata," ujar John Agim.

"Tentara kami luka-luka. Kaum Syiah juga membakar kendaraan kami, jadi apa maksudnya Amnesty International?"

Ibrahim Musa, juru bicara kelompok Syiah, mengatakan Seninlalu pasukan keamanan menolak para pendemo melewati pos pemeriksaan. Dia mengatakan 13 pendemo tewas ketika bentrokan.

"Batu tidak sebanding dengan peluru," kata dia. "Penggunaa kekerasan itu tidak proporsional. Presiden Trump bukan contoh yang baik. Bahkan di Amerika banyak yang mengkritik dia. Saya kaget militer menjadikan Trump sebagai contoh," kata Musa.

Sejauh ini belum ada komentar dari Gedung Putih soal unggahan video dari militer Nigeria.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri menanggapi tindakan militer Nigeria menembaki demonstran dengan mengatakan 'AS mendukung upaya regional untuk memerangi terorisme dan melindungi warga sipil dengan mengerahkan berbagai cara, termasuk diplomasi, bantuan luar negeri, dan bantuan keamanan.'

Gerakan Islam di Nigeria dipandang sebagai ancaman bagi warga Islam Sunni di sebelah utara. Kelompok Syiah di Nigeria tidak mengakui konstitusi dengan alasan tidak melindungi minoritas. Para pejabat Nigeria sebagian besar menilai kelompok ini berupaya mendirikan republik Islam yang terinspirasi dari Iran.

Militer Nigeria jadikan kata-kata Trump alasan buat tembaki demonstran

Militer Nigeria jadikan kata-kata Trump alasan buat tembaki demonstran


AGEN CASINO ONLINE

Militer Nigeria dua hari lalu memakai alasan dari kata-kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menembaki para demonstran yang melempari batu.

Senin lalu tentara melepaskan tembakan ke arah kerumunan sekitar seribu orang demonstran penganut Islam Syiah yang memblokir jalan di pinggiran Ibu Kota Abuja. Mereka memprotes penahanan sekitar 400 muslim Syiah dan menuntut pemimpin mereka Ibrahim Zakzaky, yang ditangkap sejak 2015, dibebaskan.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah pengunjuk rasa melempar batu ke tentara bersenjata lengkap yang kemudian dibalas dengan tembakan.

Bentrokan diawali ketika massa dilarang melewati pos pemeriksaan.

Dilansir dari laman the New York Times, Sabtu (3/11), militer Nigeria mengatakan tiga orang pendemo tewas, namun diyakini angka korban jauh lebih banyak.

Amnesty International dan para tokoh demonstran mengatakan lebih dari 40 orang tewas ditembak tentara dan sedikitnya seratusan orang luka akibat kerusuhan itu. Seorang reporter Reuters menghitung sedikitnya ada 20 mayat di tengah bentrokan itu.

Kelompok pembela hak asasi dan rakyat Nigeria marah dengan tindakan tentara. Kejadian Senin lalu mengingatkan mereka pada kerusuhan 2015 ketika tentara juga melepaskan tembakan ke arah sekitar 350 demonstran dari gerakan Islam Nigeria, organisasi Syiah terbesar di negara itu.

Dua hari lalu militer merespons kritikan banyak kalangan dengan mengunggah video di akun Twitter resmi mereka.

"Tonton dan silakan ambil kesimpulan," kata cuitan militer.

Dalam video itu terlihat Presiden Trump pada Kamis lalu berpidato dengan mengatakan lemparan batu bisa dianggap sebagai senjata api jika dilemparkan ke tentara AS di perbatasan negara mereka.

"Kami tidak akan membiarkan hal semacam itu," kata Trump. "Mereka melempari tentara kita dengan batu dan tentara kita membalas."

Militer Nigeria kemudian menghapus cuitan itu tanpa alasan setelah memicu perdebatan di media sosial.

Ketika batu dibalas peluru

Di kawasan selatan Nigeria yang penduduknya kebanyakan menganut Kristen, Trump dipuja-puja karena kerap mengeluarkan pernyataan keras terhadap ekstremisme Islam.

Juru bicara militer Nigeria, John Agim, mengatakan mereka mengunggah video pidato Trump itu sebagai tanggapan atas kritikan Amnesty International.

"Kami merilis video itu untuk mengatakan Presiden Trump bilang batu adalah senjata yang sama dengan senapan, lagi pula siapa Amnesty International?" kata juru bicara militer.

"Apa yang dipakai Daud ketika membunuh Goliat? Jadi batu adalah senjata," ujar John Agim.

"Tentara kami luka-luka. Kaum Syiah juga membakar kendaraan kami, jadi apa maksudnya Amnesty International?"

Ibrahim Musa, juru bicara kelompok Syiah, mengatakan Seninlalu pasukan keamanan menolak para pendemo melewati pos pemeriksaan. Dia mengatakan 13 pendemo tewas ketika bentrokan.

"Batu tidak sebanding dengan peluru," kata dia. "Penggunaa kekerasan itu tidak proporsional. Presiden Trump bukan contoh yang baik. Bahkan di Amerika banyak yang mengkritik dia. Saya kaget militer menjadikan Trump sebagai contoh," kata Musa.

Sejauh ini belum ada komentar dari Gedung Putih soal unggahan video dari militer Nigeria.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri menanggapi tindakan militer Nigeria menembaki demonstran dengan mengatakan 'AS mendukung upaya regional untuk memerangi terorisme dan melindungi warga sipil dengan mengerahkan berbagai cara, termasuk diplomasi, bantuan luar negeri, dan bantuan keamanan.'

Gerakan Islam di Nigeria dipandang sebagai ancaman bagi warga Islam Sunni di sebelah utara. Kelompok Syiah di Nigeria tidak mengakui konstitusi dengan alasan tidak melindungi minoritas. Para pejabat Nigeria sebagian besar menilai kelompok ini berupaya mendirikan republik Islam yang terinspirasi dari Iran.

Meninggalnya penyelam Syachrul Anto di tengah misi SAR Lion Air jadi sorotan dunia

Meninggalnya penyelam Syachrul Anto di tengah misi SAR Lion Air jadi sorotan dunia


AGEN CASINO ONLINE

Penyelam Syachrul Anto gugur di tengah tugas mulia, dalam misi kemanusiaan mengevakuasi puing Lion Air PK-LQP dan 189 orang yang ada di dalamnya. Misi di Tanjung Karawang hanya satu di antara rekam jejaknya yang panjang sebagai relawan SAR.

Anggota Indonesia Diver Rescue tersebut sebelumnya juga terjun dalam pencarian korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Bahkan sebelum bergabung dengan tim Basarnas dalam evakuasi Lion Air, ia baru pulang dari Palu, untuk membantu korban gempa dan tsunami di sana.

Tak hanya dikabarkan media di Indonesia, yang disambut rasa duka dan simpati atas perjuangan almarhum, meninggalnya Syachrul Anto di tengah evakuasi Lion Air juga menyebar ke sejumlah penjuru dunia.

Situs berita Singapura, Channel News Asia memuat artikel berjudul, Diver dies during search mission for crashed Lion Air plane.

Media India, First Post memuat artikel berjudul, Indonesia Lion Air flight crash: 48-year-old diver dies while searching for body parts, debris in Java Sea.

Tak ketinggalan, situs The Wall Street Journal mengunggah artikel berjudul, Indonesian Diver Dies in Recovery Operations for Lion Air Jet.

Dalam artikel berjudul, Lion Air: Indonesian rescue diver dies while searching for victims of jet crash near Jakarta, situs ABC Australia mengungkapkan, tim penyelam punya peran krusial untuk mengevakuasi bagian tubuh awak maupun penumpang yang ada di pesawat yang mengalami kecelakaan pada Senin 29 Oktober 2018, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pangkalpinang. Untuk kepentingan identifikasi.

"Juga untuk menemukan apa yang terjadi pada Boeing 737 MAX, pesawat anyar, yang celaka pada Senin pagi di Laut Jawa, 13 menit setelah lepas landas dari Jakarta," demikian dimuat abc.net.au.
Gugurnya Syachrul Anto di tengah tugas sejauh ini juga dikabarkan banyak media lain, dari sejumlah benua: Asia, Australia, Amerika Serikat, Eropa.

Tak hanya mengevakuasi bagian jasad, yang jumlahnya mencapai 73 kantung jenazah pada Sabtu 3 November 2018, para penyelam juga berjasa mengangkat puing-puing pesawat, termasuk instrumen perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) yang didapat pada Kamis lalu.

Sementara itu, Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, Syachrul gugur bukan karena menyalahi prosedur penyelaman.

"Prosedur semua telah dilakukan, sudah dilewati, tidak ada yang keliru. tidak ada yang terlewat. Baik kesehatan, peralatan hingga teknik berangkat ke medan operasi sudah siap semua," katanya di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).

Bahkan, katanya, semua penyelam yang jumlahnya lebih kurang 100 orang adalah berpengalaman juga profesional.

"Semua penyelam ini andal dan profesional, saya lihat sendiri," tegas Syaugi.

Duterte usir seorang biarawati asal Australia, ini penyebabnya

Duterte usir seorang biarawati asal Australia, ini penyebabnya


AGEN CASINO ONLINE

Penyelam Syachrul Anto gugur di tengah tugas mulia, dalam misi kemanusiaan mengevakuasi puing Lion Air PK-LQP dan 189 orang yang ada di dalamnya. Misi di Tanjung Karawang hanya satu di antara rekam jejaknya yang panjang sebagai relawan SAR.

Anggota Indonesia Diver Rescue tersebut sebelumnya juga terjun dalam pencarian korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Bahkan sebelum bergabung dengan tim Basarnas dalam evakuasi Lion Air, ia baru pulang dari Palu, untuk membantu korban gempa dan tsunami di sana.

Tak hanya dikabarkan media di Indonesia, yang disambut rasa duka dan simpati atas perjuangan almarhum, meninggalnya Syachrul Anto di tengah evakuasi Lion Air juga menyebar ke sejumlah penjuru dunia.

Situs berita Singapura, Channel News Asia memuat artikel berjudul, Diver dies during search mission for crashed Lion Air plane.

Media India, First Post memuat artikel berjudul, Indonesia Lion Air flight crash: 48-year-old diver dies while searching for body parts, debris in Java Sea.

Tak ketinggalan, situs The Wall Street Journal mengunggah artikel berjudul, Indonesian Diver Dies in Recovery Operations for Lion Air Jet.

Dalam artikel berjudul, Lion Air: Indonesian rescue diver dies while searching for victims of jet crash near Jakarta, situs ABC Australia mengungkapkan, tim penyelam punya peran krusial untuk mengevakuasi bagian tubuh awak maupun penumpang yang ada di pesawat yang mengalami kecelakaan pada Senin 29 Oktober 2018, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pangkalpinang. Untuk kepentingan identifikasi.

"Juga untuk menemukan apa yang terjadi pada Boeing 737 MAX, pesawat anyar, yang celaka pada Senin pagi di Laut Jawa, 13 menit setelah lepas landas dari Jakarta," demikian dimuat abc.net.au.
Gugurnya Syachrul Anto di tengah tugas sejauh ini juga dikabarkan banyak media lain, dari sejumlah benua: Asia, Australia, Amerika Serikat, Eropa.

Tak hanya mengevakuasi bagian jasad, yang jumlahnya mencapai 73 kantung jenazah pada Sabtu 3 November 2018, para penyelam juga berjasa mengangkat puing-puing pesawat, termasuk instrumen perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) yang didapat pada Kamis lalu.

Sementara itu, Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, Syachrul gugur bukan karena menyalahi prosedur penyelaman.

"Prosedur semua telah dilakukan, sudah dilewati, tidak ada yang keliru. tidak ada yang terlewat. Baik kesehatan, peralatan hingga teknik berangkat ke medan operasi sudah siap semua," katanya di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).

Bahkan, katanya, semua penyelam yang jumlahnya lebih kurang 100 orang adalah berpengalaman juga profesional.

"Semua penyelam ini andal dan profesional, saya lihat sendiri," tegas Syaugi.