RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 22 April 2017

Cegah bencana, mahasiswa tanam mangrove di lokasi tsunami Aceh

Cegah bencana, mahasiswa tanam mangrove di lokasi tsunami Aceh


AGEN KASINO

Ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) memperingati Hari Bumi se-dunia dengan melakukan penanaman mangrove di Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Sabtu (22/4).

Ada sekitar 1.500 batang mangrove yang ditanam oleh mahasiswa dengan cara terjun langsung dalam kuala, kawasan bekas terjangan tsunami 12 tahun silam. Kawasan ini sudah tidak lagi ada mangrove untuk menahan air laut pasang.

Mahasiswa Teknik ini, baik laki-laki dan perempuan semua langsung terjun dalam kuala tersebut. Bahkan ada kedalaman air mencapai dada orang dewasa, namun mereka tetap semangat menanam pohon penangkal abrasi di pinggir laut.

Muhammad Asra, salah seorang peserta aksi penanaman mangrove ini mengatakan, aksi ini dilakukan bagian dari melakukan pencegahan terjadi bencana, terutama bencana abrasi saat air laut pasang.

"Dengan kita tanam ini bisa mencegah bencana," kata Muhammad Asra disela-sela aksi penanaman mangrove.

Selain itu, sebutnya, dengan adanya penanaman mangrove ini bisa mendekatkan mahasiswa dengan alam. Sehingga mahasiswa mengerti pentingnya menjaga keseimbangan alam, untuk menghindari bencana. Salah satunya dengan penanaman mangrove, sebagai penangkal air laut saat pasang.

"Supaya kita bisa dekat dengan alam. Mencegah dan menangkal kerusakan alam," tukasnya.
Mahasiswa Teknik Unsyiah tanam 1500 batang mangrove 2017.

Hari bumi se-dunia diperingati secara internasional setiap tahunnya tanggal 22 April. Hari bumi bertujuan untuk melakukan penyadaran kepada manusia, agar menjaga, melestarikan dan memelihara keseimbangan bumi.

Sopir bus yang tabrak 12 kendaraan di Puncak tak kantongi SIM & STNK

Sopir bus yang tabrak 12 kendaraan di Puncak tak kantongi SIM & STNK


AGEN KASINO

Bambang Hernowo (51), sopir bus Hino Pariwisata PO HS Transport dengan nomor polisi AG 7057 UR menabrak 12 kendaraan di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, Bogor. Akibat kecelakaan tersebut, empat orang meninggal dunia.

Menurut informasi dari Kanit Laka Polres Bogor Kabupaten Ipda Asep, pengendara bus pariwisata HS tidak mengantongi STNK dan tidak memilik SIM.

"Bus juga tidak memiliki kartu KIR kendaraan," ujar Asep di Bogor, Sabtu (22/4).

Sebelumnya, empat orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut adalah Dadang usia 45 tahun merupakan Kepala Desa Citeko, bertempat tinggal di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua. Kedua, Jainudin beralamat Babakan Lebak RT-02/RW-06 Kecamatan Sinar Galih, Kabupaten Bogor.

Ketiga, Oktariyansyah Purnama Putra (26) warga Jalan Rawa 8 Nomor 634 RT-10/RW-02 Kelurahan Lebak Gajah, Kecamatan Sematang Borong, Kota Palembang. Keempat, Diana Simatupang usai 24 tahun, beralamat Griya Cisaup Serpong RT-01/RW-08 Blok AB, Nomor 01 Tangerang.

Para korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni RSUD Ciawi dan RS Paru Cisarua.

Seperti diketahui, kecelakaan bermula dari bus Hino Pariwisata PO HS Transport dengan Nomor Polisi AG 7057 UR yang dikemudikan Bambang Hernowo (51) melaju dari arah Puncak menuju Jakarta.

Setibanya di lokasi kejadian Tanjakan Selarong, bus kehilangan kendali, diduga karena remnya blong.

Bus kemudian mengalami hilang kendali dan menabrak sejumlah kendaraan secara beruntun, yakni Grand Livina B 7401 NDY yang dikemudikan oleh Wanda Komara (37) warga kampung Citeko, Kecamatan Cisarua.

Lalu menabrak sepeda motor Vario B 4446 SBC yang dikemudikan oleh Jaenudin (40) yang tewas saat kejadian.

Bus naas itu juga menabrak mobil Daihatsu Ayla F 1423 NH yang dikemudikan Tommy Gunawan (36) yang mengalami luka ringan, lalu dengan sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam yang dikendari oleh Oktariansyah Purnama Putra (26) tewas dalam kecelakaan.

Selanjutnya bus menabrak kendaraan mini bus Avanza warna putih B 1818 EFB yang belum diketahi identitas pengemudinya, selanjutnya menabrak Toyota Rus B 2826 DFL, lalu menabrak lagi angkot F 1976 MP yang dikemudikan M Darus Jaelani (40) yang mengalami luka ringan.

Setelah menabrak angkot, bus kembali menghantam sejumlah kendaraan yang melintas di jalur Puncak.

Kendaraan berikutnya Toyata Avanza B 1347 WOC, lalu Avanza warna hitam F 1851 CD yang dikemudikan oleh Dani Hermansyah (25) warga Perum Griya Raharja, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea. Selanjutnya menabrak sepeda motor Yamaha Vixion warna biru B 3167 CAT yang dikemudikan oleh Hasanudin (22) yang mengalami luka ringan.

Kendaraan berikutnya turut jadi korban hantaman bus yakni Honda Vario yang belum diketahui identitas pengendaranya, lalu sepeda motor Beat F 2711 DG yang dikemudikan Muhammad Silfa Arif (23), warga Jalan Wanajaya, Pasirjaya, Kota Bogor.

Kerugian material akibat kecelakaan tersebut ditaksir sebesar Rp 500 juta.

Mantan wakil wali kota Makassar Supomo Guntur tutup usia

Mantan wakil wali kota Makassar Supomo Guntur tutup usia


AGEN KASINO

Wakil Wali Kota Makassar periode 2009 - 2013 Supomo Guntur tutup usia di usianya yang ke 63 tahun. Pria yang akrab disapa Karaeng Sewang ini adalah wakil wali kota Makassar di masa kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin.

Almarhum menghembuskan napas terakhir setelah seminggu dirawat di RS Bayangkara Makassar, Pukul 14.30 WITA, Sabtu (22/4). Rencananya, dia akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Desa Bonto Matene kabupaten Jeneponto, Minggu besok.

Jenazah sudah disemayamkan di rumah duka di Jl. Dg Tata I blok V No. 6. Almarhum meninggalkan seorang isteri, Hj Rahmi dg Caya dan empat orang anak masing- masing, Sri Wahyuni SG, Sulyadi Putra SG, Sri Aryanti SG, dan Suriyanti SG.

Anak kedua dari almarhum Supomo Guntur, Suryadi Perdana Putra, mengatakan sebelum meninggal, ayahnya tiba-tiba mengalami asma disertai sesak yang luar biasa. “Semua alat dibantu oleh dokter, namun tidak bisa lagi menyelamatkan nyawanya,” kata Suryadi.

Kabar kepergian Supomo Guntur menimbulkan duka mendalam bagi jajaran Pemerintah Kota Makassar. Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, saat mengetahui tentang hal tersebut, langsung menghentikan aktivitasnya dan langsung bergegas ke RS Bayangkara menjenguk jenazah almarhum.

"Kabar duka itu diterima Pak Wali Kota (Danny Pomanto) tepat saat dirinya membawakan sambutan di Sekolah Athirah. Ia pun terlihat cepat- cepat mengakhiri aktivitasnya dan langsung ke RS Bayangkara tempat almarhum di rawat," ucap Kabag Humas Pemkot Makassar Firman Hamid Pagarra yang via WhatsApp.

"Saya merasa sangat kehilangan sosok pamong seperti almarhum, beliau adalah guru saya, saya banyak belajar tentang birokrasi kepada almarhum," kata Danny penuh haru.

Korban tewas bus tabrak 12 kendaraan di Puncak jadi 4 orang

Korban tewas bus tabrak 12 kendaraan di Puncak jadi 4 orang


AGEN KASINO

Jumlah korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat bertambah menjadi empat orang.

Berdasarkan data dari Unit Lakalantas Polres Bogor Kabupaten, korban meninggal dunia keempat adalah Diana Simatupang usai 24 tahun, beralamat Griya Cisaup Serpong RT-01/RW-08 Blok AB, Nomor 01 Tangerang.

"Kondisi terakhir empat orang meninggal, ada beberapa yang sudah datang keluarganya," ujar Kanit Laka Polres Bogor Kabupaten Ipda Asep, Sabtu (23/4).

Sebelumnya, tiga korban meninggal dunia lainnya yang sudah dilaporkan yakni Dadang usia 45 tahun merupakan Kepala Desa Citeko, bertempat tinggal di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua.

Korban kedua bernama Jainudin beralamat Babakan Lebak RT-02/RW-06 Kecamatan Sinar Galih, Kabupaten Bogor, dan Oktariyansyah Purnama Putra (26) warga Jalan Rawa 8 Nomor 634 RT-10/RW-02 Kelurahan Lebak Gajah, Kecamatan Sematang Borong, Kota Palembang.

Peristiwa kecelakaan tersebut juga mengakibatkan tiga orang luka berat dan tiga lainnya luka ringan, para korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni RSUD Ciawi dan RS Paru Cisarua.

Seperti diketahui, kecelakaan bermula dari bus Hino Pariwisata PO HS Transport dengan Nomor Polisi AG 7057 UR yang dikemudikan Bambang Hernowo (51) melaju dari arah Puncak menuju Jakarta.

Setibanya di lokasi kejadian Tanjakan Selarong, bus kehilangan kendali, diduga karena remnya blong.

Bus kemudian mengalami hilang kendali dan menabrak sejumlah kendaraan secara beruntun, yakni Grand Livina B 7401 NDY yang dikemudikan oleh Wanda Komara (37) warga kampung Citeko, Kecamatan Cisarua.

Lalu menabrak sepeda motor Vario B 4446 SBC yang dikemudikan oleh Jaenudin (40) yang tewas saat kejadian.

Bus naas itu juga menabrak mobil Daihatsu Ayla F 1423 NH yang dikemudikan Tommy Gunawan (36) yang mengalami luka ringan, lalu dengan sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam yang dikendari oleh Oktariansyah Purnama Putra (26) tewas dalam kecelakaan.

Selanjutnya bus menabrak kendaraan mini bus Avanza warna putih B 1818 EFB yang belum diketahi identitas pengemudinya, selanjutnya menabrak Toyota Rus B 2826 DFL, lalu menabrak lagi angkot F 1976 MP yang dikemudikan M Darus Jaelani (40) yang mengalami luka ringan.

Setelah menabrak angkot, bus kembali menghantam sejumlah kendaraan yang melintas di jalur Puncak.

Kendaraan berikutnya Toyata Avanza B 1347 WOC, lalu Avanza warna hitam F 1851 CD yang dikemudikan oleh Dani Hermansyah (25) warga Perum Griya Raharja, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea. Selanjutnya menabrak sepeda motor Yamaha Vixion warna biru B 3167 CAT yang dikemudikan oleh Hasanudin (22) yang mengalami luka ringan.

Kendaraan berikutnya turut jadi korban hantaman bus yakni Honda Vario yang belum diketahui identitas pengendaranya, lalu sepeda motor Beat F 2711 DG yang dikemudikan Muhammad Silfa Arif (23), warga Jalan Wanajaya, Pasirjaya, Kota Bogor.

Kerugian material akibat kecelakaan tersebut ditaksir sebesar Rp 500 juta.

Tidak terbukti gelapkan dana yayasan Rp 4 M, Rajadi dibebaskan

Tidak terbukti gelapkan dana yayasan Rp 4 M, Rajadi dibebaskan


AGEN KASINO

Rajadi alias Awie Tongseng (54), donatur yayasan Wahidin di Bagansiapi-Api Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, yang dituduh menggelapkan uang Rp 4 Miliar dibebaskan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau. Atas kasus itu, sebelumnya Awie ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan selama 60 hari oleh polisi.

"Dalam kasus dugaan penggelapan dana yayasan sekolah itu, Polda Riau tidak dapat membuktikan tuduhan tersebut sehingga membebaskannya," ujar pengacara Awie, Suhendro SH MH kepada merdeka.com Sabtu (22/4).

Dijelaskan Suhendro, klienya Awie dibebaskan dari sel tahanan Polda Riau pada Jumat (21/4) kemarin atas perintah surat pengeluaran tahanan yang ditandatangani Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Agus Santoso.

Selama ditahan, polisi mencari bukti keterlibatan Awie dalam kasus penggelapan uang yayasan tersebut. Namun setelah 60 hari sambil menahan Awie, polisi gagal membuktikan kejahatan yang dituduhkan kepada Awie. Dia dilaporkan oleh pihak yang tak suka padanya ke polisi, namun tidak bisa dibuktikan.

"Sebenarnya kasus ini merupakan konflik internal di yayasan sekolah Wahidin di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir. Klien saya dilaporkan ke polisi atas tuduhan menggelapkan uang yayasan Rp 4 Miliar. Sementara klien saya merupakan donatur di situ," kata Suhendro.

Belum sempat mengumpulkan banyak bukti, Polda Riau langsung menetapkannya sebagai tersangka dan langsung ditahan. Menurut Suhendro, dalam audit internal yayasan, ternyata tidak ditemukan uang yang besarnya sama dengan tuduhan tersebut.

"Klien saya dituduh gelapkan uang yayasan, padahal kas nya tidak sebanyak itu. Kalau dikorupsi tentu yayasan Wahidin itu ditutup, lah ini masih berjalan lancar hingga sekarang. Dan klien saya yang selalu memberikan dana ke situ," ketus Suhendro.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo saat dikonfirmasi membenarkan adanya pengeluaran tersangka yang ditahan selama 60 hari karena kasus dugaan penggelapan, yakni Awie Tongseng.

"Selama dalam masa tahanan tidak terbukti melakukan penggelapan itu. Kemudian penyidik mengeluarkannya dan bebas demi hukum," kata Guntur.