RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 12 Mei 2018

Jokowi kaget bisnis pecel lele bisa untung 1.000 persen

Jokowi kaget bisnis pecel lele bisa untung 1.000 persen


AGEN CASINO ONLINE

Presiden Joko Widodo memuji santri Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Pasuruan, Jawa Timur bernama Choirul Anam yang pernah memiliki usaha berdagang lalapan dan ayam goreng dan dapat menghasilkan untung 1.000 persen.

"Saya ingin satu santri yang memiliki usaha meski kecil-kecil tidak apa-apa. Silakan maju ke depan," kata Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Pasuruan, Sabtu (12/5).

Seperti dilansir dari Antara, seorang santri bernama Choirul Anam yang duduk di kelas XII SMA Al-Hikmah pun maju ke panggung.

"Punya bisnis apa?" tanya Presiden.

"Bisnis lalapan ada lele, ayam," jawab Anam.

"Jualan di mana?" tanya Presiden.

"Jualan di sini waktu ada acara," jawab Anam.

"Modal berapa?" tanya Presiden.

"Kurang lebih Rp 200 ribu," jawab Anam.

"Untung berapa?" tanya Presiden.

"Rp 2 juta," jawab Anam yang disambut tepuk tangan hadiri.

"Wah modal Rp 200 ribu untung Rp 2 juta? Untung 1.000 persen, Alhamdulillah, diterusin enggak?" tanya Presiden.

"Sudah enggak," jawab Anam.

"Loh gimana sih?" tanya Presiden.

"Banyak kegiatan," jawab Anam.

"Ya sebetulnya kegiatan dan usaha bisa dibarengkan, pararel, apalagi Rp 200 ribu jadi Rp 2 juta. Tidak ada bisnis yang untungnya 1.000 persen sekarang, enggak ada, kecuali jualan lalapan dan lele tadi. Kenapa enggak diteruskan buka warung di deket Ponpes? Kenapa?" tanya Presiden.

"Banyak kegiatan," jawab Anam.

"Nanti saya minta izin ke Pak Kyai mau enggak? Saya minta izin ke Pak Kyai Idris," tanya Presiden.

"Sudah mau lulus," jawab Anam.

"Setelah lulus mau apa?" tanya Presiden.

"Kuliah," jawab Anam.

"Kuliah sambil jualan lalapan dan lele mau enggak?" tanya Presiden.

"InsyaAllah mau," jawab Anam.

"Kuliah di mana?" tanya Presiden.

" Surabaya," jawab Anam.

"Di mana?" tanya Presiden.

"Universitas Airlangga," jawab Anam.

"Nanti kalau sudah diterima di Universitas Airlangga temui saya. Saya beri modal dah. Minta modal berapa? Minta ke saya ke saya harus cepat, yang namanya usaha harus ada 'business plan', kalkulasi berapa?" tanya Presiden.

"Belum tahu," jawab Anam.

"Modal kan tadi 200 ribu, saya masih kuat lah bisa itu, kelihatannya saya lihat feeling bisnisnya ada itu makasih," kata Anam.

Hadir juga dalam acara itu Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Kota Wyndham di Australia ini panasnya kebangetan!

Kota Wyndham di Australia ini panasnya kebangetan!


AGEN CASINO ONLINE

Meski sudah tinggal di Kota Wyndham, Australia selama 22 tahun, Paul Cavanagh, mengaku kota kecil yang ramah itu kerapkali terasa seperti oven.

Cavanagh mengaku pernah melihat aspal jalanan yang meleleh dan mengalir ke selokan di kota paling barat di Australia Barat ini.

Kondisi seperti itu memang bukan hal aneh di Wyndham, yang suhu rata-ratanya merupakan yang tertinggi dibandingkan kota lainnya di Australia.

Sejak tahun 1988, suhu rata-rata siang dan malam sepanjang tahun mencapai 29,3 derajat Celcius.

Suhu di kota ini bisa mencapai 40 derajat selama beberapa hari, namun suhu maksimum rata-rata tahunan yaitu 35,6 derajat Celcius.

Meskipun tinggal di rumah insulasinya terbilang bagus, serta dilengkapi beberapa jendela dan atap putih yang sinar matahari, namun tagihan listrik Cavanagh mencapai 800 dolar Australia setiap dua bulan. Artinya, pendingin ruangan di rumah itu hampir tidak pernah dimatikan.

"Bulan terburuk mungkin Januari. Jika tidak ada hujan, panasnya tak tertahankan," ujarnya, seperti dikutip dari Australiaplus (12/5).

"Rasanya kepala kita seperti dimasukkan ke microwave, lalu hujan pun akan turun," tambahnya.

Kota Wyndham, Australia yang terletak di East Kimberley ini dikelilingi oleh hamparan lahan berlumpur dan bebatuan.

"Yang menyenangkan kalau ada hujan atau kalau musim hujan yaitu cuaca akan mendinginkan bebatuan," kata Cavanagh.

"Tetapi jika tidak ada hujan, suhu bebatuan itu sepertinya naik setiap hari. Kita seperti hidup dalam oven besar," tambahnya.

Cavanagh mengatakan selama musim panas, bekerja di luar ruangan pada siang hari itu sama sekali tidak mungkin dilakukan.

Dia mengatakan, biasanya orang mulai keringatan di pagi hari meski berada di ruang ber-AC. Jadi saat tengah hari panasnya luar biasa.

Warga Wyndham lainnya Kym Shepard menggambarkan kota kelahirannya ini "unik".

"Hanya orang tertentu yang bisa tinggal di Wyndham dan punya ketahanan tertentu," katanya.

"Wyndham dikelilingi perbukitan, jadi panasnya cenderung terjebak di sini," ujarnya.

Meski ada kolam renang di kota ini, namun berenang untuk mendinginkan diri tidak selalu jadi pilihan terbaik. Di sekitar kolam renang, di kawasan berair sering ada buaya berkeliaran.

"Airnya pun panas seperti berenang dalam sup. Panas, lengket dan tidak membuat kita merasa dingin," kata Shepard.

Selain itu, kolam renang di kota ini pun sudah ditutup pekan lalu setelah dirusak orang tak bertanggung jawab.

Warga setempat mengatakan tidak akan terlalu banyak masalah sekarang karena sedang memasuki musim kemarau dan cuaca mulai mendingin.

Tentu saja yang dimaksud "dingin" di sana yaitu suhu hingga pertengahan 30-an derajat.

Shepard sendiri sekarang pindah ke Kununurra yang sedikit lebih sejuk, sejam perjalanan dari Wyndham.

"Kalau sekarang saya ke Wyndham, sangat menyiksasi rasanya. Panasnya menerpa semua orang di sana," katanya.

Ungkap busung lapar di Purwakarta, Ridwan Kamil dituntut minta maaf

Ungkap busung lapar di Purwakarta, Ridwan Kamil dituntut minta maaf


AGEN CASINO ONLINE

Kepala Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta Uci Sanusi menuntut permintaan maaf secara terbuka dari Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Tuntutan itu muncul menyusul pernyataan Emil bahwa di Desa Cadasmekar terdapat warga yang mengalami busung lapar. Sehingga hal itu dianggap telah melukai masyarakat desa, karena dinilai merusak nama baik desa dan masyarakatnya.

"Kami menunggu permintaan maaf Pak Ridwan Kamil secara terbuka. Karena apa yang kemarin dipertontonkan itu merupakan kebohongan yang nyata. Desa kami disebut punya penderita busung lapar, ini melukai masyarakat, ulama dan aparat desa," katanya di Purwakarta, Sabtu (12/5).

Sebaliknya, dia mengatakan program beras perelek telah berhasil menjadi piranti menjaga ketahanan pangan. Karena itu, berbagai penyakit seperti busung lapar dan gizi buruk yang diakibatkan kekurangan pangan itu tidak pernah ada.

"Kalau benar ada busung lapar di desa kami, jabatan saya taruhannya. Saya siap mundur dari jabatan kepala desa," tegasnya.

Jika permintaan maaf tidak juga disampaikan, pihaknya tidak segan menempuh jalur hukum. "Kami siap melaporkan kepada pihak berwajib. Catat kata-kata saya," ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Desa Sukasari, Soleh. Hasanudin (18) yang disebut Ridwan Kamil mengidap busung lapar merupakan warga Kampung Nagrak, Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Purwakarta.

Dia sedang menimba ilmu Agama di Pesantren Daarul Tawwabiin di Desa Karoya, Kecamatan Tegalwaru. Oleh tim kampanye Ridwan Kamil, Hasanudin dibawa ke sebuah rumah di Kampung Buni Geulis, Desa Cadasmekar untuk keperluan gimmick kampanye.

"Saya rutin bersama kader kesehatan di Sukasari memeriksa warga, tidak ada itu busung lapar. Pak Ridwan Kamil harus minta maaf secara terbuka," katanya.

Hasanudin sendiri membantah bahwa dirinya mengidap penyakit busung lapar. Dia mengaku bisa beraktivitas secara normal sehari-hari di pesantrennya. Asupan makanan yang cukup pun biasa dia dapatkan di pesantren tersebut.

"Normal makan mah biasa, di pesantren kan banyak kolam ikan, bapak juga punya kolam ikan di Jatiluhur. Biasanya kalau di pesantren makannya sama nasi liwet," kata Hasanudin.

Berdasarkan keterangan Hasanudin, seorang alumni pesantrennya mendatangi dia di pagi buta. Dia diminta naik motor menuju Desa Cadasmekar. Di rumah milik Susanti (26) dan Ibnu Faturohman (27) yang merupakan tim sukses Ridwan Kamil, Hasanudin mengaku disuruh tidur di atas kasur lantai.

"Saya dibangunin jam 4 subuh, terus di rumah itu disuruh tiduran. Pulangnya, dikasih 10kg beras dan 1kg deterjen," katanya bercerita.

Hasanudin pun menampik jika keluarganya disebut kurang mampu. Pasalnya, sang ayah, Ujib (56) memiliki kolam jaring apung yang luas di Danau Jatiluhur. Terkait pengakuannya tidak makan daging, dia menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan tradisi di pesantrennya.

"Kalau di pondok mah kan memang tidak makan daging, kalau pulang baru sesekali makan daging. Kalau makan ikan sering, karena bapak kan punya kolam jaring apung," pungkasnya.