Menunggu rekomendasi Gerindra ke La Nyalla di Pilgub Jatim

Menunggu rekomendasi Gerindra ke La Nyalla di Pilgub Jatim

AGEN CASINO ONLINE

Tinggal beberapa jam lagi Partai Gerindra memastikan akan mengusung La Nyalla Mahmud Mattalitti di Pilgub Jawa Timur 2018. Sebab deadline yang diberikan partai besutan Prabowo Subianto sesuai surat tugas nomor: 12-0036/B/DPP-Gerindra/ Pilkada/2017 kepada La Nyalla, hanya sampai 20 Desember 2017 besok.

Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani itu menyebutkan, jika La Nyalla ingin mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra untuk running Pilgub Jawa Timur, harus sudah mendapat dukungan dari partai lain hingga batas waktu tanggal 20 Desember.

Surat perintah ini diberikan, karena Partai Gerindra hanya memiliki 13 kursi di DPRD Jawa Timur. Sementara untuk bisa mengusung calon sendiri, salah satu syaratnya harus memiliki 20 kursi. Sehingga perlu tujuh kursi lagi untuk bisa mengusung ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu di Pilkada serentak tahun depan.

Namun menurut Ketua DPD Paratai Gerindra Jawa Timur, Soepriyatno, hingga saat pihaknya masih menunggu hasil komunikasi La Nyalla dengan partai lain.

"Kita tunggu besok kepastiannya, apakah Pak La Nyalla bisa melaksanakan tugas yang diembannya. Kami sebagai DPD menunggu perintah selanjutnya dari pimpinan partai," tegas Soepriyatno dihubungi wartawan, Selasa (19/12).

Sementara soal La Nyalla berhasil mendapatkan tambahan dukungan dari partai lain atau tidak hingga batas waktu yang ditentukan itu, Soepriyanto menegaskan kalau pihaknya tetap akan mematuhi apapun keputusan DPP Partai Gerindra.

"Yang penting, apa yang disampaikan pimpinan partai, kami melaksanakan saja. Kita tetap masih menghormati surat tugas yang diberiakn ke Pak La Nyalla. Jadi (sampai saat ini) belum ada perkembangan baru," tandasnya.

Sebelumnya, per tanggal 10 Desember 2017 lalu, DPP Partai Gerindra melalui suratnya: 12-0036/B/DPP-Gerindra/ Pilkada/2017, menunjuk La Nyalla sebagai bakal calon gubernur yang akan diusung Partai Gerindra. Syaratnya, mantan Ketua Umum PSSI itu harus bisa memperoleh tambahan dukungan dari partai lain hingga tanggal 20 Desember.

Read More

Game online dinilai dapat dijadikan alat pencucian uang

Game online dinilai dapat dijadikan alat pencucian uang

AGEN CASINO ONLINE

Pakar IT I Made Wiryana mengatakan game online dinilai dapat menjadi alat untuk melakukan pencucian uang. Modus tersebut pun sudah lama dilakukan namun jarang terekspos.

"Sebenarnya sih tidak baru ya sudah lama hanya mungkin tidak terlalu seekspose karena tidak seperti bitcoin yang lagi ramai. Dengan adanya game, bitcoin menjadi satu itu ramai padahal mekanisme itu dari dulu ada. Di dunia bawah tanah itu transaksi lewat game itu sudah banyak," tutur Made di gedung PPATK, Jl Ir Haji Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).

Dia menganggap bahwa modus tersebut menjadi jalur yang paling aman. Sebab terkadang aparat hukum kurang memperhatikan kejahatan pencucian uang melalui game online.

"Ini kan saya beli harta di virtual terus saya berikan ke orang lain. orang lain bisa ngecash-in (mencarikan uang virtual) dimana saja," kata Made.

"Sebetulnya sekarang ini sudah banyak, sudah banyak hal ini terjadi. Cuma sebenarnya terlewatkan saja kan. sekarang kita beli yang banyak di game kita beli Jimat, barang itu kan pakai duit nanti kita bisa cash-in di seberang sana. Kan yang orang monitor transaksi bank ya tetapi transaksi game jarang sekali dimonitor," tambahnya.

Dia memaparkan untuk mengetahui pola para pelaku TPPU lewat game, aparat mesti turun langsung sebagai gamers atau pemain game. Kata dia, Perputaran uang di dunia virtual tersebut pun juga tak terbatas.

"Ya selama kita tidak masuk di dunia gamenya ya kita tidak bisa melacak karena yang kita lacak transaksi perbankan konvensional. Harus masuk gamenya. jadi pelacakannya bukan hanya transaksi perbankkan," imbuhnya.

"Jadi sekarang monitoring ke depannya PPATK maupun penegak hukum tidak hanya memonitoring transaksi perbankan. Dia juga harus memonitoring yang ada di game online. Cuma memang jadi agak lucu kok ini kerjanya main game, bukan monitoring," tutup Made.

Tambah Made, setiap game virtual dapat dijadikan kedok untuk TPPU. Namun, kebanyakan pihak yang memanfaatkannya pada game yang tengah viral digunakan gamers untuk menyamarkan transaksi.

"Any game bisa. Nah saya main mobile legend enggak ada yang curiga kan? nah justru ketika dia memakai game khusus justru bisa menimbulkan kecurigaan. Jadi memang triknya sekarang bagaimana menyembunyikan sesuatu di sesuatu yang terlihat Tidak rahasia," tuturnya.

Read More

Polisi pastikan mobil B 1 UNO terobos jalur TransJ bukan milik Sandiaga Uno

Polisi pastikan mobil B 1 UNO terobos jalur TransJ bukan milik Sandiaga Uno

AGEN CASINO ONLINE

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra menegaskan, mobil Lexus berpelat B 1 UNO, bukan milik Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Bukan atas nama Pak Sandiaga Uno, tapi atas nama Dwi Putranto alamat Jakarta Barat," ujar Halim saat dikonfirmasi, Selasa (19/12) malam.

Foto itu kini menjadi viral di media sosial. Banyak yang mengira, mobil berwarna hitam itu, merupakan milik Uno karena berpelat seri UNO.

Kata Halim, hingga kini pihaknya masih mengumpulkan informasi mengenai lokasi kejadian saat mobil itu terobos jalur Transjakarta.

"Itu foto, tidak tahu kejadiannya kapan dan di mana. Jangan-jangan foto sudah lama," ujar Halim.

Sebelumnya, Sandiaga Uno sendiri sudah membantahnya. Ia menyebut tidak pernah menggunakan pelat mobil B 1 UNO.

"Bukanlah, bukan banget. Saya enggak pernah punya mobil belakangnya UNO. Dulu mobil pribadi saya SN sama NS, itu B 28, enggak B 1. Enggak punya saya itu," tegas Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta.

Dia menilai jika ada yang mengaitkan dengan dirinya adalah fitnah. "Mudah-mudahan ini menjadi pengurang dosa saya, fitnah itu mudah-mudahan bisa mengurangi kesalahan saya selama ini," ungkapnya.

Untuk itu dia mengaku menerima dengan ikhlas komentar masyarakat. "Di alam akhirat harus bertanggungjawab apa yang kita lakukan, jadi dibawa ikhlas saja lah," pungkasnya.

Read More