RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 17 Januari 2019

Guru di Florida Tuding Trump Pakai Narkoba karena Mendengus Saat Pidato

Guru di Florida Tuding Trump Pakai Narkoba karena Mendengus Saat Pidato


AGEN CASINO ONLINE

Seorang guru perempuan di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat, bernama Stephanie LaRose, pernah mengolok Presiden Donald Trump memakai narkoba karena dia mendengus saat berpidato.

LaRose adalah seorang guru sekolah menengah di Akademi Seni Sarasota, Sarasota. Tak hanya menuduh Trump memakai narkoba, menurut laporan Sarasota Herald Tribune, dia juga mengolok Trump dengan sebutan 'wortel oranye'.

Meskipun komentar itu dibuat pada musim gugur, Kepala Sekolah Akademi Seni Sarasota, Cheryl Korwin mengatakan sekolahnya diberitahu tentang insiden tersebut baru-baru ini. Orangtua Jennifer Mynatt mengirim surel kepada LaRose dan mempertanyakan komentar yang dibuat pada bulan Januari, menurut Sarasota Herald-Tribune. LaRose menanggapi Mynatt dan menjelaskan bahwa anggota keluarganya adalah pendukung Trump dan mengatakan dia tidak bermaksud mengolok-olok presiden dengan pernyataannya.

"Saya pribadi kecewa dengan pemerintahan kita secara umum, tetapi Anda benar ketika Anda mengatakan bahwa saya harus menyimpannya untuk diri saya sendiri," kata LaRose, menurut Sarasota Herald-Tribune, seperti dilansir Newsweek, Kamis (17/1).

"Saya tidak bermaksud menyinggung. Saya mencoba menantang siswa untuk melihat masalah dari semua sudut pandang yang berbeda. Bukan hanya dari (sudut pandang) saya. Saya salah," lanjutnya.

Newsweek mencoba menghubungi Stephanie, tapi tak ada respons. Cheryl Korwin kepada Newsweek menyampaikan persoalan tersebut telah diselesaikan. Masalah ini diselesaikan oleh pihak sekolah dan telah dianggap selesai. Menurut Cheryl, setiap orang membuat kesalahan dalam hidup dan layak diberi kesempatan kedua.

"Pengampunan telah diberikan oleh orang tua dan administrasi sekolah sehingga kami beralih ke urusan pengembangan seniman berbakat kami," ujarnya.

Dia menyebutnya sebagai insiden kecil. Dan presiden dan ketua dewan pengurus sekolah, Dan Kennedy, kepada Sarasota Herald-Tribune, mengatakan bahwa Stephanie LaRose telah membuat surat pernyataan dan diminta berhenti mengeluarkan komentar berbau politik.

"Pada pertemuan fakultas berikutnya, kepala sekolah akan membahas persoalan ini dengan seluruh fakultas," kata Kennedy kepada Sarasota Herald-Tribune. "Semoga kita bisa mencegah hal yang sama di masa depan. Kami paham ada perhatian besar terkait situasi politik.

Akademi Seni Sarasota, sebuah sekolah bebas biaya yang memiliki siswa berbagai tingkatan mulai dari TK sampai Kelas VIII.

Penyelam Temukan Mayat Penambang India Terjebak 1 Bulan Dalam Gua, 13 Belum Ditemukan

Penyelam Temukan Mayat Penambang India Terjebak 1 Bulan Dalam Gua, 13 Belum Ditemukan


AGEN CASINO ONLINE

Para penyelam dari Angkatan Laut India menemukan mayat seorang penambang yang terjebak selama lebih dari satu bulan di dalam gua di sebelah timur laut Negara Bagian Meghalaya.

Sebanyak 14 penambang terjebak di dalam gua di bawah tanah itu setelah banjir bandang datang akibat hujan deras.

Peralatan robot bawah air mendeteksi mayat penambang itu di kedalaman 48 meter di bawah permukaan. Nasib 13 penambang lainnya belum diketahui.

"Satu mayat terdeteksi oleh para penyelam Angkatan Laut menggunakan robot bawah air ROV di kedalaman sekitar 60 kaki dan 210 kaki dari depan pintu masuk gua," kata pernyataan Angkatan Laut India di Twitter.

Dikutip dari laman BBC, Kamis (17/1), Angkatan Laut India mengatakan mayat penambang itu akan dibawa keluar dengan pengawasan dokter.

Angkatan Laut India menjelaskan operasi pencarian itu dalam serangkaian cuit di Twitter pagi hari ini.

Sebanyak 200 anggota tim penyelamat dikerahkan ke lokasi untuk menyedot air dari dalam gua.

Sebelum mayat seorang penambang itu ditemukan, tiga helm ditemukan.

Tim penyelamat sebelumnya terhambat oleh peralatan yang minim. Hanya ada dua pompa berkekuatan kecil untuk menyedot air dari dalam gua.

Gua tambang batu bara dengan kedalaman 112 meter itu terletak di pedalaman Distrik Bukti Jaintia Timur.

Begini Reaksi Menlu Rusia Dengar Tudingan Trump Antek Moskow

Begini Reaksi Menlu Rusia Dengar Tudingan Trump Antek Moskow


AGEN CASINO ONLINE

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tertawa mendengar tudingan-tudingan yang menyebut Presiden AS Donald Trump kemungkinan bekerja untuk kepentingan Moskow.

Lavrov mengatakan dalam sebuah konferensi pers, laporan-laporan media AS yang mengklaim bahwa Trump mungkin agen Rusia mencerminkan telah anjloknya standar jurnalisme secara drastis, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (16/1).

Trump sendiri pekan ini mengatakan, ia tidak pernah bekerja untuk Rusia.

Ditanya apakah Rusia bersedia merilis isi pembicaraan tatap muka Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang ketika itu hanya dihadiri penerjemah masing-masing, Lavrov menolak gagasan tersebut dengan mengatakan bahwa itu melanggar budaya diplomasi.

Ia bahkan mengatakan, permohonan seperti itu mencerminkan campur tangan ilegal terhadap hak konstitusi presiden AS dalam menjalankan kebijakan luar negeri.

Lavrov juga membantah tuduhan-tuduhan yang dikenakan terhadap mantan penasehat keamanan nasional Trump, Michael Flynn, dan mengatakan bahwa Flynn hanya berbicara ke dubes Rusia dalam usaha melindungi kepentingan-kepentingan AS.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah pernah menjalin kerja sama terselubung dengan Rusia dan mencaci-maki laporan-laporan terbaru terkait dugaan hubungan khusus antara dirinya dan Moskow.

Berbicara di hadapan wartawan di Gedung Putih, sebelum perjalanannya ke negara bagian Louisiana, dia berkata, "Saya tidak pernah bekerja untuk Rusia."

"Saya pikir itu memalukan bahwa Anda bahkan mengajukan pertanyaan itu karena itu adalah kebohongan besar," lanjut Trump, sebagaimana dikutip dari BBC pada Selasa (15/1).

Menurut harian New York Times, FBI telah meluncurkan penyelidikan terhadap isu terkait, yang hingga saat ini tidak dilaporkan ke Donald Trump.

Kecurigaan FBI meningkat setelah Trump memecat direktur lembaga intelijen tersebut, James Comey, pada Mei 2017, lapor surat kabar yang berbasis di New York itu.

Penyelidikan FBI kala itu diambil alih oleh penasihat khusus Kementerian Kehakiman AS, Robert Mueller. Dia memimpin investigasi mengenai apakah kampanye Trump berkolusi dengan Kremlin untuk mempengaruhi pemilu presiden 2016.

Di kesempatan yang sama, Donald Trump juga membantah keras laporan surat kabar Washington Post bahwa dia telah menyembunyikan terjemahan pertemuan dengan Putin.

Sebelumnya dilaporkan oleh The Post bahwa Trump telah menyita catatan penerjemah pribadinya terkait pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tetapi pada hari Senin, Trump membela diskusi hampir satu jam yang dilakukannya bersama dengan Putin pada pada Juli 2017, di sela-sela pertemuan puncak G20 di Hamburg, Jerman.

"Itu pertemuan yang sangat bagus. Itu sebenarnya pertemuan yang sangat sukses," katanya.