RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 30 Agustus 2019

Perjuangan Dokter di Kashmir Demi Pasien Kurang Mampu

Perjuangan Dokter di Kashmir Demi Pasien Kurang Mampu


AGEN CASINO ONLINE

Omar Shaad Saleem, seorang dokter asal Kashmir, mengayuh sepedanya menuju Lal Chowk, area pusat Kota Srinagar. Tiba di sana, dia lalu duduk bersila sembari membentangkan kertas bertuliskan, "Ini bukan sebuah protes, ini adalah permintaan."

Aksi tersebut dilakukan untuk menyuarakan nasib buruk pasiennya yang tidak lagi dapat menggunakan layanan di pusat kesehatan, karena tidak ada koneksi internet di Kashmir. Dikutip dari laman Times of India pada Jumat (30/8), Omar mengatakan dirinya sempat dibawa ke kantor polisi Kothi Bagh, Kashmir ketika akan menjalankan aksinya itu.

"Mungkin mereka (polisi) khawatir kehadiran saya di sana sambil membawa poster akan menciptakan masalah hukum dan melanggar ketertiban," katanya.

Meski tahu apa yang dilakukannya sedikit berisiko, namun Omar yakin aksinya akan menarik perhatian pihak berwenang untuk segera mengembalikan akses komunikasi dan internet di Kashmir. Omar mengungkapkan, akses internet merupakan kebutuhan yang perlu dipenuhi agar seluruh aplikasi dan sistem kesehatan di rumah sakit dapat berjalan dengan baik.

Menurut Omar, setiap harinya banyak pasien yang berkunjung ke rumah sakit tempatnya bekerja, untuk dialisis atau kemoterapi. Keputusan pemerintah India untuk memutus akses komunikasi di Kashmir, memberi dampak langsung bagi aktivitas media di tempatnya bekerja. Bahkan, fasilitas kartu layanan kesehatan pun tidak dapat diproses.

"Kami tidak dapat memproses kartu Ayushman Bharat (kartu layanan kesehatan India)," jelasnya.

Lebih lanjut, Omar menyebutkan bahwa dalam kondisi tertentu mereka memerlukan kartu kesehatan sebagai prosedur melayani pasien tidak mampu.

Ahli urologi itu meninggalkan pekerjaannya di Rumah Sakit Jaslok Mumbai untuk melayani pasien di tempat kelahirannya, Kashmir. Wakil Pengawas Medis Rumah Sakit SMHS, dr. Muneer Ahmad mengatakan, setiap akhir pekan Omar harus mengayuh sepeda sejauh 30 km lebih untuk tiba di kotanya, Sopore demi melayani pasien tidak mampu.

Omar lahir dari keluarga tenaga medis. Ayah Omar adalah seorang ahli onkologi, sementara ibunya ahli radiologi. Kedua orangtua Omar memiliki klinik pribadi di Bhagat Barzulla, Srinagar. Di klinik keluarga itu, pasien kurang mampu bisa mendapat layanan kesehatan gratis.

Kebakaran Amazon, Presiden Brasil Larang Pembakaran Lahan Selama 60 Hari

Kebakaran Amazon, Presiden Brasil Larang Pembakaran Lahan Selama 60 Hari


AGEN CASINO ONLINE

Presiden Brasil Jair Bolsonaro melarang aktivitas pembakaran untuk membersihkan lahan di seluruh negara selama 60 hari. Langkah ini adalah respons atas kebakaran hutan hujan Amazon yang memicu kemarahan internasional.

Menurut keputusan resmi yang dirilis pada Kamis pagi, larangan itu dimulai sejak Rabu lalu, hari ketika keputusan itu ditandatangani.

Praktik menggunakan api untuk membersihkan lahan untuk tanaman atau ternak baru adalah hal yang biasa dilakukan petani di pedesaan Brasil.

Bolsonaro telah berulang kali mengatakan Amazon harus dibuka untuk pembangunan.

Dilansir dari laman CNN, Jumat (30/8), para ahli mengatakan kebijakan Bolsonaro yang pro-pembangunan menyebabkan peternak dan petani membakar hutan hujan Amazon untuk keperluan budidaya dan pertanian.

Larangan pembakaran lahan itu disampaikan setelah para ilmuwan memperingatkan, kebakaran yang berkecamuk di hutan hujan Amazon bisa melemahkan perang melawan perubahan iklim dunia.

CNN menyebutkan, Amazon meliputi delapan negara dan mencakup 40 persen dari Amerika Selatan dan dijuluki sebagai "paru-paru dunia" karena hampir 20 persen oksigen dihasilkan dari hutan hujan ini.

Bolsonaro mengumumkan para pemimpin Amerika Selatan akan bertemu pada 6 September di Kolombia untuk membahas kebijakan seputar situasi di Amazon.

Kantor Berita AFP kemarin menyebutkan, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mendesak dunia untuk berbuat lebih banyak guna mengatasi kebakaran Amazon.

"Kami sangat mengimbau mobilisasi sumber daya dan kami telah menghubungi sejumlah negara untuk melihat apakah, selama sidang di Majelis Umum, mungkin ada pertemuan yang ditujukan untuk mobilisasi dukungan ke Amazon," ujar Guterres kepada wartawan, seperti dilaporkan AFP.

Demo Rusuh di Papua Jadi Sorotan Media Internasional

Demo Rusuh di Papua Jadi Sorotan Media Internasional


AGEN CASINO ONLINE

Unjuk rasa warga Papua yang diwarnai kekerasan di Ibu Kota Jayapura kemarin menjadi sorotan sejumlah media internasional. Demonstrasi warga Papua itu bentrok dengan aparat keamanan dan menyebabkan sejumlah toko dan gedung pemerintah dirusak dan dibakar, termasuk gedung PT Telkom juga hangus dibakar.

Media Jepang, The Asahi Shimbun melaporkan, Jumat (30/8), perusahaan Listrik Negara (PLN) memadamkan listrik di daerah-daerah di sekitar gedung yang terbakar. Demikian menurut keterangan Ahmad Rofik, direktur regional PLN untuk Maluku dan Papua, kepada kantor berita Reuters.

Sementara itu media Qatar, Aljazeera, mengutip Harun Ona Rumbarar, seorang demonstran, yang mengatakan aksi unjuk rasa dimulai di depan gedung Expo di Jayapura, ibu kota provinsi Papua.

"Sekitar pukul 10 pagi, polisi mulai membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata," katanya.

Tetapi demonstran kembali lagi ke jalan dalam beberapa menit, ketika ratusan mahasiswa dari Universitas Cendrawasih bergabung dengan pengunjuk rasa.

Para demonstran kemudian bergerak ke daerah Abepura sebelum menuju kantor gubernur di Jayapura. Massa melempar batu ke arah gedung PT Telkom Indonesia.

"Itu tidak terduga," kata demonstran Maria Dejan. "Tiba-tiba, demonstran melemparkan batu ke gedung, menghancurkan kaca jendela."

Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib mengatakan kepada Aljazeera, Gedung MRP juga ikut dibakar.

"Kami tidak tahu siapa yang membakar gedung itu," katanya.

Ngurah Suryawan, seorang antropolog di Universitas Papua menyebutkan kelompok-kelompok yang menyerang bangunan itu tidak hanya mengekspresikan kemarahan mereka terhadap pemerintah pusat di Jakarta, tetapi juga terhadap MRP.

"Orang Papua yang marah ini merasa bahwa mereka telah diperas oleh dua kekuatan yang mengeksploitasi mereka (Jakarta dan elit Papua Barat)."

Harun, saksi saat demo mengatakan ia mencoba menghentikan demonstran agar tidak merusak toko, ATM, dan hotel.

"Baru kali ini saya merasa demo mereka sudah kelewat batas, sangat emosional," katanya.

Harun menyebutkan aksi unjuk rasa ini adalah akumulasi dari apa yang dirasakan masyarakat Papua. Ketika mereka menghancurkan fasilitas umum, mereka juga mengeluh bahwa mereka sudah lelah dengan negara ini. Ada ketidakpastian dalam penegakan hukum. Kami sudah sangat sabar.

Minggu lalu, pemerintah memblokir akses internet d Papua Barat, diikuti pengiriman tentara dan polisi tambahan ke Papua untuk meredam aksi protes yang sedang berlangsung dan mengamankan fasilitas publik yang vital.