RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 15 Juni 2019

Gara-gara Anjing, Pria di China ini Terlilit Utang Rp 1,2 Miliar

Gara-gara Anjing, Pria di China ini Terlilit Utang Rp 1,2 Miliar


AGEN CASINO ONLINE

Akibat mengadopsi ratusan ekor anjing, seorang pria di China terlilit utang miliaran Rupiah. Namun, pria tersebut tidak menyerah untuk mengurus para anjing tersebut meski sudah terbelit utang menggunung.

Dikutip dari laman Oddity Central, Jumat (14/6), nominal utang yang dia tanggung ada dalam angka yang sangat fantastis yaitu Rp 1,2 miliar.

Dua tahun lalu, Zhang Kai dari Chengdu punya kehidupan damai dan nyaman. Hidupnya juga makmur kala bekerja sebagai manajer sebuah perusahaan negara, dan baru saja membuka biro perjalanan.

Namun hidupnya berubah ketika anjingnya yang dirawat sejak 2003 mati di usia 13 tahun. Kematian anjing kesayangannya itu membuat Zhang mulai memerhatikan anjing liar di sekitarnya.

Mulanya, pria itu hanya merawat dua anjing liar di kantor biro perjalanan wisata. Namun tanpa disadari, jumlahnya meningkat jadi delapan ekor.

Sampai-sampai, jumlah anjingnya pun bertambah hingga mencapai 260. Untuk merawat mereka, dia pun menggantungkan dari pinjaman bank maupun donasi.

Karena takut dengan membesarkan anjing bisa menghambat bisnisnya, dia pun menyewa rumah di luar Chengdu.

Langkah yang dia ambil berhasil sejenak. Ternyata, dengan jumlah anjing itu malah mengganggu tetangga hingga Zhang sempat memindahkan mereka beberapa kali.

Akhirnya, dia menemukan sebuah pabrik terbengkalai sekitar 10 menit dari rumahnya, dan mendirikan tempat penampungan bernama Little Angel Animal Protection Center.

Hampir setiap hari dia membawa anjing dari jalanan. Setiap kali dia melihat ada anjing butuh uluran medis, dia segera membawa ke tempat penampungan.

Lama kelamaan, keputusannya itu mulai menggerus keuangannya. Jadi dia terpaksa meminjam dari bank karena biaya merawat anjing itu sudah melebihi gaji sekaligus keuntungan bisnisnya.

Hingga kini, utang yang dimiliki oleh pria itu adalah 600.000 yuan atau setara Rp 1,2 miliar, Dia bahkan menggunakan kartu kredit milik ayahnya untuk menutupi biaya tersebut.

Zhang tahu bahwa keputusannya untuk merawat anjing itu tak hanya membebani dirinya, namun juga keluarganya. Namun dia mengaku tidak berhenti. Kini, dia masih berjuang untuk merawat dan melunasi segala utang nya.

Di Bawah Umur, 4 Nelayan Indonesia yang Ditahan Australia Dipulangkan

Di Bawah Umur, 4 Nelayan Indonesia yang Ditahan Australia Dipulangkan


AGEN CASINO ONLINE

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memfasilitasi pemulangan empat nelayan Indonesia yang sebelumnya ditangkap di perairan Australia atas dugaan melakukan pencurian ikan atau illegal fishing. Keempat nelayan tersebut segera dipulangkan ke Indonesia dengan pertimbangan masih di bawah umur.

"Empat nelayan tersebut telah tiba di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali pada Sabtu (15/6)," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Agus Suherman.

Keempatnya berinisial S (17 tahun), RAG (17 tahun), SR (13 tahun), dan Eta (17 tahun). "Dalam perjalanan ke Indonesia, mereka didampingi oleh perwakilan Konsulat Republik Indonesia (KRI) Darwin. Saat tiba di Bali, dilakukan serah terima secara resmi kepada Pangkalan PSDKP Benoa mewakili Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang selanjutnya akan dipulangkan ke daerah asal nelayan di Wakatobi Sulawesi Tenggara," tambah Agus.

Nelayan yang dipulangkan tersebut merupakan awak kapal perikanan Indonesia KM Barcelona berukuran 9 GT yang ditangkap oleh otoritas Pemerintah Australia pada Jumat (24/5) dengan tuduhan melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Perairan Australia. "Saat ditangkap, KM Barcelona diawaki oleh 7 (tujuh) orang asal Wakatobi Sulawesi Utara," papar Agus.

Kemudian, kapal dan seluruh awaknya dibawa ke Darwin Australia untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sesuai peraturan Pemerintah Australia maka keempat anak buah kapal (ABK) yang dikategorikan masih di bawah umur tersebut segera dipulangkan ke Indonesia. Sementara itu, awak kapal lainnya masih menjalani pemeriksaan oleh otoritas Australia.

Selama proses pemeriksaan di Darwin, pihak KRI melakukan pendampingan serta berkoordinasi intensif dengan Direktorat Jenderal PSDKP untuk pemulangan para nelayan dan awak kapal.

"Hal ini merupakan bantuan nyata yang dilakukan oleh pemerintah terhadap nelayan-nelayan Indonesia yang tertangkap aparat di luar negeri karena melanggar batas saat melakukan penangkapan ikan," tutur Agus.

Dengan dipulangkannya empat nelayan tersebut maka selama tahun 2019, KKP bersama-sama dengan Kemenlu telah berhasil memulangkan nelayan Indonesia yang ditangkap di luar negeri sejumlah 94 nelayan, yang terdiri dari 11 orang dari Malaysia, 18 orang dari Timor Leste, 36 orang dari Myanmar, 11 orang dari Thailand, dan 18 orang dari Australia.

Boikot Pertemuan Bahrain, PLO Bikin Konferensi Tandingan di Lebanon

Boikot Pertemuan Bahrain, PLO Bikin Konferensi Tandingan di Lebanon


AGEN CASINO ONLINE

Dua faksi politik Palestina sama-sama menggelar pertemuan puncak mereka sendiri untuk membahas masa depan Palestina. Pertemuan berlangsung pada waktu yang sama persis antara Konferensi Bahrain di Manama usulan Amerika Serikat pada 25 - 26 Juni 2019 dan konferensi yang digagas Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) di Beirut, Lebanon.

Konferensi Bahrain merupakan usulan dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang digadang-gadang akan menjadi panggung untuk mengungkap porsi aspek ekonomi dari proposal rencana perdamaian Israel - Palestina yang telah lama ditunggu-tunggu, atau yang populer dikenal sebagai "Deal of the Century" (Kesepakatan Abad Ini). Sedangkan konferensi yang digelar PLO dan PFLP di Beirut, Lebanon sebagai tandingan sekaligus bentuk penolakan atas pertemuan di Bahrain.

Konferensi Bahrain dipandang sebagai pengkhianatan oleh Palestina dan simbol orang Arab yang mendukung rencana AS untuk masa depan Timur Tengah, kendatipun pemerintahan Trump sangat terkenal mendukung pendudukan ilegal Israel dan aneksasi Yerusalem Timur.

Sosok senior PLO, Azzam al-Ahmad membenarkan telah tiba di Beirut pada Rabu 12 Juni untuk merencanakan Konferensi Lebanon, demikian seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (14/6).

Dia mengatakan kepada radio resmi Voice of Palestine dalam sebuah wawancara bahwa Palestina. "Harus melakukan semua yang mereka bisa untuk menolak Konferensi Bahrain dan menghancurkan setiap upaya konspiratif yang hendak melawan perjuangan Palestina."

Al-Ahmad memberi penegasan. "Pertemuan Bahrain tidak ada nilainya dan tidak akan memiliki dampak politik dan tidak akan membuahkan hasil."

Namun terlepas dari penentangannya terhadap Konferensi Bahrain, al-Ahmad menolak untuk mengutuk keras negara-negara Arab. Dia tetap menyebut mereka sebagai teman dan saudara (bangsa) Arab-Palestina.

Al-Ahmad meyakini bahwa para pemimpin Arab telah ditekan oleh AS untuk melaksanakan konferensi tersebut di tengah merebaknya kabar mengenai normalisasi hubungan antara Arab dengan Israel. Pengumuman konferensi tandingan di Lebanon datang pada hari yang sama ketika pejabat Otoritas Palestina lainnya mendesak negara-negara Arab untuk memboikot Konferensi Bahrain.

"Otoritas Palestina mendesak Mesir dan Yordania untuk tidak menghadiri konferensi Bahrain," Ibrahim Melhem, juru bicara Otoritas Palestina mengatakan di Facebook setelah pejabat AS mengumumkan bahwa kedua negara, bersama dengan Maroko, akan hadir ke Konferensi Bahrain.

Melhem mendesak "semua negara saudara dan negara sahabat untuk mundur", menambahkan bahwa partisipasi "akan membawa pesan-pesan yang salah tentang kesatuan posisi Arab" terkait penolakan rencana perdamaian Israel - Palestina versi Presiden Donald Trump yang telah lama ditunggu-tunggu.

Para pejabat Palestina, pada Rabu 19 Juni 2019, menyatakan kekecewaannya atas keputusan beberapa negara Arab, termasuk Yordania, Mesir, dan Maroko, untuk menghadiri konferensi ekonomi yang dipimpin Amerika Serikat di Bahrain akhir Juni 2019.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengumumkan niatan serupa, meskipun ada permintaan dari Palestina untuk memboikot konferensi tersebut.

Konferensi Bahrain merupakan usulan dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang digadang-gadang akan menjadi panggung untuk mengungkap porsi aspek ekonomi dari proposal rencana perdamaian Israel - Palestina yang telah lama ditunggu-tunggu, atau yang populer dikenal sebagai "Deal of the Century".

Memperbarui penolakan yang telah lama mereka suarakan, Palestina kembali meminta negara Arab memboikot konferensi yang dijadwalkan akan diluncurkan di ibukota Manama pada 25 Juni.

Donald Trump Akan Kembali Bertemu Putin di G20

Donald Trump Akan Kembali Bertemu Putin di G20


AGEN CASINO ONLINE

Presiden Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela pertemuan G20 di Jepang akhir bulan ini. Itu disampaikan Trump pada Rabu (12/6).

"Saya akan bertemu dengan Putin pada acara G20," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (13/6).

Pemimpin AS itu menuturkan, bulan lalu, sesungguhnya dia berencana bertemu Vladimir Putin pada konferensi G20. Namun pada waktu itu Rusia belum menyepakati tentang pertemuan bilateral. Pertemuan tatap muka terakhir Donald Trump dengan Putin terjadi di Helsinki pada Juli 2018. Saat itu keduanya tidak mengikutsertakan stafnya masing-masing, dan ini merupakan perbedaan yang sangat besar dari praktik diplomasi yang normal.

"Kedua pemimpin akan mendiskusikan relasi AS-Rusia dan berbagai isu keamanan nasional," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC Jumat 29 Juni 2018.

Penasihat Kepresidenan Bidang Kebijakan Luar Negeri Rusia, Yuri Ushakov mengatakan bahwa Helsinki dipilih sebagai lokasi pertemuan tingkat tinggi atas kehendak kedua pemimpin. Ushakov menambahkan, persiapan juga tengah dilaksanakan jelang pertemuan tersebut.

Pengumuman itu datang usai kunjungan Penasihat Kepresidenan Bidang Keamanan Nasional AS, John Bolton ke Kremlin, Moskow pada Rabu 27 Juni. Dalam kesempatan itu, Bolton melaksanakan pertemuan tatap muka dengan Presiden Putin, di mana kedua belah pihak membahas persiapan KTT, pengendalian senjata nuklir, dan masalah bilateral lainnya.

Pertemuan antara Donald Trump dan Vladimir Putin ini akan menjadi pertemuan pertama kedua pemimpin, sejak mereka bertemu di KTT G20 pada Juli 2017. Sejumlah pihak, terutama sekutu AS dan pengkritik Rusia dinilai was-was menanti pertemuan Trump-Putin.

Inggris salah satunya. Sekutu lama AS itu khawatir bahwa pertemuan Trump-Putin akan menghasilkan hubungan Washington-Moskow yang membaik, ketika London justru tengah bersitegang dengan Negeri Beruang Merah menyusul kasus peracunan Sergei Skripal pada Maret 2018 lalu.

Banyak pihak juga menilai bahwa Pakta Aliansi Militer Atlantik Utara (NATO) turut mengkhawatirkan hal serupa. Karena, pertemuan Trump-Putin berlangsung di tengah ketegangan hubungan antara AS dengan dua negara anggota NATO, Jerman dan Kanada --yang dipicu isu perdagangan-- baru-baru ini.

Di sisi lain, Donald Trump pada berbagai kesempatan telah mengutarakan keinginannya agar Gedung Putih mampu memiliki hubungan yang lebih baik dengan Kremlin --meski pada waktu yang bersamaan, sanksi ekonomi yang diterapkan AS terhadap Rusia semakin mengetat dan meningkat belakangan terakhir.

Sedangkan, kedua belah pihak juga telah berselisih mengenai beragam isu, mulai dari dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016, konflik di Ukraina dan Suriah, keamanan siber, kebijakan NATO dan senjata nuklir.

Hubungan antara kedua negara saat ini, secara luas dilihat sebagai yang terburuk sejak perang dingin. Rusia dan AS sempat menutup konsulat dan mengusir ratusan diplomat dalam aksi balasan selama kejatuhan diplomatik.

Ini Cerita di Balik Tagar #BlueforSudan Mendadak Mendunia

Ini Cerita di Balik Tagar #BlueforSudan Mendadak Mendunia


AGEN CASINO ONLINE

Tanda pagar (tagar) #BlueforSudan populer beberapa hari terakhir. Mendadak banyak pengguna media sosial mengubah gambar profil mereka menjadi biru.

Bukan sekadar tren, tagar #BlueforSudan dan ramai-ramai mengunggah warna biru adalah bentuk solidaritas warganet global kepada para pengunjuk rasa di Sudan. Belasan di antaranya tewas di ibu kota Khartoum.

Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (14/6), gelombang biru semakin viral di berbagai platform, di mana banyak pengguna Twitter dan Instagram bersama-sama mengenang salah satu korban, Mohamed Mattar, yang warna favoritnya dikabarkan adalah biru.

Insinyur berusia 26 tahun itu ditembak secara brutal hingga tewas dalam bentrok pada 3 Juni lalu, yang disalahkan pada simpatisan unit Rapid Support Forces (RSF), sebuah kelompok paramiliter pimpinan anggota senior Dewan Militer Transisi yang berkuasa di Sudan.

Mattar dilaporkan ditembak ketika berusaha melindungi dua wanita selama pembubaran kamp protes di luar markas militer Sudan.

"Setelah dia dibunuh, teman-teman dan keluarganya mengubah gambar profil mereka sebagai penghormatan, dan akhirnya orang lain mulai mengikuti," kata Shahd Khidir, salah satu teman Mattar.

Khidir yang juga merupakan seorang influencer kecantikan di Instagram, meminta para pengikutnya (followers) untuk mengubah foto profil merek menjadi biru, seperti yang dipasang oleh Mattar di akun Instagram-nya.

"Sekarang (warna biru) mewakili semua orang Sudan yang menjadi korban dalam pemberontakan," jelas Khidir.

Aksi protes yang dimulai pada 6 April lalu itu mencapai puncaknya pada awal Juni, ketika massa yang memilih bertahan dipukul mundur secara paksa oleh pihak keamanan Sudan.

Internet Diblokir

Alasan massa tetap bertahan adalah seruan untuk segera membentuk pemerintahan sipil, setelah sebelumnya rezim penguasa lama Sudan, Omar al-Bashir, berhasil dilengserkan pada 11 April oleh kudeta militer.
Sejak itu, penguasa militer Sudan telah mengurangi akses internet hingga benar-benar diblokir total pada 10 Juni.

Internet, khususnya media sosial, digunakan oleh para pemrotes dan jurnalis warga untuk mengorganisir demonstrasi, dan juga untuk berbagi berita ke seluruh dunia tentang informasi terbaru dari pemberontakan.
Pemblokiran itu menjadi tantangan besar bagi diaspora Sudan, yang memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dari gerakan protes setempat.

Mereka yang berada di luar Sudan terpaksa mengandalkan panggilan telepon, atau dari mulut ke mulut, untuk menerima informasi dari negara yang tengah berkonflik itu, untuk kemudian mereka bagikan di media sosial.

"Sudan benar-benar dalam kegelapan sekarang," kata Aza Elnimah (25), seorang profesional muda Sudan yang berbasis di Qatar.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi. Satu-satunya cara kami dapat menjangkau keluarga di Sudan sekarang adalah melalui telepon, tetapi itu masih belum cukup," ujar Aza prihatin.

Kanada Belum Berencana Ambil Sampah di Malaysia

Kanada Belum Berencana Ambil Sampah di Malaysia


AGEN CASINO ONLINE

Kanada dikabarkan belum berencana mengambil sampah plastik yang berasal di Malaysia. Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (14/6), hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian lingkungan Kanada menanggapi isu yang tengah beredar.

Pada akhir Mei, pemerintah Malaysia mengatakan akan mengirim kembali 3.000 ton sampah plastik ke 14 negara asal, termasuk Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Australia, dan Inggris. Dalam sebuah pernyataan email kepada Reuters, juru bicara Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada Gabrielle Lamontagne mengatakan, pihaknya belum berencana mengambil sampah di Malaysia.

"Tidak ada rencana bagi pemerintah Kanada untuk mengambil sampah di Malaysia."

Dia menambahkan Kanada telah menghubungi pemerintah Malaysia untuk perincian. Untuk sementara, belum ada perincian jumlah banyak sampah plastik yang berasal dari Kanada.

Limbah asing telah muncul sebagai penyebab gesekan diplomatik dalam beberapa bulan terakhir di Asia Tenggara. Akibat hal tersebut, Filipina menarik para diplomat dari Kanada pada Mei lantaran masalah limbah rumah tangga secara ilegal dari Kanada yang tidak dikembalikan ke negara asal pada batas waktu yang ditentukan.

Awal pekan ini, Kanada mengumumkan rencana untuk melarang beberapa plastik sekali pakai seperti sedotan, tas dan peralatan makan pada awal 2021 untuk mengurangi limbah yang tidak dapat didaur ulang dan melindungi lautan dunia.

Sebelumnya, Filipina telah mengirimkan kembali berton-ton sampah ke Kanada pada Jumat, 31 Mei 2019 setelah pertikaian diplomatik, karena Manila dan negara-negara Asia Tenggara lain menolak menjadi tempat pembuangan sampah internasional. Langkah itu dilakukan setelah kampanye panjang yang mendesak Kanada agar mengambil kembali limbah miliknya yang membusuk.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengecam dan mendesak agar sampah itu segera dikembalikan. Sebagaimana dilansir dari Channel News Asia.

Sampah-sampah itu dikirim kembali dengan 69 kontainer, dimuat dalam kapal kargo di Subic Bay, bekas pangkalan angkatan laut AS dan pelabuhan pengiriman di barat laut Manila. Ke-69 kontainer itu kini memulai perjalanan panjang menuju Kanada.