RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 30 Desember 2017

'Pertikaian di Palestina dan Yaman dipicu kepentingan politik'

'Pertikaian di Palestina dan Yaman dipicu kepentingan politik'


AGEN CASINO ONLINE

Direktur Cultural Islamic Academy Husein Ja'far Al Hadar menegaskan, pertikaian yang terjadi di Palestina dan Yaman bukan konflik agama melainkan konflik politik. Pertanyaan itu ditegaskannya dalam talkshow Refleksi Akhir Tahun Tragedi Kemanusiaan di Palestina dan Yaman.

"Konflik Palestina termasuk Yaman sama sekali bukan konflik agama," kata Hesein di Gedung Serba Guna Kompleks Perumahan DPR, Sabtu (30/12).

Husein mengklaim tahu betul apa yang menyebabkan Palestina dan Israel bertikai tiada henti. Demikian juga aksi saling serang antara Yaman dan Arab Saudi. Dia menyebut, dalang dari konflik tersebut adalah Amerika Serikat dan Arab Saudi. Amerika sengaja memanfaatkan Arab Saudi untuk mengacaukan Yaman dan Palestina.

"Mereka belum tahu Amerika Serikat adalah sekutu Arab Saudi di Timur Tengah," ujarnya.

Husein menuturkan, banyak orang yang belum mengetahui fakta kependudukan di Palestina dan Israel. Menurutnya, 50 persen penduduk di Palestina adalah Yahudi, 20 persen lainnya warga Arab Saudi. Sementara di Israel, kata dia, 80 persen penduduknya beragama Islam.

"Jadi yang terjadi di sana adalah politisasi agama dan ras yang paling mengerikan abad ini," ujar dia.

Senada dengan Husein, Amnesti Internasional, Raafi Nurkarim mengatakan, Arab Saudi berkoalisi dengan Amerika Serikat untuk menghancurkan Timur Tengah. Ini ditandai dengan pengeboman bertubi-tubi di Yaman yang dilakukan Arab Saudi dengan bantuan Amerika.

"Secara hubungan power to power agak absolut. Amerika berkoalisi dengan Arab dan Israel sementara Yaman seolah ditinggalkan," kata Raafi.

Raafi menuturkan, semakin hari tindakan represif Israel terhadap Palestina kian menjadi. Tidak hanya terus menghabisi nyawa masyarakat sipil, Israel mulai membatasi suplai air untuk Palestina.

"Suplai air hujan bakal dibatasi oleh otoritas Israel. Mereka punya kekuatan keamanan. Mereka bisa masuk ke wilayah Palestina yang memiliki fasilitas penampungan air. Jika ditemukan penampungan air dimusnahkan," kata Raafi.

Kapolda Metro janji bakal tuntaskan laporan masyarakat yang 'mangkrak'

Kapolda Metro janji bakal tuntaskan laporan masyarakat yang 'mangkrak'


AGEN CASINO ONLINE

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz mengatakan, penyidik polisi bisa dipertanyakan kredibilitasnya jika lamban menangani suatu kasus. Menurutnya, penyidik yang lama menangani dipertanyakan kredibilitasnya.

"Biasanya kalau ada kasus-kasus lama, ini yang dipertanyakan penyidiknya. Apakah penyidiknya ini sudah masuk angin," kata Idham di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (30/12).

Masuk angin yang dimaksud Idham, penyidik sudah mendapatkan intervensi dari orang yang berkaitan dengan kasus tersebut. Dia menilai penanganan kasus yang lambat juga disebabkan kinerja penyidik yang tak profesional.

Mantan Kadiv Propam ini tak mengelak tingkah penyidik yang 'masuk angin' menyebabkan banyak komplain dari masyarakat. Terkait hal ini Idham akan melakukan pengecekan lebih lanjut.

"Saya yakin problem ini pasti banyak. Harus kita sadari komplain dari masyarakat itu yang paling banyak di penanganan reserse," tandasnya.

Iran tidak akan lagi tangkap perempuan tak berpakaian Islami

Iran tidak akan lagi tangkap perempuan tak berpakaian Islami


AGEN CASINO ONLINE

Polisi Teheran, Iran, mengatakan mereka tidak akan lagi menangkapi perempuan yang tidak mematuhi cara berpakaian Islam, sesuai yang ditetapkan sejak Revolusi 1979.

Sebelumnya, wanita Iran diharuskan menutupi rambut mereka dan berpakaian panjang yang longgar. Pengumuman ini menjadi sinyal melonggarnya hukuman bagi kaum perempuan yang melanggar tata cara berpakaian sesuai aturan Islam di bawah kepemimpinan sosok moderat Presiden Hassan Rouhani.

Namun kelompok garis keras menentang pelonggaran aturan ini dan mereka masih mendominasi jajaran aparat keamanan dan pengadilan sehingga ada keraguan apakah aturan ini nantinya bisa sepenuhnya diterapkan.

"Mereka yang tidak memakai pakaian sesuatu aturan Islam tidak akan lagi ditahan dan kasus hukum mereka juga tidak akan diproses," ujar Kepala Polisi Jenderal Hussein Rahimi, seperti dikutip harian Sharq dan dilansir laman the Independent, Sabtu (30/12).

Kantor berita Tasnim menyatakan perempuan yang melanggar nantinya memang tidak akan ditangkap tapi diminta menghadiri kelas pengarahan dari polisi. Mereka yang berulang kali melanggar masih bisa juga ditahan dan aturan berpakaian yang ketat ini tetap berlaku di luar ibu kota.

Selama hampir 40 tahun, kaum hawa di Iran dipaksa menutup rambut dan memakai baju panjang longgar.
Tapi bagi wanita muda dan liberal, mereka mengenakan jilbab yang tidak sepenuhnya menutupi rambut mereka. Bahkan mengecat kuku mereka.

Biasanya polisi moral Iran (mirip dengan polisi syariah di Arab Saudi) akan menahan wanita yang melanggar cara berpakaian. Lalu keluarga mereka dipanggil untuk membawakan pakaian ganti.

Setelah itu, pelanggar disuruh menandatangani surat persetujuan agar mereka tidak mengulang pelanggaran lagi.

Selain wanita, pria juga bisa ditahan polisi. Biasanya karena pria mengenakan celana pendek atau bertelanjang dada.