RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 12 Januari 2019

Singapura dan Negara Ini Berpeluang Jadi Lokasi Kedua Pertemuan Trump & Kim Jong-un

Singapura dan Negara Ini Berpeluang Jadi Lokasi Kedua Pertemuan Trump & Kim Jong-un


AGEN CASINO ONLINE

Media Korea Selatan kemarin mengabarkan, selain Singapura, Vietnam tengah dipertimbangkan menjadi tempat pertemuan puncak kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

"(Tempat-tempat yang harus Anda perhatikan) adalah yang disebutkan oleh media termasuk Vietnam, Singapura dan Hawaii," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan kepada Korea Herald, yang tidak ingin diketahui identitasnya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (11/1).

"Tapi Hawaii dikatakan sebagai lokasi yang tidak realistis karena tidak memiliki kedutaan Korea Utara di sana," kata laporan itu mengutip pejabat lain.

Meskipun pemerintah Korea Selatan berharap desa gencatan senjata Panmunjom --terletak di Zona Larangan Militer antara Korea Utara dan Selatan-- akan menjadi tuan rumah KTT kedua, namun itu tidak mungkin, demikian ujar salah satu pejabat kepada Herald Korea.

"Kami ingin mengadakan pertemuan di Panmunjom, tetapi kemungkinan ini menjadi kenyataan tampaknya tipis," salah satu pejabat mengatakan kepada The Korea Herald.

Para pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan mengadakan pertemuan di desa gencatan senjata pada April 2018.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Kamis 10 Januari 2019 mengatakan, pertemuan puncak Amerika Serikat-Korea Utara kedua akan berlangsung "segera".

Sementara itu, dilaporkan awal pekan ini pejabat Kementerian Luar Negeri AS baru-baru ini bertemu beberapa kali dengan rekan-rekan Korea Utara mereka di Hanoi untuk membahas perencanaan KTT kedua antara kedua negara. Hal itu memicu spekulasi ibu kota Vietnam itu bisa menjadi tuan rumah acara tersebut.

Trump kemudian mengatakan kepada wartawan, kedua negara "menegosiasikan lokasi" untuk pertemuan puncak kedua, dan ini akan diumumkan "mungkin dalam waktu yang tidak lama lagi".

Selama pertemuan puncak bersejarah pertama mereka Juni 2018, Kim Jong-un menegaskan kembali "komitmennya yang teguh dan tak tergoyahkan untuk menyelesaikan denuklirisasi Semenanjung Korea", yang dinyatakan dalam dokumen bersama yang ditandatangani oleh dia dan Presiden AS Donald Trump.

Trump pada gilirannya berkomitmen untuk memberikan jaminan keamanan kepada Korea Utara. Namun, dokumen itu tidak merinci jaminan apa itu.

Menjelang KTT di Singapura 2018, seorang pejabat kepresidenan Korea Selatan mengatakan kepada wartawan bahwa pilihan Singapura sebagai tempat pertemuan adalah sebagian karena berada dalam waktu penerbangan dan jarak yang wajar dari Pyongyang.

Jet pribadi Ilyushin-62M milik Kim memiliki jangkauan maksimum 10.000 km --menempatkan Singapura, Hanoi, dan Hawaii semuanya dalam jangkauan.

Namun pesawat kargo Ilyushin-76 tambahannya tidak dapat terbang lebih dari 3.000 km tanpa mengisi bahan bakar jika membawa muatan penuh.

Huawei Kanada Mengaku Tidak Akan Jadi Alat Mata-mata China

Huawei Kanada Mengaku Tidak Akan Jadi Alat Mata-mata China


AGEN CASINO ONLINE

Cabang perusahaan teknologi Huawei di Kanada mengatakan mereka tidak akan membiarkan pemerintah China mengakses jaringan nirkabel dari teknologi yang mereka miliki.

Dalam beberapa bulan belakangan Huawei mendapat tekanan dari sejumlah negara yang melarang teknologi nirkabel mereka beroperasi di jaringan selular 5G dengan alasan khawatir Beijing memanfaatkan Huawei untuk memata-matai.

Dikutip dari laman the Globe and Mail, Kamis (10/1), dalam pernyataan perusahaan dua hari lalu Huawei membantah tuduhan dari berbagai pihak itu.

"Dengan segala hormat kepada seluruh peraturan China, kami bekerja hanya untuk para pelanggan dan rekan kami di Kanada. Dengan demikian kami akan menyesuaikan dengan aturan di Kanada," kata Presiden Huawei Kanada, Eric Li. Erci rupanya merujuk pada undang-undang 2017 di China yang menyatakan perusahaan harus mendukung dan bekerja sama dengan operasi intelijen seperti diminta Beijing.

Tiga dari negara sekutu Kanada yang bekerja sama untuk jaringan intelijen yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru sudah melarang dan membatasi penggunaan produk Huawei. Kanada kini tengah mencermati penggunaan teknologi 5G Huawei dan mempertimbangkan akan melarangnya juga.

"Kami tidak bisa dan tidak akan memberi izin akses kepada jaringan kami. Bukannya kami tidak bisa melakukannya tapi lebih penting lagi kami mempertimbangkan etika," kata Li.

"Prioritas utama kami tetap keamanan dan integritas dari informasi yang menjadi privasi orang Kanada."

Pernyataan Li itu kembali mempertegas komitmen Huawei yang disampaikan melalui surat bulan lalu kepada Pusat Keamanan Siber Kanada. Dalam surat itu Huawei mengatakan akan melakukan apa pun untuk menyesuaikan dengan standar yang diinginkan pemerintah Kanada.

Dalam pernyataannya kepada wartawan di China, bos Huawei Ken Hu mengatakan, "Kami tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah manapun untuk merusak jaringan atau bisnis dari para pelanggan kami."

Namun peneliti dari Universitas Toronto, Christopher Parsons, memperingatkan masalah ini bisa berkembang melebihi apa yang diduga Huawei Kanada.

"Ketika Huawei Kanada mengatakan mereka tidak ada niatan untuk bekompromi dengan jaringan keamanan atau dimanfaatkan pihak asing, hal itu mungkin benar," kata dia. "tapi ada hal lain yang perlu dikhawatirkan."

Para ahli dari komunitas intelijen sudah memperingatkan, misalnya, perangkat lunak Huawei versi terbaru bisa dipakai untuk mengakses dari jarak jauh dan punya kemampuan memata-matai.

"Itu bukan sesuatu yang sudah direncanakan sebelumnya oleh Huawei Kanada, tapi jika benar begitu, orang-orang di Huawei Kanada juga tidak akan diberitahu," kata Parsons.

PBB Khawatirkan Dampak Gelombang Kepulangan Pengungsi ke Suriah

PBB Khawatirkan Dampak Gelombang Kepulangan Pengungsi ke Suriah


AGEN CASINO ONLINE

Konflik di Suriah kini memasuki tahun kedelapan dan di sebagian besar wilayah pertempuran telah surut. Para pengungsi Suriah yang sebagian berada di negara tetangga seperti Libanon kini sudah bisa kembali ke kampung halamannya.

Namun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, kondisi saat ini tidak tepat untuk kembalinya pengungsi besar dari Libanon ke rumah-rumah yang mereka tinggalkan di Suriah, meskipun pertempuran di negara yang dilanda perang itu sebagian besar telah surut.

Konflik Suriah mengakibatkan 5,6 juta penduduk mengungsi ke luar negeri dan 6,2 juta lainnya mengungsi di dalam negeri, seperti dikutip VOA Indonesia, Sabtu (12/1).

Negara tetangga Suriah, Libanon, menampung jumlah pengungsi per kapita tertinggi, dengan sekitar 1 pengungsi untuk setiap empat penduduk.

Kehadiran sekitar 1,3 juta pengungsi Suriah akan menjadi beban besar kepada Suriah yang menderita ketidakstabilan politik, situasi ekonomi yang suram, dan tingkat pengangguran yang sangat tinggi.

Koordinator PBB untuk Libanon, Philippe Lazzarini, mengatakan kondisi untuk populasi penduduk asli dan pengungsi tetap sangat berbahaya.

Lazzarini mengatakan ketegangan antara masyarakat di dalam negeri dan pengungsi tinggi, terutama karena persaingan untuk pekerjaan dengan keterampilan rendah. Dia mengatakan kembalinya para pengungsi ke Suriah adalah salah satu perhatian utama rakyat Libanon.

Koordinator PBB itu juga mengatakan para pengungsi tidak perlu terburu-buru untuk pulang. Tahun lalu, dia mengatakan antara 16.000 dan 17.000 orang kembali ke Suriah.