RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 17 Februari 2019

Paus Fransiskus Kumpulkan Uskup Seluruh Dunia Bahas Pelecehan Seksual

Paus Fransiskus Kumpulkan Uskup Seluruh Dunia Bahas Pelecehan Seksual


AGEN CASINO ONLINE

Paus Fransiskus mengumpulkan uskup dari seluruh dunia di Vatikan pada pekan ini. Sekitar 100 konferensi para uskup di setiap benua akan bersidang mulai Kamis nanti, hingga akhir pekan mendatang. Pertemuan ini untuk mengatasi pelecehan seks anak yang membuat gusar Gereja Katolik.

Di saat bersamaan, sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Minggu (17/2), kelompok-kelompok pembela hak korban menuntut agar upaya nyata dalam memerangi pedofilia segera disusun.

Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan fenomena global terkait pelecehan seksual pada anak di bawah umur, yang menyerang Gereja Katolik dalam beberapa tahun terakhir, meskipun banyak pihak terkait di Afrika, Asia dan Timur Tengah menyangkal dan menuduhnya sebagai 'masalah Barat'.

Namun, Paus Fransiskus beralasan banyak negara di dunia masih menganggap tabu pembahasan tentang kekerasan (juga pelecehan seks) pada anak, sehingga ia mengarahkan pertemuan terkait di Vatikan, pekan ini.

Beberapa korban pelecehan, terutama dari negara-negara di mana nasib mereka diabaikan, juga diundang untuk hadir di Vatikan.

"Seseorang yang telah bertemu dengan salah satu korban, mendengar teriakan minta tolong, air mata, luka psikologis dan fisik mereka, membuatnya tidak lagi hidup seperti sedia kala," kata Yesuit Hans Zollner, seorang pastor asal Jerman yang juga ahli psikologi.

"Gereja Katolik telah menghadapi masalah ini selama 35 tahun terakhir," katanya, seraya menyerukan langkah-langkah pencegahan di Australia, Inggris, Kanada, Irlandia, dan Amerika Serikat, sebagai panutan.

Mencapai Perasaan Bertanggung Jawab Bersama

Sementara itu, Pastor Frederico Lombardi, yang akan memimpin debat selama konferensi di Vatikan, mengatakan pertemuan tersebut bertujuan agar para kepala keuskupan di seluruh dunia mencapai "perasaan tanggung jawab bersama".

"Kredibilitas Gereja dipertaruhkan," katanya.

KTT tersebut digelar setelah Paus Fransiskus menyetujui bukti-bukti mantan kardinal Theodore McCarrick atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang remaja, 50 tahun lalu.


Sementara McCarrick (88) yang mengundurkan diri dari Sekolah Kardinal Vatikan pada Juli lali, adalah kardinal pertama yang dipecat karena pelecehan seksual.

Maduro Menolak, Bantuan AS ke Venezuela Justru Semakin Banyak

Maduro Menolak, Bantuan AS ke Venezuela Justru Semakin Banyak


AGEN CASINO ONLINE

Sebuah pesawat angkut militer Amerika Serikat (AS) membawa bantuan kemanusiaan untuk Venezuela, mendarat Sabtu 16 Februari di Kota Cucuta, perbatasan Kolombia, di tengah ketidakpastian distribusi akibat sabotase pemerintahan Nicolas Maduro.

Dikutip dari The Straits Times pada Minggu (17/2), pengiriman itu akan menjadi bantuan besar kedua dari AS dan sekutu internasional untuk warga Venezuela, yang banyak di antaranya kesulitan mendapat akses ke makanan dan obat-obatan.

Berbicara di hadapan para pendukung dan sukarelawan di Caracas, Guaido mengatakan akan mengumumkan rincian pada hari Senin, tentang bagaimana rencana mendapatkan akses masuk bantuan ke Venezuela dari Kolombia, Brasil dan Curacao.

Namun, masih belum jelas apakah Maduro, yang menyebut bantuan itu sebagai "akal bulus AS" dan membantah adanya krisis, akan memungkinkan pasokan tersebut menyeberang ke Venezuela.

"Kami akan mengatur diri menjadi brigade," kata Guaido, menyerukan kepada militer untuk mengizinkan bantuan lewat.

"Pesan yang harus kami sampaikan kepada angkatan bersenjata adalah bahwa mereka memiliki satu pekan untuk melakukan hal yang benar. Apakah Anda akan berada di sisi keluarga, atau masyarakat yang kesusahan, atau dari perampas yang terus berbohong?" lanjut Guaido mengkritik.

Kelompok besar warga Venezuela akan melakukan perjalanan ke perbatasan untuk melindungi bantuan yang tiba, kata Lester Toledo, seorang perwakilan Guaido, mengatakan pada konferensi pers di Cucuta.

"Kami akan didampingi oleh banyak orang, ratusan ribu dari jutaan rakyat Venezuela yang tergerak oleh seruan presiden kami Juan Guaido, untuk pergi ke perbatasan dengan berpakaian putih sebagai tanda perdamaian," ujar Toledo.

Sebagian besar negara-negara Barat dan banyak tetangga Venezuela telah mengakui Guaido sebagai kepala negara yang sah, sementara Maduro mempertahankan dukungan Rusia dan China dalam mengendalikan lembaga-lembaga negara setempat, termasuk militer.

Sementara itu, seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa bantuan yang dikirimkan pada hari Sabtu berjumlah lebih dari 200 ton.

Penjabat Kementerian Pertahanan Patrick Shanahan mengatakan bahwa Amerika Serikat menggunakan pesawat militer untuk mengirim bantuan ke perbatasan Venezuela di Kolombia, karena mendesaknya kebutuhan kemanusiaan.

"Ini adalah pesan kepada Venezuela bahwa kami mendukung kebutuhan kemanusiaan mereka," kata Shanahan kepada wartawan, seraya menambahkan bantuan itu diangkut oleh tiga pesawat C-17.

Persediaan tersebut, termasuk peralatan kebersihan dan produk khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak yang menderita kekurangan gizi, datang dari pangkalan Angkatan Udara AS di Florida, kata Kedutaan Besar AS di Bogota dalam sebuah pernyataan.

Penerbangan bantuan tambahan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang, kata pernyataan itu, dan pasokan medis serta obat-obatan yang dimaksudkan untuk digunakan di rumah sakit akan tiba lebih awal pekan depan.

Pengiriman bantuan pertama, yang meliputi bahan makanan pokok dan pasokan medis, tiba 8 Februari dan disimpan di gudang di kota perbatasan Cucuta, Kolombia.

Uskup Seluruh Dunia Berkumpul di Vatikan Bahas Isu Pelecehan Seks Anak

Uskup Seluruh Dunia Berkumpul di Vatikan Bahas Isu Pelecehan Seks Anak


AGEN CASINO ONLINE

Paus Fransiskus mengumpulkan para uskup dari seluruh dunia di Vatikan pekan ini. Pertemuan puncak ini untuk mengatasi gelombang pelecehan seks anak yang membuat gusar Gereja Katolik.

Para pimpinan dari sekitar 100 konferensi para uskup di setiap benua akan bersidang mulai Kamis nanti, hingga akhir pekan mendatang.

Di saat bersamaan, sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Minggu (17/2), kelompok-kelompok pembela hak korban menuntut agar upaya nyata dalam memerangi pedofilia segera disusun.

Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan fenomena global terkait pelecehan seksual pada anak di bawah umur, yang menyerang Gereja Katolik dalam beberapa tahun terakhir, meskipun banyak pihak terkait di Afrika, Asia dan Timur Tengah menyangkal dan menuduhnya sebagai "masalah Barat".

Namun, Paus Fransiskus beralasan bahwa banyak negara di dunia masih menganggap tabu pembahasan tentang kekerasan (juga pelecehan seks) pada anak, sehingga ia mengarahkan pertemuan terkait di Vatikan, pekan ini.

Beberapa korban pelecehan, terutama dari negara-negara di mana nasib mereka diabaikan, juga diundang untuk hadir di Vatikan.

"Seseorang yang telah bertemu dengan salah satu korban, mendengar teriakan minta tolong, air mata, luka psikologis dan fisik mereka, membuatnya tidak lagi hidup seperti sedia kala," kata Yesuit Hans Zollner, seorang pastor asal Jerman yang juga ahli psikologi.

"Gereja Katolik telah menghadapi masalah ini selama 35 tahun terakhir," katanya, seraya menyerukan langkah-langkah pencegahan di Australia, Inggris, Kanada, Irlandia, dan Amerika Serikat, sebagai panutan.

Mencapai Perasaan Bertanggung Jawab Bersama

Sementara itu, Pastor Frederico Lombardi, yang akan memimpin debat selama konferensi di Vatikan, mengatakan pertemuan tersebut bertujuan agar para kepala keuskupan di seluruh dunia mencapai "perasaan tanggung jawab bersama".

"Kredibilitas Gereja dipertaruhkan," katanya.

KTT tersebut digelar setelah Paus Fransiskus menyetujui bukti-bukti mantan kardinal Theodore McCarrick atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang remaja, 50 tahun lalu.

Sementara McCarrick (88) yang mengundurkan diri dari Sekolah Kardinal Vatikan pada Juli lali, adalah kardinal pertama yang dipecat karena pelecehan seksual.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa pertemuan itu akan menghasilkan "protokol untuk bergerak maju", sebagai jawaban atas kebingungan yang sering dihadapi oleh para uskup dalam mengurusi skandal pelecehan seksual di tubuh gereja.

Secara rsmi, KTT tersebut mengusung tajuk "Perlindungan Anak di Bawah Umur", dan menghindari penggunaan kata-kata "seks" atau "pedofilia".

Hal itu, menurut pengamat Vatikan asal Chile, Luis Badilla, mencerminkan naluri Gereja Katolik sejak berabad-abad lalu, untuk melindungi citranya.

"Seharusnya, agar benar-benar keluar dari krisis tersebut, Vatikan harus berani mengatakan seluruh kebenarannya," kritik Badilla.

Di lain pihak, Pastor Zollner, mengatakan bahwa perlu diwaspadai tentang kemungkinan pihak-pihak tertentu yang mengharapkan pertemuan di Vatikan sebagai "tongkat ajaib untuk menghilangkan semua masalah".

"Para uskup harus mengubah sikap mereka, di mana bisa lebih sulit daripada menyusun aturan atau pedoman baru," katanya.