RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 03 Agustus 2019

Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Pesisir Chile Selama Beberapa Menit

Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Pesisir Chile Selama Beberapa Menit


AGEN CASINO ONLINE

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,8 kemarin mengguncang pesisir Chile.

Dilansir dari laman Reuters, Jumat (2/8), gempa yang awalnya dilaporkan dengan magnitudo 6,5 itu berlokasi di 140 kilometer sebelah barat daya pesisir Kota Valpariso. Kedalaman lindu itu dikatakan tidak jauh dari dasar laut.

Kantor Darurat Nasional Chile melaporkan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan, korban jiwa atau luka. Pemerintah masih memantau situasi.

Informasi Angkatan Laut Chile juga menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami.

"Gempanya lama dan kuat. Cukup kuat sampai membuat saya harus pindah ke daerah aman," kata seorang warga Chile di laman resmi Pusat Seismologi Eropa-Mediterania.

"Gempanya sangat lama, berlangsung beberapa menit, dan kuat sekali," kata warga yang lain.

Chile selama ini punya sejarah gempa mematikan karena berada di Cincin Api Pasifik. PAda 2010 gempa magnitudo 8,8 di lepas pantai sebelah selatan memicu tsunami yang meluluhlantakkan kota di pesisir pantai.

Bocah 3 Tahun di India Tewas Dipenggal Setelah Diculik dan Diperkosa

Bocah 3 Tahun di India Tewas Dipenggal Setelah Diculik dan Diperkosa


AGEN CASINO ONLINE

Seorang bocah perempuan tiga tahun diculik, diperkosa, kemudian dipenggal di Jharkhand, India, oleh dua pria. Bocah malang itu diculik dari stasiun kereta ketika dia sedang tidur.

Menurut polisi, peristiwa itu terjadi pada 26 Juli di stasiun kereta Tatanagar, Negara Bagian Bihar.

Para pengguna dunia maya dihebohkan dengan cuplikan video ketika bocah itu diculik.

Media India melaporkan, bocah itu dilaporkan hilang dari stasiun kereta di Jamzhedpur, Jharkhand pekan lalu dan kemudian jenazahnya ditemukan pada Selasa malam dalam keadaan tak bernyawa tanpa kepala. Kedua pria yang terlihat menculiknya di video kamera pengawas langsung ditangkap.

Dilansir dari laman Gulf News, Jumat (2/8), bocah tiga tahun itu sedang tidur dengan ibunya di stasiun pada Kamis malam ketika dia diculik oleh salah satu dari tiga pria yang diduga terlibat. Pria bernama Rinku itu terlihat menggendong si bocah yang tertidur dan berjalan keluar dari stasiun.

Polisi memindai cuplikan video dari kamera CCTV dan segera menggelar operasi pencarian sampai akhirnya berhasil menangkap tersangka. Rinku dan temannya, Kailash, ditangkap Senin lalu. Mayat bocah itu ditemukan di semak-semak dekat daerah Tatanagar Dhobi Ghat.

Menurut laporan Press Trust of India, anjing pelacak dikerahkan untuk mencari jenazah bocah itu.

Laporan media juga mengatakan Rinku Sahu adalah pelaku kejahatan kambuhan. Dia adalah bapak tiga anak yang terlihat di video mengambil si bocah perempuan. Sahu baru saja keluar dari penjara setelah menjalani hukuman karena menculik seorang anak dan mencoba membunuhnya.

Polisi juga menangkap Monu Mandal yang bersama ibu si bocah di stasiun. Dia diyakini adalah pacar dari ibu si bocah. Dia tengah diselidiki atas kasus perdagangan anak.

Pengguna Twitter mempertanyakan aparat keamanan, perlu berapa banyak kasus pemerkosaan lagi untuk menjerat pelaku dengan hukuman setimpal.

"Lagi-lagi pemerkosaan terjadi Jharkhand. Tuan Narendra Modi (perdana menteri India), ini permohonan saya, tolong 'Hukuman mati' diberlakukan. Pemerkosaan tidak akan berhenti kecuali kita mengganjarnya dengan hukuman keras kepada semua pemerkosa," ujar seorang pengguna Twitter.

Hamza Bin Ladin, Akhir Sebuah Dinasti Tapi Bukan Pudarnya Ideologi

Hamza Bin Ladin, Akhir Sebuah Dinasti Tapi Bukan Pudarnya Ideologi


AGEN CASINO ONLINE

Selama dua dekade sejak peristiwa serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, rasanya hampir tiada hari terlewati tanpa berita tentang Al Qaidah.

Kejadian yang membuat nama kelompok militan itu kembali menjadi sorotan adalah bukan tentang serangan teroris terhadap 'sekutu salib-zionis' atau 'rezim kafir munafik' di Timur Tengah tapi tentang tewasnya seorang tokoh penting.

Dikutip dari laman the Guardian, Jumat (2/8), Hamza Bin Ladin, putra Usamah Bin Ladin, yang selama ini digadang-gadang sebagai pemimpin masa depan Al Qaidah dikabarkan tewas akibat serangan udara Amerika Serikat, kemungkinan di suatu daerah di perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan dua tahun lalu atau bertahun-tahun lalu.

Kawasan itu memang menjadi pusat dari gerakan militan di akhir 1990-an dan akhir 2000-an. Setelah itu pusat pergerakan militan bergeser ke Irak dan Suriah meski sejumlah orang tewas akibat tindakan ekstremis Islam di berbagai belahan dunia.

Pengamat internasional selama ini terbelah antara manakah yang lebih berperan di Al Qaidah sejak Usamah tewas, apakah Hamza atau Ayman al-Zawahiri yang selama delapan tahun memimpin Al Qaidah, seorang veteran militan asal Mesir dan teman dekat Usamah.

Hamza, 30 tahun, diketahui tidak punya banyak pengalaman sebagai pemimpin, tokoh propaganda, perancang strategi atau pejuang. Kesemua syarat itu boleh jadi menjadi keharusan untuk memimpin Al Qaidah. Namun sebagai sosok 'anak Singa' dia seharusnya punya kemampuan untuk menginspirasi orang.

Zawahiri, pria 65 tahun, diketahui kurang punya kharisma dan kesulitan beradaptasi dengan komunikasi zaman kini yang kemudian dimanfaatkan oleh ISIS.

Sejauh ini tidak jelas diketahui, ke arah mana Hamza Bin Ladin, atau mungkin tokoh senior dan berpengalaman lainnya di Al Qaidah membawa kelompok itu.

Satu alasan mengapa kita jarang mendengar soal Al Qaidah belakangan ini adalah karena ISIS menyedot semua perhatian. Selain itu Zawahiri juga sengaja tidak menyerukan serangan kepada negara Barat di berbagai belahan dunia. Al Qidah justru memperkuat kehadiran mereka melalui jaringan di Suriah, Yaman, Afghanistan, Somalia, dan seantero Sahel.

Pendekatan yang tidak terpusat ini dikombinasikan dengan upaya untuk merangkul berbagai komunitas lewat tokoh-tokoh penting seperti kepala suku, tokoh sesepuh, ulama, dan para panglima perang.

Memang selama tiga dekade ini ada banyak kemunduran sejak Al Qaidah berdiri, namun menurut laporan PBB yang dirilis pekan ini kelompok militan itu masih berbahaya.

Jika kematian Hamza dianggap simbol prestasi maka itu bisa dianggap mengakhiri unsur dinasti di tubuh Al Qaidah. Tiga dari anak-anak Usamah yang punya kesempatan memimpin Al Qaidah kini sudah tewas dan kecil kemungkinan akan ada penggantinya. Putra Hamza saat ini masih kecil dan setidaknya satu anak laki-lakinya juga sudah tewas.

Sejumlah pengamat dan aparat suatu kali pernah mengatakan ada tiga unsur di Al Qaidah: kepemimpinan pusat, kelompok cabang di berbagai belahan dunia dan ideologi yang selama ini menjadi motif para pelaku teror.

Sosok para pentolan Al Qaidah kini sudah tua. Dengan terbunuhnya Hamza maka tidak ada lagi sosok muda yang bisa punya peran untuk menyatukan orang. Dalam beberapa tahun mendatang diyakini kepemimpinan pusat Al Qaidah akan berakhir.

Jaringan cabang Al Qaidah tampaknya masih akan bertahan dan ideologi mereka tidak tampak akan memudar. Dan ISISlah yang memainkan ideologi itu sebagai kendaraan mereka untuk terus beraksi.

2 Pelaut Indonesia Ditangkap Aparat Malaysia, Dituduh Mencemari Selat Malaka

2 Pelaut Indonesia Ditangkap Aparat Malaysia, Dituduh Mencemari Selat Malaka


AGEN CASINO ONLINE

Dua pelaut berkewarganegaraan Indonesia ditahan oleh aparat Malaysia pada Jumat 2 Agustus 2019 dengan tuduhan mencemari Selat Malaka.

Keduanya, yang berstatus kapten (41) dan teknisi (37), dituduh bertanggung jawab setelah kapal kargo mereka membuang debu batu bara (coal dust) saat berlayar di lepas Pantai Puteri, perairan Malaysia di Selat Malaka, demikian seperti dikutip dari The Star, Sabtu (3/8).

Anggota Dewan Negara Bagian Malaka komisi pengawasan lingkungan, Tey Kok Kiew mengatakan bahwa penahanan itu merupakan bagian dari penyelidikan otoritas, yang mengusut kasus berdasarkan dugaan pelanggaran terhadap Malaysia Merchant Shipping Ordinance 1952, atau undang-undang perkapalan komersial Malaysia.

Penangkapan kedua orang itu berawal dari video viral yang diunggah oleh nelayan lokal. Dalam video yang dipublikasikan pada 1 Agustus lalu, digambarkan bahwa kapal kargo tersebut membuang muatan debu batu bara di perairan Selat Malaka.

Tey Kok Kiew menjelaskan bahwa kapal membuang materi polutan setelah menurunkan muatan batu bara di Pelabuhan Tanjung Bruas. Kargo disebut berasal dari Lumut, Perak.

Penelitian ilmiah menyebutkan bahwa debu batu bara dapat merusak ekosistem laut. Tey Kok Kiew mengatakan batu bara mengandung bahan kimia yang berbeda, termasuk hidrokarbon aromatik polinuklear (PAH). Dia mengatakan komponen tertentu dari PAH batubara dapat menyebabkan perubahan biokimia pada ikan dan ketika dikonsumsi dapat menyebabkan kanker pada manusia.

"Polusi debu batu bara dapat membahayakan flora dan fauna bawah laut karena partikel batu bara yang teroksidasi mengurangi oksigen yang tersedia untuk kehidupan laut seperti kerang dan krustasea," jelasnya.

Pemilik Kapal Akan Diproses Hukum

Sementara itu, Komite Pertanian Negara dan Agrobisnis Malaysia, Norhizam Hassan Baktee mengatakan telah memimpin tim yang sedang mencari kemungkinan tindakan hukum yang dapat diambil terhadap pemilik kapal.

Tim ini termasuk perwakilan dari Departemen Kelautan, Departemen Lingkungan Hidup dan Perikanan Malaka.

Norhizam mengatakan ada enam anggota awak di kapal selama inspeksi mendadak pada pukul 1 siang.

"Saya akan memastikan pemilik kapal juga menghadapi tindakan mencemari perairan kita dan menyebabkan kesengsaraan bagi nelayan setempat," katanya.

Kisah Ayu, Perjuangan Berat WNI Jadi Petani di Australia

Kisah Ayu, Perjuangan Berat WNI Jadi Petani di Australia


AGEN CASINO ONLINE

Ini kisah seorang WNI bernama Ayu Nuraida, yang pergi ke Australia dan berkerja sebagai seorang petani.

Setiap pagi hari Ayu Nuraida harus bangun sekitar 04.30 pagi dan memulai harinya dengan membuat sarapan dan bekal makan siang.

Ayu adalah peserta program Work and Holiday visa di Australia asal Yogyakarta dan kini bekerja di sebuah perkebunan anggur di kawasan Swansea, Tasmania.
Di musim dingin seperti sekarang ini, dia kebagian tugas untuk melakukan 'prunning', atau pemangkasan.

Bekerja dari pukul 07.00 pagi hingga 16.00 sore, Ayu harus menembus dinginnya suhu di bawah 10 derajat Celcius, bahkan di pagi hari bisa mencapai 2 derajat Celcius.

"Karena musim dingin, jika hujan turun tanahnya menjadi mengeras dan kaki pernah menyangkut di dalamnya," kata Ayu kepada ABC Indonesia seperti dikutip, Jumat (2/8).

Belum lagi saat dedaunan dan batang membeku, Ayu mengaku sulit memotongnya karena lebih keras.

Tapi Ayu tetap bersyukur karena inilah jalan yang telah dipilihnya. Sebuah mimpi yang jadi kenyataan, untuk bisa merasakan hidup di luar negeri.

ebelum datang ke Australia bulan Maret lalu, lulusan Institut Seni Indonesia ini memiliki bisnis menjual seragam tentara dan bekerja paruh waktu sebagai pelayan di Yogyakarta.
Namun usaha yang dirintisnya sejak tahun 2011 semakin tidak menentu karena meningkatnya inflasi dan keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik.

"Pendapatan saya di Indonesia malah seringkali minus, jadi ke sini [Australia] untuk memperbaiki keadaaan uang, selain cari pengalaman," ujarnya.

Dengan pekerjaannya di perkebunan Swansea, Ayu mengaku bisa mendapat bayaran hingga $700, atau sekitar Rp 6,7 juta per minggu dengan waktu bekerja 35 jam.

Biaya hidup pun dia tekan serendah mungkin dengan menyewa sebuah kamar seharga $150, atau kurang dari Rp 1,5 juta per minggu dan uang makan yang dibatasi hingga $15, atau Rp 144 untuk tiga hari.

Menurut pengakuannya kepada ABC, pendapatannya telah mencapai angka $10.000, atau lebih dari Rp 96 juta dalam waktu empat bulan. Sebuah jumlah yang cukup besar untuk ukuran Indonesia.

Jalan yang ditempuh perempuan berusia 26 tahun ini saat pertama kali tiba di kota Hobart tidaklah mudah. Apalagi tanpa memiliki kenalan, apalagi teman. Ayu hanya berbekal informasi jika musim panen buah apel di Tasmania sedang berlangsung.

Dia mendatangi sejumlah perkebunan apel untuk menanyakan lowongan pekerjaan, tapi jawabannya selalu sama "apakah punya pengalaman?" atau "nanti diberi tahu ya kalau ada lowongan”.

Belum lagi pernah ada seseorang yang mengatakan kepadanya jika mencari pekerjaan di Tasmania cukup susah dan seharusnya dia pergi ke negara bagian lain untuk mencari pengalaman terlebih dahulu.

Tak putus asa, Ayu memutuskan meninggalkan kota Hobart dan pergi ke kawasan pedalaman Lanceston.

Lewat sebuah agen penyalur tenanga kerja, dia mengetahui ada perkebunan brokoli yang selalu membutuhkan pekerja.

"Saya tahu mengapa saya diterima, karena banyak yang keluar, tidak betah, karena sangat melelahkan," ujar Ayu kepada ABC Indonesia.

"Pekerjaan neraka ... ini pekerjaan pertama saya di pertanian dan yang paling terberat."

Ayu bekerja di musim panen, yang artinya memetik brokoli, kemudian harus memindahkannya ke sebuah kontainer besar dan butuh waktu 20-30 menit untuk memenuhi kontainer tersebut.

"Dalam sehari ada 24 kontainer yang harus dipenuhi, saat melakukannya harus cepat dan berakhir dengan banyak yang cedera," kata Ayu, yang juga sempat mengalami cedera lutut.

Dari pengamatannya, seringkali peserta WHV hanya terfokus pada negara-negara bagian utama Australia, padahal menurutnya ada juga kesempatan yang sebenarnya ditawarkan di pertanian Tasmania.

"Tasmania masih sedikit diketahui oleh teman-teman WHV dari Indonesia, tapi tetap saja cukup ketat bersaing denganbackpakerdari negara lain, bahkan orang lokal."

Tantangan lainnya adalah cuaca yang lebih ekstrim dibandingkan di kota-kota lainnya, serta kurangnya sarana kehidupan, terutama transportasi umum.

Untuk mereka yang ingin bekerja di sektor pertanian, Ayu mengatakan kuncinya adalah memiliki kekuatan mental, terutama bagi para perempuan.

"Di sini laki-laki dan perempuan diperlakukan sama, memotong yang sama banyakanya dan sama besarnya," kata Ayu yang sekarang bekerja dengan empat perempuan lainnya dalam satu kelompoknya.

"Meski kita [perempuan] lebih lemah secara fisik, tapi mental kita harus tetap kuat."Ia mencontohkan salah satu temannya selalu mengeluh dinginnya cuaca di perkebunan.

"Saya katakan semakin ia mengeluh malah akan semakin terasa dinginnya, karena semua itu adanya dalam pikiran dan mental kita," nasihat Ayu.

Pemimpin Sekte Kiamat Korsel Divonis 6 Tahun Penjara

Pemimpin Sekte Kiamat Korsel Divonis 6 Tahun Penjara


AGEN CASINO ONLINE

Shin Ok-ju, perempuan pemimpin sekte asal Korea Selatan resmi dijatuhi hukuman 6 tahun penjara akibat kasus pemukulan terhadap 400 orang pengikutnya. Wanita yang juga dikenal dengan sebutan pendeta Esther itu ditangkap dua hari lalu.

"Para korban menderita tak berdaya akibat pemukulan berkali-kali dan tidak hanya mengalami kekerasan fisik, tetapi juga ketakutan parah serta guncangan mental," kata pernyataan pers dari sub-pengadilan Anyang, pengadilan distrik Suwon, seperti dilansir laman The Guardian, Jumat (2/8).

Aksi tersebut bermula ketika Shin Ok-ju meyakinkan pengikutnya untuk pindah ke Fiji, tempat yang ia sebut sebagai "tanah yang dijanjikan" sebagaimana tertulis dalam Alkitab. Pendiri Gereja Jalan Berkat itu meyakinkan, bahwa Fiji menjadi kawasan yang akan menyelamatkan mereka dari marabahaya.

Setibanya di pulau tersebut, Shin Ok-ju menyita paspor mereka. Berdasarkan pengakuan pengikut Shin Ok-ju yang berhasil kabur, pemukulan dilakukan Shin dengan dalih sebagai bagian dari ritual. Pengikut yang dipukul adalah mereka yang dihukum akibat melakukan perbuatan dosa, atau untuk menghapus energi jahat dalam diri mereka.

Kepada Guardian, pihak kepolisian Korea Selatan memberikan cuplikan video yang menunjukkan bagaimana Shin memukuli para pengikutnya. Tidak cukup di situ, Shin memerintahkan juga mereka untuk saling memukul satu sama lain.

Di beberapa video yang diterima Guardian, terlihat Shin memanggil jemaat gereja di tengah khotbah untuk kemudian dipukul di bagian wajah, didorong, dan melempar jemaat itu ke lantai setelah menjambak rambutnya.

Shin ditangkap bersama dengan tiga pemimpin gereja lainnya, sesaat setelah mereka mendarat di bandara Incheon pada Juli 2017.

Pada Senin (29/7), pengadilan Korea Selatan akhirnya memutuskan Shin bersalah atas sejumlah tuduhan kriminal, di antaranya kekerasan, pelecehan pada anak,dan penipuan.

"Hukuman berat tidak dapat dihindari untuk tindakan ilegal yang dilakukan atas nama agama," demikian dicatat dalam pernyataan terakhir pengadilan pada awal minggu ini.

Menurut laporan Guardian, pengikut Shin tidak hanya berasal dari Negeri Ginseng saja, tetapi ada pula warga asing yang turut datang ke Fiji untuk menjadi pengikutnya. Seorang remaja asal Amerika bahkan diambil Gereja Jalan Berkat dari ibunya. Remaja itu menuturkan bagaimana ia terjebak di Fiji, karena Shin menahan paspornya dan memutus kontak dengan keluarganya di Amerika. Ia baru berhasil melarikan diri dari gereja setelah meminjam telepon di sebuah toko.

Hingga saat ini, Gereja Jalan Berkat masih mengoperasikan sejumlah bisnis di Fiji, termasuk peternakan, kafe, dan perusahaan konstruksi.

Pasca vonis yang dijatuhkan untuk Shin Ok-ju, pemimpin oposisi Fiji memerintahkan penyelidikan perihal dugaan hubungan antara pihak pemerintah Fiji dengan sekte tersebut.