RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 21 Oktober 2017

Politikus PKS: Selama ini ada kesan KPK itu superman, bukan super tim

Politikus PKS: Selama ini ada kesan KPK itu superman, bukan super tim


AGEN CASINO ONLINE

Anggota Komisi III dari Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan agenda pemberantasan korupsi di Indonesia harus ada pembagian kekuatan antara 3 lembaga penegak hukum, yakni Kepolisian, Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini karena selama ini KPK terkesan mengambil alih semua kerja pemberantasan korupsi.

"Selama ini ada kesan KPK itu superman, bukan super tim," kata Nasir dalam diskusi perspektif Indonesia bertajuk 'Perlukah Densus Tipikor' di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (21/10).

Nasir menuturkan, selama ini terjadi gesekan dan tumpang tindih tugas pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK, Kejaksaan Agung dan Kepolisian.

"Jadi ada kecenderungan benturan di lapangan, ada kecenderungan tumpang tindih," tegasnya.

Padahal, Nasir berpandangan, KPK memiliki kewenangan besar untuk melakukan supervisi kasus-kasus korupsi yang mandek di Kepolisian dan Kejaksaan.

"KPK itu adalah polisinya polisi. KPK itu adalah jaksanya jaksa karena mereka punya kewenangan melakukan monitoring bahkan bisa mengambil kasus yang ditangani oleh jaksa karena mandek atau ada intervensi dan sebagainya," ujarnya.

Untuk itu, dia menegaskan, harus dipertegas soal aturan main dan standar operasional prosedur dari 3 lembaga yang berwenang menangani perkara korupsi itu. Pasalnya, semua penegak hukum harus mempertanggungjawabkan pekerjaan masing-masing.

"Karena kalau institusi penegak hukum tidak bisa dipertanggungjawabkan pekerjaannya, itu ada dua gendangnya, ada dua efeknya: pertama dia cari duit, yang kedua cari popularitas," tambahnya.

Selain aturan main, mekanisme pengawasan kasus perlu diperbaiki agar tercipta harmonisasi antar lembaga penegak hukum. Kemudian, kata Nasir, diperlukan juga pemetaan kerja serta jenis program prioritas dari masing-masing lembaga.

"Selama ini kan dalam hal pencegahan, pelaporan kekayaan, gratifikasi atau penindakan kan harus jelas," tandas Nasir.

Politikus PKS ini menjelaskan, ada 5 poin yang harus diprioritaskan 3 lembaga penegak hukum itu agar mendongkrak Indeks Persepsi Korupsi Indonesia.

"Pertama, political corruption. Kedua, korupsi di aparat penegak hukum kemudian korupsi di sektor konsesi SDA, keempat korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa, kelima korupsi di sektor pelayanan publik," tukasnya.

Kemendagri kirim tim ke Saudi untuk pelayanan e-KTP bagi TKI

Kemendagri kirim tim ke Saudi untuk pelayanan e-KTP bagi TKI


AGEN CASINO ONLINE

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengirim tim ke Arab Saudi dalam rangka membuka pelayanan perekaman dan pencetakan e-KTP bagi WNI khususnya TKI dan TKW yang bekerja di sana. Ini sebagai salah satu upaya Kemendagri untuk memperbaiki data kependudukan khususnya menghadapi Pemilu 2019.

"Hari ini tim kecil kami ke Makkah dan Madinah untuk TKW-TKW yang ada di sana supaya nanti bisa menggunakan hak pilih baik di Pilkada maupun Pilpres. Itu bentuk dari kami menjemput bola," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo ditemui di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10)

Dari 261 juta warga yang telah memiliki NIK, 1 juta di antaranya memiliki NIK dobel. Masih ada juga warga yang memiliki KTP dobel.

Perbaikan data ini terus dilakukan salah satunya dengan langsung jemput bola ke Arab Saudi. Banyak juga warga yang belum merekam data e-KTP karena tinggal di luar negeri.

Tjahjo mengatakan pihaknya tidak ingin pada pelaksanaan Pemilu atau Pilkada warga berbondong datang ke TPS kendati belum melakukan perekaman e-KTP. "Jangan sampai kayak DKI kemarin pas hari pencoblosan datang padahal belum terdata dan merekam," ujarnya.

Prabowo minta biar rakyat yang menilai tiga tahun Jokowi-JK

Prabowo minta biar rakyat yang menilai tiga tahun Jokowi-JK


AGEN CASINO ONLINE

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla telah memasuki usia tiga tahun. Kini keduanya menyisakan waktu dua tahun untuk membuktikan hasil kerja beserta janji kampanyenya.

Sebagai rival Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014 lalu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak ingin berkomentar dengan hasil kerja pemerintahan 3 tahun Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sebab, yang pantas menilai adalah rakyat Indonesia sendiri.

"Saya kira biar nanti yang menilai rakyatlah, jangan saya pribadi menilai," kata Prabowo usai menghadiri Conference on Indonesian Foreign Policy di The Hall Kasablanka, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10).

Prabowo juga enggan memberi masukan kepada 3 tahun Jokowi-JK. Menurutnya, DPR lah yang dapat mengevaluasi pemerintah bila ada target yang belum terealisasi maupun kinerja yang belum optimal.

"Saya kira kita ada DPR, nanti lewat DPR kita sampaikan semua ya," singkatnya.