RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 14 Januari 2018

Pakai jersey timnas RI, Presiden Jokowi resmikan Stadion GBK hasil renovasi

Pakai jersey timnas RI, Presiden Jokowi resmikan Stadion GBK hasil renovasi


AGEN CASINO ONLINE

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan kembali Stadion Utama Gelora Bung Karno setelah direnovasi. Selain meresmikan GBK, Presiden dan Wakil Presiden sekaligus menyaksikan pertandingan persahabatan Indonesia vs Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/1) malam. Jokowi dan JK tiba pada pukul 18.47 WIB.

Sejumlah menteri kabinet kerja turut hadir dalam acara ini. Mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharini, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PU-PERA) Basuki Hadimuldjono, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Hadir juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta Oedang.

"Pada sore hari ini renovasi besar stadion utama GBK saya nyatakan resmi dibuka dan dimulai penggunaannya," ucap Jokowi.

Pantauan merdeka.com di lokasi, Presiden Jokowi mengenakan jersey kebanggaan timnas RI. Seusai peresmian Stadion Utama GBK, Jokowi dan JK beserta seluruh menteri menuju tempat duduk yang disediakan. Mereka ikut menyaksikan pertandingan sepakbola persahabatan Indonesia vs Islandia.

Gemuruh ribuan suara penonton menggema di Stadion Utama GBK. Pertandingan sepakbola kedua negara pun dimulai.

Panwaslu Cirebon akan panggil Siswandi dan PKS terkait isu mahar politik

Panwaslu Cirebon akan panggil Siswandi dan PKS terkait isu mahar politik


AGEN CASINO ONLINE

Kasus batalnya kandidat maju dalam pertarungan Pilkada lantaran dugaan mahar politik tidak hanya terjadi di Pilgub Jawa Timur. Kasus sama juga diduga terjadi di Pilkada Kota Cirebon. Brigjen Pol Siswandi dan Euis Fety Fatayati gagal maju di Pilwalkot Cirebon lantaran tak didukung PKS yang disebut-sebut meminta mahar miliaran rupiah.

"Terima kasih kepada partai pengusung Koalisi Umat khususnya Gerindra dan PAN yang tidak meminta mahar sedikitpun, namun salah satu partai koalisi (PKS) itu meminta mahar sampai miliaran," ujar Siswandi seperti dilansir Antara, Minggu (14/1).

Pasangan yang diusung koalisi umat ini awalnya didukung tiga partai yaitu PAN, Gerindra dan PKS. Ketiga partai ini sudah sepakat mengusung pasangan Siswandi-Euis pada Pilwalkot Cirebon. Namun PKS tidak mengeluarkan rekomendasi sampai batas akhir pendaftaran ke KPU, sehingga pasangan itu gagal maju karena kurang kursi dukungan sebagai syarat pencalonan.

Siswandi mengaku tidak turunnya rekomendasi dari PKS lantaran dia tidak sanggup memenuhi permintaan mahar partai tersebut.

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Cirebon, Jawa Barat langsung bereaksi. Panwaslu akan memanggil Siswandi dan PKS Kota Cirebon untuk meminta klarifikasi terkait isu mahar politik yang berhembus belakangan ini.

"Kami akan memanggil kedua belah pihak, untuk klarifikasi," kata Ketua Panwaslu Kota Cirebon Susilo Waluyo.

Susilo mengaku mendapatkan informasi terkait isu mahar politik dari media. Untuk itu pihaknya juga akan mengumpulkan data dan masukan terkait kasus tersebut. Kasus mahar politik ini, lanjut Susilo, bisa masuk dalam kategori temuan, sehingga Panwaslu tidak perlu menunggu laporan dari siapa pun.

Pemanggilan terhadap kedua belah pihak, akan dilakukan setelah Panwaslu berkoordinasi dengan Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang di dalamnya juga terdapat pihak Kepolisian dan Kejaksaan.

"Kami sudah berusaha melakukan komunikasi dengan Siswandi dan PKS, namun hingga kini masih belum berhasil," tuturnya.

Wabup Trenggalek dukung Gus Ipul-Puti Guntur ketimbang Khofifah-Emil Dardak

Wabup Trenggalek dukung Gus Ipul-Puti Guntur ketimbang Khofifah-Emil Dardak


AGEN CASINO ONLINE

Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) mengaku bersyukur Wagub Jatim Saifullah Yusuf akrab dikenal Gus Ipul berpasangan dengan anggota DPR dari PDIP, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri, biasa dipanggil Puti Guntur Soekarno di Pemilihan Umum Gubernur Jawa Timur 2018.

Dia menilai, Gus Ipul dan Mbak Puti, sosok pasangan calon yang sesuai dalam istilah orang jawa, saat mencari pasangan, yakni, bibit, bebet, dan bobot. Di mana, bibit ini merupakan dalam pengertian orang jawa nasab atau keturunan.

Dalam bibit ini, Gus Ipul merupakan cicit dari salah seorang pendiri tokoh ulama besar NU, yakni KH Bisri Syansuri. Kemudian, Puti Guntur Soekarno sendiri, cucu dari Presiden Pertama sekaligus bapak Proklamator, Soekarno.

Kemudian bebet, pengertiannya adalah status sosial atau harkat. Di mana penjelasannya, penggambaran dari apa yang ada dalam sejatinya orang yakni pandai bersosial menempatkan di mana pun berada. Untuk harkat martabatnya, seperti yang dikakukan orang jawa.

Sedangkan bobot ini, artinya mengenalnya suatu kompetensi atau kualitas. Dengan penjelasannya, orang yang mempunyai kualitas diri, baik secara lahir maupun batin. Termasuk keimanan, pendidikan, pekerjaan, dan kecakapan dalam semua hal.

"Saya bersyukur Gus Ipul berpasangan dengan Mbak Puti. Karena, Gus Ipul-Mbak Puti memenuhi ketiga-tiganya sebagai pasangan pemimpin Jawa Timur, yakni Bibit, Bebet dan Bobot," kata pria akrab dipanggil Mas Ipin, kepada wartawan, Sabtu (13/1) malam.

Untuk gambarnya yang lebih memilih mendukung pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, menjadi viral di grup WhatApps, Wakil Bupati Trenggalek itu meminta supaya tidak disalahartikan. Kalau dirinya, bukannya tidak sejalan dengan Emil Dardak, yang merupakan Bupati Trenggalek.

"Tolong bedakan urusan politik elektoral dengan urusan politik pembangunan di Trenggalek. Saya mampu seperti ini, karena digendong para ulama dan gagasan Bung Karno," ujar pengusaha panci.

Tanggapan jika pernyataan Anda dituduh sebagai syahwat politik? "Kalaupun ada yang menuduh ini syahwat politik saya, saya kan pasti mendorong Mas Emil Dardak. Lah nyatanya ini, saya tidak kesusu jadi bupati, karena pesan kiai. Sebagai sahabat Mas Emil, saya doakan yang terbaik untuk beliau," katanya.

Pernyataan Mas Ipin ini menjawab komentar dari seorang pengasuh di Ponpes di Jombang. Pengasuh itu menyebut bahwa pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno menjual 'masa lalu' atau mbah-mbahnya. Sedangkan, pasangan Khofifah-Emil menjual 'masa depan'.

"Biar saya saja yang berkomentar menanggapinya. Jangan ada lagi kiai yang diadu dan saling serang di pilgub Jatim. Ini agar pilgub guyub, rukun dan kondusif," ujar Ipin.