RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 30 April 2017

SBSI: Jangan jadikan buruh alat politik untuk mendompleng suara

SBSI: Jangan jadikan buruh alat politik untuk mendompleng suara


AGEN KASINO

Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) meminta kepada politisi dan partai politik untuk tidak menjadikan Hari Buruh, yang diperingati setiap 1 Mei, sebagai komoditi politik. Terlebih, mereka mengingatkan untuk tidak memanfaatkan buruh sebagai alat politik jelang Pemilu, Pilkada atau Pilpres.

"Jangan jadikan buruh sebagai percaturan politik terutama menjelang pemilu, pilkada, atau pemilihan presiden," kata Koordinator SBSI Baiq Ani di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (30/4).

Selain itu, SBSI pun meminta pihak-pihak tertentu tidak menjadikan buruh sebagai corong partai politik. Dalam hal ini, meminta organisasi buruh mendeklarasikan dukungan terhadap salah satu calon partai politik hanya untuk mendongkrak suara.

Terakhir, mereka juga meminta semua organisasi buruh sama-sama berusaha keras memperjuangkan hak-hak setiap buruh yang belum terakomodir oleh pemerintah. Tak hanya di dalam negeri, organisasi buruh pun diminta berjuang untuk nasib para buruh yang berada di luar negeri.

"Adanya organisasi buruh adalah untuk memperjuangkan nasib buruh supaya bisa lebih baik dan buruh sejahtera, namun sampai ini belum terakomodir oleh pemerintah. Bahkan, suara buruh menjadi rebutan partai politik di luar negeri terutama TKW dan TKI yang bekerja di salah satu negara," ujar dia.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto yang hadir dalam acara itu pun menyarankan agar buruh ikut berkecimpung dalam dunia politik. Hal itu, dilakukan agar organisasi buruh tidak dijadikan komoditi oleh partai politik.

"Saya menyarankan kalau memang rekan-rekan tidak mau menjadi komoditi parpol, silahkan berinteraksi masuk dan bergabung di parpol. Sehingga rekan buruh bisa memperjuangkan nasibnya dari dalam. Kalau tidak ya tidak akan bisa," pungkas Setyo.

0 komentar:

Posting Komentar