RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 02 September 2017

Mengusung gaya hidup modern, rumah sakit akan jadi fasilitas di Meikarta

Mengusung gaya hidup modern, rumah sakit akan jadi fasilitas di Meikarta


AGEN KASINO

Berburu daging kurban kala Idul Adha tiba merupakan salah satu kebiasaan yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia terutama yang pra sejahtera. Namun rupanya daging yang didapat tersebut tak hanya mereka konsumsi sendiri, beberapa orang bahkan menjual lagi daging yang diperolehnya.

Banyak dijumpai pemburu daging yang mebawa kantong ukuran besar agar dapat memuat banyak daging yang diperoleh. Beberapa bahkan membawa anaknya agar dapat memperoleh jatah lebih banyak dibanding jika datang sendirian.

Daging yang didapat ini ternyata tak hanya untuk konsumsi sendiri dan merasakan kelezatannya semata. Sebagai contohnya, Suyudi berniat untuk menjual daging yang akan diperolhenya dari hasil buruan ini.

Suyudi datang ke pembagian tersebut dengan menggunakan becak motor (bentor) yang dimilikinya. Dia mengaku sengaja membawa kendaraan tersebut agar dapat membawa lebih banyak daging terutama ketika teman-temannya yang ikut datang juga menitipkan daging padanya.

"Kalau bawa ini (bentor), kan enak bisa bawa banyak. Apalagi kalau ada teman-teman yang titip," jelas Suyudi.

Walau berniat menjual daging yang didapatnya, Suyudi juga masih akan menyimpan beberapa untuk dinikmatinya sendiri. Tetapi, dia mengatakan bahwa juga akan menjual daging tersebut sebab mendapatkannya dalam jumlah banyak.

"Sebenarnya buat dimakan sendiri, tapi kalau dapatnya banyak kayak gini ya sebagian dijual lagi," jelas Suyudi.

Terkait penjualan daging yang didapat ketika Idul Adha ini, ternyata tidak ada larangan tentang hal tersebut. Dilansir dari merdeka.com, mengenai penjualan daging kurban ini. Pakar hadis, KH Ali Mustafa Yaqub menyatakan bahwa tidak ada larangan bagi penerima daging kurban untuk menjual daging yang diperolehnya.

"Menurut syafii, kalau sudah terima daging itu milik dia, jadi mau dijual mau dimakan itu terserah," ucapnya.

Dijelaskannya bahwa menjual kembali daging yang diterima merupakan hak dari fakir miskin. Namun hal tersebut boleh dilakukan asal daging itu sudah berada di tangannya.

"Boleh (dijual). Tapi kalau sudah terima," tandasnya. Sejak ramai diperbincangkan, nama Meikarta memang kian santer terdengar. Betapa tidak proyek prestisius besutan Lippo Group ini memiliki nilai investasi ratusan triliun. Tak heran dengan investasi tersebut, Meikarta digadang menjadi kota terpadu di masa depan.

Rencana ini pun direalisasikan Lippo dengan mengumumkan desain infrastruktur di Meikarta. Selain apartemen, Meikarta nantinya akan dilengkapi dengan berbagai sarana berstandar internasional. Mulai dari sekolah, pusat perbelanjaan hingga hotel bintang 5.

Selain itu, di lahan pengembangan seluas 500 hektare, Meikarta akan membangun rumah sakit. Nantinya di Meikarta juga akan dihadirkan Siloam Hospital, yang tak lain salah satu jaringan rumah sakit swasta yang dibangun oleh Lippo Group.

Mulanya rumah sakit tersebut bernama Rumah Sakit Siloam Gleneagles yang dibangun pada 1996, buah kerjasama dengan Lippo Group. Kali pertama dibangun di kawasan Lippo Karawai dan Lippo Cikarang. Kemudian berkembang pesat, hingga akhirnya membangun empat rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia sejak 2011.

Kini Rumah Sakit Siloam difasilitasi dengan klinik spesialis, hingga pusat pengobatan kanker. Sejak 2013, PT Siloam International Hospital juga telah tercatat di Bursa Efak Indonesia. Prestasi selanjutnya, rumah sakit ini menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapatkan akreditasi internasional dari Joint Commission International Accreditation.

Sampai saat ini rumah sakit Siloam ini sudah berjumlah 31, dan akan terus ditambah jumlahnya hingga 50 rumah sakit pada 2019. Beruntung, salah satunya nanti akan dibangun di Meikarta. Ketersediaan rumah sakit berstandar internasional ini tentu menambah sisi lebih dari Meikarta selain fasilitas penunjang lainnya.

Sebab, Meikarta juga telah memiliki Central Park seluas 100 hektare. Taman hijau tersebut dilengkapi dengan kebun binatang mini, lintasan joging, hingga fasilitas taman lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk bersosialisasi sekaligus rekreasi secara cuma-cuma bagi warga Meikarta.

Meikarta nantinya juga akan menjadi sebuah kota mandiri dengan beragam fasilitas lengkap di dalamnya, mulai dari pusat perbelanjaan, fasilitas pendidikan, gedung perkantoran, hingga pusat pengembangan IT yang mirip dengan di Silicon Valley Amerika Serikat.

Lebih lengkap beragam fasilitas di Meikarta ini bisa diketahui di situs meikarta.com.

0 komentar:

Posting Komentar