RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 15 Desember 2017

Kolaborasi, kata kunci yang dibawa Anas ke Pilgub Jatim

Kolaborasi, kata kunci yang dibawa Anas ke Pilgub Jatim


AGEN CASINO ONLINE

Calon Wakil Gubernur Jatim Abdullah Azwar Anas bakal menjadikan kolaborasi sebagai program andalan untuk mengembangkan Jatim ke depan. Bagi Anas yang juga bupati Banyuwangi itu, kolaborasi adalah kata kunci jika daerah mau berkembang.

"Era kompetisi sudah usai. Kalau tidak kolaborasi, kita tidak bisa berkembang. Selama ini terkadang pemerintah jalan sendiri, swasta jalan sendiri. Padahal kalau bergandengan tangan, hasilnya akan dahsyat," ujar Anas seusai peresmian pos antar obat gratis bagi warga miskin hasil kolaborasi dengan Go-Jek di Banyuwangi, Jumat (15/12).

Menurut Anas, jika pemerintah daerah terbuka pada kolaborasi dengan inovasi sosial dan inovasi teknologi yang telah terbukti berhasil di masyarakat, maka warga akan semakin terlayani dengan baik.

"Kolaborasi yang baik antara Pemkab dan pihak swasta, khususnya dengan perusahaan pengembang platform digital, ini akan kami bawa ke skala yang lebih luas di Jatim nantinya. Karena terbukti, selain memudahkan dan mempercepat pelayanan, juga bisa menyejahterakan masyarakat dari banyak aspek," kata Anas.

Anas mencontohkan bagaimana di Banyuwangi berkolaborasi dengan salah satu perusahaan teknologi untuk layanan antar obat gratis ke warga miskin. Banyuwangi juga berkolaborasi dengan sebuah perusahaan teknologi untuk mengalirkan internet berbasis fiber optic ke desa-desa, dan kini telah menjangkau 130 desa di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Dalam waktu dekat, sambung Anas, Pemkab Banyuwangi juga berkolaborasi dengan salah satu startup teknologi pendidikan untuk pemerataan pendidikan ke desa-desa.

"Model-model kolaborasi itu kalau misalnya pemda bikin sendiri, ya sampai mati berdiri akan susah berjalan baik. Menjadi tidak efisien. Harus pengadaan macam-macam. Maka perlu kolaborasi dengan inovator sosial dan teknologi yang sudah terbukti berhasil, sehingga lebih efisien. Dampak ke warga juga cepat dirasakan secara optimal," imbuh Anas.

Anas menambahkan, cukup banyak hal yang bisa dikolaborasikan dalam skala luas di Jatim, khususnya untuk membantu kelompok masyarakat menengah ke bawah, kaum milenial, dan warga berkebutuhan khusus.

"Sudah saya petakan, tapi tentu tidak bisa saya sampaikan semuanya di sini secara teknis, nanti ada waktunya kami sampaikan," pungkas Anas.

0 komentar:

Posting Komentar