RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 18 Januari 2018

Data Sudirman-Ida tidak dicocok dan teliti karena tak ber-KTP Jateng

Data Sudirman-Ida tidak dicocok dan teliti karena tak ber-KTP Jateng


AGEN CASINO ONLINE

Sebanyak 93.894 orang akan ditugaskan untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018. Kegiatan coklit tersebut akan dimulai pada Sabtu (20/1).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Joko Purnomo mengatakan coklit melibatkan 64.171 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP), 25.677 panitia pemungutan Suara (PPS) tingkat desa/kelurahan. Kemudian 3.865 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 175 anggota KPU kabupaten/kota, 5 anggota KPU Provinsi Jateng, dan 1 anggota KPU RI.

Target rumah yang dicoklit berjumlah 320.855 rumah. Khusus pada coklit serentak itu, ditarget akan tercoklit sebanyak 1.284.420 pemilih atau 4,74 persen dari total pemilih di Jateng dalam DP4 yang diberikan Kementerian Dalam Negeri sejumlah 27.088.592 pemilih.

"Coklit akan dilakukan selama 30 hari ke depan. Sehingga jika petugas setiap hari dapat mencoklit 4,74 persen maka dalam 25 hari ke depan seluruh pemilih di Jateng yang memenuhi syarat telah tercoklit," kata Joko, Jumat (18/1).

Joko juga mengungkapkan, KPU Jateng akan turun langsung ke 6 daerah yaitu di Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Magelang, Banyumas, Wonosobo, dan Rembang. Selain itu juga melakukan coklit pada tokoh-tokoh, pejabat, seniman, dan lainnya di Jateng, yaitu KH Ahmad Musthofa Bisri (Gus Mus), Ahmad Thohari, Bibit Waluyo, ibunda Presiden Jokowi, bakal pasangan calon Ganjar Pranowo dan Taj Yasin, Nomo Koeswoyo, Abhan Misbah (Ketua Bawaslu RI).

"Untuk bakal paslon kita inginnya dicoklit dua-duanya, tetapi yang memiliki KTP Jateng hanya dua yaitu Pak Ganjar dan Gus Yasin. Jadi kami bukan memilih, tapi sesuai KTP Jateng saja," katanya.

Joko juga menjelaskan, bagi pemilih yang belum memiliki KTP elektronik atau surat keterangan (Suket) maka pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Dukcapil. Jika belum perekaman, agar dikejar untuk melakukan perekaman.

"Kita akan konfirmasi dan konsolidasikan dengan DInas Dukcapil, sehingga sampai selesainya daftar pemilih tetap (DPT) April mendatang, bisa dilakukan perekaman semuanya dan memiliki Suket. Intinya warga yang sudah memenuhi syarat harus didaftar, bagi yang tidak memenuhi harus dicoret," ujarnya.

Sementara bagi warga Jateng yang bekerja di luar negeri maupun di luar daerah, lanjut Joko, tetap akan didata. Coklit dilakukan pada pihak keluarga melalui kartu keluarga (KK). Lalu diberi tanda khusus bahwa yang bersangkutan berada di luar negeri. Sehingga dapat diketahui dengan mudah di kemudian hari.

Komisioner KPU Jateng, Muslim Aisha menambahkan, adanya gerakan ini diharapkan masyarakat bisa ikut aktif. Termasuk mendorong para tokoh untuk menjadi contoh.

"Kita juga akan lakukan uji publik, apakah nama yang diumumkan nantinya sudah benar atau belum. Ini berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Kita inginnya semua yang memenuhi syarat bisa memiliki hak suara," katanya.

Selain itu, adanya gerakan coklit serentak ini, juga mengurangi problem pada PPDP yang tidak datang ke rumah-rumah. Sehingga menimbulkan persoalan seperti di pemilu-pemilu sebelumnya.

"Maka harapannya DPT di Pemilu nanti benar-benar akurat," tegasnya.

0 komentar:

Posting Komentar