RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 11 Januari 2018

Jokowi diminta bersikap tegas pada dua menteri yang sibuk urus politik

Jokowi diminta bersikap tegas pada dua menteri yang sibuk urus politik


AGEN CASINO ONLINE

Momentum isu reshuffle kabinet pemerintahan Joko Widodo kembali mencuat. Munculnya indikasi tersebut disebabkan dua menteri yakni Khofifah Indar Parawansa dan Airlangga Hartarto memiliki kesibukan lain.

Khofifah saat ini sibuk kampanye karena mengikuti Pilgub Jawa Timur dan resmi diusung oleh sejumlah partai politik. Sedangkan Airlangga, sebagai Ketum Golkar, dia mesti bebenah partai pohon beringin tersebut.

Pengamat Politik Yunarto menilai presiden Joko Widodo harus segera membuat langkah terkait hal tersebut agar kinerja para bawahannya efektif. Saat ini pun keduanya masih aktif menjabat yakni Khofifah sebagai Menteri Sosial dan Airlangga selaku Menteri Perindustrian.

"Ini tentang kode etik, keduanya memiliki alasan etik yang sama. Khofifah tidak masuk akal untuk mengorbankan waktunya sebagai menteri untuk melakukan kampanye kurang lebih selama empat bulan," kata Yunarto di markas ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/1).

"Tidak masuk akal (Airlangga) beban sebagai seorang menteri kemudian dibebankan kepada seorang ketua umum partai. Apalagi dalam konteks partai yang sedang bermasalah," sambungnya.

Menurutnya, hal ini tinggal ketegasan Presiden Jokowi terhadap kode etik yang dibangunnya sendiri. Bagi Yunarto sederhana, bagaimana aturan yang abu-abu ini diterjemahkan oleh Jokowi bahwa tidak diperbolehkan adanya rangkap jabatan.

"Itu menjelaskan kenapa menteri menteri yang dari parpol melepaskan jabatan pengurus parpol ditingkat DPP misalnya. Tinggal masalah konsistensi saja. Bagaimana ini didorong oleh Jokowi secepat mungkin sehingga kinerja Kementerian menjadi efektif dan dia dianggap konsisten dalam menegakkan kode etik," paparnya.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia ini berharap Presiden segera mengambil sikap mengingat keduanya menjalani tugas yang sibuk.

"Saya berharap sih ketika pendaftaran sudah dilakukan artinya biasanya kan bu Khofifah sudah mulai sibuk berkampanye walaupun belum resmi ya. Yang kedua Airlangga Hartarto juga sudah mulai sibuk melakukan kerja sebagai Ketum partai juga. Saya sih berharap dalam waktu dekat jokowi mengambil sikap terkait hal ini," imbuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar