RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 05 Juli 2018

Kemenhub fokus benahi keselamatan pelayaran di Danau Toba

Kemenhub fokus benahi keselamatan pelayaran di Danau Toba


AGEN CASINO ONLINE

Tenggelamnya KM Sinar Bangun, Senin (18/6), membuat semua pihak tersentak dan menyadari buruknya sistem keselamatan pelayaran di Danau Toba. Berbagai pembenahan pun dilakukan pascatragedi yang menyebabkan 164 orang hilang dan 3 meninggal dunia itu.

Kementerian Perhubungan misalnya, akan menggelar pendidikan kesyahbandaran dan keselamatan pelayaran di seluruh pelabuhan yang ada di Danau Toba.

"Kami akan melakukan pendidikan di warga di Danau Toba. Hari ini saya membuka kursus untuk 100 orang untuk memenuhi pendidikan safety dan kesyabandaran, dan yang lain adalah operasi selama ini bersama TNI Polri, agar amanah sesuai peraturan," ucap Menteri Perhubungan, Budi Karya di Medan, Kamis (5/7).

Dia mengatakan sudah saatnya Pemerintah Indonesia hadir langsung ke Danau Toba untuk melakukan penataan pelayaran. Harapannya, tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun tidak terulang lagi.

Pihak Kemenhub juga berkoordinasi dengan Kemendagri dan Kemenpan RB untuk pembenahan itu. Mereka membahas pelayanan kapal ASDP yang dilakukan provinsi.

"Operasional bisa dilakukan provinsi dan kabupaten, tapi kompetensi tentang pengawasan dari pusat," sambungnya.

Pemerintah akan melakukan penelitian mengenai prosedur perkapalan, keselamatan, dan lainnya. Akan ada format baru pada pelayaran di Danau Toba, karena selama ini hanya daerah dan kabupaten.

"Kami akan masuk dalam kompetensi. Kita butuhkan satu format tertentu yang akan direkomendasikan Menpan RB," jelas Budi.

Salah satu bagian yang juga akan dilakukan adalah membangun sarana yang bagus sesuai standar di Danau Toba.

"Sehingga tidak dijumpai lagi kapal-kapal yang tidak memenuhi standar," sebut Budi.

Seperti diberitakan KM Sinar Bangun terbalik dan karam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal itu diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Dari jumlah itu, baru 24 orang yang ikut dalam kapal telah ditemukan, 3 di antaranya dalam kondisi meninggal dunia. Dari pendataan yang dilakukan, Basarnas menyatakan terdapat 164 yang hilang bersama kapal karam itu.

0 komentar:

Posting Komentar