RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Senin, 16 Juli 2018

Minim resistensi, Moeldoko dinilai mampu mengimbangi Presiden Jokowi

Minim resistensi, Moeldoko dinilai mampu mengimbangi Presiden Jokowi


AGEN CASINO ONLINE

Nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko santer diwacanakan masuk sebagai salah satu kandidat kuat calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Presiden Joko Widodo. Menurut pakar politik, Moeldoko mempunyai beberapa kelebihan yang bisa menjadi nilai jual.

Misalnya ia tidak akan mendapat banyak resistensi dari partai politik anggota koalisi pendukung pemerintah.

"Moeldoko yang berlatar belakang militer dan pernah menduduki jabatan Panglima TNI adalah representasi profesional, sehingga tidak menghadapi resistensi dari partai-partai politik koalisi pendukung Jokowi," kata peneliti senior Lingkar Survei Indonesia, Adjie Alfarabi, di Jakarta, Senin (16/7).

Moeldoko masuk dalam lima nama diprediksi kuat jadi pendamping Jokowi versi survei LSI yang dilakukan Selasa (10/7) pekan lalu. Selain Moeldoko, ada juga nama Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Sri Mulyani, dan Tito Karnavian.

Terlepas dari persaingan tersebut, menurut Adjie, kelebihan lain Moeldoko adalah punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo dan saat ini dipercaya menjadi Kepala KSP yang merupakan jabatan strategis di lingkungan Istana.

"Jika dipilih sebagai cawapres, Moeldoko dapat mengimbangi kompetitor Jokowi pada pemilu presiden 2019," katanya.

Dalam Pilpres 2019, pesaing Jokowi adalah Prabowo Subianto yang diusung oleh Partai Gerindra bersama partai politik mitra koalisinya. Prabowo sendiri mempunyai latar belakang militer dan pernah menduduki jabatan sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Pesaing lain yang mungkin Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI. "Moeldoko yang berlatar militer, dapat mengimbangi kompetitor Jokowi yang juga militer," katanya.

Di tempat berbeda, pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menilai, suara pemilih yang menyukai figur militer diharapkan tidak terkonsolidasi ke kubu Prabowo atau Gatot Nurmantyo.

"Tetapi dapat terbagi ke kubu petahana jika Moeldoko yang menjadi cawapres Jokowi," kata Said.

0 komentar:

Posting Komentar