RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 23 Agustus 2018

Apresiasi pemecatan kepsek TK pawai bercadar, KPAI minta kegiatan sekolah dideteksi

Apresiasi pemecatan kepsek TK pawai bercadar, KPAI minta kegiatan sekolah dideteksi


AGEN CASINO ONLINE

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Probolinggo, Mochammad Maskur, mencopot Kepala Sekolah TK Kartika. Pencopotan ini terkait karnaval kontroversial siswa TK Kartika yang menggunakan cadar dengan replika senjata dalam rangka memperingati Agustusan beberapa waktu lalu.

"Dalam prosesi pencopotan tersebut Kepsek TK Kartika V-69 Hartatik secara resmi dipindahtugaskan sebagai staf di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kota Probolinggo, terhitung mulai 23 Agustus 2018," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/8).

KPAI meminta kasus karnaval bocah TK di Probolinggo jangan dianggap remeh dan sepele. Kasus ini harus menjadi catatan bagi Dinas-Dinas Pendidikan di berbagai daerah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Apa yang terjadi di TK Kartika ini bisa jadi juga berlangsung dibanyak sekolah lain, hanya mungkin tak diketahui publik lantaran tidak viral. KPAI juga sudah mempertanyakan dari awal, bagaimana sekolah menyimpan atribut cadar dan replika senjata sejak 2016. KPAI saat kasus ini viral sudah mendorong hal ini didalami pihak berwenang, termasuk Disdikpora saat melakukan pemeriksaan terhadap sekolah dan kepala sekolah," kata Retno.

Dia melanjutkan, KPAI dari awal sudah menyayangkan karnaval anak-anak di Probolinggo mengenakan atribut cadar hitam dan membawa senjata api tiruan. Sebab, KPAI menganggap bukan hal biasa.

"Kita semua tahu bahwa 'cadar' dan 'senjata' mengingatkan pada atribut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang terornya menakutkan dunia. Senjata dan cadar hitam sudah mengarah pada gerakan terorisme, salah satu simbol kekerasan yang seharusnya dijauhkan dari anak-anak. Pendidikan mesti steril dari hal-hal kekerasan seperti itu," ucap Retno.

Retno menambahkan, untuk memperingati HUT kemerdekaan RI memang lazim mengenakan atribut yang unik dan lucu jika berkaitan dengan anak-anak, seperti baju adat maupun seragam profesi tertentu, seperti dokter, tentara, guru, pilot dan polisi. Tapi memakai atribut cadar hitam dan membawa senjata api tiruan jelas bukan hal biasa.

"Jika memang ingin mengenalkan nilai kepahlawanan, semestinya pihak sekolah menganjurkan memakai aksesori para pejuang, seperti baju biasa, baju petani, dan bambu runcing," kata Retno.

"Pendidikan seharusnya mempertajam pikiran dan menghaluskan perasaan, pendidikan juga harusnya mampu menyemai keragaman di negeri yang majemuk ini atau dengan kata lain pendidikan wajib memperkuat nilai-nilai kebangsaan," imbuh dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, atribut yang dikenakan murid TK Kartika V saat mengikuti pawai karnaval dalam rangka HUT ke-73 RI di Kota Probolinggo pada Sabtu 18 Agustus 2018 viral di media sosial. Kostum serba hitam, cadar, dan replika senjata yang dikenakan menimbulkan kontroversi karena disebut-sebut mirip kelompok radikal.

Pihak sekolah berdalih, atribut tersebut digunakan karena tersedia di gudang milik sekolah sehingga tidak perlu menyewa. Mereka juga menyatakan, tidak bermaksud mengarahkan anak didik ke simbol-simbol radikal.

Dalam hal ini, pihak sekolah juga telah menyampaikan permohonan maaf karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar