RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Senin, 06 Agustus 2018

Kemendag blak-blakan soal kondisi perdagangan Indonesia - Palestina

Kemendag blak-blakan soal kondisi perdagangan Indonesia - Palestina


AGEN CASINO ONLINE

Perdagangan bilateral Indonesia-Palestina hingga saat ini belum menunjukkan kenaikan signifikan. Minimnya volume perdagangan kedua negara tidak terlepas dari kondisi dalam negeri Palestina yang terus dilanda konflik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan kedua negara pada tahun 2017 hanya sebesar USD 2,39 juta dan sepenuhnya merupakan perdagangan non migas. Ekspor Indonesia ke Palestina tahun 2017 sebesar USD 2,05 juta, dan impor Indonesia dari Palestina tahun 2017 sebesar USD 341.000 berupa kurma. Neraca perdagangan Indonesia Palestina pada 2017 surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,7 Juta.

Saat ini, pemerintah Indonesia menjalin kerja sama perdagangan dengan Palestina melalui pembebasan bea masuk komoditi asal Palestina. Kerja sama tersebut bertujuan untuk membangun kembali ekonomi Palestina dengan cara kemudahan perdagangan.

Hal itu ditandai dengan adanya MoU yang berisi Pengaturan Pelaksanaan atau Implementing Arrangement (IA) pada Nota Kesepahaman (MoU) tentang pemberian preferensi penghapusan tarif bea masuk 0 persen bagi produk asal Palestina yang ditandatangani hari ini oleh Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Duta Besar Palestina di Jakarta, Zuhair Al-Shun.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Iman Pambagyo mengatakan, saat ini baru dua komoditi yang dikenai bea masuk 0 persen yaitu minyak zaitun dan kurma.

"Satu kode HS untuk buah kurma baik untuk yang fresh maupun dry dan minyak ziatun itu ada 2 kode HS," kata Iman di kantornya, Senin (6/8).

Sementara itu, Indonesia juga telah mengajukan penawaran komoditi apa saja yang bisa diekspor dari Indonesia. Namun, belum ada daftar resmi komoditi apa saja yang akan diekspor.

"Sebetulnya kita sudah 2 - 3 bulan ini minta mereka datang, kira-kira yang mereka perlukan lagi apa. Karena ini return kita juga akan sampaikan kepada mereka kita tertarik untuk apa. Begitu kita dapat listnya kita akan sampaikan draft PTE nya sudah kita siapkan," ujarnya.

Dirjen Iman menjelaskan pihak pemerintah Indonesia tidak membatasi komoditi yang sekiranya akan diminta oleh pihak Palestina. "Kita kan lagi nunggu list nya mereka seperti apa nanti kita juga cocokkan dengan list kita. Kita enggak tentukan list atau siapkan karena di Buenos Aires Pak Mentri (Enggartasto Lukita) kita nanya ke menteri ekonomi Palestina anda butuh apa? Kami banyak butuh karena banyak sektor produksi yang hancur karena konflik di sana."

Dirjen Iman menyebutkan sejauh ini mie instant merupakan salah satu komoditi yang dibutuhkan oleh Palestina. Selain itu, ada jenis makanan lain yang mereka inginkan yaitu biskuit. "Tapi kayak mie instan pernah disebut sih. Biskuit, jenis-jenis makanan di sana banyak diminta cenderung banyak makanan - makanan."

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan akan ada komoditi selain makanan yang akan mereka masukkan dalam daftar. "Cenderung lebih banyak makanan, kita nggak membatasi hanya untuk makanan, ada kebutuhan lain bukan makanan tapi belum disebut mereka. Bisa pakaian, semen, dan lain-lain."

Barang-barang dari Indonesia yang akan diekspor ke Palestina kemungkinan besar akan dikirim melalui rute Yordania dan Mesir. "Kemungkinan lewat Jordan dan Mesir."

Sebagai informasi, pada periode Januari-Mei 2018 total perdagangan kedua negara mencapai USD 1,62 juta. Ekspor Indonesia ke Palestina sebesar USD 912,5 ribu dan impor Indonesia dari Palestina sebesar USD 717 ribu. Indonesia mencatatkan surplus USD 195,5 ribu.

Palestina merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-164. Komoditas ekspor ke Palestina antara lain ekstrak, konsentrat, dan sari kopi dan teh; pasta; parfum; roti; dan sabun. Sementara itu, Palestina adalah negara sumber impor ke-162 bagi Indonesia. Produk impor Indonesia dari Palestina adalah kurma, baik kurma kering maupun basah.

0 komentar:

Posting Komentar