RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 25 Agustus 2018

Padat Karya Tunai Mendorong Partisipasi Warga untuk Membangun Desa

Padat Karya Tunai Mendorong Partisipasi Warga untuk Membangun Desa


AGEN CASINO ONLINE

Deru mesin molen pengaduk batu, pasir, dan semen yang memekakkan telinga bercampur denting cangkul yang mengeruk pasir untuk kemudian dilemparkan ke mulut mesin penggiling itu.

Berember-ember adukan diangkut dan ditumpahkan untuk membuat jalan rabat. Tak kurang 30 pekerja terlibat dalam pembangunan jalan itu. Tua, muda, petani, buruh, sampai pencari belut turut serta membangun desanya dengan program padat karya tunai (PKT).

Program PKT yang kian digalakkan ini memantik warga untuk terjun langsung berpartisipasi dalam pembangunan desa. Seperti yang dilakukan di Desa Ramban Kulon, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, program yang langsung memberi hasil bagi pekerjanya ini tengah dijalankan untuk membuat jalan rabat.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo pun meninjau langsung program PKT di Desa Ramban Kulon itu.

"Saya meninjau apakah dana desa terserap tahap 1 dan 2 , ternyata sudah terserap. Selain itu, mengecek apakah PKT jalan. Memang yang mengerjakan masyarakat asli desa dan sesuai UMP setempat," kata Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, Senin (16/7).

Dia berharap dengan program PKT ini masyarakat mendapat income langsung dan terjadi perputaran ekonomi di desa-desa. "Saya juga mengapresiasi jumlah kemiskinan yang turun di Bondowoso dari 22 persen menjadi 14 persen," ujarnya selepas meninjau pelaksanaan PKT di Bondowoso.

Mayoritas penduduk di Desa Ramban Kulon bermatapencaharian sebagai petani. Pembangunan akses menuju lahan pertanian menjadi hal yang urgent. Dari hasil musyawarah desa dan kebaikan hati seorang warga, Ahmad Yasin, yang mewakafkan sebagian tanah sawahnya untuk jalan tani, dimulailah pembangunan jalan rabat dengan volume 241x2x0,15 M.

Dari total anggaran dana desa di Desa Ramban sebesar Rp957.245.000 dialokasikan untuk pembangunan jalan rabat sebesar Rp94.639.795 dan HOK Rp26.830.000, pekerja mendapat upah per hari untuk tukang Rp70.000, untuk buruh Rp55.000, dengan lama waktu pelaksanaan 14 hari.

Pemanfaatan jalan tani ini bakal menjangkau hingga 129 KK, dilakukan dengan swakelola dan melibatkan masyarakat warga sekitar yang masuk kategori miskin dan buruh.

Latif, Sekretaris Desa Ramban Kulon mengatakan bahwa pelaksanaan jalan rabat ini dinilai penting. "Akses ini penting untuk pertanian, sebagai akses jalan hasil pertanian dan mempermudah akses para petani. Tadinya jalan berbatu, becek, dan hanya bisa dilewati dengan jalan kaki. Akses perekonomian semakin baik. Dengan adanya PKT mereka bisa bekerja," ungkapnya.

Sementara itu, Pendamping Desa Andiono menyampaikan bahwa tugas pendamping desa adalah untuk mendorong dan menstimulus,  adapun yang bergerak adalah masyarakatnya sendiri.

"Kita mendorong transparansi, salah satunya dengan mempublikasikan APBDes di kantor desa juga di jalan-jalan startegis, dan mendorong partisipasi dengan keterlibatan masyarakat di musyawarah desa (musdes)," terangnya.

0 komentar:

Posting Komentar