RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Senin, 24 September 2018

Mahathir Mohamad siap kembali ke panggung PBB setelah 15 tahun vakum

Mahathir Mohamad siap kembali ke panggung PBB setelah 15 tahun vakum


AGEN CASINO ONLINE

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad siap kembali ke panggung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah 15 tahun tidak terlibat dengan organisasi dunia tersebut. Pria 93 tahun itu dijadwalkan tiba di New York besok untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB yang ke-75.

Rencananya, Mahathir akan menyampaikan pernyataan nasional Malaysia dalam debat umum sidang Majelis PBB yang digelar Jumat (28/7) mendatang tersebut.

Sebagai informasi, Mahathir terakhir kali berbicara di Majelis Umum PBB pada 25 September 2003 silam. Pidatonya dilakukan sebulan sebelum dia pensiun dari jabatan sebagai Perdana Menteri keempat Malaysia pada 31 Oktober di tahun yang sama.

Dalam pidato terakhirnya, Mahathir mengkritik negara-negara kaya dan memiliki kekuatan yang seringkali memaksakan kehendak terhadap negara-negara lebih lemah. Dia pun menyerukan rekontruksi PBB sepenuhnya karena dunia seperti sudah kehilangan arah.

"Ada pepatah Malaysia mengatakan bahwa ketika seseorang kehilangan arah, maka dia harus kembali ke awal. (Oleh karena itu) Kita harus kembali ke awal," kata Mahathir saat itu.

Lima belas tahun setelah seruan itu, Malaysia pun membuka awal yang baru dengan pengangkatan Mahathir sebagai perdana menteri menggantikan Najib Razak.

Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan bahwa Mahathir akan berbicara sebagai PM ke-7 Malaysia dan mengangkat tema tentang kebijakan luar negeri pemerintahan Pakatan Harapan.

Mahathir akan menegaskan bahwa Malaysia tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar kebijakan luar negerinya dan menjadikan ASEAN sebagai agenda utama dalam hubungan dengan negara lain.

"Malaysia akan terus mempraktekan kebijakan netralitas dan berusaha untuk mempertahankan hubungan persahabatan dengan semua negara. Namun, akan ada dua elemen yang menjadi fokus, yakni HAM dan pembangunan berkelanjutan," ungkap Saifuddin.

Hal yang tidak akan berubah dalam pidato Mahathir nanti adalah kritikannya terhadap keadaan hubungan internasional saat ini. Selain itu, di sela-sela sidang, Mahathir akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah perwakilan negara.

0 komentar:

Posting Komentar