RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 09 September 2018

Sebut negara terancam, Prabowo dituding tak paham indikator ekonomi

Sebut negara terancam, Prabowo dituding tak paham indikator ekonomi


AGEN CASINO ONLINE

Calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan Indonesia dalam kondisi terancam akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ditambah, kata Prabowo, kekayaan alam Indonesia juga dikuasai asing. Hal itu dikatakan saat menghadiri acara ulang tahun Djoko Santoso, di Bambu Apus, Jakarta, Sabtu (8/9).

Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang kepemudaan, Dedek Prayudi atau biasa disapa Uki mengkritisi pernyataan Prabowo tersebut. Menurut Uki, data menunjukkan tren pembangunan di era Presiden Joko Widodo berada di jalur yang benar.

"Saya tidak yakin bahwa pak Prabowo memahami indikator pembangunan, tapi hampir seluruh indikator ekonomi menunjukkan perbaikan signifikan dan sejalur dengan Pancasila," kata mantan peneliti kebijakan United Nations Population Fund ini, Minggu (9/9).

"Kemiskinan menurun hingga menyentuh level di bawah 10% pada 2018 ini, terendah sepanjang sejarah republik ini. Pengangguran menurun ke level 5,1%, terendah sejak era reformasi. Indeks Pembangunan Manusia meningkat di seluruh Provinsi," tambah Uki.

Apalagi kenaikan paling tajam justru terjadi di Provinsi-provinsi Timur Indonesia. Yang penduduknya hanya 10% dari total penduduk Indonesia. Uki menilai tajamnya kenaikan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Timur di era Presiden Joko Widodo menunjukkan bahwa pembangunan sedang dijalankan sesuai amanat Pancasila.

"Pak Presiden sedang menjalankan sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang selama ini cenderung dikesampingkan demi efek elektoral semata. Beliau bukan politisi, beliau adalah negarawan," tegas Uki.

"Kalau hanya mementingkan efek elektoral, ngapain capek-capek membangun Indonesia Timur?" jelas Uki.

0 komentar:

Posting Komentar