RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 03 Maret 2019

Donald Trump Bantah Dugaan Campur Tangan Rusia di Pilpres AS 2016

Donald Trump Bantah Dugaan Campur Tangan Rusia di Pilpres AS 2016


AGEN CASINO ONLINE

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap penyelidik khusus Kementerian Kehakiman AS untuk kasus dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres 2016, Robert Mueller. Kecaman dari Trump muncul menjelang Mueller menyerahkan laporan final investigasinya yang telah berjalan selama lebih-kurang dua tahun kepada Kejaksaan Agung AS dalam beberapa hari mendatang.

Penyelidikan itu menyeret beberapa orang dekat Donald Trump ke meja dakwaan, dan banyak yang menduga bahwa pada akhirnya, Mueller akan ikut mendakwa sang presiden nantinya.

Tapi, Trump telah mengkritik penyelidikan penasihat khusus itu sebagai 'perburuan penyihir' dan sengaja mencari-cari 'kesalahan' untuk menjatuhkannya.

"Sayangnya, kamu menempatkan orang yang salah dalam beberapa posisi dan mereka meninggalkan orang untuk waktu yang lama yang seharusnya tidak ada di sana dan tiba-tiba mereka mencoba mengeluarkanmu dengan omong kosong," kata presiden menyerang Mueller dalam sebuah pidato terbarunya pada Sabtu 2 Maret 2019, seperti dikutip dari BBC (3/3).

Pidato yang berlangsung lebih dari dua jam juga termasuk serangan tajam terhadap mantan Jaksa Agung Jeff Sessions, mantan kepala FBI James Comey, Partai Demokrat dan mereka yang mengkritik terhadap pendekatan kebijakan luar negerinya ke Korea Utara.

Presiden berulang kali mengatakan bahwa Mueller 'tidak pernah menerima pemungutan suara', begitu pula Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, yang menunjuk Mueller untuk posisinya. Rosenstein berencana mundur pada Maret 2019 karena kerap menerima serangan kritik dari Trump.

Trump juga menuduh Mueller sebagai 'teman baik' mantan kepala FBI James Comey, dan mengejek mantan jaksa agung Jeff Sessions, yang dipecatnya pada November 2018 lalu.

Dia mengatakan Sessions "lemah dan tidak efektif dan dia tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan."

Presiden Donald Trump juga membela pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengatakan kepada orang banyak bahwa mereka telah membuat 'banyak kemajuan' dan mengatakan negara itu memiliki masa depan yang luar biasa, cemerlang.

0 komentar:

Posting Komentar