RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 26 April 2019

Pasca Teror Bom, Seluruh Gereja di Sri Lanka Diimbau Tutup Sementara

Pasca Teror Bom, Seluruh Gereja di Sri Lanka Diimbau Tutup Sementara


AGEN CASINO ONLINE

Aparat keamanan Sri Lanka mengimbau agar seluruh gereja ditutup sementara pasca teror bom saat perayaan Paskah pekan lalu. Selain itu, seluruh gereja juga diimbau menangguhkan aktivitas pelayanan hingga kondisi keamanan di negara tersebut membaik.

"Atas saran dari pihak keamanan, kami menutup semua gereja," ujar kepala pendeta di Sri Lanka, dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (26/4).

ISIS mengklaim sebagai dalang teror bom bunuh diri beruntun di Sri Lanka pada Minggu (21/4). Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia. Klaim disampaikan ISIS pada Selasa (23/4) melalui corong medianya, Amaq, seperti dilansir dari The Guardian.

Namun, kelompok teroris itu tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim mereka. Sebagaimana berbagai serangan teroris sebelumnya, klaim ISIS dinilai bersifat oportunistik untuk mencari sorotan semata.

Kendati demikian, otoritas Sri Lanka sebelumnya telah menduga organisasi teroris internasional diperkirakan membantu kelompok lokal National Thowheeeth Jamaath (NTJ) dalam melancarkan bom bunuh diri di tiga gereja, empat hotel dan satu rumah di Kolombo dan Batticaloa. Kelompok NTJ telah masuk radar Sri Lanka 10 hari sebelum insiden mematikan tersebut.

Salah satu terduga pelaku bom Sri Lanka diketahui pernah menempuh pendidikan di Inggris. Baru-baru ini terungkap identitasnya sebagai Abdul Lathief Jameel Mohamed.

Abdul Lathief pernah berkuliah di Kingston University, Inggris mengambil jurusan teknik dirgantara (aerospace), dilansir dari The Telegraph, Kamis (25/4). Ia menghabiskan satu tahun di universitas yang terletak di London bagian barat daya itu untuk tahun akademik 2006 hingga 2007, menurut seorang sumber anonim.

Tidak diketahui apakah sang teroris yang terinsipirasi ISIS itu sempat menyelesaikan kuliahnya. Saat ini, otoritas Inggris tengah menyelidiki di mana Abdul Lathief pernah tinggal.

Penyelidikan akan berfokus pencarian bukti terkait klaim bahwa Mohamed terlibat dalam badan mahasiswa Islam selama di Inggris. Ia juga dicurigai memiliki hubungan dengan badan amal yang bekerja di Timur Tengah.

Nama Abdul Lathief diberikan oleh pejabat keamanan Sri Lanka kepada agen intelijen di Inggris, menyusul pernyataan Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardene bahwa salah satu pelaku bom bunuh diri sempat belajar di Inggris.

Dalam pengumuman itu, Wijiwardene menyampaikan para pelaku serangan orang berpendidikan dan berasal dari kelas menengah ke atas. Selain itu, sumber yang sama juga mengatakan mereka memiliki gelar master hukum.

Untuk diketahui, segera setelah meninggalkan Inggris sang bomber memulai program pascasarjana di Australia. Abdul Lathief kemudian menetap di Sri Lanka, sepulangnya dari Negeri Kanguru. Pelaku serangan itu adalah bagian dari sembilan bomber di delapan tempat akhir pekan lalu.

0 komentar:

Posting Komentar