RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 22 Agustus 2019

Ketua Parlemen Selandia Baru Beri Makan Bayi saat Sidang

Ketua Parlemen Selandia Baru Beri Makan Bayi saat Sidang


AGEN CASINO ONLINE

Ketika anggota parlemen Selandia Baru berdebat soal harga bahan bakar, Ketua Parlemen Trevor Mallard meminta izin untuk memberi makan seorang bayi. Bayi usia enam minggu sedang dipeluk oleh ayahnya, Tamati Coffey yang merupakan anggota parlemen.

"Ada saat-saat ketika saya bisa berguna sedikit," kata Mallard seperti dikutip dari laman Reuters, seraya menambahkan bahwa dia mencoba membantu merawat bayi anggota parlemen jika memungkinkan.

Sejak 2017, Mallard memberi kelonggaran peraturan untuk membuat parlemen lebih ramah anak. Belasan anggota parlemen membawa bayi mereka ke ruang bayi dalam parlemen.

Tahun lalu, Perdana Menteri Jacinda Adern menjadi perdana menteri Selandia Baru pertama yang mengambil cuti hamil. Dalam skala internasional, Adern menjadi pemimpin kedua yang melahirkan pada masa jabatannya. Bahkan putrinya, Neve Te Aroha, menjadi perbincangan karena turut hadir dalam majelis umum PBB di New York pada September lalu.

Tania Te Whenua, seorang pengacara Mori (penduduk asli Selandia Baru), menuduh adanya diskriminasi terhadap karyawan perempuan asli Mori. Dirinya mengatakan, pernah mengalami perselisihan di tempat kerja karena anak-anaknya kerap mengunjunginya di tengah jam kantor.

"Kemampuan untuk memiliki, memelihara, dan membesarkan anak-anak adalah aspek yang dirayakan dari budaya Mori," ungkapnya.

Dia juga menyatakan dukungan untuk kebijakan ketua parlemen Selandia yang memperbolehkan membawa anak di sidang parlemen.

"Apa yang saya temukan adalah bahwa (kebijakan) itu menambah suasana positif di tempat kerja," tutur Mallard.

Dirinya menambahkan, secara teratur anggota parlemen dapat mengontrol bayi mereka.

Mallard menyampaikan, kehadiran bayi-bayi itu memberikan dorongan moral, dibuktikan dari keinginan utusan resmi untuk menukar tugas mengirimkan dokumen, dengan tugas membawa bayi ke parlemen sebagai gantinya.

Namun, para pembela hak-hak pekerja mengatakan, hanya sedikit warga Selandia Baru yang memiliki hak untuk menyeimbangkan antara merawat anak dan bekerja. Mereka berharap, kebijakan parlemen tingkat tinggi yang memperbolehkan membawa bayi, dapat membawa perubahan yang lebih luas bagi aturan pekerja.

0 komentar:

Posting Komentar