RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 07 April 2017

PBNU imbau warga tak boleh musuhan karena beda pilihan gubernurnya

PBNU imbau warga tak boleh musuhan karena beda pilihan gubernurnya
PBNU imbau warga tak boleh musuhan karena beda pilihan gubernurnya

PBNU imbau warga tak boleh musuhan karena beda pilihan gubernurnya


AGEN KASINO

Jelang masal pencoblosan putaran dua Pilgub DKI Jakarta, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengingatkan untuk tidak saling bermusuhan lantaran berbeda pilihan. Sebab Rasulullah sebagai pemimpin telah mencontohkan bahwa meski agama dan suku berbeda semua harus mendapatkan perlakuan yang sama.

"Semua diberlakukan oleh Rasul dengan sama. Di mata hukum sama, diberi pelayanan fasilitas sama, hak dan kewajiban sama. Tidak pandang agama sukunya apa," kata Aqil dalam ceramahnya di acara Istigasah untuk Jakarta Damai di halaman kantor PBNU jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (7/4) malam.

"Malah Rasul selalu pesan setiap khotbah jumat' tidak boleh ada permusuhan, tidak boleh ada kebencian, kecuali ada yang melanggar hukum," sambung Aqil.

Lebih lanjut dia mengimbau jangan saling memusuhi hanya karena berbeda agama, suku, dan warna kulit. Bahkan partai politik dan pilihan gubernur.

"Silakan beda silakan. Yang senang Ahok, silahkan pilih Ahok, yang enggak senang pilih yang lainnya. Yang Anies pilih Anies, menggan seneng pilih yang lain. Enggak usah demo," kata Aqil.

Sistem yang demikian kata Aqil disebut sistem tawar. Indonesia bukan bukan negara Islam. Penduduknya ada muslim ada non muslim, non muslimnya tiga suku. Semua sama, mutamaddin, maddaniyah, madinah.

"Indonesia bukan negara agama, tapi bukam Indonesia kalau tidak ada Islam, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu. Tidak boleh bermusuhan karena beda agama. Tidak boleh ada permusuhan kecuali pada yang melanggar hukum. Pejabat yang korupsi terutama e-KTP," jelas Aqil.

Dia pun berharap pelaksana pesta demokrasi di Jakarta 19 April nanti bisa berjalan dengan damai dan rukun. Meskipun berbeda pilihan.

"Mudah-mudahan Jakarta jadi Jakarta yang madinah, damai, solid. Silakan beda tapi tetap akur rukun damai," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar